Anda di halaman 1dari 13

Soal Latihan UAS FRS Bu Fauziyah

Pilihan Ganda
1. Saudara adalah Apoteker di Rumah Sakit yang ditugaskan mengelompokkan perbekalan
farmasi berdasarkan pada fungsinya. Pengelompokkan perbekalan farmasi yang dimaksud
adalah?
a. Narkotika, LASA, Dan High Alert
b. B3, Gas Medis, Dan Bahan Kemas
c. Dasar, Emergensi, Dan Penunjang
d. Prioritas, Utama, Dan Essensial
e. Obat Oral, Injeksi, Dan Cairan Infus
2. Saudara sebagai Apoteker di Rumah Sakit yang ditugaskan dalam proses pemilihan
perbekalan farmasi (PF). Dasar pertimbangan apakah yang saudara gunakan dalam
penentuan pemilihan perbekalan farmasi tersebut?
a. Penggunaan PF periode akan datang
b. Penggunaan PF periode sebelumnya
c. Penggunaan PF berdasarkan pola pengobatan
d. Jumlah obat sejenis (me-too) yang tersedia
e. Luas area penyimpanan PF
3. Saudara sebagai Apoteker beserta tenaga kesehatan lain secara kolaboratif menentukan
kriteria pemilihan perbekalan farmasi di rumah sakit. Kelompok kerja/tim apakah yang
mempunyai peran tersebut?
a. Tim farmasi dan terapi
b. Keselamatan pasien rumah sakit
c. Unit instalasi farmasi
d. Unit layanan pengadaan
e. Unit layanan kesehatan
4. Saudara sebagai Apoteker yang ditugaskan menyusun Formularium Rumah Sakit (FRS).
Berdasarkan PMK No. 72 tahun 2016 pemilihan obat yang dapat masuk dalam FRS
harus memenuh beberapa kriteria. Salah satu kriteria yang dimaksud adalah?
a. Mengutamakan penggunaan obat bermerek dagang
b. Memiliki rasio manfaat-biaya yang paling menguntungkan bagi RS
c. Mengutamakan obat yang menggunakan aplikator
d. Mengutamakan penggunaan obat yang di produksi dari luar negeri
e. Obat yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman
5. Saudara sebagai Apoteker yang ditugaskan membuat perencanaa perbekalan farmasi
(PF) di rumah sakit. Penyusunan kebutuhan PF dilakukan melalui beberapa metode.
Metode yang dimaksud adalah?
a. Vital, essensial, dan non-essensial
b. Kelompok A, B, dan C
c. Prioritas, utama, dan tambahan
d. Komsumsi, epidemiologi, dan kombinasi
e. Perorangan, stok ruangan, dan kombinasi
6. Saudara sebagai Apoteker di rumah sakit yang di tugaskan “suatu pekerjaan” dalam
pengelolaan perbekalan farmasi, dimana pekerjaan tersebut harus mempetimbangkan
anggaran yang tersedia, penetapan prioritas, sisaa persediaan, waktu tunggu pemesanan
dll. Pekerjaan yang dimaksud adalah?
a. Proses pemilihan
b. Proses perencanaan
c. Proses penerimaan
d. Proses penyimpanan
e. Proses pendistribusian
7. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan perbekalan farmasi (PF) periode
2019. Perencaan tersebut dilakukan melalui perhitungan kebutuhan yang didasarkan pada
data riil penggunaan obat periode yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan koreksi.
Metode yang digunakan oleh Apoteker tersebut adalah?
a. Epidemiologi
b. Konsumsi
c. Kombinasi
d. Pareto
e. ABC-VEN
8. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan perbekalan farmasi (PF) periode
2019. Perencaan tersebut dilakukan melalui perhitungan kebutuhan yang didasarkan pada
metode epidemiologi. Kekurangan metode tersebut adalah?
a. Data penyakit sulit diperoleh dan kemungkinan terdapat penyakit yang tidak
dilaporkan
b. Data perbekalan farmasi yang dapat diandalkan mungkin sulit diperoleh
c. Tidak dapat dijadikan jika terjadi kekurangan stok PF >3 bulan, obat yang berlebih
macet
d. Pencatatan data morbiditas yang baik tidak didorong, karenan tidak dibutuhkan
9. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan perbekalan farmasi (PF) periode
2019. Perencaan tersebut dilakukan melalui perhitungan kebutuhan yang didasarkan pada
metode epidemiologi. Tujuan metode tersebut adalah?
a. Memperkirakan kebutuhan data penggunaan obat dari periode sebelumnya
b. Mengetahui kebutuhan perbekalan kesehatan suatu populasi masyarakat
tertentu
c. Mengetahui evaluasi suplai kebutuhan perbekalan kesehatan periode lalu
d. Mengetahui evaluasi data stock perbekalan kesehatan dan distribusi
e. Mengetahui evaluasi kehilangan/defisit obat
10. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan obat dan alkes yang sudah
mempunyai data konsumsi yan mantap, yang tidak dapat dihitung dengan kasus per
kasus penyakit. Contoh obat atau alkes apa yang dimaksud?
a. Infus cairan nutrisi parenteral (mengandung asam amino)
b. Injeksi antibiotik berpotensi tinggi (meropenem, seftazidim)
c. Alat kesehatan habis pakai spuit, infuset, IV cateter
d. Obat kemoterapi golongan sitotoksis
e. Obat dan alat kesehatan kebutuhan operasi apendektomi
11. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan obat dan alkes yang terkadang
dalam jumlah fluktuatif, menggunakan metode konsumsi dengan koreksi pola penyakit
dan perubahan pola peresepan. Metode perencanaan obat atau alkes yang dimaksud
adalah?
a. Epidemiologi
b. Konsumsi
c. Kombinasi
d. Pareto
e. ABC-VEN
12. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi dapat dikelompokkan berdasarkan analisa
PUT dengan mempertimbangkan analisa VEN-ABC tanpa memperdulikan sumber
anggaran yang tersedia. Yang masuk ke dalam kelompok ini adalah?
a. AV, BE, dan CE
b. BV, BN, dan AE
c. AV, BV, dan CV
d. AE, BE, dan CE
e. AN, BN, dan CN
13. Seorang Apoteker di rumah sakit akan melaksanakan kegiatan evaluasi dalam proses
perencanaan, oleh karena itu dilakukan pengamatan terhadap beberapa faktor sebagai
indikator perencanaan. Indikator yang dimaksud adalah?
a. Prosentase kesesuaian pembelian. Indikator perencanaan tahunan
b. Prosentase kesesuaian pembelian terhadap pendistribusian
c. Prosentase kesesuaian penggunaan PF terhadap formularium
d. Prosentase kesesuaian pengadaan terhadap penyimpanan
e. Prosentase kesesuaian penyimpanan terhadap pendistribusian
14. Seorang Apoteker di rumah sakit melakukan kegiatan untuk merealisasikan perencanaan
kebutuhan, guna mendapatkan sediaan farmasi yang sesuai dengan menunjang pelayanan
kesehatan. Kegiatan yang dimaksud adalah?
a. Pemilihan
b. Perencanaan
c. Penyimpanan
d. Pengadaan
e. Penghapusan
15. Seorang Apoteker di bagian Unit Layanan di rumah sakit akan mengadakan perbekalan
farmasi melalui periode pemilihan. Penyediaan barang/jasa dengan cara menunjuk
langsung 1 (satu) Penyedia barang/jasa. Metode pengadaan tersebut adalah?
a. Pembelian kontrak
b. E-purchasing
c. E-tandering
d. Penunjukkan langsung
e. Pengadaan langsung
16. Seorang Apoteker di bagian Unit Layanan di rumah sakit akan mengadakan perbekalan
farmasi berupa infus cairan dasar (RL, D5%, NaCl, KaEN 3A dll). Pengadaan cairan
infus tersebut bertujuan untuk mengefisiensikan dana yang tersedia. Metode pengadaan
apakah yang dipilih Apoteker tersebut?
a. Pembelian kontrak
b. E-purchasing
c. E-tandering
d. Penunjukkan langsung
e. Pengadaan langsung
17. Seorang Apoteker di bagian Unit Layanan Pengadaan akan melakukan pengadaan
Alkohol 96%, Formalin 40%, dan H2O2 3%. Dalam proses pengadaannya, bahan-bahan
tersebut harus disertai dokumen untuk memenuhi jaminan mutu. Apakah dokumen yang
dimaksud?
a. Sertifikat analisa
b. Material Safety Data Sheet (MSDS)
c. Nomor izin edar
d. Nomor batch produksi
e. Sertifikat uji fungsi
18. Seorang TTK, dibawah supervisi Apoteker akan melakukan kegiatan pengenceran
Formalin dari 40% menjadi 20%, guna menunjang kebutuhan kamar operasi di rumah
sakit. Termasuk ke dalam siklum pola manakah kegiatan tersebut?
a. Pengadaan
b. Pembuatan
c. Penerimaan
d. Pendistribusian
e. Pengenceran
19. Seorang Apoteker di bagian Unit Layanan Pengadaan melakukan kegiatan dengan
mempertimbangkan penetapan harga dalam jangka waktu yang disepakati bersama (mis.
Harga berlaku untuk 1thn), penetapan jumlah total periode tertentu dan pemanfaatan
teknologi informasi (online) di kedua belah pihak dan terbuka. Jenis pengadaan apakah
yang dilakukan Apoteker tersebut?
a. Pembelian kontrak
b. E-purchasing
c. Pengadaan just in time
d. Penunjukkan langsung
e. Pengadaan langsung
20. Seorang TTK, dibawah supervisi Apoteker melakukan kegiatan penerimaan alat
kesehatan dan BMHP. Dalam penerimaan tersebut harus memperhatikan beberapa
dokumen yang menjadi persyaratan dalam penerimaan barang. Dokumen yang maksud
adalah?
a. Sertifikat analisa (CoA)
b. Sertifikat keaslian (CoO)
c. Material Safety Data Sheet (MSDS)
d. Ijin edar (No.reg)
e. Nomor batch barang
21. Seorang TTK dibagian penerimaan barang melakukan pemeriksaan dokumen pembelian,
antara lain pemeriksaan terhadap faktur barang. Berisikan apa sajakah faktur barang
tersebut?
a. Jenis dan jumlah barang
b. Nomor registrasi
c. Tanggal kadaluwarsa
d. Tanggal pembuatan
e. Sertifikat analisa
22. Seorang TTK dibawah supervisi Apoteker, melaksanakan kegiatan penyimpanan
perbekalan farmasi (PF) di rumah sakit. Penyimpanan tersebut harus dapat menjamin
kualitas sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan yang dimaksud adalah?
a. Penggolongan jenis sediaan farmasi
b. Persyaratan stabilitas, cahaya, kelembaban
c. Penyimpanan pada gudang yang terkunci
d. Penentuan petugas yang bisa akses gudang
e. Penjadwalan supervisi penyimpanan PF
23. Seorang Apoteker dibagian penyimpanan mengembangkan lokasi penyimpanan obat dan
BMHP. Persyaratan apakah yang harus dipenuhi dalam pemilihan lokasi penyimpanan?
a. Konstruksi kuat, tidak lembab, tidak ada kerusakan fisik
b. Kemudahan bergerak
c. Sirkulasi udara yang baik
d. Penempatan rak dan palet
e. Strategis, mudah dijangkau, lingkungan bersih
24. Instalasi farmasi di suatu rumah sakit mengembangkan tempat penyimpanan obat. Oleh
karena itu diperlukan beberapa gudang yang disesuaikan dengan lokasinya. Gudang yang
dimaksud adalah?
a. Gudang transit in
b. Gudang aktif
c. Gudang satelit
d. Gudang api
e. Gudang cold storage
25. Seorang Apoteker dibagian penyimpanan perbekalan farmasi (PF) melakukan
penyimpanan obat injeksi antara lain: adrenalin, dopamine, dobutamin, furosemide,
nonepinefrin. Oleh karena itu diperlukan penyimpanan obat yang sesuai dengan standar,
agar terjamin kualitas dan keamanan PF. Penyimpanan yang dimaksud adalah?
a. Berdasarkan obat high alert
b. Berdasarkan PF emergensi
c. Berdasarkan obat/bahan berbahaya
d. Berdasarkan kelompok sesuai kebutuhan
e. Berdasarkan obat sitotoksik
26. Seorang Apoteker bagian penyimpanan perbekalan farmasi melakukan penyimpanan
kalium klorida >2meq/mL, kalium fosfat, natrium klorida 3%, dan magnesium sulfat
>50%. Oleh karena itu diperlukan penyimpanan yang sesuai standar guna menjamin
kualitas dan keamanan. Dimanakah penyimpanan yang dimaksud?
a. Emergensi
b. Obat/bahan berbahaya
c. Obat NORUM
d. Obat high alert
e. Obat sitotoksik
27. Seorang TTK dibagian penyimpanan melakukan penyusunan obat high alert dalam
lemari obat. Penyimpanan obat tersebut seharusnya sesuai dengan standar yang berlaku
untuk menghindari kesalahan pengambilan dan penggunaan. Penyimpanan
bagaimanakah yang dimaksud?
a. Menggabungkan obat High Alert dari obat lain
b. Tempelkan stiker kuning, bertuliskan LASA pada kemasan primer
c. Berikan selotip merah pada sekeliling tempat penyimpanan obat High Alert
d. Memberikan jarak/disisipkan obat lain dalam penyimpanan obat Hight Alert
e. Menyimpan obat Hight Alert dalam lemari berkunci ganda
28. Apoteker di rumah sakit merangcang sistem pendistribusian obat dan BMHP secara
dosid perunit. Sistem unit dosis ditentukan dengan mempertimbangkan sasaran pasien.
Siapakah sasaran yang dimaksud?
a. Pasien rawat inap
b. Pasien rawat jalan
c. Pasien one day care
d. Pasien dengan tindakan kemoterapi
e. Pasien dengan tindakan hemodialisa
29. Seorang Apoteker di rumah sakit melakukan supervisi terhadap penyimpanan obat
emergensi di ruang perawatan. Penyimpanan obat tersebut harus sesuai dengan standar
yang berlaku untuk meningkatkan keamanan dan menghindari kesalahan. Bagaimanakah
penyimpanan yang dimaksud?
a. Penyimpanan obat emergensi hanya disediakan di IGD, ICU, dan ICCU untuk
kondisi kegawatdaruratan
b. Penyimpanan perbekalan farmasi emergensi dapat dicampur dengan perbekalan
farmasi lainnya
c. Tempat penyimpanan di tempat tersembunyi dan untuk terhindar dari
penyalahgunaan dan pencurian
d. Apabila digunakan untuk keperluan emergensi oleh perawat, maka petugas
farmasi harus segera diganti
e. Setahun sekali dilakukan pengecekan obat emergensi, apakah ada yang kadaluwarsa
30. Apoteker di satelit farmasi rawat inap menerima permintaan obat yang berisikan
Metformin 500 mg (3x1 tab); Glimepirid 2 mg tab (1-0-0); Simvastatin 20 mg tab (0-0-
1); Captopril 25 mg (2x1 tab). Obat tersebut akan dikemas dalam bentuk satuan dosis.
Bagaimakah pengemasan obat per unit dosisnya?
a. Pagi; Metformin 500 mg + Glimepirid 2 mg, masing-masing 1 tablet
b. Siang; Metformin 500 mg + Glimepirid 2 mg + Captopril 25 mg, masing-masing 1
tablet
c. Malam; Metformin 500 mg + Glimepirid 2 mg + Captopril 25 mg, masing-masing 1
tablet
d. Malam; Metformin 500 mg + Captopril 25 mg + Simvastatin 20 mg, masing-masing
1 tablet
e. Sebelum tidur malam, Simvastatin 20 mg 1 tablet
31. Apoteker di rumah sakit melakukan penarikan obat yang masih tersimpan di beberapa
ruang perawatan. Alasan penarikan tersebut, selain produk telah rusak, kadaluwarsa, dan
produk tidak memenuhi persyaratan mutu juga ada beberapa alasan lain. Alasan yang
maksud adalah?
a. Produk obat diluar formularium rumah sakit
b. Produk obat yang termasuk kategori obat High Alert
c. Produk obat dalam golongan Narkotika dan Psikotropika
d. Produk obat yang dicabut izin edarnya oleh BPOM
e. Produk obat dengan masa kadaluwarsa kurang dari 3 bulan
32. Apoteker bagian pendistribusian di rumah sakit merancang sistem pendistribusian
perbekalan farmasi (PF) dengan sistem floor stock. Selain mempunyai keuntungan,
sistem floor stock juga terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan yang dimaksud
adalah?
a. Jumlah kebutuhan personil IFRS meningkat
b. Menyita waktu petugas kefarmasian untuk menyiapkan obat tiap pasien
c. Menambah biaya bahan kemas obat
d. Dibutuhkan pengetahuan farmasi klinik yang baik
e. Banyaknya obat yang rusak dapat menyebabkan kerugian
33. Apoteker di rumah sakit merancang sistem pendistribusian obat dan BMHP secara dosis
perunit. Sistem unit dosis ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa keuntungan.
Apakah keuntungan yang dimaksud?
a. Tidak terjadi duplikasi permintaan obat yang berlebihan
b. Proses penagihan biaya obat menjadi lebih murah
c. Obat yang diperlukan segera tersedia bagi penderita
d. Penyalinan kembali order obat dapat diminimalisir
e. Jumlah personel IFRS yang diperlukan lebih efisien
34. Hasil stock opname per tiga bulan terakhir oleh instalasi farmasi ditemukan beberapa
obat yang rusak dan kadaluwarsa. Faktor apakah yang menyebabkan obat kadaluwarsa
tersebut?
a. Sirkulasi obat cepat/fast moving
b. Ruang/tempat penyimpanan memadai
c. Penempatan yang kurang baik (tersembunyi)
d. Tanggal ED terlalu panjang
e. Sistem retur berjalan baik
35. Apoteker di rumah sakit melakukan pengendalian perbekalan farmasi (PF) melalui
evaluasi dan analisi pengelolaan PF. Evaluasi apakah yang menunjang peningkatan mutu
pelayanan kefarmasian dalam pengelolaan PF?
a. Evaluasi persediaan yang sering digunakan (fast moving)
b. Evaluasi persediaan death stock
c. Evaluasi stock opname yang dilakukan secara situasional
d. Evaluasi persediaan hasil pembelian just in time
e. Evaluasi penggunaan cairan infus dasar
Essay
1. Jelaskan sistem pelayanan pendistribusian perbekalan farmasi di RS beserta dengan
skema prosesnya!
Jawaban :
- Floor stock : untuk persediaan diruang rawat dan dikelola secara sentralisasi oleh
instalasi farmasi

- Resep individu : pelayanan resep kepada pasien individu rawat jalan atau rawat inap
secara individual berdasarkan resep dokter
- Sistem unit dosis dispending : sistem pendistribusian obat untuk pasien rawat inap
berdasarkan resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau untuk
penggunaan satu kali dosis/pasien

2. Sebutkan minimal 3 contoh identifisikasi managemen resiko terhadap kegiatan


pengelolaan perbekalan farmasi di RS!
Jawaban :
- Ketidak tepatan perencanaan kebutuhan Perbekalan Farmasi selama periode
tertentu
- Pengadaan tidak melalui jalur resmi
- Pengadaan Perbekalan Farmasi
- Keterlambatan pemenuhan kebutuhan Perbekalan Farmasi
- Kesalahan pemesanan Perbekalan Farmasi seperti spesifikasi (merek, dosis,
bentuk sediaan) dan kuantitas
- Ketidaktepatan pengalokasian dana yang berdampak terhadap
pemenuhan/ketersediaan Perbekalan Farmasi
- Ketidak tepatan penyimpanan yang berpotensi terjadinya kerusakan dan
kesalahan dalam pemberian
- Kehilangan fisik yang tidak mampu telusur
- Pemberian label yang tidak jelas atau tidak lengkap
- Kesalahan dalam pendistribusian
3. Sebutkan kriteria/pertimbangan obat yang dapat masuk dalam Formularium RS!
Jawaban :
- Mengutamakan penggunaan obat generik
- Memiliki rasio manfaat-resiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan
penderita
- Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas
- Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
- Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
- Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien
- Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi berdasarkan
biaya langsung dan tidak langsung
- Obat lain terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based
medicine) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang
terjangkau
4. Salah satu satelit farmasi rawat inap di rumah sakit menunjukkan data pemakaian
Ceftriakson injeksi selama semester lalu (Jan-Desember 2018) sebanyak 1800 vial. Sisa
stok per 31 Desember 2018 sebanyak 100 vial. Pengiriman obat biasanya memakan
waktu 21 hari dihitung sejak dari perencanaan diajukan ke pihak manajemen. Untuk
mengantisipasi adanya kenaikan pasien, dibuat stock pengaman sebesar 20%. Berapa
kebutuhan Ceftriakson injeksi untuk 3 bulan ke depan?
Jawaban :
Metode konsumsi
CT = ((CA x T) + (CA x LT) + 20%) – sisa stock
CA = konsusmsi rata-rata perbulan (1800 : .........................)
T = lama kebutuhan (3 bulan)
LT = waktu tunggu (21 hari)
SS = safety stock (20%)
Sisa stock = 100 vial
CT = ((........ x 3) + (........ x 21/30) + 20%) – 100
CT =
CT =
5. Apoteker di satelit farmasi rawat inap menerima permintaan obat yang berisikan.
Metformin 500 mg (3x1 tab); Glimepirid 2 mg tab (1-0-0); Simvastatin 20 mg tab (0-0-
1); Captopril 25 mg (2x1 tab). Obat tersebut akan dikemas dalam bentuk satuan dosis.
Bagaimanakah pengemasan obat per unit dosisnya, gambarkan masing-masing etiket
pengemasnya?

Anda mungkin juga menyukai