Anda di halaman 1dari 14

RAMUAN TRADISIONAL DALAM

BUDAYA MASYARAKAT BUGIS


TRADITIONAL HERB IN CULTURE
OF BUGIS SOCIETY

Husnul Fahimah Ilyas


Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Jalan A.P. Pettarani No.72 Makassar, Telepon (0411) 452952
Po-sel: husnul_natalia@yahoo.com/husnullitbang@gmail.com
Handphone: 081342700339
Diterima: 6 Januari 2016; Direvisi: 21 Maret 2016; Disetujui: 30 Mei 2016

ABSTRACT
This research is a qualitative descriptive study that describes the procedure of tradsisional treatment based
on the script and treatment practices in the Bugis culture. Data used in the study are a script of lontaraq
and the utilization of traditional medicinal plants in the Bugis community. Techniques applied are interview,
examine lontaraq, and observation of the behavior of the daily people. Treatment defined in this study
emphasizes on treatment using ingredients flora and fauna in the treatment process. The results showes that
the ancestors of Bugis have given the transfer of knowledge in traditional medicine that is proven to treat: eye
pain, back pain, stomach disorders, skin medications, nasal irritation, runny-influenza and asthma, coughing
and vomiting blood, acne, puncture wounds medicinal sharp objects/venomous animal bites, diarrhea and
vomiting, intestinal worms in children, colds, irritation of the mouth and throat teeth, enhancer breast milk
(BMS), drug diabetes, high blood pressure medication, heat or fever, small and large bowels.
Keywords: herbs, traditional medicine, disea-ses, plant.

ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan tata cara pengobatan tradisional
berdasarkan naskah dan praktik pengobatan dalam budaya Bugis. Data yang digunakan dalam penelitian
adalah naskah lontaraq dan aplikasi pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam masyarakat Bugis.
Teknik yang dilakukan yaitu interview, menelaah lontaraq, dan pengamatan perilaku keseharian masyarakat.
Pengobatan yang dimaksud dalam penelitian ini menekankan pada pengobatan yang menggunakan bahan
flora dan fauna dalam proses pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nenek moyang Bugis telah
memberikan transfer pengetahuan dalam ilmu pengobatan tradisional yang terbukti bisa mengobati: sakit mata,
sakit pinggang, gangguan pada perut, obat kulit, gangguan pada hidung, pilek-influenza dan asma, batuk dan
muntah darah, obat luka tusuk benda tajam/gigitan, diare dan muntah, masuk angin, gangguan pada gigi-mulut
dan tenggorokan, penambah ASI (Air Susu Ibu), obat diabetes, obat hipertensi atau tekanan darah tinggi, panas
atau demam, gangguan buang air kecil dan besar.
Kata kunci: ramuan, obat tradisional, penyakit, tumbuhan.

PENDAHULUAN atau obat-obatan. Termasuk obat-obat tertentu


Pengetahuan tradisional adalah bagian yang belum ditemukan obatnya sebelumnya.
integral dari warisan budaya dari komunitas Pengetahuan tradisional yang mempunyai nilai
tradisional yang memilikinya dan mempunyai bagi kepentingan umat manusia ini, mendapat
manfaat bagi masyarakat tersebut. Pengetahuan pengakuan dari negara-negara berkembang,
tradisional memberikan informasi awal yang bahkan lembaga-lembaga internasional yang
sangat berguna dan bernilai. Terutama mengenai terkait di dunia. Di seluruh dunia semua komunitas
sumber daya genetik dan biokimia yang bisa baik individu maupun secara berkelompok
menjadi bahan dasar bagi produk-produk farmasi memiliki pengetahuan yang diturunkan dari

139
WALASUJI Volume 7, No. 1, Juni 2016: 139—151
generasi ke generasi yang diwariskan dengan cara dan Bomata (Zingiber officinale). Pewarisan
tradisional (Daulay, 2011:7-9). pengetahuan pemanfaatan tumbuhan yang
Penggunaan obat tradisional dari bahan digunakan sebagai obat tradisional berasal dari
alam cederung meningkat, hal ini disebabkan generasi sebelumnya yang diperoleh (diturunkan)
oleh isu back to nature (kembali ke alam). Obat melalui kegiatan penuturan (bercerita).
tradisional dan tanaman obat banyak digunakan Menurut Abdul Haris Jauhari dkk (2008:2)
oleh masyarakat menengah ke bawah dalam upaya pengobatan tradisional juga mempunyai tiga
preventif, promotif, dan rehabilitatif (Katno dan karakteristik yang membuat pasien percaya
S.Pramono, tt). Penerimaan penggunaan obat menggunakan pengobatan tersebut yaitu: pertama
tradisonal sebagai salah satu bentuk pengobatan kepercayaan bahwa hidup adalah kesatuan
diterima secara luas dihampir seluruh negara di dari badan, emosi, pikiran, dan roh atau jiwa,
dunia. Menurut WHO tahun 2003, negara-negara serta kesehatan adalah keseimbangan antara
di Afrika, Asia, dan Amerika Latin menggunakan beberapa aspek di dalam badan manusia dengan
obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer lingkungan. Penyakit akan terjadi bila tidak ada
yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak keseimbangan antara fisik, emosional, mental
80% dari populasi menggunakan obat herbal atau spiritual; kedua pengobatan tradisional
untuk pengobatan primer (2006:2). menggunakan pendekatan menyeluruh pada
Di negara Asia khususnya Cina, Korea, diagnosis dan tindakan, bukan melihat bagian
dan India di daerah pedesaan obat herbal adalah perbagian tubuh; ketiga pengobatan tradisional
pilihan pertama untuk mereka. Hal yang sama di berdasarkan pada kebutuhan individu, berbeda
Indonesia penggunaan obat herbal menjadi pilihan orang berbeda tindakan meskipun pada kasus
utama disejumlah daerah sebagaimana penelitian- penyakit yang sama.
penelitian yang dilakukan, di antaranya penelitian Pengetahuan tradisional tersebut merupakan
yang dilakukan oleh Mulyati Rahayu dan kawan- pengetahuan dasar yang berasal dari kehidupan
kawan mengenai Pemanfaatan Tumbuhan Obat yang ditransfer dalam bentuk lisan, praktik,
secara Tradisional oleh Masyarakat Lokal di maupun tertulis. Bentuk transfer ilmu dalam
Pulau Wawoni, Sulawesi Tenggara (2006:245- bentuk tertulis tertuang dalam naskah. Naskah
250) tercatat 73 jenis tumbuhan di Pulau Wawonii adalah salah satu bentuk rekaman tertulis dimasa
yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai lampau yang menyimpan data pengetahuan
bahan obat dan perawatan paska persalinan. diberbagai bidang termasuk bidang pengobatan.
Tiga jenis di antara tetumbuhan obat tersebut Bukti obat tradisonal yang dikembangkan oleh
termaksud dalam daftar tumbuhan langkah di nenek moyang kita berabad-abad yang lalu
Indonesia, yaitu: Alstonia scholaris (L.) R.Br., tertera dalam naskah daun lontar Husodo (Jawa),
Arcangelisia flava (L.) Merrill, dan Fibraurea Usada (Bali), relief candi Borobudur yang
tinctoria Loureiro. menggambarkan orang sedang meracik obat
Bastian Hara (2013) yang meneliti di (jamu), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat
Kampung Sire Distrik Mare Selatan Kabupaten Racikan Boreh Wulang Ndalem, dan Lontaraq
Maybrat Papua, mengemukakan bahwa terdapat Pabbura di Sulawesi Selatan (Lusia, 2006:1).
47 spesies dari 30 famili tumbuhan yang Lontaraq Pabbura merupakan naskah
dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh pengobatan tradisional Bugis menggunakan
masyarakat Suku Maybrat di Kampung Sire. bahan fauna dan flora yang bersumber dari alam
Ke-47 spesies tumbuhan obat tersebut berkasiat sebagai bahan utama. Tumbuh-tumbuhan yang
mengobati 24 macam penyakit dan dua sebagai digunakan dalam pengobatan mudah didapatkan
obat perangsang atau stimulant. Terdapat empat di lingkungan sekitar kita, karena sering juga
spesies tumbuhan yang dapat dibudidayakan oleh digunakan sebagai bumbu dapur. Misalnya
masyarakat sebagai tanaman obat keluarga (Toga) cengkeh dan pala yang dikenal dan digunakan
yaitu Afa ati (Laporteaindica), Sirsak (Annona sebagai rempah-rempah pada zaman purbakala
muricata), Kenak (Artocarpus heterophylla), ribuan tahun yang silam. Selain itu cengkeh dan

140
pala telah menjadi komoditi perdagangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah
penting pada masa Romawi (Widharto, 2011:159- Lontaraq Pabbura yang berisi tata cara pengobatan
160). Khasiat cengkeh dan pala bisa menjadi bahan tradisional. Selain itu menghimpun daftar nama
pengawet alami, obat sakit gigi karena minyaknya obat-obatan herbal yang digunakan masyarakat
melawan bakteri, obat sakit perut, jerawat, mata, Bugis. Teknik yang dilakukan dalam menghimpun
dan berkhasiat menghangatkan tubuh. Tanaman data yaitu interview, menelaah lontaraq baik yang
ini juga telah banyak digunakan pada industri, telah ditraslitesi maupun dalam bentuk mikro film.
farmasi, dan sebagai bahan wewangian. Pengamatan langsung juga dilakukan dengan cara
Jadi naskah mempunyai peranan yang melihat perilaku keseharian masyarakat dalam
penting dan nilai tawar dalam mengemas ilmu memanfaatkan sumber daya alam sebagai obat
pengetahuan dalam kehidupan sekarang ini, tradisional. Pengobatan yang dimaksud dalam
seperti kehadiran Lontaraq Pabbura yang penelitian ini menekankan pada pengobatan
memberikan pengetahuan pengobatan tardisional yang menggunakan flora dan fauna dalam proses
yang sumber bahan bakunya berasal dari alam. pengobatan.
Pengetahuan ini sangat penting direproduksi Pengobatan yang dilakukan dengan
sebagai pengetahuan dasar dalam menemukan, menggunakan tumbuhan tertentu yang telah
mengembangkan, ataupun menciptakan obat, diketahui hasiatnya. Tumbuh-tumbuhan beserta
dan pengobatan tradisional sesuai dengan campurannya akan diuraikan lebih lanjut.
perkembangan teknologi pada zamannya. Karena Sedangkan metode penulisan setiap nama
terdapat beberapa macam ramuan yang belum tumbuhan disertai dengan nama latinnya sebagai
diteliti khasiatnya secara ilmiah (melalui tahapan petunjuk nama marga dan petunjuk jenis
penelitian farmasi dan kedokteran) namun bahan tumbuhan, hal ini dilakukan karena terkadang
atau ramuan yang telah dikemas dalam lontaraq nama tumbuhan yang sama untuk tumbuhan
pabbura maupun secara lisan telah terbukti yang berbeda disuatu wilayah, berimbas pada
khasiatnya dalam menangani suatu penyakit. kekacauan bila menggunakan satu satuan
Misalnya kayu kudo yang berfungsi sebagai obat tumbuhan lebih dari pada satu kombinasi nama,
luka luar, obat mata, dan gigi, belum mendapat seperti nama tumbuhan nyamplung di tempat lain
perhatian di dunia medis. dikenal dengan nama benaga (nama tumbuhan
Berdasarkan latar belakang, maka yang yang dikenal di Sulawesi Selatan dan Kalimantan),
menjadi permasalahan dalam penelitian ini di Sumatra Barat dinamakan mentagur, penaga,
adalah: Bagaimana sistem pengobatan tradisional atau punaga; di Gorontalo dinamakan linkaren
orang dulu? dan apakah masih diaplikasikan dan atau dunggala. Untuk itu nama latin tumbuhan
relevan dengan zaman sekarang ini?. sebagai solusi untuk menyatukan pemberian
Tujuan penelitian untuk memahami suatu nama pada tanaman, sebagimana yang telah
kebudayaan bangsa lewat tradisinya, khususnya disepakati dan digunakan secara internasional
tradisi pengobatan sebagai salah satu bentuk oleh para ilmuwan (Polunin, 1994:32). Nama latin
warisan kebudayaan yang bernilai, serta mendata tumbuhan yang akan ditulis pada pertama kali
atau menginventarisasi jenis flora dan fauna yang munculnya nama tumbuhan tersebut, penyebutan
digunakan dalam pengobatan sebagai pengetahuan selanjutnya menggunakan nama Indonesia-nya.
lokal mulai zaman dulu sampai sekarang. Khusus nama tumbuhan yang hanya diketahui
nama lokalnya (bahasa Bugis), maka penulisan
METODE nama tumbuhan tersebut menggunakan tanda
Metode yang digunakan dalam penelitian petik dan Italic.
ini adalah deskriptif kualitatif. Dengan cara
mendeskripsikan tata cara pengobatan tradisional PEMBAHASAN
berbasis naskah dan praktik pengobatan yang Kearifan lokal merupakan pengetahuan asli
dilakukan dalam budaya Bugis. Data yang (indigineous knowledge) atau kecerdasan lokal

141
WALASUJI Volume 7, No. 1, Juni 2016: 139—151
(local genius) suatu masyarakat yang berasal dari pengobatan sejak zaman prasejarah. Resep ini
nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan diulas dalam ilmu pengobatan dalam naskah
kehidupan masyarakat dalam rangka mencapai Lagaligo. Salah satu ilmu pengobatan yang
kemajuan suatu komunitas, kearifan lokal itu bisa ampuh menyembuhkan luka parah akibat tusukan
berupa pengetahuan lokal, keterampilan lokal, pedang atau tombak. Lebih uniknya obat-obatan
kecerdasan lokal, dan adat istiadat (Sibarani, tradisional tersebut bisa menghidupkan kembali
2013:130). Salah satu pengetahuan lokal yang laskar yang tewas dalam pertempuran. Obat
diwariskan adalah obat tradisional yang berbahan tradisional tersebut yang dikutip dalam naskah:
baku tumbuhan, hewan, mineral, sediaan gelenik “pergilah La Maranginang mengumpulkan
atau campuran dari bahan-bahan tersebut mayat sepupunya dan ditimbunnya di hadapan
secara tradisional, digunakan untuk pengobatan Opunna Ware. Maka bangkitlah Sawerigading
berdasarkan pengalaman. Penggunaan obat menempelkannya dengan kenari Jawa,
tradisional di Indonesia sudah berlangsung lama lalu diasapinya dengan dupa wangi. Dan
sejak ribuan tahun lalu, sebelum penemuan obat ditancapkannya batang siri dan ataqka di sebelah
modern pasarkan (Dewoto, 2007:205). kanannya, dan di sebelah kirinya ditancapkan
Banyak obat tradisional yang telah terbukti telleq dan araso. Lalu berjalanlah Torisinau
khasiatnya, di antaranya kunyit (Curcumae Pajullakkoe ri Ale Luwu Tomappamenek
domesticae rhizoma), hasil penelitian Wara-Warae ri Wapatampare mengelilinginya
membuktikan bahwa orang yang mengkonsumsi sebanyak tiga kali putaran. Lalu berkata lagi
kunyit secara rutin yang dicampur dalam masakan Pawewang, bangunlah wahai segenap orang-
sebagai bumbu, beresiko rendah terhadap orang yang tertebas, orang-orang terluka. Tega
penyakit alzheimer semacam penyakit demensia nian dikau tidur tanpa tikar. Maka bangunlah
paling umum yang ditandai oleh melemahnya orang-orang yang terluka, orang-orang serakat,
daya ingat, sehingga gangguan otak dalam serta mereka yang sudah terpenggal dengan
melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, dan pedang” (Pertiwi dkk, 1998:97-98).
berbahasa. India termasuk negara yang terendah
tingkat pengidap penyakit alzheimer dikarenakan Rekaman tata cara pengobatan di atas,
penduduk India banyak mengkonsumsi makanan menimbulkan pertanyaan, apakah hanya cerita
curry yang menggunakan kunyit sebagai bahan belaka ataukah mitos? Terlepas dari itu, rekaman
utama bumbu masaknya. Kemudian dilakukan tata cara pengobatan tersebut merupakan bukti
penelitian terhadap usia lanjut antara 60-93 tahun, transfer pengetahun yang memerlukan pengkajian
dan hasilnya menunjukkan orang yang sering dan penelitian terhadap resep-resep obat yang
mengkonsumsi makanan curry mempunyai daya disajikan.
ingat lebih tinggi dibandingkan dengan orang Adapun resep obat tradisional dan penyakit
yang jarang atau tidak pernah mengkonsumsi yang diobatinya sebagai berikut:
salama sekali (Hartati, 2013:6).
Program penelitian obat tradisional tidak 1. Pengobatan yang Bersumber dari Lontaraq
henti-hentinya dilakukan oleh para ahli dari Pengobatan yang bersumber dari Lontaraq
berbagai negara di antaranya Jerman, India, Cina, Pabbura yang telah ditrasliterasi oleh Abu Hamid
Australia, serta Indonesia dan negera lainnya. yaitu: obat mata dengan menggunakan kembang
Hasil penelitian dan pengujian secara ilmiah telang (Clitoria ternatea) yang berwarna biru
untuk sementara dinyatakan bahwa ramuan untuk mengobati mata yang merah dan meradang,
tradisional untuk obat penyakit tertentu dapat caranya kembang telang diremas-remas di telapak
dipertanggungjawabkan. Sebab beberapa obat tangan sampai keluar airnya dan teteskan pada
tradisional telah diketahui komposisi kandungan mata yang sakit. Cara lain dengan meremas
kimiawinya (Thomas A.N.S, 1989:11). kembang telang ke dalam air dan digunakan
Begitu pun halnya di suku Bugis, tanaman sebagai pencuci mata. Bisa pula diteteskan pada
yang bersumber dari alam dijadikan resep

142
Ramuan Tradisional dalam ... Husnul Fahimah

mata bayi yang berumur 1-3 minggu untuk seperti pengobatan kencing batu dengan memakai
menjernihkan matanya. Obat sakit mata (memerah ramuan kunyit dengan daun belimbing wuluh
dan nyeri) yaitu ambil dahan kayu “jawa” (Averrhoa bilimbi) yang takarannya sama
pada pagi hari potong secara meruncing agar kemudian digiling atau diulek sampai halus
mengeluarkan air, air dari tetesan dahan tersebut, kemudian ditambahkan air sambil diremas-
diteteskan pada mata. Bisa pula memanfatkan ASI remas dan ditapis. Air perasannya disimpan pada
(Air Susu Ibu) sebagai obat sakit mata dengan mangkuk putih dan disimpan di luar rumah selama
cara meneteskannya pada mata. Bawang merah semalam sampai bercampur dengan embun,
(Allium cepa) dibelah dua kemudian digosokkan ramuan ini siap diminum. Obat nyeri pada lutut,
pada mata yang sakit, bisa juga dalam bentuk ambil akar kelor (Moringa oleifera L.) dengan
perasan bawang merah. jahe (Zingiber officinale), samakan takarannya
Ramuan mata jika penglihatan gelap dan kemudian dihaluskan. Setelah halus diberi sedikit
kabur, ramuan yang digunakan yaitu gula pasir air. Masukkan ke dalam wadah, jika telah panas
dicampur dengan air sedikit kemudian dipakai aplikasikan pada lutut yang nyeri. Bisa pula
bercelak. Begitu juga dengan kunyit (Curcuma digunakan pada penderita yang mengalami nyeri
longa) dengan cara dihaluskan dan diberi sedikit pada belakangnya dengan cara tambahkan sedikit
air dan dipakai bercelak. Cara yang lain bisa bawang merah.
dipakai yaitu kayu manis (Cinnamomum verum) Ramuan lain yaitu anak pisang (Musa
dihaluskan kemudian dicampur dengan sedikit paradisiaca) dan jeruk (Lat citrus aurantifolia)
air dan dipakai bercelak. Cengkeh (Syzygium dibakar kemudian peras airnya. Air perasannya
aromaticum) pun bisa dipakai untuk pengobatan harus sama takarannya. Kemudian ambil sedikit
yang sama dengan cara, cengkeh dihaluskan kapur sirih (Piper betle) dengan sedikit jahe dan
kemudian dipakai bercelak. Lain halnya jika remas sampai halus. Setelah tercampur secara
mata tertutupi sesuatu yang putih, ramuan yang sempurna oleskan pada sendi yang nyeri atau
digunakan yaitu kemenyan putih dicampur balutkan dan bungkus dengan kain kasa.
dengan ASI lalu disapu secara rutin pada mata Obat sakit anus dan kantong kemih yang
yang tertutupi sampai sembuh (Hamid, 1987). menyebabkan tidak bisa buang air besar, sakitnya
Gangguan penciuman. Jika penciuman tembus ke belakang. Ramuannya adalah jahe,
hilang ramuannya adalah cuka dimasak lalu kayu manis, ketumbar (Coriandrum sativum
ditempelkan pada hidung di atas asapnya, kalau L.), jintan hitam (Nigella sativa L), “kamukusu”,
hidung tersumbat. Ramuan yang lain yaitu “jamuju” samakan semua takarannya, kecuali
jintan putih (Cuminum cyminum lin) bersama jintan hitam kurangi sedikit takarannya. Masak
cuka, disertakan minyak zaitun, lalu diteteskan dengan air, perkirakan takaran airnya tinggal
pada hidung dan telinga. Cuka bersama air separuh, diminum pada pagi dan sore hari. Obat
mawar, diteteskan pada hidung atau ambil penambah nafsu makan, buah bunga teratai
kapas kemudian celupkan pada larutan tersebut (Nelumbium nelumbo) yang telah mengering
kemudian ditutupkan pada lubang hidung, hal ini dan daun labu (Cucurbita moschata Durch),
berguna menghentikan mimisan seketika itu juga. disamakan takarannya. Kemudian tambahkan
Atau tumbuklah majakani (Cuercus lusitanica) sedikit gula pasir dan dipanggang lalu dimakan
lalu hembuskan ke lubang hidung. Mimisan pada setiap pagi dan sore hari. Alternatif ramuan
bisa juga dihentikan dengan ramuan jintan putih yang digunakan daun komak merah (Lablab
dihaluskan bersama cuka, kemudian celupkan purpureus) dimasak dengan segenggam gula pasir
kapas dalam larutan tersebut dan masukkan ke kemudian beri sedikit ketumbar. Masak sampai
dalam hidung (Hamid:1987). airnya kira-kira ½ dari sebelumnya. Dikonsumsi
Lontaraq Pabbura milik Drs. Abd. Rasyid dalam keadaan panas, diminum setiap pagi dan
yang telah di mikro film dalam Rol 09 Nomor sore. Pengobatan sakit bengkak yaitu pucuk jeruk,
21 beraksara lontaraq berbahasa Bugis. Di ambillah sebanyak-banyaknya, beri jintan hitam
dalamnya dijelaskan macam-macam pengobatan sedikit, Kencur (Kaempferia galanga L.) diiris

143
WALASUJI Volume 7, No. 1, Juni 2016: 139—151
lima lembar, serta sedikit beras. Giling semua enau kemudian ditapis airnya, minum di pagi hari
ramuan dan campurkan sedikit air kemudian selama 3 hari berturut-turut.
aplikasikan pada sakit yang bengkak. Obat berak darah, serpihan batang jarak,
Informasi lain yang didapatkan dalam serpihan batang “rada”, dan kencur. Masak
obat-obatan Bugis atau Lontaraq Pabbura, milik ramuan tersebut sampai airnya seperdua dari
Drs. A. Arifin di Kabupaten Sinjai yang telah takaran sebelumnya. Diminum pada pada pagi
dimikro film dalam Rol 4 Nomor 2. Lontaraq dan sore hari. Bisa juga dengan ramuan buah
tersebut memuat obat sakit kepala yang memakai pala 4 buah yang sama besarnya dihaluskan,
ramuan cengkeh, buah pala (Myristica fragrans), campurkan ke dalam telur ayam kampung dan
“massoe”, jintan hitam sedikit, daun sirih yang dibakar hingga matang. Obat orang yang tidak
ketemu uratnya lima lembar, pinang muda satu bisa buang air besar yaitu: bawang putih satu
buah. Kesemuanya digiling secara bersamaan biji, ulek dan masukkan pada cuka yang terbuat
sampai halus kemudian kompreskan pada dahi dari tuak kemudian dioleskan pada perut orang
orang sakit. Orang patah, obatnya daun “bagoreq” yang tidak bisa buang air besar. Jika sakit pada
dengan bawang merah diremas sampai halus. vagina, ramuannya yaitu jintan hitam dan daun
Berikan pada orang yang patah tulang dan lilitkan sirih, rendam ke dalam cuka yang terbuat dari
daun pandan pada tulang yang patah. tuak, rendam selama selama 3 hari. Obat untuk
Obat sakit pinggang atau belakang, perempuan yang darahnya mengalir yang tidak
ramuannya merica (Piper albi linn) segenggam, mau berhenti, obatnya adalah kapur dan tawas
bawang putih (Allium sativum) 7 (tujuh) biji, kayu yang dihaluskan, peraskan jeruk dan oleskan pada
“alinge”, beras merah (Oryza nivara) segenggam. perut dan pada bagian kantong kemihnya.
Semua ramuan dihaluskan dan beri sedikit air. Obat nyeri ulu hati, kunyit 3 ruas dan
Kemudian kompreskan pada bagian yang sakit. lengkuas merah tiga ruas. Kunyah dan semburkan
Obat bengkak yaitu induk kunyit tiga buah, pada penderita nyeri ulu hati. Obat sakit perut
bawang putih tiga biji, kayu manis segenggam. yaitu daun lontar (Borassus flabellifer), kunyit
Haluskan dan peras airnya ke dalam tempurung diiris sebanyak 4 lembar, kencur, semuanya
kelapa kemudian sapukan pada bagian yang sakit. dibakar dan ambil debunya. Tempelkan atau
Ramuan mengobati masuk angin yaitu lengkuas semburkan pada perut yang sakit. Masih seputar
merah (Alpinia purpurata K. Schum), lada hitam sakit perut ramuannya adalah daun markisa hutan
(Piper nigrum L.), jahe, disamakan takarannya. dan daun ketapang (Terminalia catappa), beras
Goreng ramuan tersebut dan tambahkan jintan sedikit saja. Haluskan dan oleskan pada perut yang
hitam, “kamukusu”, kemudian digoreng juga. sakit. Bisa pula menggunakan ramuan daun sanga
Haluskan semua ramuan dan tambahkan sedikit beserta nasi dingin yang bermalam kemudian
air, miinum pada pagi dan sore hari dalam keadaan giling sampai halus kemudian campurkan dengan
perut kosong. cuka yang terbuat dari tuak, dan oleskan pada
Inilah obat nyeri haid ketika datang bulan, perut yang sakit. Obat nyeri sendi, yaitu cengkeh
nyeri pada perut dan bagian kantong kemih, 100 dan buah pala satu buah haluskan, setelah
serta darah haidnya berwarna hitam. Maka halus tambahkan perasan jeruk nipis kemudian
obatilah dengan segenggam daun pacar, daun oleskan pada persendian yang sakit.
delima segenggam, induk kunyit, dan manjakani Obat bengkak agar supaya cepat meletus
(Quercus lusitanica), dan marica. Masak dalam maka ambillah daun jarak beserta buah pinang
panci dengan wadah tertutup rapat. Airnya hanya muda, ambil isinya, haluskan beserta daun
setengah panci saja. Masak sampai mendidih dan jarak tempelkan pada yang bengkak agar cepat
diminum pada pagi dan sore hari. Sedangkan meletus. Obat batuk diobati dengan daun paria
untuk mengeluarkan darah putih dan memperbaiki yang bewarna kuning yang telah jatuh sebanyak 7
juga kesehatan perut. Ramuannya kunyit dan asam lembar, jahe, merica 7 tujuh butir. Semua ramuan
(Tamarindus Indica) dihaluskan tambahkan tuak tersebut dihaluskan kemudian peras airnya dan
tambahkan madu.

144
Ramuan Tradisional dalam ... Husnul Fahimah

Naskah Rol 7 Nomor 20 tentang Lontaraq namun lihat pada getahnya.


Pabbura koleksi Petta Bau. Pada awal naskah Berkatalah tabib jika engkau ingin
ini mejelaskan bahwa Nabi Muhammad saw mengetahui penyakit yang diderita seseorang,
mengatakan: ketahuilah umat manusia bahwa tadah dan ambillah air seninya dan simpan
Allah-lah yang menciptakan Adam, diciptakan ke dalam mangkuk putih. Pada pagi harinya
dari tanah pilihan, tanah yang paling mulia. Kedua berilah “bongka waru”. Jika “bongka waru”
dari air, ketiga dari api, dan keempatnya dari itu terhambur maka dapatlah didiagnosa bahwa
angin. Setelah percampuran dari keempat benda yang menyebabkan sakitnya adalah pengaruh
tersebut ditiupkanlah nyawa yang akan menjadi panas. Maka janganlah takut, berikanlah obat
hakikatnya Muhammad. Percampuran keempat yang baik dan mujarab kahasiatnya yaitu obat
benda tersebut yang menjadi tubuh. Tubuh inilah dingin. Jika “bongka waru” itu tetap utuh dan
yang bergerak. Inilah yang dinamakan manusia. menyatu dalam air seni orang sakit maka dingin
Sikap dan perbuatan yang mencerminkan diri yang menyebabkan penyakitnya. Janganlah
seseorang. takut minumkanlah obat yang berkhasiat, seperti
Diciptakanlah Adam dan ditempatkan di pala. Inilah ramuan yang bagus digunakan untuk
syurga. Diambillah tulang rusuk sebelah kiri sakit yang disebabkan dingin yaitu: ketumbar
Adam dan diciptakanlah seorang perempuan dan jintan hitam. Ramuan yang baik jika
bernama Hawa dari tulang rusuk tersebut untuk panasnya keras, jintan putih, bawang merah, jahe,
menemani Adam di syurga. Namun Adam dan cengkeh, buah pala, bunga pala, “kamukusu”,
Hawa melanggar perintah Allah maka dikeluarkan “jamuju”, kayu manis, lengkuas sagalea, “jamuju
dari syurga dan ditempatkan di dunia. Segala kuresani”, marica putih, dan kapunaga (Amomum
takdir yang telah dan akan dialami telah dituliskan compactum). Inilah yang menerangkan tentang
oleh Allah, termasuk penyakit. semua yang berkhasiat. Bunga-bunga yang
Ilmu tentang penyakit dimulai sejak berwarna putih, memberikan pengobatan pada
Adam meninggalkan surga. Jika berdasar pada orang yang meludahkan dengan darah, bunga
penciptaan Adam dari tanah, air, api, dan angin. ini dikonsumsi dengan direbus dan diminum.
Maka sifat-sifat penyakit berkaitan langsung Ramuan obat dingin yaitu ketumbar dan jintan
keempat benda tersebut. Misalnya tanah bersifat hitam.
kering, api sifat dasarnya panas, angin sifat Tabib berkata jika terdapat orang sakit yang
dasarnya menyusuk, dan air sifat dasarnya dingin. tidak bisa buang air besar (sembelit), minumkan
Maka pengobatan dan penanganan penyakit- ramuan buah “kamanreí” yang tua dengan cara
penyakit tersebut berdasarkan pada sifat dasarnya. mengambil bagian hatinya. Namun jika belum
Berkatalah tabib bahwa penyakit itu bisa keluar tahinya minumkan lagi asam, buah
mengikut pada bulan. Dua kali sakit keras dalam “raja”, dan gula pasir, samakan takaran ketiganya
satu bulan. Dalam satu bulan dua kali sakitnya kemudian berikan air dan dimasak jika telah
redah dan satu kali sakitnya keras. Waktu sakitnya masak maka masukkan ke dalam gelas dan
redah pada hari ketiga sampai 10 malam pada diminum.
munculnya bulan. Kemudian kembali penyakitnya
parah sampai 17, kemudian penyakitnya kembali 2. Pengobatan yang Bersumber dari Warisan
meredah sampai 27 munculnya bulan. Siklus Pengetahuan Lokal
inilah yang harus kita ketahui. Pengobatan yang bersumber dari
Dalam naskah ini dijelaskan memberikan pengetahuan lokal diwariskan secara turun-
pengetahuan tentang manfaat kayu yang tumbuh temurun dan tidak tercatat dalam lontaraq secara
sesuai dengan habitatnya misalnya semua kayu tertulis, namun secara lisan. Tradisi tersebut
yang getahnya berwarna putih, panas semua digolongkan dalam tradisi non-verbal, termasuk
khasiatnya. Sedangkan kayu yang tumbuh pada dalam tipologi tradisi yang berciri material seperti
air asin getahnya putih khasiatnya dingin, dan mainan, makanan, minuman, alat-alat musik,
kayu yang tumbuh pada air tawar panas hawanya

145
WALASUJI Volume 7, No. 1, Juni 2016: 139—151
arsitektur rakyat, seni kerajinan tangan, dan obat- memanfaatkan asam mangga atau mangga
obatan (Taum, 2011:66). Khusus untuk tradisi yang diiris tipi-tipis kemudian dijemur sampai
pengobatan yang diwariskan dalam masyarakat kering, caranya ambil lima atau tujuh lembar
Bugis sebagai alternatife dalam pengobatan di asam mangga kemudian diseduh dengan air
antaranya: obat sakit pinggang yang digunakan panas lalu ditutup, biarkan embunnya menetes,
untuk sakit pinggang yaitu keladi raksasa tunggu sampai dingin lalu diminum. Temu hitam
(Cyrtosperma merkusii) buka kulit luarnya lalu (Curcuma aeruginosa roxb) diparut, peras airnya
ditumbuk halus, campurkan dengan abu bekas sebanyak satu sendok lalu diminum. Daun cabe
pembakaran kayu dan larutan asam jawa kental, rawit (capsicum) diulek sampai halus kemudian
setelah tercampur rata gosokkan pada pinggang dibalutkan pada perut.
yang sakit. Daun jarak bisa digunakan sebagai obat
Obat mata yang selalu berair, kunyah sakit perut, caranya pucuk jarak, kapur, kunyit
merica atau jahe kemudian semburkan pada mentah, bawang merah iris tipis-tipis kemudian
mata tepatnya di hari Jumat. Bisa juga kunyit diremas dan disapukan pada perut terutama
dihaluskan dan diberi sedikit air kemudian dipakai jika perut kembung. Cara kedua daun jarak
bercelak. Alternatif ramuan yang bisa digunakan dihangatkan hingga panasnya dapat ditahan
air jeruk nipis teteskan pada mata satu tetes. Bisa dan dicampurkan sedikit minyak kelapa (Cocos
pula menggunakan telur ayam yang baru saja nucifera) lalu dibalutkan pada perut.
ditelurkan dipakai menyapu mata. Agak berbeda sakit perut yang disebabkan
Jika ingin penglihatan terang, daun kelor datang bulan, ramuan obatnya daun beluntas
(Moringa oleifera) ditumbuk halus dicampur (Pluchea indica) diremas-remas lalu dicampur
dengan sedikit air lalu diteteskan pada mata. Bisa air yang telah dimasak, tambahkan sedikit asam
juga memakai daun pacar (Lawsonia inermis) jawa dan garam lalu diminum pagi dan sore. Daun
halus ditumbuk dicampur dengan sedikit air lalu pegagan (Centelia asiatica) semacam tanaman liar
diteteskan pada mata. Bisa pula menggunakan dan menjalar, tanaman ini juga dikenal sebagai
tetes mata yang bersumber dari air buah lontar daun kaki kuda atau pegagan berguna untuk
(Borassus flabellifer atau palmyra) muda atau menyembuhkan nyeri haid dengan cara dimasak
embun pada daun pisang (Musa paradisiaca) di laku airnya diminum, manfaat lainnya menambah
waktu pagi. imuno atau daya tahan tubuh, membersihkan
Penyakit mata yang bertahi, obatnya bawang darah, dan memperlancar urine. Daun kemangi
merah ditumbuk halus peras airnya teteskan pada (Ocimum citriodorum) satu genggam lalu dimasak
mata, atau bawang merah digosokkan pada untuk menghilangkan nyeri haid dan bau pada
mata yang gatal. Daun benaga (Calophyllum wanita yang sedang haid.
inophyllum) juga bisa digunakan dengan cara Obat maag yaitu kentang dicuci bersih
daun benaga disiur-siur dicampur dengan air, lalu kemudian diparut kentang hitam (Mimosa pudica)
diletakkan pada piring putih dan mata dicelup dengan kulitnya, lalu peras airnya dan langsung
pada ramuan tersebut. Ramuan yang lain jika diminum pada pagi dan malam sebanyak satu
mata gatal-gatal pucuk kapuk atau pucuk daun sendok makan. Putri malu (Mimosa pudica) bisa
jarak bisa menjadi obat, cara meramunya ambil dimanfaatkan sebagai obat maag, caranya ambil
pucuk kapuk (Ceiba pentandra) ditaruh di dalam satu genggam daun putri malu lalu masak dan
air, lalu dipanasi hingga panasnya dapat ditahan, airnya diminum. Pokok bunga tahi ayam (Lantana
kemudian pucuk tersebut disapukan pada mata. camara) atau tumbuhan pagar ambil daunnya
Daun sirih yang disuir-suir dalam air letakkan sebanyak satu genggam kemudian campurkan
dipirang sebagai wadah kemudian rendam mata dengan irisan kunyit sebanyak satu ruas, lalu
ke dalam ramuan tersebut. masak dan air rebusannya diminum. Gangguan
Ramuan sakit perut yaitu daun kelor perut yang disebabkan penyakit kuning atau
dimasak bersama air lalu diminum. Bisa pula lever, obatnya bambu petung (Bambusa vulgaris)
dimasak lalu diminum. Daun tahongai atau daun

146
Ramuan Tradisional dalam ... Husnul Fahimah

paliasa (Kleinkovia hospital iinn) dimasak lalu dikeruk lendirnya kemudian diperaskan pada
airnya diminum. Sedangkan obat tradisional tempat yang luka, bisa juga pada gigi yang sakit.
pencuci perut, yaitu buah sawo (Manikara zapota) Alternatif lain menggunakan getah jarak pagar
dimasak dengan air kemudian diminum airnya. (Jatropha curcas) diteteskan pada bagian yang
Obat mimisan adalah kepala disiram dengan luka. Jika luka berdarah atau disayat benda tajam,
air dingin sampai merata secara berulang kali. bisa menggunakan kopi (Coffea arabica) untuk
Hidung busuk bisa diobati dengan garam yang menghentikan darahnya. Luka memar obatnya
dilarutkan pada air hanyat kemudian sedot melalui abu bekas pembakaran dicampurkan dengan
hidung dan keluarkan lewat mulut. Alternatif yang asam dan sedikit air lalu remas sampai mengental,
bisa juga dilakukan menyiram kepala dengan air sapukan ramuan tersebut pada luka memar.
hangat sampai terasa kepala panas. Atau cengkeh Obat diare dan muntah yaitu pucuk
dan bawang merah dihaluskan dan dibungkus kain jambu biji (Psidium guajava) dimasak, lalu
bersih kemudian dicium. diminum airnya sebagai obat diare. Daun sirsak
Obat pilek dan influenza pada bayi, perasan (Annona muricata) dimasak lalu diminum
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) disapu pada untuk menetralkan racun-racun di dalam tubuh.
ubun-ubun bayi. Selain itu lempuyang (Zingiber Bisa pula memanfaatkan pucuk papaya, cara
zerumbet) diperut ditempelkan pada ubun-ubun mengolahnya, pucuk pepaya dimasak kemudian
bayi atau bawang merah diparut kemudian di campurkan dengan bawang merah, lalu diminum.
tempelkan pada ubun-ubun bayi. Alternatif yang Air kelapa muda diminum sebagai obat diare dan
lain menggunakan minyak kelapa dengan cara sebagai pengganti cairan.
menyapukan minyak kelapa pada ubun-ubun bayi. Masuk angin bisa menggunakan ramuan
Obat asma yaitu minyak tanah digosokkan sereh (Cymbopogon citrates) dikepret, masak
pada dada dan punggung secara merata. Selain itu dengan sedikit gula pasir atau gula jawa sampai
kayu manis dihaluskan dan dicampur dengan susu mendidih, minum dalam keadaan hangat. Jahe
kemudian diminum. Atau jintan hitam dihaluskan dikepret diseduh dengan air panas lalu tambahkan
dan diseduh dengan air panas kemudian diminum. madu kemudian diminum dalam keadaan hangat.
Obat batuk adalah daun sirih (Piper betle) Selain itu, sereh sebanyak sembilan batang
tujuh lembar, kunyit satu ruas diparut kemudian dikepret kemudian dimasak dengan air sampai
dimasak, diminum pagi dan malam. Jahe dibakar mendidih dan dipakai menguapi badan.
lalu dikepret dan diseduh dengan air panas Gangguan pada gigi, mulut, dan
diminum dalam keadaan hangat. tenggorokan. Pertama gangguan gusi bengkak
Sedangkan muntah darah, kulit mangga cara mengobatinya teteskan getah jarak pagar
(Mangifera) disangrai seperti kopi kemudian pada gusi yang bengkak. Kumur-kumur garam
dihaluskan lalu diseduh dengan air panas. Garam yang dilarutkan pada air hangat. Ramuan jika
dilarutkan dalam air lalu diminum. Daun inggu gigi kuning yaitu: garam, arang kayu, dan madu
(Ruta angustifolia) direbus dengan air atau daun dicampur kemudian digosokkan pada gigi yang
inggu diremas-remas dengan air lalu diminum. kuning. Buah pinang (Areca catechu) dibakar lalu
Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) ditumbuk sampai halus, kemudian gosokkan pada
dimasak lalu diminum siang dan malam sampai gigi yang kuning. Ramuan khusus sariawan yaitu:
muntah darahnya redah. menggunakan kunyit yang telah dihaluskan atau
Obat luka baru atau luka berdarah, anak diparut kemudian dipakai mengoles sariawan.
pisang batu (Musa acuminate) ditekan batangnya Kedua ramuan untuk sakit tenggorokan atau
sampai keluar airnya diteteskan pada luka. Bisa radang tenggorokan yaitu bawang putih sebiji
juga menggunakan bawang merah dan gula diperas airnya dan langsung diminum.
pasir, kemudian ditumbuk dan ditempelkan pada Obat kulit khusus panu yaitu: tempurung
luka. Daun iler (Coleus atropurpureus benth) kelapa dibakar dengan api kecil sampai keluar
diremas-remas ditangan sampai lumat, kemudian getah warna coklat, setelah keluar getahnya
teteskan airnya pada luka. Batang “kayu jawa” ambil kemudian oleskan pada panu. Daun jeruk

147
WALASUJI Volume 7, No. 1, Juni 2016: 139—151
(Citrus aurantifolia) dan bawang merah digiling dipakai sebagai obat kompres ketika demam,
lalu dioleskan pada panu. Atau lengkuas merah caranya tumbuk cocor bebek kemudian tempelkan
(Alpinia purpurata) ditumbuk dan dicampur pada dahi.
sedikit air lalu dioleskan pada panu. Gangguan buang air kecil dan besar
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan obat daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
untuk penyakit herpes, caranya buang kulit daun dan kecibeling atau picah beling (Strobilanthes
lidah buaya ambil dagingnya, oleskan pada kulit crispus) dimasak secara bersamaan lalu diminum.
yang terkena herpes. Kunyit mentah diparut Obat jika kencing menjadi merah akibat lever
kemudian teteskan airnya pada kulit yang terkena obatnya daun bambu kuning atau bambu petung
herpes. (Bambusa vulgaris) dimasak lalu diminum.
Obat bisul yaitu: daun “rafiga” ditumbuk Seiring dengan kemajuan dunia kedokteran,
dengan beras, kunyit, dan bawang merah sampai didapatkan beberapa penyakit yang baru muncul
halus lalu tempelkan pada bisul. Daun ciplukan dan baru dikenal di kalangan masyarakat
(Physsallis peruviana) ditumbuk dipakai untuk Bugis sekitar pertengahan abad XX, yaitu
balut bisul. penyakit diabetes dan hipertensi. Penyakit ini
Penambah ASI (Air Susu Ibu) ditemukan tidak terdapat dalam naskah lontaraq. Namun
pula pada sistem pengobatan herbal masyarakat penanganan dan pengobatan penyakit ini dengan
Bugis. Misalnya menggunakan daun katuk menggunakan obat herbal telah diterapkan dalam
(Sauropus androgynus) yang kaya dengan zat masyarakat Bugis. Seperti penyakit diabetes
besi dan vitamin, protein, lemak, dan mineral dengan menggunakan daun sukun (Artocarpus
baik dikonsumsi sebagai sayuran yang berguna altilis) yang berwarna kuning dimasak lalu airnya
mendokrak ASI dan membantu memproduksi diminum. Biji mahoni (Swietenia macrophylla)
serta meningkatkan jumlah ASI pada ibu diminum sebanyak 3 (tiga) biji pada pagi dan
menyusui. Selain katuk, masyarakat Bugis juga sore hari.
memanfaatkan daun kelor, kacang hijau (Vigna Daun sirih dan pinang muda (Areca
radiate), dan jantung pisang diolah menjadi catechu) dipotong kecil-kecil lalu dimasak dan
sayuran. Alternatif lainnya papaya muda dan diminum airnya. Daun mengkudu (Morinda
kacang hijau diolah menjadi sayur. citrifolia) sebanyak tiga lembar dimasak lalu
Khusus penyakit panas atau demam. diminum airnya. Daun pisang batu yang telah
Khusus obat demam untuk bayi dan anak-anak kering dimasak dengan air, lalu airnya diminum.
yaitu: asam jawa dan sedikit air diremas sampai Daun tapak darah (Catharantus roseus) direbus
mengental kemudian balutkan keseluruh tubuh dengan air lalu diminum. Daun rambusa atau
secara merata. Selain itu bisa menggunakan buah letup (Passiflora foetida) rebus daunnya
pisang muda dengan cara pisang muda diparut kemudian diminum. Kayu sepang atau secang
ditempelkan pada dahi. Jika orang dewasa bisa (Caesalpinia sappan) selain obat diabetes juga
menambahkan parutan bawang merah. Pucuk sebagai obat kolestrol.
jambu digiling dan seduh dengan air panas lalu Untuk pengobatan tekanan darah tinggi
diminum. Daun miniran (Phyllanthus niruri L.) daun “lappo-lappo” dalam bahasa Indonesia
sebanyak satu genggam lalu dimasak dengan air dikenal ciplukan (Physsallis peruviana), daun ini
kemudian diminum. dimasak lalu airnya diminum. Daun tapak darah di
Demam yang disertai mengginggil obatnya, samping sebagai obat diabetes juga sebagai obat
daun papaya dimasak kemudian diminum dalam tekanan darah, caranya daun tapak darah direbus
keadaan hangat. Buah sawo yang masih mentah lalu diminum. Buah mengkudu (Morinda citrifolia
dicuci bersih kemudian diparut dan diperas lalu L) di parut, lalu peras airnya kemudian diminum.
diminum air pesarannya. Obat mengompres untuk Daun alpokat (Persea gratissima gaern) direbus
demam, ambil daun awar-awar (Ficus septicum dengan air 3 (tiga) gelas sampai mencapai 1
burm) yang masih muda lalu tempelkan pada perut (satu) gelas lalu diminum. Daun belimbing wuluh
dan kepala. Cocor bebek (Kalanchoe pinnata) atau belimbing sayur dimasak lalu diminum.

148
Ramuan Tradisional dalam ... Husnul Fahimah

Ketimun (Cucumis sativus) diparut peras airnya jenis tanaman di Asia. Mengindikasikan masih
lalu diminum. Terdapat pula pengobatan yang banyak tanaman potensial yang bisa dimanfaatkan
sama dengan ramuan obat diabetes yaitu daun sebagai bahan bumbu, pewarna, pengawet, bahan
sukun yang berwarna kuning dimasak lalu airnya baku, dan obat-obatan melalui penelitian.
diminum yang berguna membakar lemak.
Berdasarkan data yang diperoleh baik PENUTUP
melalui rekaman tertulis (naskah) maupun prakrik Bahan obat yang bersumber dari alam yang
pengobatan tradional dalam masyarakat Bugis. banyak dijadikan obat dan jamu pada industri
Dapatlah dipastikan bahwa tata cara pengobatan farmasi untuk sekarang, kebanyakan didasarkan
tradisonal masyarakat Bugis melalui transfer pada resep ramuan tradisional leluhur. Khasiat-
pengetahuan melaui pola pewarisan pengetahuan khasiat obat tradisional tersebut terbukti setelah
dari nenek moyang orang Bugis dan menurut melalui beragam peneltian yang dilakukan. Hal
pengalaman mereka. Tata cara pengobatan juga ini memberikan gambaran bahwa sumber-sumber
bergantung pada sistem kosmologi manusia yang berasal dari nenek moyang kita dimasa lalu
itu sendiri. Sedangkan untuk pemanfaatan merupakan sumbangsih yang sangat berharga bagi
obat tradisonal bergantung pada alam di mana kita untuk sekarang ini. Sumbangan besar nenek
ketersediaan tumbuhan ini mudah didapatkan. Dan moyang kita bisa melahirkan gagasan-gagasan
pengalaman pengunaan obat-obat tradisional yang baru bagi dunia farmakologi dalam menciptakan
disajikan telah diaplikasikan dalam pengobatan racikan baru yang murah dan mudah dijangkau
sebelum bersentuhan dengan dunia kedokteran yang bersumber dari alam. Seperti meracik
di era modern. ulang resep-resep yang telah dikemukakan dan
Setiap bagian flora atau tumbuhan misalnya dimodifikasi dalam bentuk ekstrak dan kapsul.
daun, akar, batang, buah, kulit, biji, getah, dan isi Selain itu, untuk mengembangkan obat
memiliki khasiat tersendiri dalam pengobatan. tradisional di atas ke dalam industri besar.
Sama halnya dengan fauna atau hewan memiliki Kesediaan obat bahan alam tersebut perlu
khasiat tersendiri sebagai obat dan penawar dibuktikan keamanannya dan khasiatnya secara
penyakit tertentu. Penggunaannya terbatas pada ilmiah dengan uji praklinis dengan hewan
bagian tubuh hewan (Yunos dan Noriah, 2011:2). percobaan dan uji klinis pada manusia serta
Secara alamiah obat tersebut terbukti dapat bahan baku produknya telah distandarisasi
mengobati beberapa penyakit dalam bentuk (fitofarmakan), karena sistem pengolahan secara
pertama cairan dengan cara bahan direbus atau alamiah yang dilakukan nenek moyang dahulu
diseduh kemudian diminum, kedua dalam bentuk pasti akan berbeda di dunia industri.
padat dengan cara dimakan, ketiga dalam bentuk
tempel pada bagian tubuh tertentu, keempat dalam DAFTAR PUSTAKA
bentuk oles atau gosok pada bagian tubuh yang
sakit, kelima bentuk tetes dengan cara meneteskan Anonim. Lontaraq Pabbura milik Drs. Abd.
ramuan pada tubuh yang sakit. Rasyid dalam Rol 09 Nomor 21.
Pengobatan tradisonal ini aktif digunakan Anonim. Obat-Obatan Bugis milik Drs. A. Arifin
pada zamannya dan masih diterapkan oleh dalam Rol 4 Nomor 2.
sebagian masyarkat Bugis hingga sekarang Anonim. Lontaraq Pabbura milik Petta Bau
ini. Jadi tidak mengherankan jika pengobatan Naskah dalam Rol 7 Nomor 20.
tradisional ini langgeng sejak dahulu kala sampai A.N.S, Thomas. 1989. Tanaman Obat Tradisional
sekarang ini, karena sangat didukung oleh alam 1. Yogyakarta: Kanisius.
sekitar. Kita bisa melihat posisi Indonesia sebagai Daulay, Zainul. 2011. Pengetahuan Tradisional:
peringkat negara kedua setelah Brazil yang Konsep, Dasar Hukum, dan Praktiknya.
memiliki keanekaragaman hayati terbesar sekitar Jakarta: Raja Grafindo Persada.
25000-30000 spesies tanaman yang merupakan Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal
80% dari jenis tanaman di dunia dan 90% dari Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat

149
WALASUJI Volume 7, No. 1, Juni 2016: 139—151
Pengawasan Obat Tradisional. 2000. Serumpun. Diterjemahkan oleh Gembong
Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tjitrosoepomo. Cetakan II. Yogyakarta:
Tradisional. Gadjah Mada University Press.
Dewoto, Hedi R. 2007. ‘Pengembangan Obat Rahayu, Mulyati dan Siti Sunarti; Diah
Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka’ Sulistiarini; Suhardjono Prawiroatmodjo.
dalam Majalah Kedokteran Indonesia, 2006. “Pemanfaatan Tumbuhan Obat
Volume 57, No. 7, Juli 2007. secara Tradisional oleh Masyarakat Lokal
Hamid, Abu. 1987. Transliterasi dan Terjemahan di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara”
Lontaraq Pabbura: Suatu Kajian Tentang dalam Biodiversitas Volume 7, No. 3 Juli
Sistem Medis Orang Bugis di Sulawesi 2006. Hal. 245-250.
Selatan. Departemen Pendidikan dan Sari, Lusia Oktora Ruma Kumala. 2006.
Kebudayaan, Bagian Proyek Penelitian dan “Pemanfaatan Obat Tradisional dengan
Pengkajian Kebudayaan Sulawesi Selatan. Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya”
Hara, Bastian. 2013. “Pemanfaatan Tumbuhan dalam Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III,
sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat No.1, April 2006. Hal. 01-07.
Suku Maybrat di Kampung Sire Distrik Sibarani, Robert. 2013. “Revitalisasi Folklor
Mare Selatan Kabupaten Maybrat” dalam Sebagai Sumber Kearifan Lokal” dalam
Skripsi. Manokwari: Program Studi Folklor dan Folklife dalam Kehidupan
Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Dunia Modern. Yogyakarta.
Negeri Papua. Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan.
Hartati, Sri Yuni. 2013. Khasiat Kunyit sebagai Yogyakarta: Lamalera.
Obat Tradisional dan Manfaat Lainnya. Widharto. 2011. “Tanaman dalam Manuskrip
Warta Penelitian dan Pengembangan Indonesia sebagai Bahan Rujukan
Tanaman Industri. Volume 19 No. 2 Agustus Penemuan Obat Baru” dalam Jumantara.
2013. Volume 2 No.2 Tahun 2011. Hal. 130-153.
Jauhari, Abdul Haris; Muhana Sofiati Utami; dan
Retna Siwi Padmawati. 2008. “Motivasi LAMPIRAN LONTARAQ
Dan Kepercayaan Pasien Untuk Berobat
Ke Sinse” dalam Berita Kedokteran Naskah Rol 4 Nomor 2
Masyarakat. Vol. 24, No. 1, Maret 2008.
Hal. 1-7.
Yunos, Yusmilayati dan Noriah Mohamed. 2011.
“Ramuan Flora dan Fauna dalam Mujarab
Melayu” dalam Jumantara. Volume 2 No.2
Tahun 2011. Hal.1-28.
Katno dan S.Pramono. tt. Tingkat Manfaat
Dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional. Makalah.
Pertiwi, Wiwik. 1998. Kajian Nilai Budaya Naskah
Kuna Mapalina Sawerigading Ri Saliweng
Langi. Proyek Pengkajian dan Pembinaan
Nilai-Nilai Budaya Pusat Direktorat Sejarah
dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal
Kebudayaan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Polunin, Nicholas. 1994. Pengantar Geografi
Tu m b u h a n d a n B e b e r a p a I l m u

150
Ramuan Tradisional dalam ... Husnul Fahimah

Naskah Rol 7 Nomor 20

151
WALASUJI Volume 7, No. 1, Juni 2016:

152

Anda mungkin juga menyukai