Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5:

MALPRAKTI
K
Kelompok 5:
• Winarzih Suci Pratiwi Seko (J1A120246)
• Zaskia Putri Rahmadani (J1A120254)
• Abqariyyah jilan dzakirah malaka
(J1A120256)
• Wa ode Nuranisa Said (J1A120244)
• Abdul Rachman As-sidiq (J1A120255)
• Yolanda Rizky Claudya (J1A120251)
• Yaomil Magfira (J1A120248)
• Wulan Ulfasari (J1A120247)
• Wde Yuyun (J1A120245)
• Ygo Srianti (J1A120250)
Definisi Malpraktik
Malpraktk (malapraktek) atau malpraktik terdiri dari suku kata mal
dan praktik atau praktek. Mal berasal dari kata Yunani, yang berarti
buruk. Praktik (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Purwadarminta, 1976)
atau praktik (Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka kementrian Pendidikan
Malaysia, 1971) berarti menjalankan perbuatan yang tersebut dalam teori
atau menjalankan pekerjaan (profesi). Jadi, malpraktik berarti
menjalankan pekerjaan yang buruk kualitasnya, tidak lege artis, tidak
tepat.
Definisi Malpraktik Menurut Ahli

Menurut Munir Fuady, malpraktik memiliki pengertian yaitu setiap tindakan


medis yang dilakukan dokter atau orang-orang di bawah pengwasannya, atau
penyedia jasa kesehatan yang dilakukan terhadap pasiennya, baik dalam hal
diagnosis, terapeutik dan manajemen penyakit yang dilakukan secara melanggar
hukum, kepatutan, kesusilaandan prinsip-prinsip profesional baik dilakukan
dengan sengaja atau karena kurang hati-hatiyang menyebabkan salah tindak rasa
sakit, luka, cacat, kerusakan tubuh, kematian dan kerugian lainnya yang
menyebabkan dokter atau perawat harus bertanggungjawab baik secara adminis-
tratif, perdata maupun pidana.
Jenis-jenis
Malpraktik:
A. Malpraktik Etik

B. Malpraktik Yuridis

C. Malpraktik Pidana
Hak dan
Kewajiban
Pasien
Hak Pasien

Pasal 52 Undang–Undang Praktik


Kedokteran menyebutkan bahwa Hak Pasien
adalah Mendapatkan penjelasan secara lengkap
tentang tindakan medis yang mencakup:
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis yang dilakukan, alternatif
tindakan lain dan risikonya, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, serta prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan. Pasien juga
berhak meminta pendapat dokter atau dokter gigi
lain, mendapatkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis, menolak tindakan medis serta
mendapatkan isi rekam medis.
Kewajiban Pasien

Kewajiban pasien diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang Praktik


Kedokteran yang menyebutkan bahwa pasien haruslah memberikan
informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya; mematuhi
nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi; mematuhi ketentuan yang
berlaku di saranan pelayanan kesehatan dan memberikan imbalan jasa atas
pelayanan yang diterima.
Hak dan
Kewajiban
dokter
Hak Dokter
Hak-hak dokter sebagai pengemban profesi dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Hak memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya dan sejujur-jujurnya dari
pasien yang akan digunakannya bagi kepentingan diagnosis maupun terapeutik.
b. Hak atas imbalan jasa atau honorarium terhadap pelayanan yang diberikannya
kepada pasien.
c. Hak atas itikad baik dari pasien atau keluarganya dalam
melaksanakan transaksi terapeutik.
d. Hak membela diri terhadap tuntutan atau gugatan pasien atas pelayanan kesehatan
yang diberikannya.
e. Hak untuk memperoleh persetujuan tindakan medik dari pasien atau
keluarganya.
Kewajiban Dokter

a. Kewajiban untuk memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, yaitu
dengan cara melakukan tindakan medis dalam suatu kasus yang konkret menurut ukuran
tertentu yang didasarkan pada ilmu medis dan pengalaman.
b. Kewajiban untuk menghormati hak-hak pasien, antara lain rahasia atas kesehatan pasien
bahkan setelah pasien meninggal dunia.
c. Kewajiban untuk memberikan informasi pada pasien dan/atau keluarganya tentang
tindakan medis yang dilakukannya dan risiko yang mungkin terjadi akibat tindakan
medis tersebut.
d. Kewajiban merujuk pasien untuk berobat ke dokter lain yang mempunyai
keahlian/kemampuan yang lebih baik.
e. Kewajiban untuk memberikan pertolongan dalam keadaan darurat sebagai tugas
perikemanusiaan.
Asas-asas yang Berkaitan dengan kode
Etik Dokter

Asas etik merupakan kepercayaan atau aturan umum


yang mendasar yang dikembangkan dari sistem etik.
Dasar tersebut dapat dijabarkan menjadi enam
(6) asas etik yang bersifat universal, yang juga
tidak akan berubah dalam etik profesi
kedokteran, yaitu:
1) Asas menghormati otonomi pasien (principle of respect to the patient’s autonomy)

2) Asas kejujuran (principle of veracity)

3) Asas tidak merugikan (principle of non-maleficence)

4) Asas manfaat (principle of beneficence)

5) Asas kerahasiaan (principle of confidentiality)

6) Asas keadilan (principle of justice


Ketentuan Pidana Malpraktik

• Pengaturan Tindak Pidana malpraktek menurut Undang-Undang


Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Pengaturan Tindak Pidana Malpraktek menurut KUHP.
Pertanggung Jawaban Hukum
MalPraktik
Dalam hal ini yang berlaku adalah Pasal 58 Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan, 1365 KUH Perdata (Pasal 1401 BW) mengenai
ketentuan perbuatan melanggar hukum. Untuk dapat mengajukan gugatan
berdasarkan perbuatan melanggar hukum harus dipenuhi 4 (empat) syarat
seperti yang dalam Pasal 1365 KUH Perdata
Sekian dan
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai