1. Berdasarkan jenis Kestabilan emulasi,kondisi dimana antara satu partkel beraglomerasi menjadi
partikel yang lebih besar disebut dengan
a. Flokulasi
b. Breaking
c. Coalesence
d. Creaming
2. Diantara berikut ini, yang termasuk dalam metode untuk mengkontrol agar tidak terjadi flokulasi,
diantaranya kecuali
a. Penambahan antioksidan
b. Penambahan elektrolit
c. penambahan sufaktan
d. Penambahan senyawa rantai Panjang
4. Cara meningkatkan stabilitas emulsi dapat dilakukan dengan cara berikut ini, kecuali
a. meningkatkan luas permukaan partikel
b. Meningkatkan ukuran partikel
c. Memperkecil selisi perbedaan densitas antara pelarut dengan partikel
d. Mengganti pelarut
6. Dalam sistem partikulat, berdasarkan ukuran partikel suspensi dan emulsi termasuk kedalam
dispersi...
a. Gas
b. Molekular
c. Kasar
d. Koloid
7. Pada stabilitas emulsi, kondisi dimana fase eksternal akan naik kepermukaan sediaan, tetapi masih
dapat didespersikan kembali disebut dengan
a. Flokukasi
b. Creaming
c. Breaking
d. Koalisensi
8. Pada sistem emulsi, terdiri dari dua sistem yakni sistem internal dan eksternal. Pada sistem emulsi
o/w, yang bertindak sebagai fase internal dan fase eksternal adalah
a. fase internal air dan fase eksternal minyak
b. fase internal minyak dan fase eksternal minyak
c. fase internal air dan fase eksternal air
d. fase internal minyak dan fase eksternal air
9. Diantara stabilitas fisik emulsi berikut ini, yang dapat dihomogenkan kembali dengan cara
pengocokan adalah
a. koalisensi dan creaming
b. Flokulasi dan breaking
c. Creaming dan inversi fase
d. Flokukasi dan deflokulasi
10. Evaluasi sediaan suspensi yang berhubungan dengan volume sendimentasi, nilai yang
direkomendasi dalam sediaan suspensi dikatergorikan baik adalah
a. F<1
b. F=0,5
c. F=1
d. F>1
12. Peristiwa terjadinya penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi
kimia. Karena adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat
utama. Fenomena ini disebut…
A. Salting Out
B. Salting In
C. Pembentukan Kompleks
D. Cosolvensi
13. Suatu zat mempunyai ciri dimana Jarak antarpartikel berdekatan, Letaknya teratur, Gaya tarik
antarpartikel sangat kuat, Partikel bergetar di tempat. Zat tersebut adalah…
A. Zat padat
B. Zat cair
C. Zat Gas
D. Zat semi padat
14. Berikut metode pengukuran yang cocok untuk ukuran partikel yang berkisar dari 0,2 μm sampai
100 μm, ADALAH…
A. Mikroskopik
B. Pengayakan,
C. Sedimentasi (Pengendapan)
D. Pengukuran volume partikel (Coulter counter)
15. Jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu cairan elektrolit, kemudian dilewatkan melalui
suatu lubang kecil, yang pada kedua sisinya ada elektroda. Saat partikel melewati lubang akan
memindahkan sejumlah elektrolit sesuai dengan volumenya, maka akan terjadi suatu perubahan
tahanan listrik. Merupak pengujian ukuran partikel menggunakan metode:
A. Mikroskopik
B. Pengayakan,
C. Sedimentasi (Pengendapan)
D. Pengukuran volume partikel (Coulter counter)
16. Sampel serbuk kalsium oksida dengan kerapatan sebenarnya 4,105 dan berat 231,3 mempunyai
volume bulk 95,0 cm3 jika ditempatkan dalam gelas ukur 100 ml. Hitung porositasnya !
A. 50%
B. 40%
C. 60%
D. 65%
17. Dalam bidang farmasi ukuran partikel sangat mempengaruhi bentuk sediaan, berikut pernyataan
yang benar..
A. Mempengaruhi pelepasan zat aktif dari bentuk sediaan
B. Menghitung kadar zat aktif dalam suatu bentuk sediaan
C. Mempengaruhi Stabilitas sediaan secara mikrobiologi
D. Melakukan analisa kualitatif zat aktif dalam sediaan
18. Salah satu bentuk kelebihan sediaan yang diberikan dalam bentuk larutan adalah:
A. Aksi obat lebih dipercepat karena diberikan dalam bentuk larutan jika dibandingkan
dengan serbuk dan tablet
B. Keseragaman dosis beragam
C. Sebelum digunakan harus dikocok terlebih dahulu untuk memastikan homegenitas sediaan
D. Penampilan kurang menarik
19. Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion-ion elektrolit karena
tetapan dieletriknya rendah. Contoh pelarut no polar adalah..
A. Air
B. Etanol
C. Etil asetat
D. Heksan
20. Permisalan: Suatu zat X tidak larut air, tetapi larut dalam campuran air dan propilen glikol. Maka
untuk meningkatkan kelarutan zat X dilakukan dengan metode…
A. Salting Out
B. Salting In
C. Pembentukan Kompleks
D. Cosolvensi
22. Berikut ini yang termasuk dalam tahapan disolusi, kecuali ........
a. Deagregasi diikuti oleh pelepasan zat aktif
b. Disintegrasi zat aktif
c. Absorpsi melalui membran saluran cerna ke sirkulasi sistemik
d. Perpindahan zat aktif melewati membran
23. Proses perpindahan zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah disebut
a. Disolusi
b. Difusi
c. Osmosis
d. Dialisis
25. Metode yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi disolusi adalah....
a. Alat uji pelepasan obat berupa silinder (cylinder)
b. Metode keranjang dan metode dayung
c. Alat uji pelepasan obat berupa reciprocating holder
d. Alat uji pelepasan obat berupa paddle over disk
26. Suhu media yang digunakan sebagai parameter suhu secara in vivo adalah...
a. 27 ± 0,5°C
b. 27 ± 1,5°C
c. 37 ± 1,5°C
d. 37 ± 0,5°C
27. Faktor formulasi dan proses pembuatan yang dapat mempengaruhi laju disolusi kecuali
a. Ukuran granul dan distribusi ukuran granul
b. Jumlah dan tipe penghancur serta metode pencampurannya
c. Gaya pengempaan dan kecepatan pengempaan
d. Keadaan amorf dan solvat
28. Salah satu factor yang mempengaruhi uji disolusi adalah sifat media disolusi. Yang termasuk sifat
media disolusi kecuali
a. pH media disolusi
b. Suhu
c. Viskositas
d. Kelarutan bahan
29. Suatu proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk sediaan padat ke dalam media pelarut.
Pernyataan tersebuat adalah pengertian daria.
a. Disolusi obat.
b. Dispersi obat
c. Stabilitas obatd.
d. Koloid
30. Salah satu faktor yang mempengaruhi disolusi obat adalah sifat fisikokimia,dibawah ini
merupakan sifat fisikokimia , kecuali ?
a. Bentuk ion dan anion
b. Ukuran partikel
c. Bentuk kristal
d. Fisiologi manusia