Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL

DOKUMEN OPERASIONAL

FORMULIR SOAL UJIAN SEMESTER

No.Dok: No.Rev : Tgl.Berlaku : 28 - 10 - 2019 Hal : 1


001/BAAK/ISTA/X/20
19

UJIAN TENGAH SEMESTER T.A 2019-2020 GENAP


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI/FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN ILMU
VISUAL

PRODI : FARMASI
MATA UJIAN : FARMA FISIKA
DOSEN PENGAMPU : DEWI RAHMA FITRI, M.FARM., APT
KELAS : REG. SIANG
SEMESTER / SKS : 2/ 3 SKS
HARI/TANGGAL UJIAN :
SIFAT UJIAN/WAKTU. : TAKE HOME
KETENTUAN SOAL
1. Bacalah soal ujian dengan teliti.
2. Soal ujian tidak boleh dicoret-coret.
3. Soal ujian harap dikembalikan kembali ke petugas ujian.
NOTE : CORET YANG TIDAK PERLU

KERJAKAN SOAL DENGAN BAIK DAN BENAR !

1. Berdasarkan jenis Kestabilan emulasi,kondisi dimana antara satu partkel beraglomerasi menjadi
partikel yang lebih besar disebut dengan
a. Flokulasi
b. Breaking
c. Coalesence
d. Creaming

2. Diantara berikut ini, yang termasuk dalam metode untuk mengkontrol agar tidak terjadi flokulasi,
diantaranya kecuali
a. Penambahan antioksidan
b. Penambahan elektrolit
c. penambahan sufaktan
d. Penambahan senyawa rantai Panjang

3. Berdasarkan persamaan hukum stokes, kecepatan pengendapan berbanding terbalik dengan


a. Diameter partikel
b. Berat jenis partikel
c. Berat jenis pelarut
d. Viskositas pelarut
4. Cara meningkatkan stabilitas emulsi dapat dilakukan dengan cara berikut ini, kecuali
a. meningkatkan luas permukaan partikel
b. Meningkatkan ukuran partikel
c. Memperkecil selisi perbedaan densitas antara pelarut dengan partikel
d. Mengganti pelarut

5. Jenis aliran rheology dalam sediaan suspensi mengikuti aliran


a. Newton
b. Plastis
c. Pseudoplastis
d. Dilatan

6. Dalam sistem partikulat, berdasarkan ukuran partikel suspensi dan emulsi termasuk kedalam
dispersi...
a. Gas
b. Molekular
c. Kasar
d. Koloid

7. Pada stabilitas emulsi, kondisi dimana fase eksternal akan naik kepermukaan sediaan, tetapi masih
dapat didespersikan kembali disebut dengan
a. Flokukasi
b. Creaming
c. Breaking
d. Koalisensi

8. Pada sistem emulsi, terdiri dari dua sistem yakni sistem internal dan eksternal. Pada sistem emulsi
o/w, yang bertindak sebagai fase internal dan fase eksternal adalah
a. fase internal air dan fase eksternal minyak
b. fase internal minyak dan fase eksternal minyak
c. fase internal air dan fase eksternal air
d. fase internal minyak dan fase eksternal air

9. Diantara stabilitas fisik emulsi berikut ini, yang dapat dihomogenkan kembali dengan cara
pengocokan adalah
a. koalisensi dan creaming
b. Flokulasi dan breaking
c. Creaming dan inversi fase
d. Flokukasi dan deflokulasi

10. Evaluasi sediaan suspensi yang berhubungan dengan volume sendimentasi, nilai yang
direkomendasi dalam sediaan suspensi dikatergorikan baik adalah
a. F<1
b. F=0,5
c. F=1
d. F>1

11. Larutan ideal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, KECUALI:


A. Tidak ada perubahan sifat dari komponen (selain dari pengenceran) ketika zat bercampur
membentuk larutan
B. Adanya panas yang diserap dan dilepaskan selama proses pencampuran;
C. Tidak ada penyusutan volume
D. Mengikuti hukum Roult

12. Peristiwa terjadinya penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada
reaksi kimia. Karena adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar
dibanding zat utama. Fenomena ini disebut…
A. Salting Out
B. Salting In
C. Pembentukan Kompleks
D. Cosolvensi

13. Suatu zat mempunyai ciri dimana Jarak antarpartikel berdekatan, Letaknya teratur, Gaya tarik
antarpartikel sangat kuat, Partikel bergetar di tempat. Zat tersebut adalah…
A. Zat padat
B. Zat cair
C. Zat Gas
D. Zat semi padat

14. Berikut metode pengukuran yang cocok untuk ukuran partikel yang berkisar dari 0,2 μm
sampai 100 μm, ADALAH…
A. Mikroskopik
B. Pengayakan,
C. Sedimentasi (Pengendapan)
D. Pengukuran volume partikel (Coulter counter)

15. Jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu cairan elektrolit, kemudian dilewatkan melalui
suatu lubang kecil, yang pada kedua sisinya ada elektroda. Saat partikel melewati lubang
akan memindahkan sejumlah elektrolit sesuai dengan volumenya, maka akan terjadi suatu
perubahan tahanan listrik. Merupak pengujian ukuran partikel menggunakan metode:

A. Mikroskopik
B. Pengayakan,
C. Sedimentasi (Pengendapan)
D. Pengukuran volume partikel (Coulter counter)

16. Sampel serbuk kalsium oksida dengan kerapatan sebenarnya 4,105 dan berat 231,3
mempunyai volume bulk 95,0 cm3 jika ditempatkan dalam gelas ukur 100 ml. Hitung
porositasnya !
A. 50%
B. 40%
C. 60%
D. 65%

17. Dalam bidang farmasi ukuran partikel sangat mempengaruhi bentuk sediaan, berikut
pernyataan yang benar..
A. Mempengaruhi pelepasan zat aktif dari bentuk sediaan
B. Menghitung kadar zat aktif dalam suatu bentuk sediaan
C. Mempengaruhi Stabilitas sediaan secara mikrobiologi
D. Melakukan analisa kualitatif zat aktif dalam sediaan

18. Salah satu bentuk kelebihan sediaan yang diberikan dalam bentuk larutan adalah:
A. Aksi obat lebih dipercepat karena diberikan dalam bentuk larutan jika dibandingkan
dengan serbuk dan tablet
B. Keseragaman dosis beragam
C. Sebelum digunakan harus dikocok terlebih dahulu untuk memastikan homegenitas sediaan
D. Penampilan kurang menarik

19. Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion-ion elektrolit karena
tetapan dieletriknya rendah. Contoh pelarut no polar adalah..
A. Air
B. Etanol
C. Etil asetat
D. Heksan

20. Permisalan: Suatu zat X tidak larut air, tetapi larut dalam campuran air dan propilen glikol.
Maka untuk meningkatkan kelarutan zat X dilakukan dengan metode…
A. Salting Out
B. Salting In
C. Pembentukan Kompleks
D. Cosolvensi

21. Manfaat dilakukannya uji disolusi adalah


a. Menentukan waktu kadaluarsa obat
b. Menjamin stablitas obat
c. Menjamin mutu antar bets
d. Mencegah kontaminasi obat

22. Berikut ini yang termasuk dalam tahapan disolusi, kecuali ........
a. Deagregasi diikuti oleh pelepasan zat aktif
b. Disintegrasi zat aktif
c. Absorpsi melalui membran saluran cerna ke sirkulasi sistemik
d. Perpindahan zat aktif melewati membran

23. Proses perpindahan zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah disebut
a. Disolusi
b. Difusi
c. Osmosis
d. Dialisis

24. Berikut ini faktor yang mempengaruhi difusi adalah ............


a. Semakin tebal membran, semakin cepat kecepatan difusi
b. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi
c. Semakin besar luas area, semakin kecil kecepatan difusinya
d. Semakin kecil jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya
25. Metode yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi disolusi adalah....
a. Alat uji pelepasan obat berupa silinder (cylinder)
b. Metode keranjang dan metode dayung
c. Alat uji pelepasan obat berupa reciprocating holder
d. Alat uji pelepasan obat berupa paddle over disk

26. Suhu media yang digunakan sebagai parameter suhu secara in vivo adalah...
a. 27 ± 0,5°C
b. 27 ± 1,5°C
c. 37 ± 1,5°C
d. 37 ± 0,5°C

27. Faktor formulasi dan proses pembuatan yang dapat mempengaruhi laju disolusi kecuali
a. Ukuran granul dan distribusi ukuran granul
b. Jumlah dan tipe penghancur serta metode pencampurannya
c. Gaya pengempaan dan kecepatan pengempaan
d. Keadaan amorf dan solvat

28. Salah satu factor yang mempengaruhi uji disolusi adalah sifat media disolusi. Yang termasuk
sifat media disolusi kecuali
a. pH media disolusi
b. Suhu
c. Viskositas
d. Kelarutan bahan

29. Suatu proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk sediaan padat ke dalam media pelarut.
Pernyataan tersebuat adalah pengertian daria.
a. Disolusi obatb.
b. Dispersi obat
c. Stabilitas obatd.
d. Koloid

30. Salah satu faktor yang mempengaruhi disolusi obat adalah sifat fisikokimia,dibawah ini
merupakan sifat fisikokimia , kecuali ?
a. Bentuk ion dan anion
b. Ukuran partikel
c. Bentuk kristal
d. Fisiologi manusia
Pertemuan : 8 Dosen Pengampu Ketua Rumpun

Tanggal : DEWI RAHMA FITRI, PROF. DR. EFFIONORA


M.FARM., APT. ANWAR, M.SI., APT

Anda mungkin juga menyukai