BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terbentuk dipercepat dalam medan magnet yang menyebarkan ion tersebut dan
memungkinkan pengukuran kelimpahan nisbi ion yang mempunyai nisbah massa
terhadap muatan tertentu. Rekaman kelimpahan ion terhadap massa merupakan
grafik spektrum massa yang terdiri atas sederetan garis yang intensitasnya
berbeda-beda pada satuan massa yang berlainan (Harborne, 1987).
Spektrometer massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekulmolekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini tidak dapat
dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih
disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spectrum garis optic.
Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sample
menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan
massa terhadap muatan (Khopkar, 1990).
Metode spektroskopi massa didasarkan pada pengubahan komponen cuplikan
menjadi ion-ion dan memisahkannya berdasarkan perbandingan massa terhadap
muatan (m/e). Spektrum massa memberi informasi berat molekul yang berguna
untuk mengidentifikasi rumus bangun molekul bersama spektrum IR dan NMR.
Pada spektrum massa, berat molekul ditentukan pada puncak paling kanan
(Hendayana, 1994).
BAB III
PEMBAHASAN
yang paling sering diamati. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi
molekul organik karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah
yang sangat besar.
(NMR) merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan radiasi
elektromagnetik inti atom tertentu untuk mendapatkan informasi tentang
struktur, komposisi dan dinamika bahan. Pengukuran menggunakan NMR
didasari oleh pengukuran absorbsi radiasi elekromagnetik oleh inti atom dalam
daerah frekuensi radio pada rentangan 20-900 MHz dengan panjang gelombang
75-0,5 m. Agar inti atom dapat memiliki tingkat energi yang diperlukan untuk
menyerap frekuensi radio, maka sampel harus ditempatkan pada medan
magnet (Ho) yang kuat (beberapa ribu gauss). Seperti terlihat pada gambar 1.
Sebelum penyerapan energi
Setelah penyerapan energi
Catatan : medan magnet luar disimbolkan dengan Ho atau Bo.
Gambar 1. absorbsi radiasi elekromagnetik oleh inti
Pauli (1924) mengatakan bahwa inti-inti atom tertentu memiliki karakter spin
dan moment magnetik yang jika ditempatkan di dalam medan magnet
mengakibatkan tingkat energi terbagi. Teori Pauli diverifikasi oleh Bloch dan
Purcell yang mengatakan bahwa inti menyerap radiasi elektromegnetik di dalam
medan magnet yang kuat dan sebagai akibat pembagian level energinya itu,
yang disebabkan oleh gaya magnetik. Keadaan lingkungan dari molekul akan
mempengaruhi absorbsi frekuensi radio oleh suatu inti dalam medan megnet
dan efeknya akan berkorelasi dengan struktur molekul. Resonansi megnetik inti
muncul dari inti apapun dengan moment magnetik internal bereaksi seperti
gassing (spinning top) jika ditempatkkan dalam satu medan magnet eksternal.
Gerakan spinning inti yang menimbulkan moment magnetik disebut Larmor
Presisi.
Absorbsi radiasi elektromagnetik akan mengakibatkan transisi energi dari E1 ke
E2 sebesar E sebanding dengan kekuatan medan magnet luar (Ho/Bo). E =
2 B Dengan adanya perbedaan energi akibat proton diletakkan pada medan
magnet Ho/Bo, maka timbul perbedaan energi yang disebut E. E adalah
energi yang diperlukan untuk mengadakan Flip (dari kedudukan energi rendah
ke kedudukan energi tinggi). Energi ini diberikan oleh radiasi elektromagnetik
pada suatu daerah frekuensi (diperlukan 14092 gauss = radiasi elektromagnetik
60 x 106 cycles per detik atau 60 MHz). Hubungan antara frekuensi dari radiasi v
dengan kuat medan magnet (Ho) adalah:
Keterangan
g =
v =
m =
Medan magnet yang kuat diperlukan untuk dapat terjadinya spektroskopi NMR.
Satuan internasional untuk mengukur kekuatan medan magnet adalah tesla (T).
Pengaruh medan magnetik bumi terhadap spin tidak konstan namun
diperkirakan 10-4 T . Spektrometer NMR modern menggunakan medan magnet
antara 1 sampai dengan 20 T. Bila pengaruh medan magnet tinggi akan
menyebabkan perbedaan energi di antara dua spin sebesar 0.1 kal/mole.
Satauan frekuensi MHz.(106 Hz), digunakan untuk menyatakan perbedaan
energi yang kecil di antara dua spin dengan kisaran 20 sampai 900 MHz.
Spektroskopi Nmr memiliki energi yang paling bagus untuk menentukan struktur
molekul. Inti atom hidrogen memiliki moment magnetik,
= 2.7927.
Untuk inti dengan spin perbedaan energi antara dua spin diberikan oleh
kekuatan medan magnet yang menghasilkan moment magnet dengan harga
sebanding dengan perbedaan tersebut. Berikut adalah 4 macam inti yang telah
diketahui moment magnetnya yaitu: 1H = 2.7927, 19F = 2.6273, 31P =
1.1305 & 3C = 0.7022. Diagram berikut menunjukkan frekuensi unsur 13C,
31P, 19F, dan 1H dengan kekuatan magnetik luar sebesar 2.34 T. Persamaan
dalam kotak menunjukkan hubungan antara frekuensi (perbedaan energi)
dengan moment magnetik ( ) dan h (konstanta Planck).
Setiap inti dikelilingi oleh awan elektro yang selalu bergerak . pada pengaruh
medan magnet, elektron ini dipaksa bersirkulasi sedemikian rupa dalam usaha
melawan medan magnet ini. Akibatnya, ini seakan-akan mendapat efek
perlindungan ( shielding ) terhadap medan magnet luar. Dengan kata lain kuat
medan atau frekwensi medan magnet harus ditambah agar inti dapat mengalami
resonansi. Caranya yaitu dengan mengatur medan magnet melalui aliran arus
searah yang akan menghasilkan sapuan ( sweeping ) pada periode yang sempit.
Banyaknya medan tiang ditambahkan dapat dikonversikan menjadi frekwensinya
yang ekuivalen.
Nilai pergeeran kimia tergantung pada lingkungan kimia suatu proton, sedang
lingkungan lingkungan kimia suatu proton tergantung pada besar kecilnya efek
perlindungan oleh electron-elektron di lingkunagn proton tersebut. Pergeseran
kimia diukur dalam besaran medan atau frekwensi. Perbandingan perubahan
frekwensi yang diperlukan terhadap frekwnsi standar, dinyatakan dalam ppm.
Standar yang digunakan adalah zat yang protonnya mempunyai perlindungan
sebesar mungkin untuk memudahkan perbandingan.
Spektrum H-NMR
1.
jumlah sinyal, yang menerangkan tentang adanya beberapa macam
perbedaan dari proton-proton yang terdapat dalam molekul
2.
kedudukan sinyal, yang menerangkan sesuatu tentang lingkungan
elektronik dari setiap macam proton.
3.
Intensitas sinyal, yang menerangkan tentang berapa banyak proton dari
setiap macam proton yang ada.
4.
Pemecahan ( splinting ) dari sebuah sinyal menjadi beberapa puncak,
yang menerangkan tentang lingkungan dari sebuah proton dengan lainnya.
Pada spectrum H-NMR dalam elusidasi struktur perlu diperhatikan :
1.
Luas di bawah puncak yang biasanya dinyatakan dengan intergrasi untuk
melihat perbandingan jumlah proton pada masing-masing puncak.
2.
Terjadinya spin-spin splinting yang mengikuti segitiga pascal. Interaksi
antara ikatan electron yang mempunyai kencerungan berpasangan spin dari
electron dengan electron lainnya pada proton yang berdekatan.
3.
Geseran kimia (chemical shift), yaitu kedudukan proton dalam spektum
tersebut.
*
Spektum C-NMR
2.
Terjadinya spin-spin splinting yang mengikuti segitiga pascal. Interaksi
antara ikatan electron yang mempunyai kencerungan berpasangan spin dari
electron dengan electron lainnya pada proton yang diikat. Spin-spin slinting ini
sering dihilangkan dengan cara di dekloping guna menghindari puncak-puncak
yang tumpang tindih.
3.
Geseran kimia (chemical shift), yaitu kedudukan karbon dalam spektum
tersebut. Ini juga menggambarkan letak dan kedudukan karbon dalam molekul.
Prinsip Kerja Spektroskopi NMR
Metode spektroskopi jenis ini didasarkan pada penyerapan energi oleh partikel
yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi yang dipakai
dalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang radio 750,5 m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis inti yang
diukur.
Inti yang dapat diukur dengan NMR yaitu :
a. Bentuk bulat
b. Berputar
c. Bilangan kuantum spin =
d. Jumlah proton dan neutron ganjil, contoh : 1H, 19F, 31P, 11B, 13C
Di dalam medan magnet, inti aktif NMR (misalnya 1H atau 13C) menyerap pada
frekuensi karakteristik suatu isotop. Frekuensi resonansi, energi absorpsi dan
intensitas sinyal berbanding lurus dengan kekuatan medan magnet. Sebagai
contoh, pada medan magnet 21 tesla, proton beresonansi pada 900 MHz. nilai
magnet 21 T dianggap setara dengan magnet 900 MHZ, meskipun inti yang
berbeda beresonansi pada frekuensi yang berbeda.
Di Medan magnet bumi, inti yang sama beresonansi pada frekuensi audio.
Fenomena ini dimanfaatkan oleh spektrometer NMR medan bumi, yang lebih
murah dan mudah dibawa. Instrumen ini biasa digunakan untuk keperluan kerja
lapangan dan pengajaran (Anonim, 2010).
Instrumen Spektroskopi NMR
2.
3.
Membantu ahli kimia penelitian menemukan apakah reaksi kimia telah
terjadi di situs yang benar pada molekul
4.
5.
Memeriksa struktur plastik, untuk memastikan mereka akan memiliki sifat
yang diinginkan.
B.
SPEKTROSKOPI MASSA
Merupakan suatu instrument yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji,
memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai denganperbandingan massa
terhadap muatan dan merekam kelimpahan rewlatif tiap jenis ion yang ada.
Umumnya hanya ion positif yang dipelajari karena ion negative yang dihasilkan
dari sumber tumbukan umumnya sedikit.
Instrumen Spektroskopi Massa
Gambar 3. Instrumen Spektroskopi Massa
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA