Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI III

KASUS : OSTEOPOROSIS
PERTEMUAN KE :2
TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS, 14 SEPTEMBER 2023

IDENTITAS MAHASISWA

NAMA : ELLYA MARCHA HAZED


NIM : 2013026034
KELAS : B FARMASI KLINIS 2020
KELOMPOK :2

IDENTITAS DOSEN PEMBIMBING

NAMA : DR. APT. VICTORIA YULITA F, M.FARM-KLIN.

LABORATORIUM FARMASI DAN GIZI KLINIK


FAKULTAS FARMASI
PRODI S1 FARMASI KLINIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
Lembar Pengesahan

Samarinda, 14 Agustus 2023


Dosen Pembimbing Nama Mahasiswa

Dr. apt. Victoria Yulita F, M.Farm-Klin. Ellya Marcha Hazed


NIP/NIDN. 198307152009122003 NIM. 2013026034
KASUS: OSTEOPOROSIS
PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI III

Ny. MD, 72 tahun, BB 90 Kg, TB 165 cm dibawa ke UGD oleh anaknya setelah terjatuh dari
kamar mandi. Hasil assesment, Ny. MD jarang ada keluhan kesehatan, kecuali nyeri di persendian
lututnya. Kesehariannya jarang bergerak aktif atau berolahraga, serta memiliki kebiasaan
merokok sejak 30 tahun yang lalu. Obat yang dikonsumsi Ny. MD adalah propranolol 40 mg
untuk hipertensi yang sudah diderita selama 10 tahun terakhir, natrium diklofenak 50 mg dan
methylprednisolone 4 mg untuk mengatasi nyeri lutut yang sering dialaminya. Ketika kaki
kanannya terpeleset di kamar mandi, ia jatuh dengan mendarat di pinggul kanan. Tidak ada
trauma kepala, tidak ada keluhan nyeri pada pergelangan tangan kanan maupun kiri, namun
mengalami nyeri yang hebat pada pinggul kanan hingga tidak mampu bangkit saat terjatuh. Saat
di UGD Ny. MD diberikan injeksi ketamine untuk mengatasi nyerinya. Hasil X-ray menunjukkan
fraktur pada pinggul kanan serta ditemukan gambaran osteoporosis pada femur, tibia, dan fibula.

Untuk proses penyembuhan fraktur tulangnya, dokter ortopedi melakukan operasi pemasangan
pen tulang untuk menyambung tulang yang patah. Selain itu memberikan terapi suplemen
kalsium, tablet estrogen, serta Fosamax ® tablet.

Hasil pemeriksaan antara lain:


Nadi : 85x/menit
Tekanan Darah : 148/90 mmHg
Suhu : 380C
RR : 18x/ menit
Analisa kasus tersebut menggunakan metode SOAP!
LEMBAR PENYELESAIAN SOAP
(SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ASSESSMENT, PLAN)

PROBLEM MEDIC SUBJECTIVE

Osteoporosis 1. Demografi pasien:


Osteoarthritis a. Ny. MD
Hipertensi b. Usia 72 Tahun
Demam 2. Keluhan utama pasien:
a. Nyeri di persendian lutut
b. Nyeri yang hebat pada pinggul kanan hingga tidak mampu
bangkit saat terjatuh
3. Riwayat penyakit:
a. Hipertensi (sudah 10 tahun)
b. Nyeri lutut
4. Riwayat pengobatan:
a. Propanolol 40 mg
b. Natrium diklofenak 50 mg
c. Methylprednisolone 4 mg, injeksi ketamine saat di UGD
5. Riwayat keluarga: -
6. Riwayat sosial:
Terjatuh dari kamar mandi dan mendarat di pinggul kanan, jarang
bergerak aktif atau berolahraga, merokok sejak 30 tahun yang lalu
7. Riwayat alergi: -
PROBLEM MEDIC OBJECTIVE

Osteoporosis 1. Pemeriksaan Fisik :


Osteoarthritis a. BB 90 Kg
Hipertensi b. TB 165 cm
Demam c. BMI 33,1 (Obesitas tingkat 1)
2. Pemeriksaan TTV :
a. Nadi : 85x/menit
b. Tekanan Darah : 148/90 mmHg (n : 150/90 mmhg) (JNC 8)
c. Suhu : 380C (Demam)
d. RR : 18x/menit (Normal)
3. Pemeriksaan Lab:
Hasil X-ray menunjukkan fraktur pada pinggul kanan serta
ditemukan gambaran osteoporosis pada femur, tibia, dan fibula.
4. Profil Pengobatan :
a. Suplemen kalsium
b. Tablet estrogen
c. Fosamax ® tablet.
PROBLEM MEDIC ASSESSMENT

Osteoporosis
DRP Keterangan

Indikasi tanpa terapi -

Terapi tanpa indikasi -

Pilihan obat kurang tepat Tablet estrogen

Underdose -

Overdose -

Reaksi obat yang tidak -


dikehendaki

Interaksi obat -

Gagal menerima obat -


PROBLEM MEDIC ASSESSMENT

Osteoarthritis DRP Keterangan

Indikasi tanpa terapi -

Terapi tanpa indikasi -

Pilihan obat kurang tepat a. Natrium diklofenak


b. Metilprednisolon

Underdose -

Overdose -

Reaksi obat yang tidak -


dikehendaki

Interaksi obat -

Gagal menerima obat -


PROBLEM MEDIC ASSESSMENT

Hipertensi DRP Keterangan

Indikasi tanpa terapi -

Terapi tanpa indikasi -

Pilihan obat kurang tepat Propranolol

Underdose -

Overdose -

Reaksi obat yang tidak -


dikehendaki

Interaksi obat -

Gagal menerima obat -


PROBLEM MEDIC ASSESSMENT

Demam DRP Keterangan

Indikasi tanpa terapi Demam belum teratasi

Terapi tanpa indikasi -

Pilihan obat kurang tepat -

Underdose -

Overdose -

Reaksi obat yang tidak -


dikehendaki

Interaksi obat -

Gagal menerima obat -


PLAN
1. Terapi farmakologi
a. Suplemen kalsium dilanjutkan dengan dosis untuk usia >70 tahun
1000 mg/hari (Dipiro, 2020).
b. Menyarankan pemberian paracetamol 500 mg untuk mengatasi
demam.
c. Menyarankan pemberhentian terapi tablet estrogen karena terapi
hormon estrogen tidak direkomendasikan. Berdasarkan hasil uji
coba Women's Health Initiative mengenai bahaya estrogen,
obat-obatan ini umumnya tidak digunakan hanya untuk
osteoporosis. Namun, Terapi estrogen dapat menjadi pilihan yang
baik bagi wanita yang mengalami menopause dini ketika
perlindungan terhadap pengeroposan tulang diperlukan
(Dipiro, 2020).
d. Usul mengganti obat hipertensi pasien yaitu propanolol dengan
Captopril golongan ACEi karena kerja obat ACEi menghambat
perubahan angiotensin 2 menjadi angiotensin 1 sehingga
menurunkan RANKL dan maturasi osteoclast menurun
(Gebru, 2013).
e. Usul penghentian terapi metilprednisolon karena obat golongan
kortikosteroid dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan
faktor resiko terjadinya osteoporosis (Dipiro, 2020) .
f. Usul penghentian natrium diklofenak karena obat golongan
NSAID dapat meningkatkan tekanan darah yang mana pasien
memiliki riwayat hipertensi (Dipiro, 2020).
g. Mengusulkan terapi Fosamax ® tablet untuk dilanjutkan karena
fosamax mengandung alendronat 70mg dan vitamin D3 2.800 IU,
dimana vitamin D3 yang direkomendasikan untuk pasien
oateoporosis minimal 2.000 IU (Dipiro, 2020).
2. Terapi non farmakologi
a. Menyarankan diet kalsium seperti mengkonsumsi susu, makanan
berbahan dasar kedelai (tahu, tempe), salmon, sayuran berwarna
hijau dan buah-buahan.
b. Menyarankan untuk beraktivitas dan latihan fisik ringan berjalan
kaki atau jalan santai dan latihan angkat beban ringan.
c. Menyarankan untuk mengurangi berat badan dengan cara
menjaga tubuh tetap aktif bergerak, berhenti makan sebelum
kenyang (makan secukupnya), mengatur pola makan, dan tidak
makan pada malam hari menjelang tidur.
d. Mengusulkan untuk memakai alat pencegah jatuh seperti tongkat.
e. Menyarankan untuk berjemur agar di pagi hari pada jam 09.00
selama 15 menit selama 2-3 kali seminggu untuk mengaktifkan
Vit D di dalam tubuh.
f. Mengusulkan untuk berhenti merokok
g. Menyarankan untuk mengompres air hangat pada saat lutut nyeri
h. Menyarankan pasien mengikuti edukasi dan evaluasi terhadap
keamanan rumah dan pencegahan jatuh.
MONITORING

1. Monitoring efek terapi :


a. Monitoring tekanan darah normal yaitu < 140/<90 mmHg (JNC 8, 2014)
b. Monitoring suhu tubuh pasien normal yaitu : 36-37°C
c. Monitoring nyeri pada persendian lutut teratasi
d. Monitoring nyeri pinggul kanan pasien
e. Monitoring BMI pasien normal
f. Monitoring kadar normal BMD yaitu T-score diantara -1 sampai +1 (Tandra, 2009).
2. Monitoring efek samping :
a. Suplemen Kalsium : Mual, muntah, sembelit, kehilangan nafsu makan (Dipiro, 2020).
a. Paracetamol : Sakit perut, mual dan muntah (Team MMN, 2019).
b. Tramadol : Pusing, sedasi, rasa lelah, sakit kepala, pruritus, berkeringat, ruam kulit, mulut
kering, mual, muntah, dispepsia, obstipasi (Team MMN, 2019).
c. Captopril : Hipotensi, gangguan fungsi ginjal, batuk kering yang menetap, angioedema,
ruam kulit, gangguan pengecapan, gangguan saluran cerna (mual, muntah, dispepsia, diare,
konstipasi, nyeri abdomen), hiperkalemia, hipoglikemia, dan kelainan darah termasuk
trombositopenia, leukopenia, neutropenia (Team MMN, 2019).
d. Fosamax Tablet : Sakit perut, susah menelan, maag, iritasi/nyeri kerongkongan, nyeri otot,
ruam kulit (Medscape, 2023).
KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI)

1. Informasikan indikasi dari obat:


a. Suplemen kalsium : Suplemen Osteoporosis
b. Paracetamol : Demam
c. Captopril : Hipertensi
d. Tramadol : Nyeri lutut (Osteoarthritis)
e. Fosamax Tablet : Osteoporosis
2. Informasikan efek samping :
a. Suplemen Kalsium : Mual, muntah, sembelit, kehilangan nafsu makan
b. Paracetamol : Sakit perut, mual dan muntah
c. Tramadol : Pusing, sedasi, rasa lelah, sakit kepala, pruritus, berkeringat, ruam kulit, mulut
kering, mual, muntah, dispepsia, obstipasi (Team MMN, 2019).
d. Captopril : Hipotensi, gangguan fungsi ginjal, batuk kering yang menetap, angioedema,
ruam kulit, gangguan pengecapan, gangguan saluran cerna (mual, muntah, dispepsia,
diare, konstipasi, nyeri abdomen), hiperkalemia, hipoglikemia, dan kelainan darah
termasuk trombositopenia, leukopenia, neutropenia (Team MMN, 2019).
e. Fosamax Tablet : Sakit perut, susah menelan, maag, iritasi/nyeri kerongkongan, nyeri otot,
ruam kulit
3. Informasikan cara penggunaan obat, dosis, frekuensi:
a. Suplemen kalsium 1000 mg diminum 2 kali sehari
b. Paracetamol 500 mg diminum max 4 jam sekali dalam 24 jam, diminum jika demam saja.
c. Tramadol 50 mg diminum 2 kali sehari (Team MMN, 2019).
d. Captopril (12,5 mg) diminum 2 kali sehari (Team MMN, 2019).
e. Fosamax Tablet : diminum di pagi hari dengan 6 ons (180 mL) air biasa (bukan kopi, jus,
air mineral, atau susu) setidaknya 30 menit (60 menit untuk ibandronate oral) sebelum
mengonsumsi makanan, suplemen apa pun, atau obat-obatan dengan posisi duduk/tegak.
4. Menginformasikan kepada pasien untuk menggunakan alat bantu jalan dan memastikan
penerangan yang cukup pada rumah untuk mencegah jatuh pada pasien (Wu T.Y, et al., 2023).
5. Menginformasikan kepada pasien untuk beraktivitas dan latihan fisik ringan berjalan kaki atau
jalan santai (Dipiro, 2020).
REFERENCEs

Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., Ellingrod, V. L. 2020. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic


Approach, 11th Edition. New York: McGrawHill.

Gebru, Y., Diao, T. Y., Pan, H., Mukwaya, E., & Zhang, Y. (2013). Potential of RAS inhibition to
improve metabolic bone disorders. BioMed research international, 2013.

JNC-8. 2014. The Eighth Report of the Joint National Committee. Hypertension Guidelines: An
In-Depth Guide. Am J Manag Care.

Medscape. 2023. Drug Interaction Checker, (online).


(https://reference.medscape.com/drug/fosamax-binosto-alendronate-342810). Diakses pada
tanggal 14 September 2023.

Tandra, H. 2009. Osteoporosis Mengenal, Mengatasi, dan Mencegah Tulang Keropos. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Team MMN. (2019). Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing.

Wu TY, Wu WT, Lee RP, Chen IH, Yu TC, Wang JH, Yeh KT. Tramadol May Increase Risk of Hip
Fracture in Older Adults with Post-Traumatic Osteoarthritis. J Pers Med. 2023 Mar
26;13(4):580. doi: 10.3390/jpm13040580. PMID: 37108965; PMCID: PMC10141182.
LAMPIRAN

Usul tablet estrogen dihentikan

Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., Ellingrod, V. L. 2020. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic


Approach, 11th Edition. New York: McGrawHill.

Terapi non farmakologi

Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., Ellingrod, V. L. 2020. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic


Approach, 11th Edition. New York: McGrawHill.
Menyarankan pasien untuk terapi tramadol

Wu TY, Wu WT, Lee RP, Chen IH, Yu TC, Wang JH, Yeh KT. Tramadol May Increase Risk of
Hip Fracture in Older Adults with Post-Traumatic Osteoarthritis. J Pers Med. 2023 Mar
26;13(4):580. doi: 10.3390/jpm13040580. PMID: 37108965; PMCID: PMC10141182.

Usul menggunakan obat antihipertensi golongan ACEi

Gebru, Y., Diao, T. Y., Pan, H., Mukwaya, E., & Zhang, Y. (2013). Potential of RAS inhibition to
improve metabolic bone disorders. BioMed research international, 2013.
Dosis pada Fosamax tablet

Medscape. 2023. Drug Interaction Checker, (online).


(https://reference.medscape.com/drug/fosamax-binosto-alendronate-342810). Diakses pada
tanggal 14 September 2023.
Efek samping captopril

Team MMN. (2019). Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing.
Efek Samping dan dosis Tramadol

Team MMN. (2019). Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing.
Dosis penggunaan captopril

Team MMN. (2019). Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing.

Evaluasi BMD

Tandra, H. 2009. Osteoporosis Mengenal, Mengatasi, dan Mencegah Tulang Keropos. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.**

Anda mungkin juga menyukai