Perangkat Administrasi
Pembagian lain yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut sebagai 4M
yakni manusia (man), uang (money), sarana (material) dan metoda (methode)
untuk organisasi yang mencari keuntungan serta 6M (man), uang (money), sarana
(material) dan metoda (methode), pasar (market), serta mesin (machinery) untuk
organisasi yang mencari keuntungan.
PROSES
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi administrasi
tersebut. Beberapa diantaranya yang terpenting ialah:
KELUARAN
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan
admistrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama
pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut
banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama
pelayanan kedokteran (medical service). Kedua, pelayanan kesehatan masyarakat
( public health service).
Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa keluaran yang
dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut,ditujukan. Untuk administrasi
kesehatan sasara yang dimaksudkan disini dibedakan atas empat macam yakni
perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dapat bersifat sasaran
langsung ( direct target group), atau pun bersifat sasaran tidak langsung ( indirect
target group).
Dampak
Yang dimaksud degan dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkann oleh
keluaran. Untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin
meningkatnya derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan
dapat dicapai apabila kebutuhan (needs) dan tutuntan (demand) perseorangan,
keluarga, kelompok dan atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tutuntan
ini adalah sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan.
Kegiatan administarsi
Sistem Kesehatan
Jika menyebut perkataan system kesehatan ada dua pengertian yang terkandung
didalamnya. Pertama pengertian system kedua pengertian kesehatan. Pengertian
system banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang dipandang cukup penting
adalah :
1. Masukan
Kumpulan bagian input atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut
2. Proses
Kumpulan bagian elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi
untuk pengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan
3. Keluaran ( output)
Kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses
dalam sistem
4. Umpan balik
Kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus masukan bagi sistem
5. Dampak (impact)
Akibat yang dihasilkan keluaran satu sistem
6. Lingkungan
Dunia diluar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai
pengaruh besar terhadap sistem
Jenjang sistem
1. Suprasistem
Lingkungan dimana sistem tersebut berada. Lingkungan yang dimaksud
disini juga berbentuk suatu sistem tersendiri, yang kedudukan dan peranan
lebih luas. Sistem yang lebih luas ini mempengaruhi sistem tetapi tidak
dikelola oleh sistem
2. Sistem
Sistem adalah sesuatu yang sedang diamati yang menjadi subjek dan objek
pengamatan
3. Subsistem
Subsistem adalah bagian dari sistem yang secara mandiri membentuk
sistem pula. Subsistem yang mandiri ini kedudukan dan peranannya lebih
kecil dari pada sistem
Jika yang diamati adalah rumah sakit, rumah sakit adalah sistem. Suprasistemnya
ialah sistem kesehatan nasional sedangkan subsistemnya ialah berbagai unit
fungsional yang terdapat dirumahsakit.
Pendekatan sistem
Pada saat ini batasan tentang pendekatan sistem banyak macamnya, beberapa
yang terpenting adalah
Dari batasan tentang pendekatan sistem ini, dengan mudah dipahami bahwa
prinsip pokok pendekatan sistem dalam pekerjaan administrasi dapat
dimanfaatkan untuk dua tujuan:
Analisis sistem
Pada saat ini batasan tentang anailisis sistem banyak macamnya. Beberapa yang
terpenting ialah :
1. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
kedokeran ( medical service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
dapat bersifat sendiri ( solo practice) atau secara bersama- sama dalam
satu organisasi ( institution), tujuan uatamanya untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasaran terutama untuk
perseorangan dan keluarga
2. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan
masyarakat ( public health services) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama – sama dalam suatu
organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk
kelompok dan masyarakat.
Pelayanan Kedokteran Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. Tenaga pelaksananya terutama 1. Tenaga pelaksananya terutama
adalah para dokter ahli kesehatan masyarakat
2. Perhatian utamanya pada 2. Perhatian utamanya pada
penyembuhan penyakit pencegahan penyakit
3. Sasaran utamanya adalah 3. Sasaran utamanya adalaah
perseorangan atau keluarga masyarakat secara keseluruhan
4. Kurang memperhatiakan 4. Selalu berupaya mencari cara
efeisiensi yang efisein
5. Tidak boleh menarik perhatian 5. Dapat menarik perhatian
karena bertentangan dengan masyarakat misalnya dengan
etika kedokteran penyuluhan kesehatan
6. Menjalankan fungsi 6. Menghasilkan fungsi dengan
perseorangan dan terikat dengan mengorganisir masyarakat dan
undang undang mendapat dukungan undang
7. Penghasilan diperoleh dari undang
imbal jasa 7. Penghasilan berupa gaji dari
8. Bertanggung jawab hanya pemerintah
kepada penderita 8. Bertanggung jawab kepada
9. Tidak dapat memonopoli upaya seluruh masyarakat
kesehatan dan bahkan mendapat 9. Dapat memonopoli upaya
saingan kesehatan
10. Masalah administrasi amat 10. Menghadapi berbagai persoalan
sederhana kepemimpinan
Pelayanan kesehatan menyeluruh dan terpadu
Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap Negara tidaklah sama namun,
secara umum berbagai strata ini dapat dikelompokan menjadi 3 macam yakni :
Sistem Rujukan
Adapun yang dimaksud dengan sistem rujukan diindonesia, seperti yang telah
dirumuskan dalam SK mentri kesehatan RI no 32 tahun 1972 ialan suatu sistem
penyelengarakan pelayanan kesehatan yang melaksanankan pelimpahan
tanggungjawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan
secara vertical dalam arti dari unit yang berkempuan kurang kepada unit yang
lebih mampu atau horizontal dalam arti antar unit unit yang setingkat
kemampuannya. Maca rujukan yang berlaku diindonesia telah pula ditentukan,
sistem kesehatan nasional membedakannya atas 2 macam:
1. Rujukan kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada
dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat ( public health
service). Rujukan kesehatan dibedakan atas 3 macam yakni rujukan
teknologi, sarana dan operasional.
2. Rujukan medic
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan.dengan demikian rujukan medic pada dasarnya
berlaku untuk pelayanan kesehatan (medical service).
Sasaran
1. Unsur masukan
Yang maksud unsur masukan ialah semua hal yang diperlukan untuk
terselenggaranya pelayanan kesehatan . unsur masukan ini banyak
macamnya. Yang terpenting adalah tenaga ( man), dana (money), dan
sarana (material). Secara umum disebutkan apabila tenaga dan sarana
(quatitas dan qualitas) tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan (
standard operasional dan facility), serta jika dana yang tersedia tidak
sesuai dengan kebutuhan, maka sulit diharapkan baiknya mutu pelayanan (
Bruce 1990; Fromberg 1988; Gambone 1991)
2. Unsur lingkungan
Yang dimaksud dengan unsur lingkungan adalah keadaan sekitar yang
mempengaruhi pelayanan kesehatan. Untuk suatu institusi kesehatan,
keadaan sekitar yang terpenting adalah kebijakan (policy) organisasasi
(organization) dan manajemen. Secara umum disebutkan apabila
kebijakan, organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan
standard dan atau tidak bersifat mendukung, makan sulit diharapkan
baiknya mutu pelayanan kesehatan ( Donabedian 1980).
3. Unsur proses
Yang dimaksud dengan unsur proses adalah semua tindakan yang
dilakukan pada pelayanan kesehatan. Tidakan tersebut secara umum dapat
dibedakan atas 2 macam yakni tidakan medis ( medical procedure) dan
tindakan non medis ( nonmedical procedure). Secara umum disebutkan
apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan ( standard of conduct) maka sulit diharapkan baiknya mutu
pelayanan ( Pena 1984).
4. Unsur keluaran
Yang dimaksud unsur keluaran adalah yang menunjuk pada penampilan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan ( performance). Penampilan
yang dimaksud disini banyak macamnya secara umum dapat dibedakan
menjadi 2 macam. Pertama, penampilan aspek medis ( medical
performance) Kedua, penampilan non medis ( non medical performance).
Secara umum di sebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan ( standar of pefromance) maka
berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bukan pelayanan yang
bermutu.
Kegiatan Pelaksanaan
Sekalipun macam dan bentuk rencana anggaran sangat bervariasi, namun proses
yang ditempuh dalam menyusun rencana anggaran pada dasarnya tidak berbeda.
Proses yang dimaksud adalah:
1. Mengidentifikasi kegiatan
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi berbagai
kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kegiatan yang diidentifikasi sebaiknya hanya yang bersifat
pokok saja (mollar activities) dalam arti apabila tidak dilaksanakan, akan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2. Menentukan sumber daya
Kegiatan kedua yang dilakukan ialah menentukan jumlah dan jenis sumber
daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
diidentifikasi. Sumber daya tersebut banyak macamnya. Secara umum
dibedakan atas tiga macam yakni tenaga (man), dana (money), dan sarana
(material). Hitung kebutuhan sumber daya tersebut untuk setiap kegiatan
yang ditanyatakan dan unit tertentu, misalnya orang/jam, dana/orang, dan
bahan/jam.
3. Mengubah sumber daya dalam bentuk uang
Kegiatan ketiga yang dilakukan ialah mengubah sumber daya yang
diperlukan ke dalam bentuk uang. Kegiatan ini dikenal dengan nama
penentuan biaya, yang pelaksanaannya tidak sederhana. Berapakah
besarnya honor yang pantas untuk seorang pekerja kasar? Berapa pula
untuk tenaga ahli? Berapa sebenarnya harga bahan baku yang diperlukan?
Untuk memudahkan pekerjaan biasanya dipergunakan biaya unit baku
(standard unit cost) yang dihitung berdasarkan harga masa lalu ditambah
dengan perkiraan kenaikan harga pada masa datang.
4. Menyusun dan menyajikan rencana anggaran
Kegiatan keempat yang dilakukan ialah menyusun dan menyajikan
rencana anggaran yang telah disusun ke dalam format baku yang telah
disepakati. Untuk Indonesia susunan anggaran pemerintah tertuang dalam
Daftar Usulan Projek (DUP).
5. Mengirimkan untuk persetujuan
Kegiatan kelima yang dilakukan ialah mengirimkan rencana anggaran
yang telah disusun kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan
persetujuan. Kadang-kadang diperlukan beberapa revisi. Untuk Indonesia
anggaran pemerintah yang telah disetujui disebut dengan nama Daftar
Isian Projek (DIP).
Hanya saja sekalipun tugas perencanaan anggaran telah selesai, bukan berarti
pekerjaan yang ada hbuungannya dengan anggaran terhenti. Untuk menjamin
terselenggaranya anggaran dengan baik, ada dua hal lain yang perlu dilaksanakan
yakni:
1. Melakukan pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Pengawasan yang dapat dilakukan banyak macamnya. Dalam sistem
pemerintahan di Indonesia, para pelaksana administrasi keuangan tidak
demikian mudah melakukan pembayaran tanpa adanya dokumen-dokumen
yang menunjukkan persetujuan pemakaian anggaran. Dokumen yang
dimaksud antara lain Surat Keputusan Otorisasi (SKO) serta Surat
Perintah Membayar Uang (SPMU).
2. Melakukan pemeriksaan
Pemeriksaan pemakaian anggaran harus dapat dilakukan secara berkala.
Tujuannya adalah untuk menilai penggunaan anggaran apakah telah sesuai
dengan prosedur dan peruntukannya. Pemeriksaan pemakaian anggaran ini
lazimnya dilakukan oleh Kanor Akuntansi Publik, atau untuk instantsi
pemerintah, oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pada saat ini teknik kesepakatan berkelompok banyak macamnya. Secara umum
dapat dibedakan atas dua macam:
Pendahuluan
Batasan
1. Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang
dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan
suatu program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan
yang tersedia guna penerapan selanjutnya (The World Health
Organization)
2. Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (The American Public Association)
3. Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang
telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta
penyusunan saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari
pelaksanaan program (The International Clearing House on Adolescent
Fertility Control for Population Options)
4. Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari
dilakukannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Riecken).
Jika diperhatikan keempat batasan di atas, segera terlihat bahwa ada dua pendapat
tentang penilaian tersebut yakni:
Jenis
Sesuai dengan pengertian bahwa penilaian dapat ditemukan pada setiap tahap
pelaksanaan program, maka penilaian secara umum dapat dibedakan atas tiga
jenis yakni:
Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka ruang lingkup penilaian yakni
hal-hal yang akan dinilai dari suatu program kesehatan adalah amat luas sekali.
Beberapa sarjana memberikan pedoman sebagai berikut, yakni:
1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu
program kesehatan dibedakan ke dalam empat jenis yakni:
a. Kelayakan program
Penilaian yang dilakukan di sini ialah terhadap program secara
keseluruhan. Program dinilai layak (appropriateness) jika program
tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi.
b. Kecukupan program
Sama halnya dengan kelayakan, maka penilaian yang dilkukan di
sini adalah juga terdapat program secara keseluruhan. Suatu
program dinilai cukup (adequancy) jika programt ersebut telah
dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
c. Efektivitas program
Penilaian juga dilakukan terhadap program secara keseluruhan.
Suatu program dinilai efektif (effectiveness) jika program tersebut
telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
d. Efisiensi
Sama halnya dengan efektivitas, maka penilaian juga dilakukan
terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai efisien
(efficiency), jka program tersebut dapat dilaksanakan dengan hasil
yang kecuali dapat menyelesaikan masalah juga pada waktu
pelaksanaannya tidak memerlukan penggunaan sumber daya yang
besar.
Ruang lingkup penilaian
Langkah
WHO membedakan langkah-langkah penilaian atas sembilan tahap yakni:
a. Tahap penentuan hal yang akan dinilai
Langkah pertama yang dilakukan ialah menentukan dahulu hal yang akan
dinilai. Pekerjaan ini akan dapat dilakukan jika dapat dipelajari dengan
baik program yang akan dinilai.
b. Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengumpulkan berbagai
keterangan yang ada hubungannya dengan program yang akan dinilai.
Untuk ini perlulah dipelajari secara cermat berbagai laporan yang ada dan
yang berhubungan dengan pelaksanaan program.
c. Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan penilaian
Apabila berbagai keterangan telah berhasil diperoleh, lanjutkanlah dengan
penyeleksian keterangan. Buanglah keterangan yang tidak ada
hubungannya dengan tujuan penilaian.
d. Tahap menilai kecukupan keterangan
Lanjutkan pekerjaan penilaian ini dengan menilai kecukupan keterangan
yang diperoleh. Apabila keterangan tersebut dianggap belum cukup,
lakukan pengumpulan keterangan lagi. Jika telah cukup lanjutkan ke tahap
berikutnya.
e. Tahap menetapkan kemajuan program
Nilai kemajuan program dengan mempergunakan keterangan yang telah
dikumpulkan. Kemajuan program dapat dinilai dari keberhasilannya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. Tahap menetapkan efektivitas program
Langkah selanjutnya ialah menetapkan efektivitas program. Suatu program
dianggap efektif jika dinilai dapat mengatasi masalah yang mendasari
dilaksanakannya program tersebut.
g. Tahap menetapkan efisiensi program
Lanjutkan dengan menilai efisiensi program yakni yang dikaitkan dengan
besarnya dana yang dipergunakan untuk melaksanakan program tersebut.
h. Tahap menetapkan dampak program
Setelah ditetapkan efektivitas dan efisiensi program, lanjutkan dengan
menetapkan dampak program.
i. Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
Langkah terakhir yang dilakukan ialah menarik kesimpulan serta
menyusun saran-saran sesuai dengan hasil penilaian.