Setyo S Rahardjo
Fak. Kedokteran UNS
2017
ANESTESI LOKAL
DEFINISI
“ Obat- obat yang merintangi secara reversible
penerusan impuls-2 saraf ke SSS pada penggunaan
lokal “
Dapat menghilangkan/ mengurangi nyeri, gatal, panas,
dingin
MEKANISME KERJA
Bekerja terutama pada membran sel saraf
Mencegah timbulnya aksi potensial dengan
menghambat hantaran impuls saraf
Menurunkan permeabilitas membran sel terhadap
ion Na++
NEURON
SYARAT ANESTESI LOKAL
Tidak merangsang jaringan
Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap
susunan saraf
Toksisitas sistemik rendah
Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan
setempat pada selaput lendir
Waktu mulai daya kerjanya sesingkat mungkin
untuk jangka waktu yg cukup lama
Dapat larut dalam air dan menghasilkan larutan
yang stabil
FARMAKODINAMIK
SSP
Semua anestesi lokal merangsang SSP (gelisah,
tremor, kejang klonik, depresi, kelumpuhan nafas)
Anestesi lokal sintetis lebih lemah merangsangnya,
juga tak adiksi
SISTEM KARDIOVASKULER
Penurunan eksitabilitas, kecepatan konduksi,
kekuatan kontraksi
Vasodilatasi arteriole
Kolaps kardiovaskuler, kematian
OTOT POLOS
Efek spasmolitik akibat depresi langsung pada otot
polos
ALERGI
Dermatitis alergik, serangan asma, reaksi
anapilaktik
PENGGOLONGAN
Secara kimiawi dapat digolongkan :
A. Senyawa - senyawa ester :
Benzokain, prokain dan oksibuprokain, butakain
dan tetrakain
B. Senyawa – senyawa amida :
Lidokain dan prilokain, mepikain dan bupivakain
cinchokain dsb.
C. Serba – serbi :
Kokain, benzilalkohol, phenol
KOKAIN
Asal
Dari daun Erythroxylon coca (Peru dan Bolivia)
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Kecepatan absorbsi melebihi detoksikasi (walau
ada efek vosokonstriksi lokal) : sangat toksik
Diabsorbsi dari segala tempat
Detoksikasi di hati
Sebagian kecil diekskresi bersama urin dalam
bentuk utuh
Intoksikasi
Toksisitas ¼ dari kokain
Lebih cepat dirusak dalam badan dibanding kokain
Absorbsi diperlambat oleh vasokonstriktor
Indikasi
Anestesi infiltrasi, blokade saraf, epidural, kaudal
dan spinal
Geriatri : pada ketuaan premature dapat menambah
potensi fisik dan mental, memperbaiki aktivitas
seksual dan fungsi kelenjar endokrin (hanya efek
psikologik)
Sediaan dan posologi
Suntikan : prokain HCL kadar 1-2 % dng atau
tanpa efinefrin : anestesi infiltrasi dan blok saraf
5-20 % : anestesi spinal
Larutan 0,1-0,2 % dalam garam faali untuk infus IV
: anestesi kaudal yang terus menerus
LIDOKAIN (Xilokain)
Farmakodinamik
Anestesi lokal kuat, pemberian topikal & suntikan
Khasiat lebih cepat, lebih kuat dan lebih lama
dibanding prokain
T ½ lebih kurang 30 mnt lama kerja 60-90 mnt
Obat pilihan bagi yg hipersensitif thd prokain &
efinefrin
Farmakokinetik
Mudah diserap dari tempat suntikan
Dapat melewati sawar darah otak dan uri
Metabolisme dihati
Ekskresi lewat urin
Efek samping
Berkaitan dng SSP : mengantuk, pusing, parestesia,
gangguan mental, koma, seizures
Dosis berlebihan : kematian (fibrilasi ventrikel, henti
jantung)
Indikasi
DIBUKAIN
Anestesi lokal paling kuat, paling toksik dan masa
kerja panjang dibanding prokain
Untuk anestesi suntikan, topikal telinga, kulit berupa
salep
MEVIPAKAIN HCL
Mirip lidokain dlm mula kerja & kekuatannya, tetapi
bertahan lebih lama
Untuk anestesi infiltrasi, blokade saraf & anestesi
spinal
Sediaan : larutan 1, 1,5 dan 2 %
Tak perlu vasokonstriktor
PIPEROKAIN HCL
Pemberian IV toksisitas 3 x prokain, Sk sama
Kekuatan anestesi hampir sama prokain
Dapat untuk pemakaian topikal (kornea), salep
(mata), hidung, tenggorok dan saluran kemih,
blokade saraf, anestesi kaudal
TETRAKAIN
10 x lebih kuat dan lebih toksik dari prokain
Mula kerja cepat berlangsung lama
Bersifat vasodilatasi (perlu ditambah adrenalin)
Untuk segala macam anestesi
PRILOKAIN HCL
Efek mirip lidokain, tetapi mula kerja dan masa
kerja lebih lama
Untuk berbagai macam anestesi suntikan
3. ANESTESI BLOK
- Blok saraf tunggal (oksipital, pleksus brachialis,
pleksus celiacus)
- Anestesi epidural dan anestesi spinal