Anda di halaman 1dari 4

1.

Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja yang mengakibatkan
cedera pada pasien. Disebut apakah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden?
a. Kondisi Potensial Cedera (KPC)
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
c. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
e. Masalah Terkait Obat (MTO)
2. Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja yang mengakibatkan
cedera pada pasien. Disebut apakah insiden yang belum sampai terpapar ke pasien?
a. Kondisi Potensial Cedera (KPC)
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
c. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
e. Masalah Terkait Obat (MTO)
3. Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang mencakup, asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera. Upaya apakah untuk mencapai Sasaran Keselamatan
Pasien?
a. mengidentifikasi pasien dengan benar hanya saat pendaftran;
b. meningkatkan komunikasi yang efektif hanya dengan pasien saja
c. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
d. mengurangi antibiotik yang berlebihan, akibat perawatan kesehatan
e. mengurangi kejadian efek samping obat
4. Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang mencakup, asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera. Kriteria apakah yang termasuk dalam Standar
Keselamatan Pasien?
a. mendidik pasien tentang medication errors
b. mendidik staf tentang medication errors
c. melakukan evaluasi peningkatan medication errors
d. melakukan program peningkatan medication errors
e. berkomunikasi untuk mencapai keselamatan pasien
5. Setiap Insiden harus dilaporkan secara internal kepada tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
dengan menggunakan format laporan ssesuai standar. Kapankah waktu yang
direkomendasikan untuk pelaporan insiden terkait keselamatan pasien?
a. waktu paling lambat 1x24.
b. waktu paling lambat 2x24
c. waktu paling lambat 3x24
d. waktu paling lambat 4x24
e. waktu paling lambat 5x24

6. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian tidak diharapakan
adalah dengan mengembangkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai.
Bagaimanakan standar penyimpanan elektrolit konsentrat?
a. dapat disimpan di unit pelayanan pasien
b. tidak perlu diberi label penandaan
c. disimpan pada area yang dibatasi ketat
d. disimpan dalam lemari narkotika
e. disimpan dalam rak obat fast moving

7. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan perbekalan farmasi (PF) periode 2022.
Perencanaan didasarkan pada metode epidemiologi. Apa tujuan pemilihan metode tersebut?
a. Memperkirakan kebutuhan data penggunaan obat dari episode sebelumnya
b. Mengetahui kebutuhan perbekalan kesehatan suatu populasi masyarakat tertentu
c. Mengetahui evaluasi suplai kebutuhan perbekalan kesehatan periode lalu
d. Mengetahui evaluasi data stock perbekalan kesehatan, dan distribusi
e. Mengetahui evaluasi kehilangan / defisit obat
8. Seorang Apoteker bagian pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit membuat
perencanaan kebutuhan obat. Faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam proses
perencanaan? (Kemenkes RI, 2020a)
a. anggaran yang tersedia
b. waktu pendistribusian barang
c. lama kadaluarsa barang
d. stabilitas barang
e. merk barang
9. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan perbekalan farmasi (PF) periode 2022.
Perencanaan tersebut dilakukan melalui perhitungan kebutuhan yang didasarkan pada data riil
penggunaan obat rata-rata dari periode sebelumnya. Metode apakah digunakan? (Kemenkes
RI, 2020a)
a. Epidemiologi
b. Konsumsi
c. Kombinasi
d. Pareto
e. ABC dan VEN
10. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan obat dan BMHP yang sudah
mempunyai data konsumsi yang mantap, yang tidak bisa dihitung dengan kasus per kasus
penyakit. Perbekalan farmasi apakah yang dimaksud? (Kemenkes RI, 2020a)
a. Infus cairan nutrisi perenteral (mengandung asam amino)
b. Injeksi antibiotika berpotensi tinggi (meropenem, seftazidim)
c. spuit 3 cc, spuite 10 cc, venflon, infuset
d. Obat kemoterapi golongan sitotoksis
e. Obat dan alat kesehatan kebutuhan operasi apendektomi
11. Seorang Apoteker di rumah sakit akan melaksanakan kegiatan evaluasi dalam proses
perencanaan, karena itu dilakukan pengamatan terhadap beberapa faktor sebagai indikator
perencanaan. Indikator apakah yang menunjukkan mutu dari perencanaan? (Kemenkes RI,
2020a)
a. Persentase kesesuaian pembelian dengan perencanaan tahunan
b. Persentase kesesuaian pembelian terhadap pendistribusian
c. Persentase kesesuaian pengunaan PF terhadap formularium.
d. Persentase kesesuaian pengadaan terhadap penyimpanan
e. Persentase kesesuaian penyimpanan terhadap pendistribusian
12. Seorang Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan perbekalan farmasi (PF) periode 2022.
Perencanaan didasarkan pada metode konsumsi dengan menerapkan analisis ABC. Data
apakah yang digunakan sebagai dasar penentuan kategori dalam analisis ABC?
a. persentase jumlah tiap barang per keseluruhan jumlah kebutuhan
b. persentase harga per item barang per total harga kebutuhan
c. persentase jumlah kebutuhan kali harga barang per total harga kebutuhan
d. persentase kumulatif jumlah kebutuhan kali harga barang per total harga kebutuhan
e. persentase kumulatif jumlah tiap barang per keseluruhan jumlah kebutuhan
13. Apoteker di rumah sakit membuat perencanaan perbekalan farmasi (PF) periode 2022.
Perencanaan didasarkan pada metode konsumsi dengan menerapkan analisis VEN. Data
apakah yang digunakan sebagai dasar penentuan kategori V (vital)?
a. obat sitostakika
b. obat emergensi
c. obat yang rutin digunakan
d. obat high alert
e. cairan infus dasar
14. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi dapat dikelompokkan berdasarkan analisis PUT
dengan mempertimbangkan analisis VEN-ABC, tanpa mempedulikan sumber anggaran yang
tersedia. Kelompok manakan yang termasuk dalam kelompok P (prioritas) adalah?
a. AV, BE dan CE
b. BV, BN dan AE
c. AV, BV dan CV
d. AE, BE, dan CE
e. AN, BN, dan CN
15. Pemusnahan bertujuan untuk mebghilangkan barang, baik secara fisik maupun administrasi,
yang dilakukan untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
Perbekalan farmasi bagaimanakan yang untuk dimusnahkan?

a. produk memenuhi persyaratan mutu


b. produk akan tercapai batas tanggal kedaluwarsa
c. memenuhi syarat untuk pelayanan kesehatan
d. memenuhi syarat untuk ilmu pengetahuan
e. produk dicabut izin edarnya secara mandatory
16. Salah satu siklus pengelolaan perbekalan farmasi adalah pengendalian persediaan obat, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Bentuk pengendalian yang berhubungan dengan
mutu barang adalah?
a. Pengendalian ketersediaan barang
b. Pengendalian penggunaan barang
c. Pengendalian kehilangan barang
d. Pengendalian kondisi penyimpanan
e. Penaganan kekosongan barang
17. Pengendalian penggunaan obat dilakukan untuk mengetahui jumlah penerimaan dan
pemakaian obat sehingga dapat memastikan jumlah kebutuhan obat dalam satu periode. Upaya
apakah yang dapat dilakukan?
a. Menghitung pengadaan rata-rata periode tertentu.
b. Menentukan Stok optimum agar tidak terjadi kekosongan
c. Menentukan waktu tunggu mulai perimaan sampai distribusi obat.
d. Menentukan waktu/lama terjadi ketersediaan obat
e. Menentukan jenis dan jumlah kekosongan obat
18. Pemusnahan dilakukan sesuai dengan jenis, bentuk sediaan dan peraturan yang berlaku.
Bagaimana pemusnahan narkotika, psikotropika dan prekursor?
a. dilakukan oleh apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian rumah sakit
b. dilakukan oleh apoteker dan jajaran management rumah sakit
c. dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh dinas kesehatan kab/kota
d. dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh petuga BPOM
e. membuat berita acara pengembalian obat ke dinas kesehatan kab/kota

TOTAL SOAL 50, PG DARI MATERI SETELAH UTS

Anda mungkin juga menyukai