Oleh:
Shesa Rahma Nurinda
I1C018084
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah tentang farmakokinetik dan farmakodinamik dari
obat Granisentron. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Esti Dyah Utami, S. Farm, Apt selaku dosen mata kuliah Farmakologi
Dasar Universitas Jendral Soedirman.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada kami,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat
agar makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah tentang farmakokinetika dari obat Granisentron ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi Dasar di semester dua.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Walau
demikian, saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kami
sendiri dan para pembaca.
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Mual dan muntah pada pasien kanker merupakan gejala dari penyakit
kanker atau efek samping dari pengobatan kanker. Mual dan muntah dapat
mempengaruhi status nutrisi, asupan makanan dan pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien (Ballotori and roila, 2003). Mual dan muntah
akibta kemoterapi merupakan efek samping yang paling ditakuti oleh pasien
kanker baik mendapat kemoterapi atau radioterapi (Schnell.2003). Hal ini
kemungkinan disebebkan oleh antiemetik yang tidak efektif dalam mencegah mual
dan muntah. Efekimasi antiematik dalam mencegah mual dan muntah berkisar
sekitar 70% - 80% pada pasien yang mendapatkan kemoterapi dengan
emetogenik berat. ( wit et al,. 2005)
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah farmakokinetika pada obat granisetron ?
2. Bagaimanakan mekanisme dan target aksi obat granisetron ?
1.3 Tujuan
Agar kita memahami efek farmakokinetika serta mekanisme kerja dari
obat granisetron yang berfungsi sebagai obat antiemetik.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Granisetron
mual dan muntah (King & Sanger 1989), ad- Peristiwa yang sangat menyedihkan
dan mungkin mengakibatkan pembatasan dosis atau penolakan pasien untuk
melakukan terapi antitumor timah.
5
sering diblokir respons emetik (Smith et al. 1988). Selanjutnya, injeksi
antagonis 5-HT3 onist (GR 38032F, GR 65630A atau MDL 72222)
langsung ke daerah postrema daerah musang otak menghambat
muntah-muntah yang diinduksi cisplatin, muntah ing dan tanda-tanda
subjektif mual dibandingkan dengan kontrol (Higgins et al. 1989).
Bersama-sama, penemuan ini menunjukkan bahwa tindakan antiemetik
dari granise- tron dimediasi oleh pertentangan tindakan serotonin pada
reseptor 5-HT3 pada abdomen vagal aferen dan di dalam atau dekat
pemicu kemoreseptor daerah. Hipotesis ini tidak cukup menjawab
kemungkinan alasan untuk jangka waktu berlarut - larut Muntah selama
beberapa hari yang dapat terjadi dengan beberapa obat sitotoksik;
Namun, telah spesifik ulated bahwa reseptor 5-HT3 sekali dalam aferen
vagal dan di area postrema diaktifkan, mereka mungkin tetap peka untuk
waktu yang lama. (Andrews et al. 1988).
5) Efek Obat
Efek utamanya adalah mengurangi aktivitas saraf vagus, yang
merupakan saraf yang mengaktifkan pusat muntah di medula
oblongata.(Alphin et al. 1986)
6) Efek Samping Obat
Granisetron hanya menyebabkan mual dan muntah melalui
beberapa mekanisme yaitu, 1. pusat muntah, 2. chemoreceptor trigger
zone, 3. sayraf aferen vagus yang berasal dari gastrointestinal area
prostema. Obat sitotoksik dapat mengaktifkan syaraf aferen vagus dan
menghasilkan input sensori yang akan mengaktifkan otot perut,
diafragma, lambung dan esophagus untuk menimbulkan muntah.
(Rubeinsten dkk,2006)
7) Interaksi Obat
6
sedangkan penunjukan obat tersebut dan analgesik narkotik. Setelah
induksi hati enzim fenobarbital, peningkatan clearance granisetron (di /
dalam pendahuluan) sekitar seperempat. Tidak ada interaksi dengan
administrasi bersamaan dengan benzodiazepin, trankvilizatorami, obat
anti-ulkus dan obat sitotoksik lainnya, menginduksi muntah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Granisetron adalah obat antagonis reseptor seratonin. Yang digunakan
sebagai antiematik untuk mengobati mual dan muntah setelah kemoterapi dan
radioterapi.
DAFTAR REFERENSI
Alphin RS, Proaksi AG, Leonard CS, Smith WL. Antagonism of cisplatin -induced
emesis by metochlopramide and dazopride throught enhancement of
gastric ,motility. Digestive Deaseases and sciences 31: 524-529, 1986
Multschler,E.1991.Dinamika Obat,Edisi 5.ITB : Bandung.
Rubensteins EB, Slusher BS, Rojas CS, Navari RM.2006. New approaches to
chemoterphy induced nausea and vomoting: From neurology to clinical
investigations. Cancer J ; 12:341-347.
Schnell FM. 2003. Chemoteraphy induced nausea and vomiting: the importance
of acute emetic control. The oncologis;8:187-198.
Wiria, M.S.S., 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
7
8