Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sri Paramitha

NPM : 184302029

Prodi : Apoteker

1. Sebuah pabrik obat tradisional rumahan memproduksi Obat Tradisional mengandung Bahan
Kimia Obat (BKO) secara ilegal. Saat pemeriksaan ternyata diruang produksi Obat
Tradisional terdapat BKO tersebut, dan ruangan didesain terpisah dari ruangan
lainnya.dan dari hasil identifikasi Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional
(PPOMN) ternyata industri pabrik obat tersebut tidak memiliki tenaga apoteker
dalam menjalankan produksi obat, dan pencampuran BKO dengan obat
tradisional itu sendiri dilakukan oleh pemilik pabrik itu sendiri.
Berdasarkan kasus diatas pemilik pabrik obat tradisional telah melanggar
peraturan pemerintah tentang pekerjaan kefarmasian dan industri obat
tradisional yang mengharuskan memiliki apoteker sebagai penanggung jawab
seperti tertera pada Peraturan Pemerintah .......
a. PP 51 tahun 2009 pasal 7 ayat (1) dan pasal 9 ayat (2)
b. PP 51 tahun 2009 pasal 7 ayat (2) dan pasal 9 ayat (1)
c. PP 51 tahun 2010 pasal 7 ayat (1) dan pasal 9 ayat (2)
d. PP 51 tahun 2010 pasal 7 ayat (2) dan pasal 9 ayat (1)
e. Semua salah

2. Seorang asisten apoteker (tenaga kefarmasian) memberitahukan penyakit


seorang pasien kepada temannya yang mengenal pasien tersebut. Perbuatan
tenaga kefarmasian tersebut telah melanggar Peraturan Pemerintah No 51
tahun 2009 Pasal 30 ayat 1 yang isinya........

a. “Setiap Tenaga Kefarmasian dalam menjalankan Pekerjaan Kefarmasian


wajib menyimpan Rahasia Kedokteran.”
b. “Setiap Tenaga Kefarmasian dalam menjalankan Pekerjaan Kefarmasian
wajib menyimpan Rahasia Kefarmasian.”
c. “Setiap Tenaga Kefarmasian dalam menjalankan Pekerjaan Kefarmasian
wajib menyimpan Rahasia Kedokteran dan Rahasia Kefarmasian.”
d. a, b, dan c benar
e. a, b, dan c salah

3. Apoteker S berpraktek di apotek miliknya. Suatu saat ada pasien anak kecil
kejang yang diantar oleh orang tuanya ke rumah sakit, namun belum sampai
rumah sakit anak tersebut kejang yang tiada tara sehingga orang tuanya (dalam
perjalanan ke rumah sakit) memutuskan berhenti di apotek untuk minta tolong
pengobatan darurat di apotek tersebut. Dokter praktek sudah tidak ada dan
apoteker S harus mengambil keputusan menolong pasien atau menolaknya.
Dengan pertimbangan keilmuannya, apoteker S memberikan valisanbe rectal ke
dubur anak kecil itu sehingga kejangnya mereda. Pasien dapat diselamatkan dan
segera dikirim ke rumah sakit terdekat.
Apa yang dilakukan oleh apoteker tersebut telah sesuai dengan kode etik apoteker
indonesia yang berbunyi “Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan
profesinya sesuai kompetensi Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan
berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya.”

Isi kode etik tersebut tertera pada pasal.....

a. 1
b. 3
c. 7
d. 10
e. 13

Anda mungkin juga menyukai