Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS I
“PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN KOMUNITAS(GIZI
MASYARAKAT,PROGRAM DAN PENGEMBANGAN KOTA
SEHAT,DLL)
Dosen Pembimbing :Ns.Sri Ariyanti.,M.Kep

Disusun Oleh:
1. Dewinta Adelia ( SR 1721 100 20 )
2. Riska Saputri (SR 1721 100 06)
3. Ria Andreani ( SR 1721 100 23 )
4. Nanda Angelia Stephani ( SR 1721100
5. Ilham (SR 1721 100 19 )
6. Reyno Jordan ( SR1721100

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2019/2020

i
KATAPENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bias menyelesaikan makalah yang berjudul “Program pembinaan kesehatan
komunitas(Gizi masyarakat,program dan pengembangan kota sehat)” untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah keperawatan komunitas I.
Dalam pebuatan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Sri. selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan untuk menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekansatu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauhdari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, atau pun penulisan nya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan
dalam bekal kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

Pontianak, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................. 1
1. Tujuan Umum .......................................................................... 1
2. Tujuan Khusus ......................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat
persuasifan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,sikap,perilaku,dan
kemampuan masyarakat dalam menemukan ,merencanakan serta memecahkan masalah
menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan
tokoh masyarakat serta LSM yang masih ada dan hidup di masyarakat.

Pergerakan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian


masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian pergerakkan dan pemberdayaan masyarakat
merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil ,karenanya kemandirian masyarakat
dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah
kesehatan yang ada di lingkungannya.Peran serta masyarakat di dalam pembangunan kesehatan
dapat diukur dengan makin banyaknya jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan
pelayanan kesehatan seperti puskesmas,posyandu,maupun ketika ada kegiatan penyuluhan
kesehatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari ilmu kesehatan masyarakat?
2. Apa definisi dari kesehatan lingkungan?
3. Bagaimana konsep dan fungsi puskesmas?
4. Bagaimana program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas?
5. Bagaimana program perbaikan gizi di Posyandu?

C. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami program pembinaan kesehatan
komunitas baik pada gizi masyarakat dan program pengembangan kota sehat.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengetahui pengertian ilmu kesehatan masyarakat.
2. Mahasiswa mengetahui definisi dari kesehatan lingkungan
3. Mahasiswa mengetahui konsep dan fungsi puskesmas .
4. Mahasiswa mengetahui program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas
5. Mahasiswa mengetahui program perbaikan gizi di Posyandu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu Kesehatan masyarakat


Definisi kesehatan masyarakat merupakan terjemahan dari definisi Public Health dari
WHO sebagai ilmu,kesehatan masyarakat ditulis sebagai ilmu kesehatan
masyarakat.Sebaliknya sebagai suatu program cukup disebut dengan istilah “kesehatan
masyarakat”.Sebelum WHO bisa menciptakan konsep definisi ilmu kesehatan
masyarakat,Chadwick terlebih dahulu mengusulkan formulasi ilmu kesehatan
masyarakat.Selanjutnya Windslow meletakkan dasar-dasar bagi konsep Public Health
Modern yang rumusannya kemudian dia,ambil alih oleh WHO.Ilmu kesehatan masyarakat
merupakan ilmu yang multidisiplin,karena memang pada dasarnya masalah kesehatan
masyarakat bersifat multikausal maka pemecahannya harus secara multidisiplin.Secara garis
besar upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai penerapan ilmu kesehatan masyarakat
sebagai berikut

1. Pemberantasan penyakit baik menular maupun tidak menular.


2. Perbaikan sanitasi lingkungan.
3. Perbaikan lingkungan pemukiman.
4. Pemberantasan vektor.
5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat .
6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.
7. Pembinaan gizi masyarakat.
8. Pengawasan sanitasi tempat umum.
9. Pengawasan obat dan minuman.
10. Pembinaan peran serta masyarakat.

B. Definisi Kesehatan Lingkungan


Lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar terhadap status
kesehatan masyarakat disamping faktor pelayanan kesehatan ,faktor genetik dan faktor
perilaku .Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dapat
bersifat fisik,kimia maupun biologi.Sejalan dengan kebijaksanaan “paradigma sehat” yang
mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif,preventif,dan protektif.Maka upaya
kesehatan lingkungan sangat penting.Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan
oleh para staf puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam
pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai
pemeliharaan.Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan
resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

C. Konsep dan Fungsi Puskesmas

1. Definisi
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes,1991).Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
di suatu wilayah kerja.

2. Visi dan Misi Puskesmas


a) Visi

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah


tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat.

b) Misi
I. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
II. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
III. Memelihara dan meningkatkan mutu,pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
IV. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan ,keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
3. Upaya puskesmas
a) UKM
Upaya berdasarkan komitmen nasional ,regional dan global serta mempunyai daya
ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib
diselenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia.Komponennya
A. Upaya promosi kesehatan.

II. Upaya kesehatan lingkungan.

III. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.

IV. Upaya perbaikan gizi masyarakat .

V. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

VI.Upaya pengobatan.

b) UKP
Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.Komponennya

I. Upaya kesehatan sekolah.


II. Upaya kesehatan olahraga.
III. Upaya perawatan kesehatan masyarakat.
IV. Upaya kesehatan kerja.
V. Upaya kesehatan gigi dan mulut.
VI. Upaya kesehatan jiwa.
VII. Upaya usia lanjut.
VIII. Upaya pembinaan pengobatan tradisional.

4. Program pokok puskesmas


Program pokok puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib
dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya .Ada 6 program pokok pelayanan
kesehatan di puskesmas yaitu
a) Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) Yaitu bentuk pelayanan kesehatan
untuk mendiagnosa,melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien
dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang
diperolah selama anamnesis dan pemeriksaan.
b) Promosi kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan
untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan
penyuluhan (individu,kelompok maupun masyarakat).
c) Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada pasangan usia subur
untuk ber KB ,pelayanan ibu hamil ,bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan
balita.

d). Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular yaitu program
pelayanan kesehatan puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular
penyakit menular/infeksi (TB,DBD,kusta).

e). Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas


untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar
,pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat.

f). Perbaikan gizi masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,perbaikan gizi
masyarakat di puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan
gizi,penanggulangan kurang energi protein,anemia gizi besi ,gangguan akibat kurang
Yodium,kurang vitamin A,Keadaan zat gizi lebih,peningkatan survailans gizi,dan
perberdayaan usaha perbaikan gizi keluarga keluarga/masyarakat.

A. Pengertian ilmu gizi secara umum

Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti ‘’makanan’’. Ilmu gizi
bisa berkaitan dengan makanan dan tubub manusia. Dalam bahasa inggris, food
menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Secara umum ilmu gizi
didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan
yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

Gizi adalah elemen yang terkandung di dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti hal nya karbohidrat, protein, lemak vitamin dan
mineral,dan air. Begitupun dengan gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,
terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang
balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat dan seimbang.

Dipandang dari segi sifat yang ilmu gizi dibagi dalam dua bidang keilmuan yakni:

1. Ilmu gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan disebut gizi


kesehatan perorangan (clinical nutrition) yaitu gizi klinik lebih
menitikberatkan pada kuratif prosesnya dimulai dari anamnesia dan
pengkajian status tutrisi pasien, pemeriksaan antropomotri beserta
tindak lanjut terhadap gangguannya, pemeriksaan radiologi dan tes
laboratorium yang bertalian dengan status nutrisi pasien,
suplementasi oral, enteral dan parenteral, interaksi timbal balik
antara nutrien dan obat-obatan.
2. Ilmu gizi yang bekaitan dengan kesehatan maysrakat yang disebut
gizi kesehatan masyarakat (public health nutrition) yaitu gizi
masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok
masyarakat, oleh sebab itu sifatnya lebih ditekankan pada
pencegahan (proventif) dan peningkatan (promotif). Termasuk juga
tentang bahan tambahan makanan (pewana), penyedap dan bahan-
bahan kontaminan lainnya.
B. Beberpa istilah dalam ilmu gizi
Berikut ini bebrapa istilah terkait dengan ilmu gizi, yaitu:
1. Kesehatan adalah keadaan sehat (normal) secara fisik, mental,
spiritual, dan social yang memungkinkan setiap indivu dapat hidup
produktif secara social dan ekonomis.
2. Diet adalah kecukupan makanan dan minuman seseorang yang
dimakan sehari-hari.
3. Kecukupan diet (dietary allowance) adalah batas dan intake yang
direkomendasikan kepada semua orang dengan memperhatikan
kebutuhan individu dan keaadaan fisiologis individu
4. Pelayanan gizi adalah pelayanan yang membantu masyarakat baik
individu maupun kelompok masyarakat dalam keadaan sehat
maupun sakit untuk mendapatkan makaana yang sesuai guna
mencapai status gizi yang sebaik-baiknya.
5. Asuhan gizi adalah suatu kegiatan pelayanan gizi kepada seseorang
pasiem, yang melibatkan berbagai bidang keahlian yang didalam
terdapat kegiatan.
6. Ilmu gizi (nutrience science) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang maknanan dalam hubungannya dengan kesehatan
optimal atau tubuh.
7. Zat gizi (nutriencts) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan.
8. Gizi (nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti,absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluara zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbunhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
9. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat
dijadikan makanan.
10. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat. Zat gizi
dan atau unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi
zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimaksukkan kedalam tubuh.
11. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
12. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi.
C. Zat gizi
Setiap zat gizi yang terkandung didalam maknan mempunyai fungsi khusu (spesifik) bagi
tubuh manusia. Secara umum, fungsi utama zat dalam makanan bagi tubuh dapat
dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Sebagai sumber energi (zat pembakar)
Zat gizi yang termasuk sumber energi adalah karbohidrat, lemak
dan protein. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang
dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas
metabolisme didalam tubuh. Zat gizi yang berfungsi sebagai
sumber energi anatar lain: nasi, jagung, talas, singkong, ubi, gandu,
yang merupakan sumber karbohidrat, sedangkan margarine dan
mentega merupkan sumber lemak, kemudian kacang-kacangan,
ikan, daging telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
2. Untuk pertumbuhan dan pembangun jaringan tubuh.
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, mineral
dan vitamin. Namun demikian, zat gizi yang memiliki peranan
dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein. Protein
memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel jaringan tubuh manusia,
jika kekurangan mengkonsumsi protein makan pertumbuhan dan
perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu, prorein juga
berfungsi untuk menggantikan sel-sel tuuh yang rusak dan
mempertahankan fungsi organ tubuh.
3. Sebagai pengatur proses didalam tubuh.
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein
mineral,dan air vitamin, protein bertujuan mengatur keseimbangan
air didalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara
organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat
masuk kedalam tubuh. Mineral an vitamin sebagai pengatur dalam
proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak
proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, caira
pencernaan, jaribfan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah,
pembangunan sisa-sisa atau eksresi dan lain-lain proses tubuh.
D. Status gizi (nutrition status)
Status gizi adalah keadaab keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujutn
dari nutriture (keaadaan gizi) dalam bentuk variabel tertentu. Contoh : gondok endemik
merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran odium dalam tubuh.
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi status gizi sesorang antara lain dilingkungan
fisik, biologis, budaya, sosial, ekonomi dan politik.
1. Kondisi fisik yang mempengaruhi terhadap status pangan dan gizi
suatu daerag adalah cuaca, iklim, kondsi tanahm sistem bercocok
tanam, dan kesehatan lingkungan.
2. Faktor lingkungan biologi misalnya adanya rekayasa genetika
terhadap tanaman dan produk pangan. Kondisi ini berpengaruh
tehadap pangan dan gizi, selainitu adanya interaksi sinergis anatara
malnutrisi dengan penyakit infeksi yaitu infeksi akan
mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi.
3. Lingkungan ekonomi, kondisi ekonomi sesorangsangat
menentukan dalam penyediaan pangan dan kualitas giz. Apabila
tingkat perekonomian seseorang baik maka status gizinya akan
baik. Golongan ekonomi yang rendah lebih banyak menderita gizi
kurang dibanding golongan menengah ke atas.
4. Faktor lingkungan budaya. Dalam hal sikap terhadap makanan,
masih anyak terdapat pantanga, takhayul, tabu dalam masyarakat
yang menyebabkan konsumsi makannan menjadi rendah.

D. Program perbaikan Gizi masyarakat di Puskesmas.


Perbaikan gizi masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,perbaikan gizi
masyarakat di puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,penanggulangan
kurang energi protein,anemia gizi besi ,gangguan akibat kurang Yodium,kurang vitamin
A,Keadaan zat gizi lebih,peningkatan survailans gizi,dan perberdayaan usaha perbaikan gizi
keluarga keluarga/masyarakat.Fungsi utama program perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas adalah mempersiapkan,memelihara dan mempertahankan agar setiap orang
mempunyai status gizi baik dapat hidup sehat dan produktif .Fungsi ini dapat diwujudkan
kalau setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan dengan cara yang baik dan
benar sesuai komponen-komponen yang harus ada dalam program perbaikan gizi
masyarakat di puskesmas.Kegiatan program gizi yang dilakukan harian yaitu “
1. Peningkatan pemberian ASI ekslusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan.
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6-24 bulan adalah pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90
hari.
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi
selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT pemulihan pada keluarga miskin adalah balita keluarga miskin
yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah
puskesmas.
5. Kegiatan inverstigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan
masalah gizi misalnya ditemukannya adanya kasus gizi buruk.

E. Program Perbaikan Gizi di Posyandu.

Menurut Menkes,gizi buruk yang terjadi di Indonesia bukan hanya gizi kurang saja tetapi
juga gizi lebih.maka itu memperkuat posyandu di seluruh Indonesia merupakan kunci sukses
dalam upaya perbaikan gizi.Tujuan posyandu yakni fokus melayani ibu dan anak serta
mensejahterakan kesehatan masyarakat dengan program dan pelayanan terpadu.

1. Menurunkan angka kematian ibu dan anak


2. Meningkatkan pelayanan kesehatan anak dan ibu demi mencegahnya
kematian ibu dan anak.
3. Mewujudkan keluarga kecil sehat sejahtera.
4. Meningkatkan rasa peduli masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Demi mencapai tujuan posyandu tersebut tentunya posyandu merumuskan berbagai
kegiatan .Berikut adalah manfaat dari posyandu adalah sebagai berikut
1. Perbaikan gizi
Keberadaan posyandu sendiri salah satunya adalah untuk mendukung
perbaikan gizi kesehatan balita.Di posyandu ini lah orang tua akan mendapatkan
pendidikan dan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan balita serta makanan-
makanan yang baik untuk mendukung pertumbuhan balita.masyarakat dapat
bertanya banyak hal tentang pemberian gizi yang baik untuk sang buah hati
termasuk juga upaya perbaikan gizi dan pencegahan terhadap gizi buruk
.Semuanya dapat ditanyakan melalui kader-kader yang ada di posyandu terdekat.
2. Pemantauan kesehatan ,selain perbaikan dan pendidikan gizi ,posyandu juga
memberikan pelayanan untuk memantau tumbuh kembang balita.Layanan
tersebut diantaranya berupa penimbangan berat badan,pengukuran tinggi
badan,serta memeriksa kesehatan balita.Apabila dalam pemeriksaan ini
ditemukan indikasi penyakit dalam tubuhnya maka akan segera dirujuk ke
puskesmas.
3. Imunisasi
Imunisasi diberikan secara berkala sejak bayi lahir dan memasuki usia
anak-anak .di posyandu inilah balita akan mendapatkan pelayanan imunisasi
tersebut.Pemberian vaksin dalam imunisasi ini sangat penting untuk
mendukung kesehatan balita.Melalui imunisasi tersebut balita akan memiliki
kekebalan tubuh terhadapap penyakit.

4. Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.


Posyandu memberikan layanan pemantauan pertumbuhan balita baik secara
jasmani dan rohani,seperti pengukuran berat badan dan tinggi badan.Dengan
dilakukannya pemantauan secara rutin dan berkala ini dapat diketahui
bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan anak apakah normal atau
tidak,sehingga dapat ditentukan langkah apa saja yang harus segera dilakukan.

5. Pencegahan dan penanggulangan diare.


Selain kegiatan diatas,manfaat posyandu yang satu ini juga tak kalah
penting yaitu pencegahan dan penanggulangan terhadap diare pada
balita.Umumnya balita sangat rentan terkena diare yang biasa diakibatkan karena
lingkungan,makanan,dan pola hidup yang kurang bersih .Pos layanan terpadu ini
akan mendapatkan informasi seputar pencegahan diare dan cara untuk mengatasi
jika balita terserang diare.

Pembangunan kesehatan indonesia sehat 2015


A. DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN
Landasan idiil pembangunan nasional adalah pancasila, sedangkan landasan
konstitusional adalah undang-undang dasar 1945. Pembangunan kesehatan merupakan
bagian integral dari pembangunn nasional. Sedangkan dalam konstutusi organisasi
kesehatan sedunia (WHO) tahun 1948 disepakati anatra lain bahwa suatu hak yang
fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan
tingkat sosial ekonominya,
Dasar dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran atau
aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir atau bertindak dalam pembangunan
kesehatan. Dasar- dasar ini merupakan landsan dalam penyusunan visi, misi dan strategi
serta pentunjuk pokok pelaksaana pembangunan kesehatan secara nasional yang meliputi:
1. Dasar perikemanusiaan
Setiap upaya kesehatan harus berlandasan perikemanusia yang dijiwai,
digerakkan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Tenaga kesehatan perlu diberbudi luhur dan memegang teguh etika
profesi.
2. Dasar pemberdyaan dan kemandirian
Setiap orang dan masyarakat bersama pemerintah berperan, berkewajiban
dan bertanggung jawan untuk memelihara dan meningkatkan derajar
kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan. Setiap upaya kesehatan
harus mampu membangkitkan dan mendorong peran serta masyrakat.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan berlandasan sendiri serta
bersendikan kepribadian bangsa.
3. Dasar adil dan merata
Dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, tanpa
memandang suku, holongan, agama, dan status sosial sekonominya.
4. Dasar pengutamaan dan manfaat
Penyelenggan upaya kesehatan bermutu yang mengikuti perkembangan
IPTEK, lebih mengutamakan pemdekata, pemeliharaan, peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, serta dilakasanakan secara
profesional, mempetimbangkan kebutuhan dan kondisi derah, berhasil
guna dan berdaya guna. Upaya kesehatan diarahkan agar memberikan
manfaat yang sebesar besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai
denga ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
B. PARADIKMA SEHAT 2015
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi
banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan
pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada
upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Paradigma sehat dapat mengubah cara pandang terhadao masalah kesehatan baik
secara makro maupun mikro. Secara makro, berarti bahwa pembangunan semua
sektor harus memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, minimal memberi
sumbangan dalam pemgembangan lingkungan dan perilaku sehat. Secara mikro
berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif
dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratuf dan rehabilatif.
Paradigma sehat dengan sebutan : ”gerakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan “ dirancang oleh presiden RI pada tanggal 1 maret 1999.
Lebih dari itu, paradigma sehat adalah bagian dari pembangunan peradaban dan
kemanusiaan secara penyuluruhan. Paradigma sehat adalah perubahan mentak dan
watak dalam pembangunan.

Contoh posyandu yg menjadi teladan di kota atau dalam? Contoh nye ndak dapat
DAFTAR PUSTAKA

Ryadi,Alexander Lucas.2016.”ilmu kesehatan masyarakat”.Yogyakarta:CV.ANDI


Surjadi,Charles.2019.”Kesehatan Perkotaan di Indonesia”Jakarta:Universitas Katolik Indonesia
Alma Jaya

Anda mungkin juga menyukai