Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEPAK BOLA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “Sepak Bola”. Makalah ini berisikan informasi tentang Sepak bola. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang sepak bola. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Palembang, 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................... i

Daftar Isi ............................................... ii

Pendahuluan .............................................. iii

BAB I Sejarah Terbentuknya Sepak Bola di Tingkat Dunia ... .

BAB II Masuknya Sepak Bola di Indonesia .................. .

BAB III Peraturan, Pelanggaran, Teknik Dasar, Fasilitas Pendukung Dalam Permainan Sepak
Bola ..................... .
Kesimpulan ............................................... .

Saran .................................................... .

PENDAHULUAN

Sepak bola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan
sebelas orang. Olahraga ini sangat terkenal dan dimainkan di 200 negara. Permainan sepak bola
bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit berukuran 27-28
inci. Lapangan yang digunakan dalam permainan ini memiliki lebar 50-100 yard dan panjang 100-300
yard. Gawang tempat mencetak gol terletak di bagian ujung lapangan dengan dibatasi jaring berukuran
tinggi 8 kaki dan lebar 24 kaki.

BAB I

SEJARAH TERBENTUKNYA SEPAK BOLA DI TINGKAT DUNIA

Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang dimaksud itu sepak bola
modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di
berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda.

Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China sekitar abad ke 2 – 3
zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan juga bukti keberadaan sepak bola di Kyoto,
Jepang. Di Indonesia, sepak bola pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda, perkembangannya
pun menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat itu.

Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun digunakan sebagai olah
raga “perang”. Saat itu ada semacam kepentingan pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu bola
diperebutkan dua kampung. Permainannya pun cenderung kasar dan brutal. Gak heran kalau akhirnya
banyak makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di timur Inggris
bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang lawan. Dengan cara dan pola
permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang oleh pemerintahan Inggris.

King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan brutal ini. Sementara
di Scotland, King James 1 pada tahun 1424 memproklamirkan kepada semua pria untuk tidak main bola
– “That na man play at the Fute-ball”. Begitu pun seterusnya.

Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa menghentikan permainan ini di
masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus ternama di Inggris, Eton College mencoba membuat
aturan permainan sepak bola. Aturan ini berkembang dan diterapkan di banyak perguruan tinggi,
dimodifikasi hingga dikenal dengan nama Cambridge Rules tahun 1848. Namun pada perkembangannya
pun aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu aturan Rugby School dan aturan Cambridge.
Yang membedakannya saat itu adalah bola yang boleh dipegang dan dibawa berlari.

Pada tanggal 26 October 1863, sebelas klub dan sekolah London mengirimkan perwakilannya untuk
sebuah pertemuan di Freemanson’s Tavern untuk mengkukuhkan satu peraturan mendasar untuk
aturan permainan yang akan mereka mainkan. Dari pertemuan ini lah lahir The Football Association.
Kekuatan kelompok ini makin solid hingga membuat gerah penggemar Rugby. Pada tanggal 8 Desember
1863 para rugger (sebutan untuk rugby) memutuskan untuk berpisah. Kini ada Rugby School dan The
Football Association.

Pada tahun 1869, para anggota The Football Association (sering disebut Asscociation) mulai
mengkukuhkan larangan memegang bola saat bermain. Ini adalah awal aturan hands-ball.

Charles Wreford Brown adalah pemainrugger handal, rugger adalah sebutan rugby muncul dari istilah
slang mahasiswa di Oxford yang gemar memendekkan sebutan lalu diberi imbuhan di akhir “er” – rug +
er = rugger. Suatu ketika Charles ditawarkan apakan dirinya ingin bermain rugger? Namun dirinya
menolak dengan menyebukan bahwa dirinya lebih suka SOCCER (slang dari kata AsSOCiation). Sejak
itulah sebutan soccer mulai sering dipakai.

Tahun 1888, William McGregor – pengurus klub Aston Villa mendekati 12 klub soccer yang ada untuk
melakukan tanding rutin yang kemudian diberi nama English Football League. Kedua belas klub itu
adalah :
- Accrington (Old Reds)

- Aston Villa

- Blackburn Rovers

- Bolton Wanderers

- Burnley

- Derby County

- Everton

- Notts County

- Preston North End

- Stoke City

- West Bromwich Albion

- Wolverhampton Wanderers

Kick-off pertama kalinya liga ini dimulai tanggal 8 September 1888

Sejak itu, saya baru menyadari bahwa FOOTBALL adalah sebutan resmi, sementara SOCCER digunakan
sebagai sebutan in-formal.

BAB II

MASUKNYA SEPAK BOLA DI INDONESIA

Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau Sepakbola sering kali digelar untuk meramaikan pasar
malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain Sepakbola, bangsa Eropa termasuk
Belanda juga memperkenalkan olahraga lain, seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya,
semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil Sepakbola
paling disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar
pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk Sepakbola, serdadu di
tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau
perkumpulan Sepakbola.

Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tapi juga warga
Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa. Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah
Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch
Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk
dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China
menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya
mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.

Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan
NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepakbola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19
April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit
Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakpus.

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu
Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische
Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa
Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia.

Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai menemui
senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst
Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.

Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia Belanda) sempat
mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda
di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada
bulan April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal
di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa
mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.
Pada masa Jepang, semua bond Sepakbola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan pemerintahan militer
Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah
kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.

Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan pertama kali di Solo. Di
kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejalan dengan olahraga permainan,
khususnya sepak bola, yang makin populer di masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan
olahraga pun meningkat. Di tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu
yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum
sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru juga menyediakan
peralatan Sepakbola.

Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal, trekbal (bola
kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas. Istilah beken itu kemudian
memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah
persepakbolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub
Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA.
Pemain indo mulai luntur di tahun 1960-an.

BAB III

PERATURAN, PELANGGARAN, TEKNIK DASAR, FASILITAS PENDUKUNG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

A. Peraturan

1. Peraturan tentang lapangan permainan

a. Permukaan lapangan rata.

b. Bentuk lapangan empat persegi panjang, panjang garis samping 100-110 meter dan garis
gawang 64-75 meter.

c. Tanda-tanda perbatasan setebal 12 cm.

d. Daerah gawang, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 5,5 meter dan lebar 5,5 meter.
e. Daerah hukuman, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 16,5 meter dan lebar 6,5
meter.

f. Busur lingkaran dan lingkaran tengah, jari-jarinya 9,15 meter.

g. Daerah sudut, jari-jarinya 1 meter dan tiang bendera sudut minimum 1,5 meter.

h. Titik penalti, jaraknya sejauh 11 meter dari titik tengah tiang gawang.

i. Gawang-gawang, tinggi gawang 2,44 meter, lebar mistar gawang 7,32 meter dan garis tengah
tiang dan mistar gawang 12 meter.

2. Peraturan tentang bola

a. Bentuk bola bulat.

b. Lingkaran bola 68-71 cm.

c. Bahan bola terbuat dari karet, kulit, atau bahan lain yang sejenis dan tidak membahayakan.

d. Berat bola 396-453 gram.

e. Tekanan udara bola 0,60-0,70 atmosfer.

f. Warna bola jelas terlihat.

g. Dalam pertandingan resmi, bola yang digunakan adalah bola panitia yang telah memenuhi
standar.

h. Jika bola hilang atau kempes, maka akan diganti dengan bola cadangan dari panitia pada saat
bola keluar lapangan.

3. Peraturan tentang jumlah pemain

Jumlah pemain dari tiap-tiap regu maksimal 11 orang dan minimal 7 orang yang salah satunya penjaga
gawang. Selama pertandingan berlangsung, pemain tidak diperkenankan meninggalkan lapangan kecuali
seizin wasit. Pergantian pemain selama permainan sebanyak 3 kali dari lima orang pemain cadangan
yang terdaftar.

4. Peraturan tentang lama permainan

Permainan dilakukan dua babak, tiap babak lama waktunya 45 menit. Waktu istirahat di antara kedua
babak selama 5-10 menit. Pada babak tambahan lama waktunya 2x15 menit. Tambahan waktu terjadi
karena adanya waktu terbuang oleh insiden yang terjadi pada saat permainan. Lamanya tambahan
waktu ini ditentukan oleh wasit. Sesaat waktu permainan akan berakhir dan terjadi tendangan, maka
tendangan itu tetap dilakukan. Jika pada babak pertama waktunya kurang dari 45 menit, sisa waktunya
akan dilanjutkan sesudah istirahat sebelum babak kedua dengan posisi gawang tetap sama.
B. Pelanggaran

1. Menerjang lawan secara kasar.

2. Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang- halanginya.

3. Memukul atau mencoba memukul lawan.

4. Melompati pada lawan.

5. Menendang atau mencoba menendang lawan.

6. Menjatuhkan lawan, yaitu menjatuhkannya dengan kaki atau dengan melakukan sliding dari
depan atau dari belakang lawan itu.

7. Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan.

8. Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan.

9. Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan mendorong bola.
Pelanggaran terhadap ini mengakibatkan hukuman satu tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku
bagi penjaga gawang, selama ia berada dalam daerah gawang. Adapun jika melakukan pelanggaran
seperti berikut, maka ia memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan tendangan bebas tidak
langsung di tempat pelanggaran terjadi.

Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola yang sedang dipegang
oleh penjaga gawang.

2. Menerjang dengan cara yang tidak jujur.

3. Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri diantara bola dan
lawan.

4. Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu:

a) keluar dari daerah gawangnya;

b) menghalang-halangi seorang lawan; atau

c) hendak memegang bola.

5. Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil memegang bola
dengan idak memantulkan bola ke tanah.

C. Teknik Dasar

1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah.

b. Melompat dan meloncat.

c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.

d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.

2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :

a. Mengenal bola.

b. Menendang bola (shooting).

c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola.

d. Menggiring bola (dribbling).

e. Menyundul bola (heading).

f. Melempar bola (throwing).

g. Gerak tipu dengan bola.

h. Merampas atau merebut bola.

D. Fasilitas Pendukung Permainan Sepak Bola

Fasilitas dan Perlengkapan Permainan

- Lapangan

- Tanda Batas

- Daerah Gawang

- Daerah Tendangan Hukuman

- Gawang

- Bola

- Perlengkapan Pribadi

1. Sepatu dan kaos kaki

2. Baju/kaos tim sepak bola (untuk penjaga gawang berbeda)

3. Pelindung tulang kering


4. Kaos tangan (khususnya untuk penjaga gawang)

KESIMPULAN

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han
tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa
juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola
juga digemari terutama mulai abad ke-16. Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya
Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan
Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama
menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[15] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering
digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I
Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku
Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.

SARAN

Diharapkan sepak bola Indonesia menjadi sepakbola sebagai sebuah industri yang menjanjikan dengan
ditopang infrastruktur yang mumpuni. Yang memperhatikan pembinaan usia dini untuk dapat menjadi
pesepakbola profesional. Selain itu, diharapkan kualitas sumber daya manusia terutama pelatih dan
wasit sebagai bagian dari suksesnya pelaksanaan sebuah pertandingan. Semoga kompetisi sepakbola
indonesia bersih sehingga dunia internasional tidak akan memandang sebelah mata terhadap kompetisi
indonesia.

Dengan kompetisi yang terlaksana dengan baik, Saya pun berharap hal tersebut memiliki imbas
terhadap prestasi tim nasional indonesia. “muara kompetisi adalah tim nasional. Dan filosopi timnas
adalah akan kuat di masa depan jika pembinaan dini itu benar dari sekarang.

Anda mungkin juga menyukai