Nikotin (C10H14N2)
Oleh:
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Alla SWT. Karena
dengan izin dan ridho-Nya, makalah ini dapat penyusun rampungkan. Sholawat dan
salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang
Makalah Nikotin ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri dari mata Kuliah
Toksikologi. Dan terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah
bagi penyusun sendiri umumnya bagi semuanya. Akhirnya kepada Allah jua kami
memohon ampun, kalau sampai terjadi kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Besar harapan kami atas masukan guna perbaikan isi materi dari
makalah ini. Semoga apa yang kami susun bermanfaat. Aamiin ya Robal’alamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 14
A. Latar Belakang
Nikotin adalah alkaloid yang secara alami ditemukan pada tumbuhan
tembakau. Kandungan nikotin pada berat kering daun tembakau adalah 0,3-15%.
Tembakau berisi nikotin, suatu zat yang telah diakui oleh organisasi kedokteran
akibat bekerjanya zat-zat itu pada otak; dan perilaku-perilaku yang dimotivasi
bentuk rokok maupun nikotin murni. Nikotin merupakan sejenis unsur kimia
beracun, mirip dengan alkaline. Salah satu jenis obat perangsang yang dapat
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari nikotin?
2. Apa saja sumber keracunan nikotin?
3. Bagaimana gejala keracunan nikotin?
4. Bagaimana mekanisme keracunan nikotin?
5. Bagaimana penanggulangan keracunan nikotin?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari nikotin.
2. Untuk mengetahui apa saja sumber keracunan nikotin.
3. Untuk mengetahui gejala keracunan nikotin.
4. Untuk mengetahui mekanisme keracuan nikotin
5. Untuk mengetahui cara penanggulangan keracunan nikotin.
D. Manfaat
Agar pembaca dapat mengetahui definisi dari nikotin, sumber-sumber
keracunan nikotin, gejala keracunan nikotin, mekanisme dari keracunan nikotin,
cara penanggulangan keracunan nikotin.
BAB II
ISI
A. Definisi Nikotin
Nama nikotin berasal dari nama tanaman tembakau yang
menghasilkannya, yaitu Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica. Nama ilmiah
untuk tembakau ini mengacu pada nama seorang duta besar Prancis di Portugal
yaitu Jean Nicot de Villemain. Ia mengirimkan tembakau dari Brazil ke Paris
dan menggunakannya untuk tujuan pengobatan pada tahun 1560. Nikotin
sendiri, zat aktif dalam tembakau baru berhasil diisolasi sekitar dua setengah
abad sesudahnya, tepatnya pada tahun 1828 oleh ahli kimia Jerman, yaitu Poselt
dan Reimann. Mereka pertama kali menyatakan bahwa zat ini adalah toksin.
Formula empirisnya berhasil dideskripsikan oleh Melsens di tahun 1843, yaitu
C10H14N2, sedangkan strukturnya ditemukan oleh Garry Pinner pada tahun 1895
dan nama kimianya yaitu 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl)pyridine (Rao, dkk., 2000).
Nikotin adalah amin tersier yang terdiri dari cincin pyridine dan
pyrrolydine (Gambar 2.1). Produksi nikotin memerlukan asam nikotinat (niacin)
dan kation N-methylpyrrolinium, yang didiversikan dari ornithine. Produksi
nikotin dalam daun tembakau diinduksi oleh sinyal Jasmonic acid sebagai
respons terhadap kerusakan daun. Biosintesis nikotin terjadi di akar tanaman
kemudian ditranspor melalui xylem menuju daun dan bagian tanaman lainnya.
Dalam keadaan murninya, nikotin tampak sebagai cairan yang kental, seperti
minyak tidak berwarna dan bersifat sangat alkalis. Jika dipapar dengan udara
terbuka, ia menjadi berwarna kuning kecoklatan dan memberikan bau khas
tembakau (Rao, dkk., 2000).
CO2H
N N Asam nikotinat
N
CH3
N CH3
Nikotin
Gambar 2. Biosistesis Nikotin
Keterangan:
1. LD50 (dosis letal median = dosis yang menyebabkan kematian 50%
hewan percobaan yang kecik (tikus, mencit)
2. S = Sintetis
N = Alamiah
Sebenarnya nikotin dalam daun tembakau berfungsi sebagai bahan kimia
antiherbivora, terutama serangga. Oleh sebab itu, di masa lalu nikotin banyak
digunakan sebagai insektisida. Kadar nikotin berbeda-beda tergantung jenis
tembakau serta posisi daun, daun yang letaknya relatif lebih tinggi daripada daun
lainnya memiliki kadar nikotin lebih tinggi. Zat ini mendominasi alkaloid yang
ada pada rokok (sekitar 95% alkaloid dalam rokok merupakan nikotin) dan
mencapai berat kering 1,5% tembakau dalam rokok. Rata-rata dalam sebatang
rokok mengandung 10-14 mg nikotin dan sekitar 1 mg nikotin diabsorbsi ke
dalam peredaran darah sistemik selama merokok (Hukkanen, dkk., 2005).
Sebagian besar nikotin pada daun tembakau berada dalam bentuk
levorotary (S)-isomer, dan hanya sebagian kecil, sekitar 0,1 - 0,6 % dari nikotin
total yang berada dalam bentuk (R)-nikotin. Dalam asap rokok, jumlah
(R)-nikotin meningkat sampai 10%, diperkirakan hal ini terjadi oleh karena
proses racemization selama pembakaran. Nikotin mudah menguap pada
pembakaran bersuhu rendah, sekitar 308.11 Oleh karena sifat fisiknya yang
demikian, hampir semua nikotin dalam rokok menguap saat dibakar dan
terinhalasi selama merokok. Meskipun dosis yang dihisap per harinya masih di
bawah dosis toksik (0,5–1,0 mg/kg BB atau sekitar 30 – 60 mg), bila ini
berlangsung dalam waktu yang lama maka akan dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan. Pada dasarnya toksisitas suatu zat ditentukan oleh besarnya paparan
(dosis), dan lamanya pemaparan (Susanna, dkk., 2013).
E. Cara mengatasi
Jika seseorang mengalami gejala keracunan nikotin, penting untuk
mencari bantuan medis darurat. Ikuti petunjuk petugas medis dan jangan
memaksa orang tersebut untuk muntah atau memberi mereka makanan atau
cairan apapun. Untuk nikotin yang diserap melalui kulit, bilas daerah yang
terkena segera dengan air selama 15 menit.
Pengobatan keracunan nikotin biasanya dilakukan di rumah
sakit. Perawatan yang diberikan akan tergantung pada jumlah nikotin yang
tertelan dan gejala yang dialami. Arang aktif dapat digunakan untuk mengikat
dengan nikotin di perut dan mengeluarkannya dari tubuh. Jika orang tersebut
mengalami kesulitan bernafas, ventilator akan digunakan untuk mengantarkan
oksigen. Pengobatan pendukung lainnya, termasuk pengobatan, digunakan untuk
mengatasi kejang, tekanan darah rendah, dan denyut jantung abnormal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nikotin dengan rumus molekul C10H14N2, merupakan sebuah senyawa kimia
organik, sebuah alkoloid yang ditemukan secara alami diberbagai macam tumbuhan
seperti tembakau dan tomat. Nikotin memiliki beragam efek pada tubuh manusia dan
bersifat toksis pada jaringan syaraf. Pada prinsipnya alkaloid yang terdapat di dalam
tembakau. Nikotin berbentuk cairan tidak berwarna, merupakan basa yang mudah
menguap. Nikotin merupakan penyebab umum dari tipe keracunan. Keracunan akut
alkaloid (nikotin) ini mudah dikenal tetapi kurang penting dibanding efek kronis
merokok. Dosis fatal nikotin sekitar 40 mg atau 1 tetes dalam bentuk cairan murni.
Kebanyakan nikotin dalam rokok akan hancur akibat pembakaran atau menghilang
melalui arus samping rokok.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Basyir, Umar, A., 2006, Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok, Pustaka At-Tazkia,
Bandung.
Hukkanen, J., Jacob III, P., dan Benowitz, N.L., 2005, Metabolism and Disposition
Kinetics of Nicotine, The American Society for Pharmacology and
Experimental Therapeutics, 57(1).
Rao, Y., Hoffmann, E., Zia, M., Bodin, L., Zeman, M., Sellers, E.M. & Tyndale,
R.F., 2000, Duplications and Defects in The CYP2A6 Gene:
Identification, Genotyping, and In Vivo Effects on Smoking, The
American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics,
58(4).
Susanna Dewi, Budi Hartono, Hendra Fauzan, 2003, Penentuan Kadar Nikotin,
dalam Asap Rokok, Makara Kesehatan, 2(7): 47-49.