Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum ini, didapatkan hasil positif pada kedua sampel.

Hal ini menunjukan


bahwa kedua sampel mengandung senyawa fenolik. Pada uji fenol ini, digunakan senyawa besi
(III) klorida (FeCl3) sebagai pereaksi. Molekul ferum (Fe) pada pereaksi akan mengikat
senyawa fenol di dalam sampel. Adapun reaksi kimia uji fenol dengan menggunakan FeCl3
adalah sebagai berikut

Fenolik, merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Fenolik


memiliki cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksil (OH-) dan gugus-gugus lain
penyertanya. Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa induknya, fenol. Senyawa
fenol kebanyakan memiliki gugus hidroksil lebih dari satu sehingga disebut sebagai polifenol.
terbentuknya warna hijau, merah, kuning, orange, biru atau hitam menunjukkan adanya
fenolik. (1). Ekstrak positif mengandung fenolik apabila menghasilkan warna hijau, merah,
ungu, biru atau hitam pekat (2).
Fenol biasanya dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbon pada kerangka
penyusunnya. Kelompok terbesar dari senyawa fenolik adalah flavonoid, merupakan senyawa
yang secara umum dapat ditemukan pada semua jenis tumbuhan. Kuinon adalah senyawa
turunan fenolik yang berwarna dan mempunyai kromofor kasar. Identifikasi hasil positif
senyawa ini yaitu adanya perubahan warna larutan menjadi merah, violet, atau merah-ungu.
(1)
(3)

1. Harborne, J. B., 1987. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Terjemahan K. Padmawinata & I. Soediro, Penerbit ITB, Bandung.
2. Kadarisman, I. 2000. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Bioaktif dari Rimpang Bangle
(Zingiber cassumunar Roxb.). Skripsi Jurusan Kimia FMIPA. Institut Pertanian Bogor.
Bogor. Tidak diterbitkan.
3. Vermerris W., Nicholson R. (2008) Families of Phenolic Compounds and Means of
Classification. In: Phenolic Compound Biochemistry. Springer, Dordrecht

Anda mungkin juga menyukai