Anda di halaman 1dari 13

GUDANG FARMASI KABUPATEN

KELOMPOK 2 ANISA MEILA RAHMAWATI


GITA SUCI
FEBYAN TRI NUGRAHA
KINTAN KRISDIYANTI
MILA KANIAWATI
NURHAYATI
SOFIE WARDYANTI
TISHA KHOTIMATUL HUSNA

KELAS XII.4
GUDANG FARMASI
KABUPATEN/KOTAMADYA (GFK)
1. Definisi Gudang Farmasi
Adalah tempat penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian dan pemeliharaan barang persediaan
berupa obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
lainnya.

2. Kedudukan Gudang Farmasi


Sebagai unit pelaksana teknis dalam lingkungan
Depkes yang berada dibawah dan tanggung jawab
langsung kepada kepala Depkes Kabupaten/Kodya.
3. Susunan Organisasi Gudang Farmasi
Dibagi dalam dua tipe yaitu tipe A dan tipe B yang didasarkan
kepada :
 Beban kerja
 Jumlah kefarmasian

 Institusi kesehatan
 Jumlah penduduk yang dilayani
 Jumlah proyek yang dilaksanakan
 Intensitas tata hubungan antara Depkes dengan Pemda

4. Tugas Gudang Farmasi di Kabupaten / Kodya


yaitu melaksanakan kegiatan farmasi yang di perlukan dalam
rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit dan pembinaan kesehatan masyarakat di Kabupaten/Kota
madya.
5. Fungsi Gudang Farmasi di Kabupaten / Kodya

 Melakukan kegiatan farmasi


 Melakukan penyiapan, penyusunan rencana, pencatatan

dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan


obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi.
 Melakukan pengamatan mutu dan khasiat obat secara

umum baik yang ada dalam persediaan maupun yang


didistribusikan.
 Melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian

dan urusan dalam.


6. Ruang Lingkup Pengelolaan obat di Kabupaten atau Dati II
Aspek Pengelolaan Obat meliputi :
Perencanaan Pengadaan
Pengadaan
Distribusi
Penggunaan

7. Dokumen – dokumen / Formulir yang harus ada di Gudang


Farmasi
 Dokumen pada saat perencanaan pengadaan obat.
 Dokumen pada saat pengadaan barang.
 Dokumen pada saat penyimpanan barang.
 Dokumen pada saat distribusi obat.
 Dokumen pada saat pencatatan dan pelaporan.
8. Tata cara pengelolaan obat / perbekalan farmasi di GFK.
a. Perencanaan
Tahapan perencanaan pengadaan obat meliputi :
1) Tahap persiapan

2) Tahap pelaksanaan

b. Pengadaan
- Metode pengadaan obat ada 4 macam, yaitu:
 Pelelangan umum

 Pelelangan terbatas

 Pemilihan langsung

 Pembelian/pengadaan langsung

- Kegiatan penerimaan dan pemeriksaan obat:


 Penyusunan rencana pemasukan obat

 Penerimaan obat

 Pemeriksaan mutu obat

 Pengisian berita acara pemeriksaan dan penerimaan obat

 Pencatatan harian penerimaan obat

 Pengisian formulir realisasi pengadaan obat


c. Penyimpanan
Tujuan penyimpanan obat :
 Memelihara mutu obat
 Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
 Menjaga kelangsungan persediaan
 Memudahkan pencarian dan pengawasan

 Penyimpanan meliputi :
o Pengaturan tata ruang
o Penyusunan stock obat
o Pencatatan stock obat
o Pengamanan mutu obat

 
d. Distribusi
Kegiatan distribusi :
 Kegiatan distribusi rutin :
 Perencanaan distribusi
 Penetapan frekuensi pengiriman obat.
 Penyusunan peta lokasi, jalur dan jumlah pengiriman

obat
 Kegiatan distribusi khusus, mencangkup distribusi

obat program dan perbekalan kesehatan (untuk


pelaksanaan program kesehatan yang telah
ditetapkan)
e. Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan pencatatan dan pelaporan obat yang perlu dilakukan oleh GFK :
1. Pencatatan dan pengolahan data untuk mendukung perencanaan pengadaan obat.
 Kartu rencana distribusi

 Penghitungan tingkat kecukupan obat per UPK

2. Laporan pengelolaan obat


 Laporan yang perlu disusun GFK terdiri dari :

 Laporan mutasi obat

 Laporan kegiatan distribusi

 Laporan pencacahan persediaan akhir tahun anggaran

 Laporan tahunan / profile pengelolaan obat dati II

f.Penggunaan
meliputi hal-hal sebagai berikut :
 Pengendalian kecukupan suplai

 Jaminan mutu obat

 Evaluasi komunikasi obat terhadap pola morbiditas

 Penerapan pedoman pengobatan yang telah ditetapkan


 Penggunaan obat secara rasional
Penggunaan obat dikatakan tepat / rasional, jika obat yang
diberikan memenuhi kriteria :
1. Sesuai standar tetapi yang ditetapkan untuk diagnosa
yang ditegakkan
2. Tersedia pada saat dibutuhkan
3. Diberikan dengan dosis yang tepat
4. Cara pemberian dengan interval waktu pemberian
yang tepat
5. Lama pemberian tepat
6. Harus efektif, aman dan mutu terjamin
 Peran Gudang Farmasi dalam
peningkatan penggunaan rasional
1. Perencanaan obat terpadu di Kabupaten/Kotamadya
2. Distribusi Obat
3. Informasi dini atas pola penggunaan obat di unit
pelayanan kesehatan
Informasi dapat diberikan secara selektif sesuai
prioritas, misalnya :
 Pola penggunaan antibiotik antar Puskesmas.
 Perbandingan penggunaan antibiotik dengan jumlah

kunjungan kasus.
 Perbandingan penggunaan jenis antibiotik dengan

jenis penyakit.
g. Pengahapusan obat
Adalah rangkaian kegiatan dalam rangka pembebasan
obat-obatan milik/kekayaan Negara dari tanggung jawab
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Tujuan pengahapusan obat adalah sebagai berikut :


 Penghapusan pertanggung jawaban petugas terhadap

obat-obatan yang sudah ditetapkan untuk dihapuskan


sesuai ketentuan yang berlaku.
 Menghindarkan pembiayaan
 Menjaga keselamatan kerja dan menghindarkan diri

dari pengotoran lingkungan.


TERIMAKASIH ATAS
PERHATIAN ANDA :D
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai