Anda di halaman 1dari 18

ANTI EMETIKA

Riza Alfian, S.Farm., M.Sc., Apt

1
EKSPRESI APA INI???

2
MUAL DAN MUNTAH
Mual/Nausea dan muntah/vomit gejala dari penyakit2
seperti gastrointestinal, infeksi, kardiovaskuler, neurologi,
metabolik, dan psikogenik, serta kondisi kehamilan.
Mual dan muntah bisa juga disebabkan oleh efek samping
dari suatu obat (khususnya sitostatik).
Nausea didefinisikan sebagai timbulnya kondisi perasaan
ingin muntah (perasaan ingin mengeluarkan isi dari area
kerongkongan dan lambung).
Vomit didefinisikan sebagai penyemburan atau pengeluaran
dengan paksa isi dari lambung melalui mulut.

3
ETIOLOGI

4
ETIOLOGY OF NAUSEA AND VOMITING
Dopamine, Serotonine, or Histamine
released in CTZ

Medullary vomiting center stimulated

Nausea and Vomiting

5
PATOFISIOLOGI
NAUSEA Rangsangan pada
CTZ

Pergerakan dari
RETCHING otot abdomen dan
thorac

Semburan kuat dari


VOMIT isi gastric karena GI
retroperistaltik

6
TUJUAN TERAPI
Secara umum tujuan terapi anti emetika adalah
mencegah dan mengeliminasi terjadinya mual
dan muntah.
Terapi yang digunakan harus sesuai dan tidak
merugikan untuk pasien. Terapi yg dilakukan
sesuai dengan kondisi medis dari pasien.
Terapi dimulai dari penggunaan anti emetika yg
efeknya paling kecil sampai yg efeknya besar
(atau kombinasi)
7
TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Pasien dengan keluhan ringan, mungkin
berkaitan dengan konsumsi makanan dan
minuman, dianjurkan menghindari masuknya
makanan
• Intervensi perilaku termasuk relaksasi dan self
hypnosis

8
TERAPI FARMAKOLOGI
• Lazimnya terapi secara oral, tapi bagi pasien yg tidak bisa secara
oral disarankan penggunaan obat secara rectal atau parenteral.
• Untuk sebagian besar kondisi, dianjurkan antiemetik tunggal;
tetapi bila pasien tidak memberikan respon dan pada pasien
yang mendapat kemoterapi emetonik kuat, biasanya
dibutuhkan regimen multi obat.
• Terapi mual-muntah simpel biasanya membutuhkan terapi
minimal. Obat bebas atau resep berguna pada terapi ini pada
dosis lazim efektif yang rendah
• Penanganan mual-muntah komplek membutuhkan terapi obat
yang bekerja kuat, mungkin lebih dari 1 obat anti emetik

9
1. Obat-obat asam lambung
• Antasid OTC tunggal atau kombinasi, terutama yang
mengandung magnesium hidroksida,aluminium
hidroksida, dan atau kalsium karbonat memberikan
perbaikan yang cukup pada mual / muntah,
terutama lewat penetralan asam lambung
• Antagonis H2 : dapat digunakan pada dosis rendah
untuk mual / muntah simpel yang berkaitan dengan
heart burn dan GERD.
Hati2 penggunaan simetidin terkain interaksi fase
metabolisme.

10
2. Antihistamin dan antikolinergik (dimenhidrinat,
difenhidramin, scopolamin, siklizin)
MK : Antagonis reseptor histamin dan kolinergik
dengan cara menghambat pergerakan
retroperistaltik di daerah epigastrik
• Reaksi yang tidak diinginkan termasuk
mengantuk, bingung, pandangan, kabur,
mulutkering, retensi urin, pada orang tua
mungkin takikardia.
• Pregnancy risk : B

11
3. Fenotiazin (Klorpromazin, prometazin)
• MK: Memblok reseptor dopaminergik di
postsinaptik otak sehingga mencegah
stimulasi Medullary Vomiting Center di CTZ
• ESO: reaksi ekstrapiramidal, reaksi
hipersensitivitas: disfungsi hati, aplasia
sumsum tulang dan sedasi berlebihan.
• Pregnancy risk C
• Hati2 pada pasien depresi

12
4. Kortikosteroid
Biasa digunakan untuk CINV dan PONV baik tunggal
maupun kombinasi dengan SSRI
MK : Mengurangi inflamasi dengan menekan
migrasi neutrofil, mengurangi produksi mediator
inflamasi yg dapat menstimulasi CTZ
ES : perubahan mood dari cemas sampai euphoria,
sakit kepala,rasa metal di mulut, perut tidak
nyaman dan hiperglikemia
Pregnancy risk C, dan didistribusikan ke air susu
13
5. Metoklopramid
• MK : effects by blocking the dopaminergic receptors
centrally in the CTZ. Peripherally, metoclopramide
increases lower esophageal sphincter tone, aids
gastric emptying, and accelerates transit through the
small bowel, possibly through the release of
acetylcholine.
• ES : Gejala ekstrapiramidal
• Pregnancy risk B, didistribusikan ke ASI

14
6. SELECTIVE SEROTONIN RECEPTOR INHIBITORS
(Ondansetron, dll)
MK: Antagonis reseptor 5-HT3 secara selektif memblok
serotonin, baik perifer dan di chemoreceptor trigger zone
ES : Sakit kepala (9-27%), lemah/lelah (9-13%), mengantuk
(8%), demam (2-8%), konstipasi (6-11%), diare (2-7%).
INTERAKSI MAKANAN
Makanan sedikit meningkatkan jumlah absorpsi (17%) dan
bioavailabilitas ondansetron
Pregnancy risk B, pada ASI blm ada data yg valid (hati2)

15
Common Antiemetic Preparations and Adult Dosage Regimens

16
ANTIEMETIC USE DURING PREGNANCY
Initial management of nausea and vomiting of
pregnancy often involves dietary changes and/or
lifestyle modifications.

Pyridoxine (10 to 25 mg one to four times daily)


is recommended as first line therapy. If symptoms
persist, addition of a histamine-1
receptorantagonist, such as dimenhydrinate,
diphenhydramine, or meclizine, is recommended.
17
TERIMA
KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai