Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER DARI EKSTRAK


DAUN PUCUK IDAT (Cratoxylum glaucum) SEBAGAI
ANTISEPTIK ALAMI

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:

MEGAWATI AYU PUTRI 1061711004 2017


MARHAN EBIT SAPURA 1051711005 2017
IKE NUR AMANAH 1061811004 2018

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG


BANGKA
2018
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
1.4 Urgensi Penelitian ................................................................................ 2
1.5 Temuan yang ditargetkan ..................................................................... 2
1.6 Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 2
1.7 Manfaat ............................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum) ............................................... 3
2.2 Antibakteri........................................................................................... 3
2.3 Hand Sanitizer ..................................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Bagan Alir dan Narasi Tahapan Penelitian ........................................... 5
3.2 Prosedur Kerja ..................................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ...... 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ............................................. 18

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurang optimalnya pemanfaatan potensi lokal mendorong peneliti
menghasilkan suatu produk inovasi berbasis tanaman lokal yang bermanfaat bagi
masyarakat. Salah satu potensi lokal yang menarik diteliti yaitu tanaman pucuk
idat (Cratoxylum glaucum). Pucuk idat (Cratoxylum glaucum) merupakan
tanaman endemik Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki aktivitas
antioksidan yang sangat tinggi. Daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum)
mengandung alkaloid, saponin, tanin, dan polifenol yang merupakan agen
antibakteri (Vinatoru, 2001). Senyawa-senyawa fenolik yang terkandung pada
bahan alam merupakan senyawa yang mampu menangkal radikal bebas dengan
beberapa aktivitas diantaranya antibakteri, antioksidan, antikanker, dan
antimalaria (Dahmoune, 2015). Selain itu, pada PKM sebelumnya juga telah
diteliti bahwa kandungan antioksidan pada Cratoxylum glaucum dapat digunakan
sebagai bioreduktor pada sintesis nanopartikel perak (Fabiani dkk, 2018).
Pada Cratoxylum glaucum banyak ditemukan senyawa antimikroba yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis
(Choudhury et al., 2005). Senyawa antimikroba yang terkandung dalam
Cratoxylum glaucum berpotensi digunakan sebagai antiseptik alami berupa hand
sanitizer. Menurut Food and Drug Administration (FDA), hand sanitizer dapat
menghilangkan kuman kurang dari 30 detik. Alkohol yang terkandung pada hand
sanitizer memiliki kemampuan aktivitas bakteriosida yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif pada tangan seperti
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Radji, 2007). Penelitian sebelumnya
telah menggunakan ekstrak kulit nanas dan daun kesum sebagai bahan baku
dalam formulasi gel hand sanitizer. Kulit nanas dan daun kesum diketahui
memiliki kandungan flavonoid, saponin dan tanin (Rini dkk, 2017; Pramita,
2013).
Pada penelitian ini akan dilakukan formulasi sediaan gel hand sanitizer dari
ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum) sebagai antiseptik alami dengan
variasi konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Sejauh ini, belum ada penelitian menggunakan ekstrak
daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum) dalam sediaan gel hand sanitizer.
Antiseptik alami dari ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum) diharapkan
memiliki keunggulan diantaranya sumber bahan baku melimpah, bernilai
ekonomis dan ramah lingkungan.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun pucuk idat
(Cratoxylum glaucum) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus?
2. Bagaimana formulasi sediaan gel hand sanitizer dari ekstrak daun pucuk
idat (Cratoxylum glaucum) sebagai antiseptik alami?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun pucuk idat terhadap
daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus.
2. Mengetahui formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun pucuk idat
(Cratoxylum glaucum) sebagai antiseptik alami.

1.4 Urgensi Penelitian


Urgensi dari penelitian ini adalah pengembangan formulasi sediaan gel hand
sanitizer dengan menggunakan ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum)
sebagai antiseptik alami.

1.5 Temuan yang ditargetkan


Temuan yang ditargetkan pada penelitian ini adalah formulasi sediaan gel hand
sanitizer dari ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum).

1.6 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
1. Formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum
glaucum) sebagai antiseptik alami.
2. Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi
(Jurnal Kimia Valensi UIN Jakarta)

1.7 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Bagi masyarakat, memberikan informasi mengenai pemanfaatan daun
pucuk idat (Cratoxylum glaucum) sebagai bahan baku sediaan gel hand
sanitizer
2. Bagi akademisi, sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan,
sehingga dapat menambah wawasan mengenai pembuatan formulasi
sediaan gel hand sanitizer dari ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum
glaucum).
3. Bagi peneliti, memberikan kajian ilmiah mengenai formulasi sediaan gel
hand sanitizer dari ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum).
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum)


Spesies Cratoxylum glaucum termasuk dalam famili Hypercaceae yang
merupakan salah satu spesies tanaman pohon kecil atau semak yang memiliki
diameter mencapai 4,5, dengan tinggi hingga 25 meter dan buah berukuran 1 cm
(Wong.KM, 1995). Penyebaran genus Cratoxylum di Indonesia meliputi daerah
Sumatera, Bangka, Belitung, dan Kepulauan Natuna. Di Bangka Cratoxylum
glaucum dikenal dengan nama Pucuk Idat. Spesies Cratoxylum glaucum dapat
tumbuh pada lahan terbuka dengan intensitas matahari yang tinggi. Selain itu,
tanaman ini dapat tumbuh pada rawa gambut maupun air tawar dengan tanaman
lain seperti Dryobalanops rappaand dan Shorea albida.

Gambar 1. Daun Pucuk Idat (Cratoxylum glaucum)


Berikut ini adalah taksonomi dari Cratoxylum glaucum: (Wong.KM, 1995)
Kingdom : Plantae
Ordo : Malpighiales
Famili : Hipercaceae
Genus : Cratoxylum
Spesies : Cratoxylum glaucum
Kajian fitokimia mengenai genus cratoxylum baru sedikit dilakukan.
Penelitian baru dilakukan oleh Mahardika dan Roanisca (2018) terhadap bagian
daun Cratoxylum glaucum yang berasal dari Bangka Belitung. Metabolit sekunder
mayor yang ditemukan pada Cratoxylum glaucum meliputi flavonoid dan tanin.

2.2 Antibakteri
Antibakteri adalah kemampuan suatu zat untuk mengendalikan pertumbuhan
bakteri yang menggangu metabolisme mikroba yang dapat menimbulkan
kerugian. Mekanisme pengendalian dari senyawa antibakteri yaitu menghambat
sintesis asam nukleat dan protein, menghambat kerja enzim, menghambat sintesis
dinding sel, menghambat perubahan keutuhan permeabilitas dinding sel bakteri,
serta menghambat perubahan molekul asam nukleat (Madigan, 2007).
Beberapa kelompok bahan senyawa antibakteri diantaranya yaitu fenol,
alkohol, halogen, deterjen, aldehida, logam berat, dan kemosterilisator gas
(Madigan, 2005).
4

Salah satu senyawa antibakteri yang berasal dari bahan alami yaitu dari golongan
fenolik. Metabolit sekunder mayor yang terdapat pada daun pucuk idat meliputi
alkaloid, saponin, tanin, dan polifenol yang berfungsi sebagai antibakteri
(Vinatoru, 2001).
Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode cakram kertas.
Metode ini meletakkan cakram kertas yang telah direndam larutan uji di atas
media padat yang telah telah ditanami mikroba uji. Setelah diinkubasi selama 18-
24 jam pada suhu 37°C, pertumbuhan bakteri dapat diamati dengan diperoleh ada
atau tidaknya daerah bening yang terbentuk disekeliling kertas cakram yang
menunjukkan zona hambat dan kemudian diameter hambatannya diukur (Pleczar
dan Chan, 1998). Kelebihan dari metode ini adalah jumlah zat yang digunakan
dapat diatur (Jawetz dan Adelberg, 2005).

2.3 Hand Sanitizer


Hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang praktis, mudah dibawa
kemana-mana serta dapat diperoleh di modern market. Antiseptik dengan berbagai
bentuk sediaan yang ditawarkan merupakan faktor pendorong masyarakat dalam
menggunakan hand sanitizer (Benjamin, 2010). Bahan antiseptik yang digunakan
dalam formula sediaan gel biasanya dari golongan alkohol (etanol, propanol,
isopropanol) dengan konsentrasi ± 50 sampai 70% dan jenis disinfektan yang lain
seperti, klorheksidin, dan triksolan (Block, 2001). Hasil penelitian multifaset telah
membuktikan bahwa penggunaan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan
dapat mengurangi penumbuhan penyakit didalam rumah tangga (Sandora TJ
et.al.,2005). Penggunaan hand sanitizer yang sudah beredar di pasaran, pada
umumnya mengandung alkohol sebanyak 80% sebagai bahan aktifnya, namun
dinilai tidak aman karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, hand
sanitizer mengandung bahan antibakterial seperti triklosan atau agen antimikroba
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada tangan seperti Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus (Radji, 2007).
5

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Bagan Alir dan Narasi Tahapan Penelitian


Pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Berikut ini adalah bagan
alir tahapan penelitian:
Daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum)

Preparasi sampel 1. Dikeringkan


(LAB MIPA UBB) 2. Dihaluskan dan diayak

Serbuk daun pucuk idat


Eksraksi pelarut air antara
Ekstraksi
ekstrak daun pucuk idat dengan
(LAB MIPA UBB)
perbandingan volume 1:2
Ekstrak daun pucuk idat
Uji zona daya hambat
Uji antibakteri terhadap
pertumbuhan bakteri dengan
bakteri Escherichia coli variasi konsentrasi 5%, 10%
dan Staphylococcus aureus
dan 15%

Uji antibakteri ekstrak daun pucuk idat


1. CMC-Na 0,25 gram
Formulasi gel hand sanitizer 2. Gliserin 1 mL
3. Propilenglikol 0,5mL
4. Akuades 10 mL
Pembuatan formulasi gel hand sanitizer

1. Nutrient Agar 6 gram


Media padat Nutrient Agar 2. Akuades 300 mL

Pembuatan Nutrient Agar (NA)


1. Kontrol positif dan
Metode Replika
negatif
\]\ 2. Sediaan uji

Uji atibakteri sediaan gel hand sanitizer

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian


6

3.2 Prosedur kerja

3.2.1 Preparasi daun pucuk idat


Sampel yang akan digunakan pada penelitin ini adalah daun pucuk idat. Daun
pucuk idat yang sudah kering diambil sebanyak 200 gram diayak dan dihaluskan
menggunakan blender. Serbuk yang telah diperoleh kemudian disimpan dalam
wadah yang bersih dan terlindung dari cahaya untuk menghindari terjadinya
kerusakan dan penurun mutu.

3.2.2 Ekstraksi daun pucuk idat


Daun pucuk idat selanjutnya ditambahkan akuades dengan perbandingan
volume 1:10 dan direbus pada suhu ruang selama ± 1 jam. Setelah direbus, larutan
disaring dengan menggunakan kertas saring dan corong saringan dan diambil
filtratnya. Filtrat yang didapatkan disimpan dalam wadah yang bersih.

3.2.3 Uji antibakteri ekstrak daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum)


Pengujian antibakteri dilakukan terhadap ekstrak daun pucuk idat dengan
menggunakan metode disc diffusion (tes kirby-Bauer). Kertas cakram steril yang
berukuran 6 mm direndam dalam 10 mL larutan ekstrak daun pucuk idat dengan
konsentrasi 5%, 10% dan 15% selama 15 menit. Kertas cakram yang telah
direndam ditempatkan diatas permukaan media yang telah berisi bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus . Cawan petri diinkubasi pada suhu
37°C selama 24 jam kemudian diamati zona hambat dengan melihat daerah
bening disekitar cakram yang menunjukkan ada atau tidak pertumbuhan bakteri
serta diukur dengan menggunakan jangka sorong (Pramita, 2013).

3.2.4 Pembuatan formulasi sediaan gel hand sanitizer


Pembuatan formulasi hand sanitizer dilakukan dengan 3 variasi konsentrasi
yaitu 5%, 10% dan 15% dapat dilihat pada Tabel 3.2 Pembuatan formulasi
sediaan gel hand sanitizer dengan masing-masing konsentrasi 5%, 10% dan 15%
dilakukan dengan cara CMC-Na sebanyak 0,25 gram, dikembangkan dengan
cawan porselin dengan sedikit akuades panas, kemudian dilakukan pengadukan
secara terus-menerus sehingga terdispersi sempurna dan terbentuk basis gel.
Selanjutnya, ditambahkan gliserin 1 mL, propilenglikol 0,5 mL dan sisa akuades
hingga bobot gel menjadi 10 mL dengan cara terus dilakukan pengadukan hingga
terbentuk gel dan ditambahkan ekstrak daun pucuk idat dengan masing-masing
kosentrasi 5%,10% dan 15%. Tahap analisis kualitas gel hand sanitizer meliputi
organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, uji iritasi kulit, stabilitas terhadap
suhu, serta waktu mongering (Manus dkk, 2016).
7

Tabel 3.2 Formulasi gel hand sanitizer ekstrak daun pucuk idat

Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi


Komponen Basis gel
5% 10% 15%
Ekstrak daun
- 0,5 mL 1L 1,5 mL
pucuk idat
CMC-Na 0,25 g 0,25 g 0,25 g 0,25 g
Gliserin 1Ml 1 mL 1 mL 1 mL
Propilenglikol 0,5 Ml 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
Akuades 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL

3.2.5 Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)


Sebanyak 6 gram Nutrient Agar (NA) ditimbang kemudian dilarutkan dengan
akuades sebanyak 300 mL dalam erlenmeyer selanjutnya ditutup dengan
alumunium foil. Selanjutnya dipanaskan sambil diaduk hingga mendidih.
Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC dengan tekanan 15 Psi
selama 15 menit selanjutnya dituang ke cawan petri.
3.2.6 Uji antibakteri sediaan gel hand sanitizer
Pengujian antibakteri gel hand sanitizer dilakukan dengan metode Replika
yang dimodifikasi dengan cara berikut: (Manus dkk, 2016)
1. Kontrol positif dan negatif
Telapak tangan dicuci bersih dengan air yang mengalir, kemudian
dikeringkan. Kontrol positif yang digunakan adalah handsanitizer Carex® dipipet
sebanyak 1 mL yang diteteskan pada jari telunjuk, kemudian diratakan secara zig-
zag diatas media padat Nutrient Agar (NA) dan didiamkan selama 1 menit.
Kemudian dilanjutkan dengan proses inkubasi pada suhu 37 oC selama 1x24 jam.
Setelah diinkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung menggunakan colony counter.
Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Selanjutnya untuk kontrol
negatif dilakukan dengan cara yang sama menggunakan basis gel.
2. Sediaan uji
Dipipet sebanyak 1mL gel dengan konsentrasi 5% yang diteteskan pada jari
telunjuk yang sudah dicuci bersih dengan air, kemudian diratakan secara zig-zag
di atas media padat Nutrient Agar (NA) dan didiamkan selama 1 menit. Kemudian
dilanjutkan dengan proses inkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam. Setelah
diinkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung menggunakan colony counter.
Perlakuan yang sama terhadap gel dengan konsentrasi 10% dan 15%. Replikasi
dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada masing-masing konsentrasi.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 1.750.000
2 Bahan habis pakai 4.725.000
3 Perjalanan 904.000
4 Lain-lain : administrasi, publikasi, laporan, lainnya 4.080.000
Jumlah 11.459.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Preparasi daun pucuk idat
2 Ekstraksi daun pucuk idat
3 Uji antibakteri ekstrak daun pucuk idat
4 Pembuatan formulasi gel hand sanitizer
5 Pembuatan Nutriet Agar
6 Uji antibakteri sediaan gel hand sanitizer
9

DAFTAR PUSTAKA

BenjaminDT. 2010. Introduction To Hand Sanitizers.


Tersedia.http://www.antimicrobialtestlaboratories.com/information_about_ha
ndsanitizers.html. Diakses tanggal 28 Oktober 2018
Block, S. 2001. Disinfection, Sterilization and Preservation. 4th Edition.
Williams and Wilkinsp Hal. 26.
Choudhury, S., A. Sree1, S.C. Mukherjee, P. Pattnaik and M. Bapuji. 2005. In
Vitro Antibacterial Activity of Extracts of Selected Marine Algae and
Mangroves Against Fish Pathogens. Asian Fisheries Science Asian Fisheries
Society, Manila, Philippines, 18 (5): 285-29.
Dahmoune, F. 2015. Optimization of microwave-assisted extraction of
polyphenols from M. communis L. leaves. Food Chemistry, 166: 585-595.
Dryer, D. L., Gerenraich, B. K., dan Wadhams, S. P. 1998. Testing a New
Alcohol Free Had Sanitizer to Combat Infection. AORN Journal. Vol. 68,
No. 4, p. 239 – 251.
Jawetz. E., J. Melnick,L. Adelberg, E.A. 2005. Microbiologi Untuk Profesi
Kesehatan. Terjemahan Huriati dan Hartanto. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Gennaro , A.R . 1995. Remington: The Science and Practice of Pharmacy, Vol. II.
Mack PublishingCompany, Pennsylvanis. P. 1263 –1270.
Madigan, M. 2005. Brock Biology of Microorganisme, London: Prentice Hall. pp
753.
Mahardika, RG dan Roanisca, O. 2018. Antioxidant Activity and Phytochemical
of Extract EthylAcetat Pucuk Idat (Cratoxylum Glaucum). Indo. J. Chem.
Res,, 5(2), 481-486.
Manus, N.,YamLean, Paulina V.Y dan Kojong, Novel S. 2016. Formulasi Sediaan
Gel Minyak Atsiri Daun Sereh (Cymbopogon citratus) sebagai Antiseptik
Tangan. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol.5, No.3. ISSN 2302-2493
Pramita, F.Y. 2013. Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Ekstrak Metanol Daun
Kesum (Polygonum minus Huds). Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran. Pontianak: Universitas Tanjungpura
Pelczar, M. J. Dan E. C. S. Chan. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 2.
Terjemahan Ratna Siri Hadioetomo, UI-Press. Jakarta. Halaman 88-100.
Radji, Maksum. 2007. Uji Efektivitas Antimikroba Beberapa Merek Dagang
Pembersih Tangan Antiseptik. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. IV, No. 1,1-6
Rini,Anggy Rinela Sulistya, Supartono, dan Nanik Wijayati. 2017. HandSanitizer
Ekstrak Kulit Nanas Sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus dan
Eschericia coli.Indonesian Journal of Chemical Science.6 (1)
Sandora TJ, Taveras EM , Shih MC, Resnick EA, Lee GM, Ross Degnan D,
Goldmann DA. A randomized, controlled trial of a multifaceted intervention
including alcohol-based hand sanitizerand hand-hygiene education to reduce
illness transmission in the home. Pediatrics. 2005 Sep; 116(3): 587-94.
10

Sutanti, F., Silvia, D., Putri, M.A dan Fabiani, V.A. 2018. Pengaruh Konsentrasi
AgNO3 pada Sintesis Nanopartikel Perak menggunakan Bioreduktor Ekstrak
Pucuk Idat (Cratoxylum glaucum Korth). ISBN: 978-602-61545-0-7
Snyder, P.O., 1999, “Safe Hands” Hand Wash Program for Retail Food
Operation: A Technical Review, www.hi-tm.com/Documents/Handwash-
FL99.html. Diakses Tanggal 29 Oktober 2018.
Vinatoru M. 2001. An overview of the ultrasonically assisted extraction of
bioactive principles from herbs. Ultrason Sonochem. 8:303−313.
Wong, K. M., 2007. Tree Flora of Sabah and Sarawak. Kuala Lumpur: Forest
Research Institute Malaysia
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping


12
13
14
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1.Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Aluminium Foil 3 roll 30.000/roll 90.000
- Ayakan 2 buah 30.000/buah 60.000
- Baskom 2 buah 45.000/buah 90.000
- Botol sampel 6 buah 45.000/buah 270.000
- Corong saringan 4 buah 10.000/buah 40.000
- Blender philips 1 buah 450.000buah 450.000
- Ember 2 buah 30.000/buah 60.000
- Jerigen 5 buah 20.000/buah 100.000
- Keranjang plastik 1 buah 100.00/buah 100.000
- Kertas label 3 pak 20.000/pak 60.000
- Kertas Saring 1 pak 50.000/pak 50.000
- Masker 1 kotak 35.000/kotak 35.000
- Loyang 3 buah 30.000/buah 90.000
- Plastik sampel 3 roll 20.000/roll 60.000
- Plastik wrapping 1 roll 45.000/roll 45.000
- Sarung tangan 1 kotak 50.000/kotak 50.000
- Tissue 2 kotak 20.000/kotak 40.000
- Toples plastik 4 buah 15.000/buah 60.000
SUB TOTAL (Rp) 1.750.000
2.Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Akuades 350 liter 8.000/liter 2.800.000
- CMC-Na 200 gr 1.300/gr 260.000
- Gliserin 1 liter 115.000 115.000
- Handsanitizer Carex 50 mL 20.000 20.000
- Nutrient Agar 500 gram 1.460.000 1.460.000
- Propilenglikol 1 liter 70.000/liter 70.000
SUB TOTAL (Rp) 4.725.000
3.Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Rental mobil+Supir 1 kali 600.000/hari 600.000
- Uang bensin 40 liter 7.600/liter 304.000
SUB TOTAL (Rp) 904.000
4.Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Uji antibakteri 6 sampel 350.000/sampel 2.100.000
- Uji organoleptis 3 sampel 400.000/sampel 1.200.000
- Pembuatan poster 1 poster 100.000 100.000
- Administrasi 4 eks 70.000 280.000
- Laporan 4 eks 100.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 4.080.000
TOTAL1+2+3+4 (Rp) 11.459.000
(Sebelas Juta Empat Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu)
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
Penanggung
jawab dan
mengawasi
Megawati Ayu seluruh
1 Kimia MIPA 26-28
Putri/1061711004 kegiatan
penelitian,
pelaporan dan
publikasi
Melakukan
preparasi,
Marhan Ebit ekstraksi daun
2 Saputra/ Fisika MIPA 26-28 pucuk idat
1051711005 dan
pembuatan
Nutrient Agar
Melakukan
uji antibakteri
daun pucuk
idat,
pembuatan
Ike Nur Amanah/ formulasi
3 Kimia MIPA 26-28
1061811004 sediaan gel
hand sanitizer
dan uji
antibakteri
sediaan gel
hand sanitizer
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua peneliti

Anda mungkin juga menyukai