Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Dalam masa globalisasi ini, segala bidang sangat berkembang pesat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, social, budaya bahkan dalam bidang olah raga. Perkembangan bidang-bidnag ini pun terjadi di Indonesia. Perkembangan yang terasa di Indonesia salah satunya adalah dalam bidang olah raga. Bidang olah raga yang sangat berkembang di Indonesia adalah bulu tangkis atau dikenal dengan badminton. Olah raga bulu tangkis di Indonesia sudah banyak memberikan kontribusi dalam prestasi bahkan di tingkat dunia. Olah raga ini terkenal karena Indonesia mempunyai para pemain bulu tangkis yang sangat berpotensi untuk menjuarai berbagai pertandingan bulu tangkis dalam tingkat nasional maupun dunia. Hal ini terjadi tentu saja di dukung oleh upaya-upaya yang dilakukan, seperti persiapan dalam berlatih sebelum menghadapi pertandingan. Dalam mendukung berkembangnya prestasi dalam bidang olah raga ini, diperlukan wawasan yang tepat bagi masyarakat untuk mengenal, mengetahui bahkan memahami permaian bulutangkis ini. Hal yang perlu diketahui antara lain pengertian bulu tangkis, sejarah, cara permainan, bentuk lapangan, sistem penilaian bahkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam permainan bulu tangkis ini. Dengan demikian makalah ini akan membahas berbagi hal yang berkaitan dengan bulu tangkis. Dengan latar belakang tersebut, penulis memutuskan memberikan judul makalah Olahraga Bulutangkis.

Identifikasi Masalah

Setelah penulis melakukan identifikasi, maka timbulah beberapa pertanyaan untuk penulis jadikan bahan makalah yaitu :

Apa pengertian bulu tangkis? Bagaimana sejarah perkembangan bulutangkis di Indonesia? Bagaimana cara bermain bulutangkis? Apa saja perlengkapan yang dipakai dalam bermain bulutangkis? Bagaimana bentuk lapangan permainan bulutangkis? Bagaimana sistem Skoring/Penilaian dalam bulutangkis? Apa saja kesalahan yang terjadi dalam permainan bulutangkis?

Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari identifikasi yaitu : Memaparkan pengertian bulu tangkis. Memaparkan sejarah perkembangan bulutangkis di Indonesia. Menjelaskan cara bermain bulutangkis. Memaparkan perlengkapan yang dipakai dalam bermain bulu tangkis. Memaparkan bentuk lapangan permainan bulu tangkis. Menjelaskan sistem Skoring/Penilaian dalambulu tangkis. Memaparkan kesalahan yang terjadi dalam permainan bulu tangkis.

Kegunaan

Kegunaan dari pembuatan makalah ini antara lain : Penulis dan pembaca dapat mengetahui pengertian bulu tangkis, Penulis dan pembaca dapat mengetahui sejarah perkembangan bulutangkis di Indonesia, Penulis dan pembaca dapat memahami cara bermain bulutangkis, Penulis dan pembaca dapat mengetahui perlengkapan yang dipakai dalam bermain bulu tangkis, Penulis dan pembaca dapat mengetahui tangkis, Penulis dan pembaca dapat memahami sistem Skoring/Penilaian dalambulu tangkis, Penulis dan pembaca dapat mengenal kesalahan yang terjadi dalam permainan bulu tangkis. BAB II PEMBAHASAN bentuk lapangan permainan bulu

2.1 Pengertian bulu tangkis Bulutangkis adalah bentuk permainan yang dilakukan oleh dua orang (dalam permainan tunggal) atau empat orang (dalam permainan ganda). Menggunakan rangkaian bulu yang ditata dalam sepotong gabus sebagai bolanya, dan raket sebagai alat pemukulnya, di atas sebidang lapangan. Inti permainannya adalah memasukkan bola di bidang lapangan lawan yang dibatasi oleh jaring (net) setinggi 1,55 m dari permukaan lantai, dengan memukulkan raketnya, atas dasar peraturan tertentu. Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis, yaitu: 1. Tunggal putra 2. Tunggal putri 3

3. Ganda putra 4. Ganda putri 5. Ganda campuran Tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan campuran biasanya memakai sistem pemenang dua set (dari tiga) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin. Tunggal putri biasanya memakai sistem pemenang dua set (dari tiga) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin. 2.2 Sejarah Perkembangan Bulutangkis di Indonesia Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anakanak disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini cukuppopuler di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anakanak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton

House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negaranegara Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 - an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958itu, PBSI tidak lagi

bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di pelbagai turnamen internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. 2.3 Cara bermain bulutangkis Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada kedua sisi jaring di atas wilayah persegi panjang yang ditandai di lantai. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah cock menggunakan raket, melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis mencetak skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin. Apabila regu yang tak menyervis memenangkan reli ini, tiada poin dicetak oleh mereka tetapi ada pergantian penyervis. Dalam permainan ganda, seorang penyervis memulai permainan, dan setelah kalah sebuah reli, servis berpindah ke regu lawan. Dari waktu itu ke depannya, kedua pemain pada seregu bergantian menyervis sebelum servis kembali berpindah kepada lawan mereka. Pemain di sisi servis tangan kanan selalu memulai servis. Wilayah servis tiap-tiap pemain menetapkan di antara dua wilayah servis. Ada wilayah servis untuk tunggal, yakni berlebar 5,18 meter dan panjangnya 13,40 meter. Areal servis untuk ganda berukuran 6,10 meter pada lebarnya dan 11,88 meter panjangnya. Wilayah servis dibagi dua belahan. Di tengah-tengah lapangan berdiri jaring/net, yakni 1,55 meter tingginya. Garis-garis servis pendek berentang 1,98 meter dari jaring. Kotak servis kiri dan kotak servis kanan dipisahkan oleh garis di tengahnya.

2.4 Perlengkapan yang dipakai Alat-alat dan perlengkapan yang digunakan dalam permainan bulutangkis bermacam-macam, diantaranya adalah : 2.4.1 Raket

Raket adalah alat pemukul bola yang digunakan untuk melakukan servis dan mengembalikan bola yang diberikan oleh musuh. Raket bulutangkis terbuat dari bahan logam ringan untuk gagangnya dan nilon untuk jaringnya. 2.4.2 Shuttle cock (kok) Kok adalah bola yang digunakan bermain bulutangkis. Kok terbuat dari bulu unggas, dan untuk kepalanya terbuat dari kayu ringan dan kalep. Kok yang digunakan dalam permainan bulutangkis yang sebenarnya memiliki berat 4,75 gram - 5,50 gram. Jumlah bulu pada kok adalah 14 helai - 16 helai, yang memiliki panjang 40 milimeter - 70 milimeter. Bulu ditancapkan pada gabus yang memiliki diameter 25 milimeter - 28 milimeter. Sedangkan, untuk diameter bulu bagian atas kok memiliki panjang 54 milimeter. 2.4.3 Net Net atau jaring adalah alat yang berfungsi sebagai pembatas bidang permainan lawan dan diletakkan di tengah lapangan secara melintang. Net memiliki panjang 6,10 meter sesuai dengan lebar lapangan bulutangkis. Sedangkan untuk ukuran lebar net adalah 0,75 meter. 2.4.4 Tiang net Tiang net adalah tiang yang berfungsi menyangga net dalam permainan bulutangkis. Tiang tersebut diletakkan di samping tengah-tengah lapangan, minimal 0,10 meter dari luar garis tepi lapangan. 2.5 Bentuk lapangan Lapangan tersebut dapat dibuat dalam ruangan terbuka maupun tertutup. Lebar garis yang dipergunakan adalah selebar 40 m.m. Net Tinggi jaring (net) adalah 152,4 cm dari permukaan lantai, terbuat dari jalinan benang atau bahan lain yang tidak menghalangi pandang ke daerah lapangan lawan. Jaring dipancang pada kedua tiang setinggi 155 cm. Jaring ini sebaiknya berwarna gelap dan tebalnya tidak boleh lebih 15 m.m. Lobang jaring tidak boleh lebih dari 20 mm. Lebar keseluruhan jaring ini adalah 76 cm.

Shuttle Cock adalah rangkaian jalinan 14 16 helai bulu yang ditancapkan dalam sepotong gabus yang bergaris tengah sekitar 25 - 28 mm. Berat keseluruhan sekitar 4,73 - 5,50 gram, ditata dalam bentuk tertentu sehingga menghasilkan sikap meluncur, bila dipukul. 2.6 Skoring/Penilaian Hitungan diperoleh seorang pemain, apabila pihaknya berada dalam posisi pemegang servis. Nilai diperoleh dari akibat lawan tidak berhasil mengembalikan cock sesuai dengan peraturan. Dalam permainan ganda dan tunggal pria, angka tertinggi yang harus dicapai adalah 15, kecuali terjadi perpanjangan dengan lima angka atau tinga angka. Perpanjangan dengan lima angka atau tiga angka. Perpanjangan (deuce) itu terjadi atas persetujuan kedua belah pihak pada saat terjadi kedudukan yang sama pada dua angka atau satu angka menjelang berakhir (13 - 13) dan (14 - 14). Dalam permainan tunggal puteri, angka tertinggi yang harus dicapai adalah 11, kecuali terjadi perpanjangan dengan tiga angka, atau dua angka. Perpanjangan (deuce) itu atas persetujuan kedua belah pihak pada saat terjadi kedudukan yang sama, dua angka atau satu angka menjelang berakhir (9 - 9 ) dan (10 - 10). Pihak pemenang adalah yang berhasil mencapai angka tertinggi lebih dulu, dalam setiap game. Pihak pemenang dari satu partai permainan adalah pemenang dari tiga game yang dimainkan (The Best of Three Games), kecuali jika ada persetujuan dengan cara lain. Namun lazimnya pemain yang berhasil merebut dua games terdahulu, sudah dinyatakan sebagai pemenang tanpa melanjutkan game ketiga. Dalam hal berlangsungnya game ketiga, pemain harus bertukar tempat pada saat salah seorang pemain mencapai angka 8 untuk permainan ganda dan tunggal putera, dan angka 6 tunggal puteri. 2.7 Kesalahan Dianggap membuat kesalahan apabila pada saat melakukan servis :

- Kedudukan cock pada saat dipukul lebih tinggi dari pinggang pelaku servis. - Pada saat cock dipukul, badan raket menghadap ke bawah, sehingga seluruh bagian kepala raket tidak secara jelas dan nyata berada di bawah tangan pelaku servis. - Apabila dalam melakukan servis, cock tidak melewati net atau jatuh pada bidang lapangan yang salah. - Kedua kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang lapangan yang semestinya atau posisi kaki penerima servis tidak dalam bidang lapangan yang semestinya sampai servis dilakukan. - Cock jatuh di luar lapangan, atau menerobos lewat bawah jaring. - Seorang pemain memukul balik cock yang belum melewati net. - Dalam keadaan bola hidup seorang pemain menyentuh net atau talinya; baik dengan raket, badan atau pakainnya. - Apabila cock ditahan dengan raket dan diayunkan lagi, atau cock dipukul dua kali berturut-turut oleh pemain yang sama, maupun oleh seorang pemain dan partnernya. - Apabila seorang pemain merintangi lawannya.

BAB III KESIMPULAN Adapun simpulan dari semua materi yang telah dibahas adalah : Bulutangkis adalah sebuah cabang olah raga yang pemainnya menggunakan rangkaian bulu yang ditata dalam sepotong gabus sebagai bolanya, dan raket sebagai alat pemukulnya, di atas sebidang lapangan. Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Kemudian bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. Indonesia mulai mengikuti olimpiade bulutangkis tahun 1992, yaitu Olimpiade Musim Panas di Barcelona. Bulutangkis dimainkan dengan cara memukul cock dengan raket ke wilayah lawan, dan kemudian ditangkis oleh lawannya ke arah sebaliknya, dan akan mendapatkan skor jika cock tersebut berhasil jatuh di daerah lawan dan menyentuh lapangan yang masih di dalam batas garis. Perlengkapan yang dibutuhkan saat bermain bulutangkis adalah raket, kok, net, dan tiang net. Lebar garis lapangan yang dipergunakan adalah selebar 40 m.m. Net Tinggi jaring (net) adalah 152,4 cm dari permukaan lantai. Jaring dipancang pada kedua tiang setinggi 155 cm. Lobang jaring tidak boleh lebih dari 20 mm. Lebar keseluruhan jaring ini adalah 76 cm.

Nilai diperoleh dari akibat lawan tidak berhasil mengembalikan cock sesuai dengan peraturan. Pihak pemenang dari satu partai permainan adalah pemenang dari tiga game yang dimainkan (The Best of Three Games). Beberapa hal yang bisa dihitung menjadi sebuah kesalahan diantaranya: Apabila seorang pemain merintangi lawannya, cock dipukul dua kali berturut-turut oleh pemain yang sama, dalam keadaan bola hidup seorang pemain menyentuh net atau talinya, dan cock jatuh di luar lapangan, atau menerobos lewat bawah jaring.

11

Anda mungkin juga menyukai