PSIKOTROPIKA
Disusun oleh :
Guru Pembimbing :
SMA 1 SINABANG
KABUPATEN SIMEULUE – ACEH
202
1
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Senyawa Psikotropika ” ini tepat pada
waktunya. Tak lupa pula shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah saya pada bidang
studi biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahaya psikotropika,
golongan-golongan psikotropika serta contoh dari psikotropika itu sendiri khususnya bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Elly Rosa Pratiwi, selaku guru biologi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun akan sangat saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era sembilan puluhan, pemakaian psikotropika sudah masuk ke segala lapisan,
baik kalangan atas, kalangan menengah, maupun kalangan bawah. Dari sudut usia,
psikotropika sudah tidak dinikmati golongan remaja saja, tetapi juga golongan setengah
baya maupun usia tua. Penyebaran psikotropika tidak hanya di kota besar, tetapi sudah
masuk di kota kecil dan merambah di pedesaan. Jika dilihat dari kalangan penggunanya,
psikotropika tidak hanya dinikmati kalangan tertentu saja tetapi sudah masuk berbagai
profesi. Macam-macam profesi tersebut misalnya seperti manager perusahaan,
pengusaha, dokter, pengacara dan sebagainya. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi,
pengggunaan psikotropika sudah menjalar di kalangan birokrat dan penegak hukum.
Psikotropika bisa menurunkan kinerja otak atau merangsang susunan syaraf pusat
sehingga akan menimbulkan kelainan perilaku yang disertai dengan timbulnya halusinasi,
ilusi, gangguan cara berpikir, dan mengakibatkan ketergantungan. Penggunaan psikotropika
secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan kesehatan penggunanya yang pada akhirnya
dapat berujung kepada kematian.
1. Keadaan ketergantungan
2. Depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP)
3. Menyebabkan halusinasi
4. Menyebabkan gangguan fungsi motorik atau persepsi.
4
2.2 Pengertian Psikotropika Menurut Para Ahli
Hari Sasangka : Psikotropika adalah obat yang bekerja pada atau mempengaruhi
fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman.
Menurut UU nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika : Psikotropika adalah zat
atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika meliputi: Extacy, shabu-shabu,
LSD, obat penenang tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.
Obat Stimulan : Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat stimulan
yang bisa memberikan rangsangan kepada syaraf sehingga bisa menimbulkan efek lebih
percaya diri. Contohnya : kafein, kokain, ganja, dan amfetamin. Zat amfetamin biasanya
terdapat pada pil ekstasi.
Obat Depresan : Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat depresan
yang bisa memberikan efek, yakni kerja sistem saraf berkurang, menurunkan kesadaran,
dan mengantuk. Jenis zat yang termasuk obat depresan. Contohnya : alkohol, sedatin atau
pil BK, Magadon, Valium, dan Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.
Obat Halusinogen : Jenis psikotropika yang satu ini merupakan Obat halusinogen yang
bisa menimbulkan halusinasi, yakni mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata.
Contohnya : Licercik Acid Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline dan mariyuana.
5
Psikotropika Golongan I yaitu psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat,
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Broloamfetamine MMDA
Cathinone N-ethyl MDA
DET N-hydroxy
DMA Parahexyl
DMHP PMA
DMT Psilocine, psilotsin
DOET Psilocybine
Eticyclidine – PCE Rolicyclidine
Etrytamine STP, DOM
Lysergide – LSD Tenamfetamine
MDMA Tenocyclidine – TCP
Mescaline Tetrahydrocannabinol
Methcathinone TMA
Methylaminore
Amphetamine Methaqualone
Dexamphetamine Methylphenidate
Fenetylline Phencyclidine – PCP
Levamphetamine Phenmetrazine
Levomethampheta-mine Secobarbital
Mecloqualone Dronabinol
Methamphetamine Zipeprol
Methamphetamineracemate
6
Psikotropika Golongan III yaitu psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang, mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Amobarbital
Buprenorphine
Butalbital
Cathine / norpseudo-ephedrine
Cyclobarbital
Flunitrazepam
Glutethimide
Pentazocine
Pentobarbital
Allobarbital Clotiazepam
Alprazolam Cloxazolam
Amfepramone Delorazepam
Aminorex Ethyl loflazepate
Barbital Etil Amfetamine
Benzfetamine Fencamfamin
Bromazepam Diazepam
Butobarbital Estazolam
Brotizolam Ethchlorvynol
Camazepam Ethinamate
Chlordiazepoxide Fenproporex
Clobazam Fludiazepam
Clonazepam Flurazepam
Clorazepate Halazepam
7
Psikotropika yang sekarang sedang populer dan banyak disalahgunakan adalah
psikotropika Gol I, diantaranya yang dikenal dengan Ecstasi dan psikotropika Gol II yang
dikenal dengan nama Shabu-shabu.
Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja bisa menyebabkan
syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya akan berujung
kepada kematian.
Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi.
Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia yang
berlebihan (eufhoria), dan kematian.
Pil ekstasi bisa mengakibatkan rasa lelah dan ketenangan.
Barbiturat bisa menimbulkan mudah tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya
memakai atau mengkonsumsi psikotropika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda
seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman dalam bergaul, sebab jika kita salah pilih
teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih
dulu untuk berteman dengan mereka.
9
Lampiran Gambar
10
Gambar 7 : Diazepam Gambar 8 : Ekstasi
11
Gambar 13 : Pentazocine Gambar 14 : Clobazam
Gambar 15 : Brotizolam
12
Biografi Penulis
Nama lengkap :
Nama panggilan :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis kelamin :
Agama :
Anak ke :
Alamat :
Telepon :
Hoby :
Cita-cita :
Nama ayah :
Nama ibu :
Pekerjaan ayah :
Pekerjaan ibu :
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/20272449/MAKALAH_PSIKOTROPIKA
http://slametriyanto1994.blogspot.com/2013/03/makalah-fisikotropika_4.html
https://www.gurupendidikan.co.id/zat-adiktif-dan-psikotropika/
14