LAPORAN PRAKTIKUM II
ANALISIS KUALITATIF SENYAWA OBAT SULFONAMIDA
KELOMPOK III
ANGKATAN 2019
SUHARDILAH B1A119249
SYARIFAH MUKASYIFAH QURAISY B1A119345
NUR AIN AULIA B1A119352
KARISMA YANTI B1A119405
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
efek penarikan elektron yang kuat oleh substituen−¿SO2−¿ dan stabilisasi anion
2008).
ini dapat pula dimanfaatkan untuk pengobatan diabetes, diuretika, lepra, dan lain-
meliputi kokus gram positif dan gram negatif, serta basilus gram negatif. Pada
umumnya sulfonamida bersifat bakteriostatik dan dalam dosis besar dapat bersifat
B. Tujuan Percobaan
umum.
pereaksi khusus.
3. Mengenali jenis obat golongan sulfonamida dari sampel murni atau dari
sampel campuran.
C. Prinsip Percobaan
bereaksi dengan zat pereaksi agar dapat mengetahui sifat-sifat kimia dari sampel
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Pada prinsipnya senyawa ini dapat digunakan terhadap berbagai infeksi (Tjay
2015).
efek penarikan elektron yang kuat oleh substitusi -SO2- dan stabilisasi anion yang
suldonamida mencapai maksimum bila mempunyai nilai pKa 6-8. Pada nilai pKa
terionisasi sempurna, dan bentuk ionisasi ini tidak dapat menembus membran
yang termasuk golongan antimikroba yang banyak digunakan pada manusia dan
antibiotik, peternak tentu sudah tidak asing lagi dengan antibiotik analog
2008).
berlebihan, sering terjadi efek samping pada analog sulfanilamid yang molekulnya
meliputi kokus gram positif dan gram negatif, serta basilus gram negatif. Pada
Resistensi ini dapat timbul karena (1) Perubahan sistem enzimatik kuman sendiri
(2) Perubahan metabolik pathway, (3) Keadaan daya tahan tubuh penderita, daya
diberikan, (4) Faktor yang menghambat kerja obat (Staf pengajar departemen
saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri gram positif atau gram negatif yang
asam maupun basa. Daya larutnya dalam air sangat kecil, garam alkalinya lebih
baik, walaupun larutan ini tidak stabil karena mudah terurai (Tjay, 2015).
B. Uraian Bahan
- Alkohol
: 46,07 g/mol
Berat Molekul
:
C2H5OH
Rumus Molekul :
Rumus Struktur
:
Pemerian
Cairan tak berwarna, jernih mudah
Kegunaan
Rumus Struktur :
Pemerian :
Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas,
menusuk kuat.
sejuk.
Kegunaan :
Rumus Struktur :
Kegunaan :
Rumus struktur :
menimbulkan panas.
Rumus Molekul :
Kegunaan :
Rumus Struktur :
keping,..kering,..keras,..rapuh..dan..menunjukkan
karbondioksida.
P.
Zat Tambahan
Kelarutan :
Penyimpanan :
Kegunaan :
7. Kalium (II) sulfat P (Ditjen POM Edisi III 1979. Hal: 412)
Penyimpanan :
Zat tambahan atau sebagai pereaksi.
Kegunaan :
C. Uraian Sampel
Komposisi : - Trimetoprin
- sulfametoksazol
berat, porfiria.
BAB III
METODOLOGI KERJA
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini. yaitu, Botol cokelat
Cawan porselin, gegep, korek api kayu, lumpang dan alu, pipet tetes, rak tabung
B. Cara Kerja
c. Masukkan obat ke dalam cawan porselin dan dilarutkan dengan air panas
2. Cuprifil
NaOH.
3. Bromat picoof
4. Reaksi Parri
alkohol
BAB IV
A. Hasil
N K
Reaksi Korek
zole)
Bromat
zole)
Reaksi
Elkosin, globucid,
5 dengan CuSO4 CuSO4 +
lucocil dan sulfapyridin +
. (Cotrimoxasa NaOH
(Hijau)
zole)
Keterangan:
(+) = Positif
( ̶ ) = Negatif
B. Pembahasan
mengenali jenis obat golongan sulfonamida dari sampel murni atau dari sampel
campuran.
dilarutkan dengan NaOH dan dinetralkan dengan HCl, ditambahkan CuSO 4 dan
homogenkan amati perubahan warnanya. Hasil yang didapatkan yaitu warna biru
Hasil pengamatan pada tabel pengujian reaksi korek api yaitu dengan
larutkan dengan air panas dan ditambahkan HCl encer selanjutnya celupkan
batang koren api dan amati perubahan warnanya. Hasil yang didapatkan yaitu
warna jingga sampai kuning jingga yang menandakan bahwa kandungan asam
kemudian larutkan dengan H2SO4 dan tambahkan KBrO3 jenuh dan amati
perubahan warnanya. Hasil yang didapatkan yaitu warna coklat cacao yang
amati perubahan warna. Hasil yang didapatkan yaitu warna biru tua yang
kemudian larutkan CuSO4 dan NaOH amati perubahan warnanya. Hasil yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan
pereaksi khusus, mengenali jenis obat golongan sulfonamida dari sampel murni
atau dari sampel campuran. Pada reaksi cuprifil dengan menggunakan sampel
cotrimoxasole diperoleh warna biru muda agak hijau yang menandakan sampel
positif elkosin, pada reaksi korek api dengan menggunakan sampel obat
cotrimoxasole diperoleh hasil berwarna jingga. Pada reaksi bromat picoof dengan
sampel obat cotrimoxasole memperoleh hasil warna biru tua menandakan sampel
B. Saran
1. Labolatorium
kedepannya alat dan bahan yang akan digunakan dilengkapi lagi agar tidak
baik, pemberian instruksinya jelas dan bisa membuat praktikum ini tidak
menegangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggota IKAPI. 2008. "Kumpulan Kuliah Farmakologi, Edisi 2". Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta.
BPOM RI. 2009. “Informasi Obat Nasional Indonesia”. Anggota IKAPI: Jakarta.
Cairns, Donald. 2008. "Intisari Kimia Farmasi, Edisi 2". Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta.
Donald Cairns. 2008. “Intisari kimia farmasi edisi 2”. Jakarta; EGC
Joan Tjay Yan dan Kirana Rahardja. 2015. “Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan Dan Efek - Efek Samping Edisi Ke Tujuh” . PT Elex Media
Komputindo kelompok kompas-gramedia; Jakarta.
Sudarma I Made & Mulyanto, 2008. “Studi Sintesis Analog Sulfanilamid dari
Senyawa Bahan Alam Alkaloid Papaverine”. Universitas Mataram Jurnal
ILMU DASAR, Vol. 9 No. 2.
A. Skema Kerja
2.
Obat
cotrimoxazole
+ HCLencer
3. Cuprifil
4.
Obat
cotrimoxazole
+ NaOH
+ HCL
+ CuSO4
5. Bromat Picoof
6.
Obat
cotrimoxazole
+ H2SO4
+ KBrO3 jenuh
7. Reaksi Parri
8.
Obat
cotrimoxazole
+ Alkohol
+ Pereaksi parri
+ NH4OH 1 tetes
10.
Obat
cotrimoxazole
Larutkan dengan air panas, lalu
homogenkan
+ larutkandengan CuSO4
B. Perhitungan
C. Foto Pengamatan
Ket: Ket:
Digerus obat cotrimoxazole Masukkan obat cotrimoxazole
kedalam lumpang yang sudah digerus kedalam cawan
porselin dan larutkan dengan air panas
LABORATORIUM ANALISIS LABORATORIUM ANALISIS
FARMASI FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR
Ket: Ket:
Ditambahkan HCL encer Dicelupkan batang korek api akan
timbul warna jingga, asam sulfanilat
hilang.
3. Cuprifil
Ket: Ket:
Digerus obat cotrimoxazole Dilarutkan dalam NaOH
kedalam lumpang. Dimasukkan sampel
kedalam tabung reaksi
LABORATORIUM ANALISIS LABORATORIUM ANALISIS
FARMASI FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR
Ket: Ket:
Dinetralkan..dengan..HCL..dan..t Menghasilkan elkosin berwarna
amba-hkan CuSO4 biru muda agak hijau, mengandung
cuprifil
4. Bromat Picoof
Ket: Ket:
Ditambahkan KBrO3 jenuh. Menghasilkan..SD..
(sulfadimidin)..ber- warna coklat
cacao, mengandung bromat picoof.
5. Reaksi Parri
Ket: Ket:
Ditambahkan..pereaksi..parri..dan.. Menghasilkan..SA..
NH4OH 1 tetes (sulfadiasin)..ber-warna biru tua,
mengandung reaksi parri
6. Reaksi dengan CuSO4
Ket: Ket:
Digerus obat cotrimoxazole Dilarutkan dengan air panas,
kedalam lumpang. Dimasukkan sampel kemudian dihomogenkan.
kedalam tabung reaksi
D. Foto Zoom