TRICHOPHYTON sp.
Oleh:
Nama: Angkie Anggita Pujiantari
Nim: (P07134118007)
Kelas: A
Semester: V (lima)
Fungi mempunyai banyak manfaat, di alam fungi memiliki peranan yang besar dalam
siklus nitrogen, fosfor dan karbon (Sonjak, 2009), bersimbiosis dengan akar tanaman (Boddy,
1999), biodegradasi (Valentin, 2006) dan bioremidiasi (Gadd and Sayer, 2000). Dalam
kegiatan industri, fungi memiliki potensi yang berbeda karena setiap kapang memiliki
keunikan sifat dan karakteristik. Ada yang berperanan dalam proses fermentasi untuk
menghasilkan antibiotik (Akio, 2009), enzim (Palaniswamy, 2006 dan Luis, 2006), sebagai
bahan pangan, obat-obatan, penyubur lahan, biopestisida, serta obyek dalam penelitian
genetika (Alexopoulos et al., 1996). Namun, selain memiliki banyak manfaat beberapa
spesies fungi ada yang berdampak negative juga, seperti menyebabkan penyakit kepada
manusia dan makhluk hidup lainnya. Beberapa jenis fungi yang dapat menyebabkan penyakit
kepada makhluk hidup diantaranya Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.
Pada makalah ini, penulis akan membahas tentang salah satu jenis fungi yang dapat
menyebabkan penyakit kepada manusia dan makhluk hidup lainnya, yaitu Trichophyton sp.
1.3 Tujuan:
1. Untuk memberikan penjelasan tentang Trichophyton sp.
2. Untuk mengetahui morfologi Trichophyton sp.
3. Untuk mengetahui apa saja kerugian atau dampak yang disebabkan dari Trichophyton sp.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi atau mengobati dampak dari Trichophyton sp.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Trichophyton sp.
2.1.1 Pengertian
Trichophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di tanah, binatang atau
manusia.Berdasarkan tempat tinggal terdiri atas anthropophilic,zoophilic,dan
geophilic. Trichophyton adalah suatu peyebab infeksi pada rambut ,kulit terutama
kutu air (tinea pedis),dan infeksi pada kuku manusia.
Klasifikasi
Kerajaan : Fungi
Divinisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Family : Arthrodermataceae
Genus : Trichophyton
Spesies :
zoophilic
Trichophyton equinum
(kuda)
geophilic
Trichophyton flavescens
(feathers)
zoophilic
Trichophyton mentagrophytes
(landak)
Trichophyton mentagrophytes anthropophilic
zoophilic
Trichophyton verrucosum
(kuda)
2.1.2 Morfologi
Secara mikroskopis, Trichophyton sp. memiliki hifa dengan beberapa percabangan, umumnya
cabang-cabang yang dimiliki pendek dan merupakan hasil dari pertunasan hifa. Hifa atau miselium
tersebut umumnya tidak bersekat, kecuali pada hifa yang akan membentuk atau menghasilkan
konidia (Gambar 1a.). Konidia yang dimiliki Trichophyton sp. dapat berbentuk makrokonidia
maupun mikrokonidia. Makrokonidia yang dimiliki berbentuk pensil dan terdiri dari beberapa sel,
sedangkan mikrokonidia berbentuk lonjong dan berdinding tipis. Jamur Trichophyton sp. pada
media pertumbuhan memperlihatkan hifa atau miselium yang halus berwarna putih dan tampak
seperti kapas (Gambar 1b.), meskipun kadang dapat juga berwarna lain tergantung dari pigmen
Makrokonidia
Mikrokonidia
(miselium) yang dihasilkan dari pertunasan hifa. Pertunasan hifa tersebut akan
aseksual yang dimiliki Trichophyton sp. ini meliputi pembentukan konidia melalui
(Hujjatusnaini, 2012). Pertumbuhan Trichophyton sp. sangat dipengaruhi oleh faktor luar
(lingkungan), seperti suhu, nutrisi, pH, kelembaban, dan zat – zat metabolit seperti toksin
dan antibiotik. Sel jamur yang patogenik dapat tumbuh optimal jika berada pada rentang
Jamur Trichophyton sp. dapat menimbulkan infeksi pada kulit, rambut, dan kuku. Infeksi
Trichophyton sp. menyebabkan timbulnya bercak melingkar yang tertutup dengan sisik atau
gelembung kecil yang dikenal dengan istilah ring worm atau tinea. Trichophyton sp. sering
menyebabkan tinea kapitis, tinea favosa, tinea imbrikata, tinea kruris, tinea manus dan pedis,
Trichophyton sp. menginvasi sel keratin, menerobos ke dalam epidermis dan selanjutnya
akan menimbulkan reaksi peradangan atau inflamasi. Reaksi peradangan tersebut timbul akibat
Trichophyton sp. serta bahan yang dihasilkan berada di daerah kutan, yaitu lapisan kulit yang
meliputi stratum korneum hingga stratum basale (Salim, 2010). Patogenitas Trichophyton sp.
sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh seseorang. Apabila sistem kekebalan tubuh
seseorang lemah maka Trichophyton sp. akan mudah menginfeksi orang tersebut, dan
sebaliknya apabila sistem kekebalan tubuh seseorang baik maka akan sulit terinfeksi karena
ketika Trichophyton sp. masuk ke dalam tubuh akan dikendalikan oleh sistem imun (Lestari,
2013)
Cara paling baik untuk menghindarinya adalah dengan menjaga kebersihan badan dan
PENUTUP
1.1 kesimpulan
Trichophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di tanah, binatang atau manusia.
Trichophyton adalah suatu peyebab infeksi pada rambut ,kulit terutama kutu air (tinea
pedis),dan infeksi pada kuku manusia. Untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh
trichophyton sp. Ini dapat menggunakan krim anti jamur, dan untuk mencegahnya dapat
1.1 Saran
Seperti yang telah dipaparkan dalam makalah, trichophyton sp. merupakan jamur yang
tergolong patogen atau yang merugikan karena menyebabkan penyakit. Disarankan untuk