A. Deskripsi
Dalam bab ini akan dibahas dan dibicarakan tentang sejarah perkembangan bulutangkis baik
dunia maupun Indonesia. Disini juga disinggung tentang kejuaraan-kejuaraan resmi bulutangkis
dunia, seperti All England, Thomas Cup, Uber Cup dan Sudirman Cup.
B. Relevansi
Dengan memahami sejarah bulutangkis tentu akan dapat menggugah semangat mahasiswa
untuk dapat melakukan permainan bulutangkis yang mulanya permainan ini merupakan permainan
bangsawan di Inggeris dan di Indonesia merupakan permainan bangsa penjajah (Eropa). Dengan
perjuangan tokoh-tokoh olahraga bulutangkis tempo dulu, maka sekarang bulutangkis merupakan
salah satu cabang olahraga kebanggaan bangsa karena sering juara pada pertandingan tingkat
Internasional. Sekarang permainan Bulutangkis disamping dimainkan oleh masyarakat dan juga
diajarkan di sekolah sampai keperguruan tinggi.
D. MATERI
1. Sejarah Bulutangkis
Bulutangkis merupakan cabang olahraga permainan yang banyak diminati dihampir setiap
Negara di Benua Asia dan Eropa. Bulutangkis dapat dimainkan di manapun baik didalam ruangan
maupun di luar ruangan dengan ukuran tertentu. Lapangan bulutangkis berbentuk empat persegi
panjang dibagi dua sama besar yang dipisahkan oleh net yang terentang dari tiang net dipinggir
lapangan. Alat yang dipergunakan untuk bermain bulutangkis adalah raket sebagai alat pemukul serta
shuttlecocks sebagai bola yang dipukul.
Untuk memulai permainan dilakukan dengan servis ke pihak lawan dari salah satu petak servis.
Jika servis ini diterima oleh sipenerima servis maka terjadilah permainan sehingga kok melewati net
hingga terjadi bola tidak dalam permainan (mati). Apabila pihak servis yang melakukan kesalahan
maka terjadi perpindahan servis, sebaliknya apabila penerima servis yang melakukan kesalahan, maka
pihak servis mendapat satu angka. Permainan ini telah mengalami beberapa perobahan peraturan
permainan seperti dalam game yang dahulunya game 15 dan sekaran game 21.
Berdasarkan penyelidikan sejarah asal mula permainan bulutangkis di dunia ini, belum
diketahui dimana asal mula permainan bulutangkis, ada yang mengatakan China, India dan Eropa. Di
China permainan sudah dimainkan walaupun bentuknya berbeda-beda namun ide permainannya sama
yang mirip dengan permainan bulutangkis sekarang dengan menggunakan raket kayu dan sebuah
shuttlecock yang diberi bulu. Ensiklopedi Americana yang dikutip PB.PBSI (1993-1997:1)
menyatakan bahwa permainan bulutangkis pertama kali dimainkan di India, orang India
menamakannya “Poona” nama Poona sebenarnya berasal dari salah satu nama suku di India tepatnya
di Bombay. Sementara di Eropa ditemukan lukisan-lukisan menunjukkan bahwa permainan
bulutangkis ini sudah mulai dimainkan Eropa pada abad 17.
Pada tahun 1873 tentara Inggris membawa permainan bulutangkis ke negaranya dan
berkembanglah permainan ini di negara Inggris. Ternyata permainan ini sangat digemari dan
perkembangannyapun sangat cepat sehingga nama permainan ini pun diubah menjadi Badminton.
Sehingga pada tahun 1873 permainan ini dipertandingkan pada pesta kebun di Kota Gloucester, tetap
permainan ini baru khusus dipertandingkan pada kalangan tertentu saja atau kaum bangsawan. untuk
pertama kali permainan ini diberi nama badminton, nama badminton sendiri diambil dari nama tanah
pertanian milik bangsawan Inggris. Pada awalnya pertandingan Bulutangkis di Inggris, hanya untuk
kegembiraan setelah panen kebun dan belum bertujuan untuk prestasi seperti sekarang. Faktor prestasi
belum merupakan tujuan, namun yang penting bagaimana melampiaskan kegembiraan sambil
memukul bola. Beberapa tahun sesudah itu maka permain bulutangkis sudah samapai ke Canada dan
Amerika yang dibawa oleh perwira dan orang-orang swasta Inggris yang berimigran ke Benua
Amerika, sehingga pada tahun 1878 berdirilah klub bulutangkis pertama di Amerika Serikat yang
bertempat di New York.
Peraturan permainan badminton pertama kali dibuat oleh kolonel H.O Selby pada tahun 1877,
dimana kolonel H.O Selby memberikan ide agar permainan badminton ini lebih menarik dan
digemari oleh masyarakat, sehingga pada tahun itu kolonel H.O Selby membuat peraturan permainan
badminton untuk pertama kalinya. H.O Selby, adalah salah seorang tentara Inggris yang bertugas di
Karachi pada saat itu beliau berpakat Kolonel. Pada mulanya peraturan ini ditulis dalam suatu
karangan dan kemudian dibukukan di kota Karachi (India). Pada tahun 1893 peraturan permaianan
badminton ini pun diubah kembali oleh Kolonel Dolby di Inggris, dan dua tahun kemudian pada tahun
1895 dibentuklah gabungan perkumpulan badminton di Inggris yang diberi nama The Badminton
Association of England. Kejuaran yang pertama kali di adakan di Inggris pada tahun 1899 yang
diikuti juga kejuaraan puteri, sehingga pada tahun 1900 kejuaraan ini resmi menjadi suatu kejuaraan
di Inggris yang diberi nama kejuaraan All England Champion Ship yang sampai sekarang kejuaraan
ini masih di pertandingkan.
Dengan adanya kejuaraan ini maka di Inggris maka permainan badminton berkembang dengan
pesat, sehingga pada tahun 1910 atau 10 tahun sesudah kejuaraan All England yang pertama, jumlah
klub atau perkumpulan badminton sudah mencapai 300 perkumpulan, sesudah perang dunia II jumlah
perkumpulan semakin bertambah menjadi 1300 dan pada tahun 1958 sudah mencapai 3000
perkumpulan.
Pada tahun 1955 setelah perang dunia II, permainan badminton mengalami perkembangan yang
pesat di negara-negara Eropa dan Asia seperti: Denmark, Malaya, India, Indonesia dan Mungthai.
Negara-negara Asia sangat diuntungkan oleh iklim tropisnya terutama bagi negara-negara yang dilalui
garis khatulistiwa, sebab dapat bermain badminton terus menerus sepanjang tahun baik di lapangan
terbuka maupun tertutup. Sedangkan di negara-negara Eropa banyak musim yang dapat menghambat
permainan badminton untuk dapat dimainkan sepanjang tahun.
Dengan keadaan iklim yang berbeda-beda pada setiap negara, maka perkembangan permainan
badminton di Negara Asia sangat berkembang dengan pesat, ini dapat dilihat dari prestasi yang
diperoleh oleh pemain badminton Indonesia yang untuk pertama kali ikut kejuaraan Thomas langsung
menjadi juara pada tahu 1958.
2. Sejarah PBSI
Pada mulanya Persatuan Bulutangkis Indonesia belum ada yang ada hanya semacam
perkumpulan-perkumpulan bulutangkis yangan berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya tujuan dan
kesamaan cita-cita. Untuk mewujudkan tujuan dan kesamaan cita-cita maka diperlukan wadah
organisasi tingkat Nasional, maka berkumpulah para tokoh-tokoh bulutangkis tanah air. Pada saat itu
keadaan negara belum stabil karena permulaan revolusi, sehingga sangat sulit untuk mengumpulkan
tokoh-tokoh bulutangkis yang berada di luar pulau Jawa, akhirnya pertemuan tersebut hanya diikuti
oleh tokoh bulutangkis yang ada di pulau Jawa saja. Sehingga diputuskan untuk mengadakan kongres
dengan mengundang tokoh bulutangkis tanah air, maka pada tanggal 5 Mai 1951 terlaksanalah
kongres pertama yang menghasilkan terbentuk wadah organisasi bulutangkis nasional yang bernama
“Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)” di kota Bandung dan berhasil membentuk
kepengurusan dengan ketua Soedirman.
Dengan terbentuknya kepengurusan tingkat pusat itu, maka kepengerusan di tingkat
daerah/propinsi otomatis menjadi cabang. Untuk tingkat propinsi disebut Pengda PBSI sedangkan
untuk kota/kabupaten disebut Pengcab PBSI.
Dengan telah terbentuknya organisasi bulutangkis Indonesia (PBSI), maka pengurus PBSI
waktu itu ingin masuk ke organisasi bulutankis Dunia dengan tujuan agar bulutangkis di tanah air
lebih berkembang. Tahun 1953 secara resmi PBSI masuk menjadi anggota IBF, Sejak itu Indonesia
mulai mengarahkan pandangannya pada kegiatan-kegiatan bulutangkis Internasional.
Untuk pertama kali Indonesia ikut kejuaraan di Malaya pada tahun 1954 dan pada tahun 1958
untuk pertama kali ikut kejuaraann Thomas cup di Singapura dan langsung juara dengan mengalahkan
Malaya 6–3. Mulai sejak itu sampai sekarang Indonesia selalu ikut dalam kejuaraan bulutangkis
Internasional baik yang resmi maupun kejuaraan yang tidak resmi seperti: Thomas Cup, Uber Cup,
Kejuaraan All England, Soedirman Cup dan Kejuaraan Dunia lainnya.
3. Kejuaraan-kejuaraan
a. Kejuaraan All England
All England merupakan kejuaraan resmi yang diadakan di Inggris, kejuaran ini diselengaraan
sekali setahun dan terbuka untuk umum atau negara lain. Untuk pertama kali All England diadakan
pada tahun 1899, kemudian tahun 1990 yang diberi nama All England Championship yang diadakan
di Inggris. Sistim pertandingan yang digunakan adalah sistim gugur dengan memakai unggulan
(seeded) untuk menghindari pemain terbaik dunia berhadapan pada babak pertama. Partai yang
dipertandingkan adalah partai perorangan untuk tunggal putera dan puteri, ganda putera dan puteri
serta ganda campuran, tempat pertandingan selalu di Inggris. Pemain bulutangkis Indonesia yang
pertama merebut kejuaraan All England adalah Tan Yoe Hok tahun 1959. kemudian disusul oleh
Rudy Hartono dari pemain Indonesia lainnya. Rudy Hartono merupakan pemain Indonesia yang
paling banyak merebut juara All England yakni sebanyak 8 kali, 7 kali diperolehnya secara berturut-
turut dan 1 kali selang dan kemudian tahun berikutnya direbut kembali. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada table seperti berikut:
b. Thomas Cup
Thomas cup merupakan kejuaraan bulutangkis beregu putera, yang diadakan 1 kali 4 tahun.
Pialanya sumbangan dari Sir George Thomas dari Inggris yang sering juara pada kejuaraan All
England sejak tahun 1920 – 1933. Dia lahir pada tahun 1881 dan meninggal 1972. selain juara di
nomor tunggal Sir George Thomas juga sering juara pada kelompok ganda putera maupun campuran.
Lebih kurang selama 30 tahun Gerge Thomas selalu juara, sebanyak 90 kali juara nasional dan 50 kali
menjuarai kejuaraan Internasional.
Selain sebagai juara bulutangkis, George Thomas juga juga ahli berorganisasi. Pada tahun
1934 beliu terpilih sebagai Presiden IBF yang pertama dan berlanjut sampai tahun 1955. Sebelum
perang dunia II, George Thomas mengusulkan ke IBF untuk mengadakan kejuaraan Internasional
beregu yang khusus untuk putera. Sir George Thomas bersedia menyumbang piala untuk diperebutkan
hal ini terjadi pada tahun 1938. pada tahun 1941/1942 dibuatlah sebuah pila di Inggris dengan bahan
perak berlapis emas dengan ukuran tinggi 28 inci, lebar 16 inci.
Akibat perang dunia ke II, maka piala Thomas tidak jadi dipertanding dan terundur lebih
kurang 14 tahun, setelah itu baru diadakan kejuaraan Thomas cup yang pertama tahun 1949 dan
keluar sebagai juaranya adalah Negara Malaya (Malaysia). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
c. Uber cup
Piala Uber merupakan sebuah piala yang disumbangkan oleh nyonya H.S Uber untuk
diperebutkan dalam pertandingan bulutangkis khusus beregu puteri. Nyonya H. S Uber merupakan
seorang tokoh bulutangkis di Inggris dari tahu 1926 sampai 1950. Pada tahun 1935 H.S Uber keluar
sebagai juara tunggal puteri All Englland. Telah banyak kejuaraan yang diikuti baik di Eropa, dan
Afrika Selatan, dan H.S Uber telah membela Inggris pada kejuaraan bulutangkis sebanyak 37 kali
selama 25 tahun.
Ide untuk mewujudkan piala uber dimulai sejak tahun 1950 pada waktu sidang IBF, namun
pada saat itu masalah biaya merupakan masalah yang menjadi kendala utama. Sehingga untuk
sementara pembicaraan mengenai kejuaran Uber ditunda, baru pada tahun 1953 pada sidang IBF
mendapat kata sepakat bahwa kejuaraan Pila Uber untuk yang pertama diadakan pada tahun
1956/1957 di Amerika Serikat. Pada kejuaraan yang pertama ini diikuti oleh Negara-negara seperti;
Malaya, Hongkong, India yang tergabung dalam zone Asia, kemudian Irlandia, Inggris, Denmark,
Skotlandia dan Swedia mewakili zone Eropa, sedangkan zon Amerika di wakili oleh Amerika dan
Kanada. Pada kejuaraan Piala Uber yang pertama keluar sebagai juara adalah Amerika Serikat yang
mengalahkan Denmark di final dengan angka 6 – 1.
Gambar 2. Piala Uber
Pada kejuaraan Piala Uber yang ke dua pada tahun 1959/1960 Indonesia untuk yang pertama
kali ikut serta. Pada kejuaraan tersebut, prestasi regu uber Indonesia belum sebagus prestasi regu
Thomas Cup yang berhasil merebut piala Thomas. Regu uber Cap Indonesia pada babak penyisihan
dalam zone, dikalahkan oleh regu Jepang. Pada tahun 1965/1966 pada kejuaraan Uber cup yang ke 4,
kembali regu uber Indonesia dikalahkan oleh Jepang dipertandingan antar zone dengan skor 5 – 2.
Pada tahun 1968/1969 dan tahun 1971/1972 regu Uber cup Indonesia kembali dikalahkan oleh
Jepang, tetapi kekalahan ini bukan pada penyisihan, tetapi dia kalah pada partai final dengan skor 1 –
6. baru pada tahun 1975 saat kejuaraan Uber diadakan di Jakarta, tim piala Uber Indonesia berhasil
keluar sebagai juara pertama. Namun setelah itu, untuk beberapa kali kejuaraan Uber Indonesia tidak
pernah lagi merebut juara hingga tahun 1993.
Pada perebutan piala uber yang ke 15 tahun 1994 yang diadakan di Jakarta, barulah tim Uber
Indonesia bisa merebut piala Uber dari tim Uber China dan dipertahankan sampai kejuaraan uber
yang ke 16 tahun 1996 di Hongkong Indonesia masih keluar sebagai juara. Tetapi setelah itu prestasi
tim uber Indonesia tenggelam lagi hingga sampai sekarang.
d. Sudirman Cup
Kejuaraan sudirman Cup merupakan kejuaraan beregu campuran antar negara di dunia, yang
merupakan gabungan dari Thomas cup dan Uber cup. Kejuaraan Sudirman Cup terdiri dari lima (5)
partai pertandingan yakni:
1) Tunggal Putera
2) Tunggal Puteri
3) Ganda Putera
4) Ganda Puteri
5) Ganda Campuran
Thomas Stuer-
1992 Alan Ardy Lauridsen (DEN)
Barcelona Budikusuma (INA) Wiranata (INA) Hermawan
Susanto (INA)
1996 Poul-Erik Høyer Rashid
Dong Jiong (CHN)
Atlanta Larsen (DEN) Sidek (MAS)
2000 Xia
Ji Xinpeng (CHN) Hendrawan (INA)
Sydney Xuanze (CHN)
2004 Taufik Shon Seung- Soni Dwi
Athena Hidayat (INA) mo (KOR) Kuncoro (INA)
2008 Lee Chong
Lin Dan (CHN) Chen Jin (CHN)
Beijing Wei (MAS)
2012 Lee Chong
Lin Dan (CHN) Chen Long (CHN)
London Wei (MAS)
2016 Rio- Lee Chong Viktor Axelsen
Chen Long (CHN)
Brazil Wei (MAS) (DEN)
1992 Li Yongbo/Tian
Eddy Bingyi (CHN)
Barcelon Kim Moon-soo/Park
Hartono/Rudy
a Joo-bong (KOR) Razif Sidek/Jalani
Gunawan (INA)
Sidek (MAS)
Rexy Cheah Soon Antonius
1996
Mainaky/Ricky Kit/Yap Kim Ariantho/Denny
Atlanta
Subagja (INA) Hock (MAS) Kantono (INA)
Tony
2000 Lee Dong-soo/Yoo Ha Tae-kwon/Kim
Gunawan/Candra
Sydney Yong-sung (KOR) Dong-moon (KOR)
Wijaya (INA)
2004 Kim Dong-moon/Ha Lee Dong-soo/Yoo Eng Hian/Flandy
Athena Tae-kwon (KOR) Yong-sung (KOR) Limpele (INA)
2008 Markis Kido/Hendra Fu Haifeng/Cai Lee Jae-jin/Hwang
Beijing Setiawan (INA) Yun (CHN) Ji-man (KOR)
Mathias Boedan
2012 Cai Yundan Jung Jae-sung/Lee
Carsten/Mogensen
London Fu/Haifeng (CHN) Yong-dae (KOR)
(DEN)
2016 Rio- Fu Haifeng/Zhang Goh V Shem/Tan Marcus Ellis/Chris
Brazil Nan (CHN) Wee Kiong (MAS) Langridge (GBR)
Gil Young-
1992 Hwang Hye- Guan ah/Shim Eun-
Barcelona young/Chung So- Weizhen/Nong jung (KOR)
young (KOR) Qunhua (CHN) Lin Yan Fen/Yao
Fen (CHN)
1996 Ge Fei/Gu Gil Young-ah/Jang Qin Yiyuan/Tang
Atlanta Jun (CHN) Hye-ock (KOR) Yongshu (CHN)
Huang
2000 Ge Fei/Gu Gao Ling/Qin
Nanyan/Yang
Sydney Jun (CHN) Yiyuan (CHN)
Wei (CHN)
2004 Zhang Jiewen/Yang Huang Sui/Gao Ra Kyung-min/Lee
Athena Wei (CHN) Ling (CHN) Kyung-won (KOR)
Lee Kyung-
2008 Du Jing/Yu Zhang Yawen/Wei
won/Lee Hyo-
Beijing Yang (CHN) Yili (CHN)
jung (KOR)
Valeria
2012 Tian Qing/Zhao Mizuki Fujii/Reika
Sorokina/Nina
London Yunlei (CHN) Kakiiwa (JPN)
Vislova (RUS)
Misaki Christinna Jung Kyung
2016 Rio-
Matsumoto/Ayaka Pedersen/Kamilia Eun/Shin Seung
Brazil
Takahashi (JPN) Rytter Juhl (DEN) Chan (KOR)
f. Kejuaraan Individu
Yang dimaksud dengan kejuaraan individu adalah kejuaraan bulutangkis internasional yang
diselenggarakan oleh masing-masing negara anggota BWF dimana BWF membagi kejuaraan tersebut
menjadi beberapa tingkatan. Di setiap tingkatan tersebut, terdapat perbedaan jumlah poin yang
diterima untuk peringkat ranking dunia dan jumlah total hadiah di kejuaraan tersebut. Berikut ini
merupakan kejuaraan individu bulu tangkis internasional:
1. BWF Event
Kejuaraan ini merupakan kejuaraan yang diselenggarakan oleh BWF. Contoh kejuaraan
ini adalah BWF World Championship
2. Super Series Premiere
Kejuaraan bulu tangkis internasional kelas/tingkatan Super Series Premiere merupakan
kejuaraan bulutangkis internasional bintang enam yang berupa kejuaraan individu. Untuk tingkat
Super Series Premiere, hanya ada lima kejuaraan yang memiliki status kejuaraan bulu tangkis
internasional super series premiere, yaitu Indonesia Open, Malaysia Open, Denmark Open, China
Open, dan All England Open.
3. Super Series
Kejuaraan bulutangkis ini merupakan kejuaraan bulutangkis internasional setara bintang
lima. Kejuaraan bulutangkis internasional yang berstatus Super Series adalah Korea Open, India
Open, Singapore Open, Japan Open, French Open, Australia Open, dan Hongkong Open.
4. Grand Prix Gold
GP Gold merupakan kejuaraan internasional bulu tangkis sekelas bintang empat. Yang
termasuk kejuaraan internasional bulutangkis GP Gold adalah India GP Gold, Indonesia GP
Gold, German Open Badminton Championship, Badminton Swiss Open, Malaysia GP Gold,
China Master – BWF GP Gold, Thailand Open, US Open, Chinese Taipei Open, dan London GP
Gold.
5. Grand Prix
Kejuaraan bulutangkis grand prix merupakan kejuaraan bulutangkis sekelas bintang tiga.
Contoh kejuaraan Grand Prix ini adalah New Zealand Open, Canada Open, Russian Open, Brasil
GP, Vietnam Open, Dutch Open, dan Scottish Open.
6. International Challenge
Kejuaraan Internasional Challange merupakan salah satu kejuaraan bulu tangkis
internasional. Contoh kejuaraan international challenge ini adalah Swedish Master, Iran Fajr
International Challenge, Polish Open, French Open, Kazakhstan International Challenge, dan
Maldives Badminton International Challenge.
7. International Series
Kejuaraan international series merupakan kejuaraan bulutangkis internasional yang
masuk dalam kalender BWF. Contoh kejuaraan international series ini adalah Estonian
International, Iceland International, Uganda International, Croatian International, International
Argentina, dan Venezuela Internacional.
8. Future Series
Future Series merupakan kejuaraan internasional bulutangkis dengan kelas paling rendah
di dunia bulutangkis profesional. Contoh kejuaraan future series adalah Riga International,
Lithuanian International, dan Slovak Open.
Berdasarkan situs bulutangkis.com, dasar perhitungan poin atlet untuk perhitungan ranking
dunia bulu tangkis berdasarkan beberapa hal berikut ini :
1. Poin yang dihitung hanya dari turnamen selama satu tahun terakhir.
2. Jika bertanding lebih dari 10 turnamen maka perhitungan poin hanya diambil dari 10 terbaik
yang diikuti.
3. Jika bertanding kurang dari 10 turnamen maka seluruh poin yang diraih masuk dalam
perhitungan.
4. Pertandingan pada turnamen beregu juga masuk dalam perhitungan peringkat.
5. Jika ada lebih dari 1 kali turnamen beregu yang diikuti pemain maka hanya 1 turnamen
dengan nilai tertinggi yang dimasukkan.
6. Kalau pemain memperoleh BYE pada Round 1 (R1) dan kalah di Round 2 (R2) maka poin
yang dihitung adalah poin yang diraih pada R1.
7. Kalau memperoleh BYE pada R1, menang di R2, dan kalah di R3, maka poin yang dihitung
adalah poin yang diraih pada R3.
8. Kalau menang WO di R1, lalu kalah di R2, poinnya yang diraih pada R2.
9. Kalau memperoleh BYE di R1, menang WO di R2, kalah di R3 maka poin yang diraih adalah
point pada R3.
10.Pada turnamen grade 3 & 4 jika ada pemain memperoleh Wild Card namun langsung kalah,
maka atlet tidak memperoleh poin.
11.Tambahan Atlet (pasangan) baru akan memperoleh poin jika 2 kali ikut turnamen, dan
poinnya akan disimpan dulu untuk turnamen selanjutnya.
Tabel 10. Raihan Penghitungan Poin Bulutangkis Berdasarkan Level Kejuaraan/Turnamen Bulutangkis
Internasional
BWF BWF
Events Supers
Grand Intl Futur
(BWF eries Super Grand Intl
Rounds Prix Challe e
World Finals series Prix Series
Gold nge Series
WCH &Prem
& OG) ier
Winner 12000 11000 9200 7000 5000 4000 2500 1700
Runner
10200 9350 7800 5950 4250 3400 2130 1420
up
*3/4 8400 7700 6420 4900 3500 2800 1750 1170
05-Agu 6600 6050 5040 3850 2750 2200 1370 920
Sep-16 4800 4320 3600 2720 1920 1520 920 600
17/32 3000 2660 2220 1670 1170 920 550 350
33/64 1200 1060 880 660 460 360 210 130
65/128 600 520 430 320 220 170 100 60
129/256 240 170 130 90 70 40 20
257/512 120 80 60 40 30 20 10
513/1024 60 40 30 25 20 10 5
POINT BR
COUNT CH
S/ EA
RA RY / AN WIN / PRIZE
PLAYER TOUR KD
NK TERRIT GE LOSE MONEY
NAME OW
ORY +/-
NTS N
Kento 111,918
1 JAPAN 0 335 - 78 $1,250,339.00
MOMOTA / 16
CHINA CHOU Tien 80,548 /
2 0 365 - 195 $697,828.50
TAIPE Chen 21
DENMA Viktor 77,168 /
3 0 345 - 132 $688,774.50
RK AXELSEN 16
76,880 /
4 CHINA CHEN Long 0 439 - 113 $1,350,557.50
18
5 INDONE Anthony 0 183 - 105 $399,745.00 76,722 /
SIA Sinisuka 20
GINTING
DENMA Anders 76,200 /
6 0 197 - 63 $216,232.75
RK ANTONSEN 18
INDONE Jonatan 73,538 /
7 0 212 - 102 $254,735.50
SIA CHRISTIE 20
66,541 /
8 CHINA SHI Yu Qi 0 206 - 73 $503,057.50
14
HONGK NG Ka Long 66,502 /
9 0 253 - 146 $247,371.00
ONG Angus 22
Kanta 57,098 /
10 JAPAN 0 134 - 76 $108,795.75
TSUNEYAMA 22
INDONE SAI 55,970 /
11 0 216 - 126 $104,562.50
SIA PRANEETH B. 19
Kantaphon
THAILA 52,899 /
12 WANGCHARO 0 142 - 105 $84,028.75
ND 24
EN
Kenta 52,483 /
13 JAPAN 0 164 - 100 $128,686.25
NISHIMOTO 22
MALAY 52,385 /
14 LEE Zii Jia 0 150 - 69 $94,457.25
SIA 20
INDONE KIDAMBI 52,110 /
15 0 233 - 121 $484,332.50
SIA Srikanth 17
CHINA WANG Tzu 52,045 /
16 0 227 - 147 $155,048.50
TAIPE Wei 29
DENMA Rasmus 48,821 /
17 0 115 - 59 $77,896.50
RK GEMKE 20
HONGK 47,561 /
18 LEE Cheuk Yiu 0 122 - 81 $89,748.00
ONG 22
46,720 /
19 CHINA LIN Dan 0 665 - 131 $1,047,292.50
22
INDONE Shesar Hiren 46,700 /
20 0 138 - 76 $50,325.00
SIA RHUSTAVITO 19
INDONE Tommy 46,000 /
21 0 346 - 202 $361,376.00
SIA SUGIARTO 19
DENMA Jan O 45,920 /
22 0 419 - 224 $521,364.50
RK JORGENSEN 15
45,869 /
23 CHINA LU Guang Zu 0 61 - 38 $60,037.50
20
HUANG Yu
CHINA 45,090 /
24 Xiang 0 101 - 84 $110,200.00
18
INDONE PARUPALLI 42,940 /
25 0 300 - 216 $150,365.00
SIA Kashyap 20
2. Tunggal Puteri
POIN
BR
COUN CH TS /
EA
RAN TRY / AN WIN / PRIZE TOU
PLAYER KD
K TERRI GE LOSE MONEY RNA
OW
TORY +/- MEN
N
TS
100,1
CHEN Qing Chen-
1 CHINA 0 212 - 61 $1,034,172.51 10 /
JIA Yi Fan
20
Mayu
MATSUMOTO- 93,23
2 JAPAN 0 153 - 59 $504,079.98
Wakana 3 / 20
NAGAHARA
Yuki
91,45
3 JAPAN FUKUSHIMA- 0 210 - 68 $829,667.73
2 / 21
Sayaka HIROTA
LEE So Hee-SHIN 76,26
4 KOREA 0 183 - 88 $833,083.11
Seung Chan 0 / 19
KIM So Yeong- 75,82
5 KOREA 0 75 - 32 $374,755.62
KONG Hee Yong 0 / 23
74,92
6 CHINA DU Yue-LI Yin Hui 0 86 - 46 $276,758.78
9 / 22
Misaki
MATSUTOMO- 410 - 74,06
7 JAPAN 0 $1,360,668.48
Ayaka 146 2 / 21
TAKAHASHI
INDON Greysia POLII- 71,70
8 0 111 - 48 $573,931.90
ESIA Apriyani RAHAYU 5 / 20
LI Wen Mei- 59,67
9 CHINA 0 40 - 27 $114,230.68
ZHENG Yu 0 / 22
CHANG Ye Na- 59,32
10 KOREA 0 41 - 19 $423,339.35
KIM Hye Rin 0 / 16
Nami
58,72
11 JAPAN MATSUYAMA- 0 89 - 34 $144,704.27
0 / 15
Chiharu SHIDA
Jongkolphan
THAIL KITITHARAKUL- 159 - 58,63
12 0 $268,317.90
AND Rawinda 117 7 / 24
PRAJONGJAI
BAEK Ha Na- 58,16
13 KOREA 0 34 - 13 $433,580.76
JUNG Kyung Eun 0 / 16
BULGA Gabriela STOEVA- 282 - 52,00
14 0 $234,292.28
RIA Stefani STOEVA 120 0 / 19
MALA CHOW Mei Kuan- 49,65
15 0 98 - 88 $98,210.98
YSIA LEE Meng Yean 4 / 20
LIU Xuan Xuan- 47,54
16 CHINA 0 43 - 30 $45,579.36
XIA Yu Ting 0 / 24
Ayako
SAKURAMOTO- 45,30
17 JAPAN 0 89 - 33 $144,983.65
Yukiko 4 / 16
TAKAHATA
Della Destiara
INDON 44,96
18 HARIS-Rizki 0 60 - 39 $191,281.75
ESIA 3 / 14
Amelia PRADIPTA
Puttita
SUPAJIRAKUL-
THAIL 44,93
19 Sapsiree 0 108 - 95 $143,086.81
AND 0 / 18
TAERATTANACH
AI
Maiken
DENM 43,58
20 FRUERGAARD- 0 96 - 93 $83,364.77
ARK 7 / 16
Sara THYGESEN
DONG Wen Jing- 42,83
21 CHINA 0 28 - 34 $35,924.96
FENG Xue Ying 0 / 21
Rachel
CANA 41,75
22 HONDERICH- 0 58 - 31 $33,044.89
DA 2 / 25
Kristen TSAI
ENGLA Chloe BIRCH- 41,41
23 0 48 - 29 $65,742.63
ND Lauren SMITH 3 / 23
Selena PIEK-Cheryl 41,38
24 NED 0 57 - 36 $109,904.21
SEINEN 1 / 19
CHINA HSU Ya Ching-HU 40,80
25 0 26 - 33 $61,106.81
TAIPE Ling Fang 0 / 27
5. Ganda Campuran
POIN
BR
COUN CH TS /
EA
RA TRY / AN WIN / PRIZE TOU
PLAYER KD
NK TERRI GE LOSE MONEY RNA
OW
TORY +/- MEN
N
TS
111,8
ZHENG Si Wei
1 CHINA 0 145 - 14 $1,680,381.86 02 /
HUANG Ya Qiong
16
WANG Yi Lyu 99,31
2 CHINA 0 149 - 38 $879,416.89
HUANG Dong Ping 2 / 18
Dechapol
PUAVARANUKR
THAIL 82,08
3 OH Sapsiree 0 158 - 67 $372,796.87
AND 3 / 19
TAERATTANACH
AI
Yuta WATANABE 81,04
4 JAPAN 0 113 - 59 $409,766.88
Arisa HIGASHINO 3 / 19
Praveen JORDAN
INDON 76,64
5 Melati Daeva 0 68 - 41 $459,310.84
ESIA 7 / 22
OKTAVIANTI
SEO Seung Jae 67,94
6 KOREA 0 60 - 27 $271,515.00
CHAE YuJung 8 / 20
MALA CHAN Peng Soon 291 - 64,95
7 0 $535,826.64
YSIA GOH Liu Ying 162 0 / 22
Hafiz FAIZAL
INDON 63,24
8 Gloria Emanuelle 0 78 - 51 $228,048.63
ESIA 1 / 25
WIDJAJA
MALA GOH Soon Huat 61,92
9 0 102 - 55 $198,268.81
YSIA LAI Shevon Jemie 2 / 19
MALA TAN Kian Meng 59,03
10 0 102 - 73 $174,148.59
YSIA LAI Pei Jing 3 / 22
ENGLA Marcus ELLIS 58,33
11 0 108 - 44 $145,363.13
ND Lauren SMITH 9 / 21
HONG TANG Chun Man 57,81
12 0 102 - 53 $335,923.01
KONG TSE Ying Suet 6 / 21
ENGLA Chris ADCOCK 262 - 56,25
13 0 $497,956.01
ND Gabrielle ADCOCK 153 2 / 15
54,00
14 CHINA HE Ji Ting DU Yue 0 77 - 45 $168,069.40
1 / 19
NEDER Robin TABELING 48,99
15 0 40 - 17 $80,270.25
LAND Selena PIEK 6 / 18
Tontowi AHMAD
INDON 48,81
16 Winny Oktavina 0 16 - 15 $613,951.62
ESIA 5 / 16
KANDOW
FRANC Thom GICQUEL 47,76
17 0 82 - 52 $43,549.56
E Delphine DELRUE 0 / 23
GERM Mark LAMSFUSS 45,68
18 0 97 - 77 $82,933.97
AN Isabel HERTTRICH 8 / 25
CHINA WANG Chi-Lin 45,22
19 0 34 - 36 $74,653.70
TAIPE CHENG Chi Ya 0 / 23
Rinov RIVALDY
INDON 45,03
20 Pitha Haningtyas 0 49 - 34 $60,663.93
ESIA 0 / 22
MENTARI
44,18
21 CHINA LU Kai CHEN Lu 0 32 - 31 $243,230.01
0 / 16
Yuki KANEKO
43,75
22 JAPAN Misaki 0 17 - 22 $72,842.81
0 / 15
MATSUTOMO
Nipitphon
THAIL PHUANGPHUAPE 42,80
23 0 47 - 37 $94,164.59
AND T Savitree 2 / 20
AMITRAPAI
Rodion ALIMOV
42,53
24 RUSIA Alina 0 82 - 49 $49,233.26
7 / 25
DAVLETOVA
Takuro HOKI
40,98
25 JAPAN Wakana 0 20 - 24 $52,868.12
2 / 19
NAGAHARA