Anda di halaman 1dari 14

Tugas Biologi

PSIKOTROPIKA

Disusun oleh :

T.M Irfan Kamil


NIS

Guru Pembimbing :

Elly Roza Pratiwi S.Pd


NIP. 19740424 199903 2017

SMA 1 SINABANG
KABUPATEN SIMEULUE – ACEH
202
1
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Senyawa Psikotropika ” ini tepat pada
waktunya. Tak lupa pula shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah saya pada bidang
studi biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahaya psikotropika,
golongan-golongan psikotropika serta contoh dari psikotropika itu sendiri khususnya bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Elly Rosa Pratiwi, selaku guru biologi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun akan sangat saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sinabang, 02 Februari 2020

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penyalahgunaan psikotropika dapat mengakibatkan sidroma ketergantungan apabila
penggunanya tidak dibawah pengawasan dan petunjuk tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan dalam bidang itu. Hal ini tidak saja merugikan bagi
penyalahgunaan, tetapi juga berdampak sosial, ekonomi, dan keamanan nasional,
sehingga hal ini merupakan ancaman bagi kehidupan bangsa dan negara. Penualahgunaan
psikotropika mendorong adanya peredaran gelap, sedangkan peredaran gelap
psikotropika menyebabkan meningkatnya penyalahgunaan yang makin meluas dan
berdimensi internasional.

Pada era sembilan puluhan, pemakaian psikotropika sudah masuk ke segala lapisan,
baik kalangan atas, kalangan menengah, maupun kalangan bawah. Dari sudut usia,
psikotropika sudah tidak dinikmati golongan remaja saja, tetapi juga golongan setengah
baya maupun usia tua. Penyebaran psikotropika tidak hanya di kota besar, tetapi sudah
masuk di kota kecil dan merambah di pedesaan. Jika dilihat dari kalangan penggunanya,
psikotropika tidak hanya dinikmati kalangan tertentu saja tetapi sudah masuk berbagai
profesi. Macam-macam profesi tersebut misalnya seperti manager perusahaan,
pengusaha, dokter, pengacara dan sebagainya. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi,
pengggunaan psikotropika sudah menjalar di kalangan birokrat dan penegak hukum.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apakah yang dimaksud dengan psikotropika?
B. Apa sajakah psikotropika itu dan apa dampak negatifnya bagi kehidupan?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan kita mengenai psikotropika, jenis
dan pengolongannya, serta dampaknya bagi kehidupan.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kita sebagai generasi
muda dalam mengenali psikotropika serta dampak yang ditimbulkannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikotropika


Psikotropika adalah suatu zat atau obat yang bisa berpengaruh pada pikiran dan sistem
saraf penggunanya. Psikotropika ini bisa didapat secara alamiah maupun buatan manusia
(sintetik) yang bersifat psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga akan
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.

Psikotropika merupakan zat (biasanya dalam bentuk tablet) yang mempengaruhi


kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di dalam sistem syaraf
pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Psikoaktiva adalah semua zat yang mempunyai
komposisi kimiawi dan berpengaruh pada otak hingga dapat menimbulkan perubahan
perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran.

Psikotropika bisa menurunkan kinerja otak atau merangsang susunan syaraf pusat
sehingga akan menimbulkan kelainan perilaku yang disertai dengan timbulnya halusinasi,
ilusi, gangguan cara berpikir, dan mengakibatkan ketergantungan. Penggunaan psikotropika
secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan kesehatan penggunanya yang pada akhirnya
dapat berujung kepada kematian.

Sebenarnya Psikotropika baru diperkenalkan sejak lahirnya suatu cabang ilmu


farmakologi yakni psikofarmakologi yang khusus mempelajari psikofarma atau psikotropik.
Istilah psikotropik mulai banyak dipergunakan pada tahun 1971 sejak
dikeluarkannya convention on psycotropic substance oleh General Assembly yang
menempatkan zat-zat tersebut di bawah kontrol internasional.

Dalam United Nation conference for Adoption of Protocol on Psychotropic


Substance disebutkan batasan-batasan zat psikotropik adalah bentuk bahan-bahan yang
memiliki kapasitas menyebabkan:

1. Keadaan ketergantungan
2. Depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP)
3. Menyebabkan halusinasi
4. Menyebabkan gangguan fungsi motorik atau persepsi.

4
2.2 Pengertian Psikotropika Menurut Para Ahli

 Hari Sasangka : Psikotropika adalah obat yang bekerja pada atau mempengaruhi
fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman.
 Menurut UU nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika : Psikotropika adalah zat
atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika meliputi: Extacy, shabu-shabu,
LSD, obat penenang tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.

2.3 Macam-Macam Jenis psikotropika

Berdasarkan efek yang ditimbulkan, psikotropika bisa dikelompokkan menjadi obat


stimulan, depresan, dan halusinogen.

 Obat Stimulan : Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat stimulan
yang bisa memberikan rangsangan kepada syaraf sehingga bisa menimbulkan efek lebih
percaya diri. Contohnya : kafein, kokain, ganja, dan amfetamin. Zat amfetamin biasanya
terdapat pada pil ekstasi.

 Obat Depresan : Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat depresan
yang bisa memberikan efek, yakni kerja sistem saraf berkurang, menurunkan kesadaran,
dan mengantuk. Jenis zat yang termasuk obat depresan. Contohnya : alkohol, sedatin atau
pil BK, Magadon, Valium, dan Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.

 Obat Halusinogen : Jenis psikotropika yang satu ini merupakan Obat halusinogen yang
bisa menimbulkan halusinasi, yakni mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata.
Contohnya : Licercik Acid Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline dan mariyuana.

2.4 Golongan Psikotropika

Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan


digolongkan menjadi :

5
 Psikotropika Golongan I yaitu psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat,
mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :

 Broloamfetamine  MMDA
 Cathinone  N-ethyl MDA
 DET  N-hydroxy
 DMA  Parahexyl
 DMHP  PMA
 DMT  Psilocine, psilotsin
 DOET  Psilocybine
 Eticyclidine – PCE  Rolicyclidine
 Etrytamine  STP, DOM
 Lysergide – LSD  Tenamfetamine
 MDMA  Tenocyclidine – TCP
 Mescaline  Tetrahydrocannabinol
 Methcathinone  TMA
 Methylaminore

 Psikotropika Golongan II yaitu psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat


digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :

 Amphetamine  Methaqualone
 Dexamphetamine  Methylphenidate
 Fenetylline  Phencyclidine – PCP
 Levamphetamine  Phenmetrazine
 Levomethampheta-mine  Secobarbital
 Mecloqualone  Dronabinol
 Methamphetamine  Zipeprol
 Methamphetamineracemate

6
 Psikotropika Golongan III yaitu psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang, mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :

 Amobarbital
 Buprenorphine
 Butalbital
 Cathine / norpseudo-ephedrine
 Cyclobarbital
 Flunitrazepam
 Glutethimide
 Pentazocine
 Pentobarbital

 Psikotropika Golongan IV yaitu psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat


luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakbatkan sindroma ketergantungan.

Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :

 Allobarbital  Clotiazepam
 Alprazolam  Cloxazolam
 Amfepramone  Delorazepam
 Aminorex  Ethyl loflazepate
 Barbital  Etil Amfetamine
 Benzfetamine  Fencamfamin
 Bromazepam  Diazepam
 Butobarbital  Estazolam
 Brotizolam  Ethchlorvynol
 Camazepam  Ethinamate
 Chlordiazepoxide  Fenproporex
 Clobazam  Fludiazepam
 Clonazepam  Flurazepam
 Clorazepate  Halazepam

7
Psikotropika yang sekarang sedang populer dan banyak disalahgunakan adalah
psikotropika Gol I, diantaranya yang dikenal dengan Ecstasi dan psikotropika Gol II yang
dikenal dengan nama Shabu-shabu.

2.5 Dampak Pengguna Psikotropika

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika


yaitu sebagai berikut:

 Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja bisa menyebabkan
syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya akan berujung
kepada kematian.
 Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi.
 Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia yang
berlebihan (eufhoria), dan kematian.
 Pil ekstasi bisa mengakibatkan rasa lelah dan ketenangan.
 Barbiturat bisa menimbulkan mudah tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian.

2.6 Upaya Pencegahan Psikotropika


Berikut beberapa upaya yang dapat digunakan untuk menghindari psikotropika :
1. Hindari para pengguna zat ini supaya kita tidak terpengaruh untuk menggunakannya.
2. Selalu berfikir positif meskipin dalam keadaan yang genting atau pada saat
mengalami kegagalan dan putus asa.
3. Jangan pernah berpikir bahwa menggunakan senyawa psikotropika adalah sala satu
jalan keluar dari masalah supaya masalah dapat terselesaikan, padahal itu merupakan
jalan buntu dan akan memberikan masalah.
4. Gunakan motto hidup yang positif.
5. Berpikir untuk mencapai masa depan yang cemerlang.
6. Jalani hidup dengan hal-hal yang positif dan menyenangkan.
7. Selesaikan masalah dengan hati yang tenang dan pikiran yang dingin agar tidak
mengarah pada arah yang negatif.
8. Ikuti seminar atau penyuluhan mengenai senyawa psikotropika.
9. Terapkan hidup untuk menjauhin senyawa psikotropika.
10. Gunakan waktu kosong untuk hal-hal positif.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pisikotropika pada awalnya bukanlah sesuatu yang memiliki embel-embel ‘terlarang’,


melainkan suatu terobosan, inovasi dalam bidang medis/kedokteran, bagaimana jutaan bahkan
lebih manusia bias selamat. Namun pada kenyataannya kini, jutaan bahkan lebih remaja jatuh
ke dalam penyalahgunaan obat terlarang ini. Generasi muda penerus bangsa lumpuh di bawah
ketergantungan

Psikotropika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau


menjualnya akan dikenakan sanksi. Masalah penyalahguanaan Psikotropika khususnya pada
remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya suatu bangsa
pada umumnya. Pengaruh Psikotropika sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan
pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya. Masalah pencegahan
penyalahgunaan Psikotropika bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja,
melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan Psikotropika
yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang
penanggulangan tersebut.

3.2 Saran

Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya
memakai atau mengkonsumsi psikotropika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda
seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman dalam bergaul, sebab jika kita salah pilih
teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih
dulu untuk berteman dengan mereka.

9
Lampiran Gambar

Gambar 1 : LCD Gambar 2 : Cathinone

Gambar 3 : Amfetamin Gambar 4 : Amorbarbital

Gambar 5 : Barbital Gambar 6 : Cyclobarbital

10
Gambar 7 : Diazepam Gambar 8 : Ekstasi

Gambar 9 : Selativa Gambar 10 : Parahexil

Gambar 11 : TMA Gambar 12 : Fenetylline/Captagon

11
Gambar 13 : Pentazocine Gambar 14 : Clobazam

Gambar 15 : Brotizolam

12
Biografi Penulis

Nama lengkap :
Nama panggilan :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis kelamin :
Agama :
Anak ke :
Alamat :
Telepon :
Hoby :
Cita-cita :
Nama ayah :
Nama ibu :
Pekerjaan ayah :
Pekerjaan ibu :

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20272449/MAKALAH_PSIKOTROPIKA
http://slametriyanto1994.blogspot.com/2013/03/makalah-fisikotropika_4.html
https://www.gurupendidikan.co.id/zat-adiktif-dan-psikotropika/

14

Anda mungkin juga menyukai