Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

MAKALAH BULUTANGKIS

Nama kelompok : Yohanes Wilhelmus tudeq (185900111)

: Bonavantura Miliiano Diaz (1859001)

Dosen pengampuh :Bayu Akbar Harmoni,s.Or.,M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

2021
Pengertian Bulu Tangkis

Permainan ini terdiri dari dua kata, yaitu bulu dan tangkis. Secara harfiah, olahraga ini bisa diartikan
sebagai permainan yang dilakukan dengan cara menangkis bola bulu menggunakan raket. Bolanya
sendiri merujuk pada kok yang memang terbuat dari bulu-bulu hewan unggas.

Bulu tangkis harus dimainkan oleh sedikitnya dua orang. Tujuan dari permainan ini adalah memukul
kok hingga bisa melayang melewati net, kemudian jatuh ke lantai di area lawan agar terhitung
sebagai poin.

Bulu tangkis memang terlihat mudah dilakukan, tetapi olahraga ini butuh latihan dan kerja keras
tinggi untuk benar-benar bisa menguasainya. Belum lagi ada sederet peraturan yang harus Anda
pahami apabila berniat menekuni olahraga yang satu ini.

Sejarah Bulu Tangkis

Permainan bulu tangkis merupakan salah satu penemuan yang mengubah dunia. Sejak
ditemukannya permainan ini, banyak orang mulai memainkan bulu tangkis

Asal Usul Permainan Bulu Tangkis

Sebenarnya, tidak terlalu jelas dari mana asal usul permainan bulu tangkis. Ada beberapa teori
berbeda yang menjelaskan tentang asal muasal bulu tangkis.
Ada teori yang mengatakan bahwa bulu tangkis berasal dari Mesir kuno sekitar 2000 tahun yang lalu.
Namun, ada juga teori lain yang mengatakan bahwa bulu tangkis berasal dari permainan tradisional
Cina bernama Jianzi.

Permainan Jianzi mirip seperti bulu tangkis, namun tidak menggunakan raket. Sebagai gantinya,
pemain menggunakan kaki untuk memukul kok ke arah lawan pemain agar tidak menyentuh tanah.

Perdebatan tentang dari mana asal bulu tangkis tidak berhenti sampai disitu saja. Muncul teori baru
yang mengatakan bahwa bulu tangkis berasal dari India yang bernama Poona.

Konon katanya, permainan Poona tidak berkembang di India sehingga para perwira Inggris
membawa bulu tangkis ini ke negaranya. Di luar dugaan, permainan ini menjadi favorit banyak orang
dan untuk pertama kalinya dimainkan di Badminton House, tepatnya di tempat kediaman Duke of
Beaufort.

Sejarah Bulu Tangkis Dunia

Sejarah Bulu Tangkis

Tahun 1800-an merupakan awal dari eksistensi permainan bulu tangkis. Inggris merupakan negara
pertama yang mengembangkan permainan ini yang diberi nama dengan Battledores and
Shuttlecocks.

Kala itu, pemukul yang digunakan belum menggunakan raket, melainkan dengan dayung/tongkat
yang disebut dengan battledores. Permainan ini mulai populer terutama di kalangan anak muda di
jalanan London pada tahun 1854.

Setelah itu, Inggris mulai memperkenalkan permainan ini ke negara-negara Asia seperti Cina,
Thailand, dan Jepang selama masa-masa penjajahannya.

Seiring berjalannya waktu, permainan bulu tangkis memiliki modifikasi dan perkembangan. Muncul
ide baru untuk menambahkan jaring di tengah area permainan untuk membatasai daerah pemain
dan lawan.
Bulu tangkis mulai dikenal di dunia pada abad ke 17, tepatnya ketika mulai dipopulerkan di
Badminton House milik keluarga Duke of Beaufort. Mereka mengadakan lomba di istana dan
disaksikan oleh banyak orang.

Selain itu, Battledores and Shuttlecocks juga mengalami modifikasi penyebutan nama ketika muncul
sebuah pamflet yang dibuat oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris. Kala itu, beliau
menulis “Badminton Battledore – a new game”.

Sejak saat itu, banyak orang lebih mengenal permainan ini sebagai badminton dan menjadi olahraga
populer di dunia, terutama di wilayah negara Asia Timur dan Asia Tenggara.

Pada tahun 1934, muncul organisasi bulu tangkis dunia yang bernama IBF (International Badminton
Federation). Anggota dari IBF kala itu hanya terdiri dari 9 negara, yaitu Denmark, Perancis, Selandia
Baru, Wales, Skotlandia, Irlandia, Kanada, Belanda, dan Inggris.

Seiring berkembangnya waktu, jumlah anggota di IBF semakin bertambah hingga 186 negara.
Beberapa tahun kemudian, asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada tahun 1893. Inggris juga
mengadakan kejuaraan internasional pertama kali pada tahun 1899 dengan nama kejuaraan All
England.

Asal mula bulu tangkis di Indonesia dimulai semenjak tahun 1930-an, kala itu bulutangkis dinaungi
oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI).

Bulu tangkis mulai berkembang pasca kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1947, berdiri persatuan bulutangkis yang dinamakan Persatuan Olahraga Republik
Indonesia (PORI) di Jakarta.

Pada tanggal 5 Mei 1951, dibentuklah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

PBSI lahir di tengah gejolak revolusi, Bung Karno menggelorakan “Nation Building”, ia menganjurkan
biar olahraga sanggup menjadi alat untuk memperkenalkan Indonesia di kancah dunia.
Bung Karno kemudian menerbitkan Kepres No. 263/1963 untuk mencanangkan Indonesia menjadi
10 besar dalam bidang olahraga. Tim badminton segera menerjemahkan harapan Bung Karno
tersebut. PBSI pun ikut berpartisipasi dalam IBF tahun 1953.

Pada tahun 1958, Indonesia ikut dalam Piala Thomas yang diadakan di Singapura. Awalnya, tim
bulutangkis Indonesia belum diperhitungkan. Zaman itu, raksasa bulu tangkis berada di AS, Malaya,
Inggris ,Denmark, dan Thailand.

Peraturan Bulu Tangkis

Permainan bulu tangkis memiliki sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain.
Peraturan tersebut meliputi jumlah pemain, cara memulai pertandingan, hingga sistem
penghitungan skor.

1. Perlengkapan Bulu Tangkis

Raket -> raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau area
senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat
tak lebih dari 150 gram.

Kok -> k okterbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25–28 mm.
Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5 gram, sedangkan tinggi kok antara 64–74 mm.

2. Jumlah Pemain

Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.

Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.

Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri.

3. Penentuan Awal Permainan

Pertandingan diawali dengan undian, yaitu menggunakan metode lempar koin yang dilakukan oleh
wasit. Undian ini untuk menentukan pemain mana yang harus melakukan servis terlebih dahulu.

4. Penghitungan Skor

Penentuan kemenangan di olahraga ini menggunakan sistem best of three (pemenang dua babak).
Jadi, permainan bulu tangkis bisa berlangsung sebanyak 2–3 babak. Apabila ada pemain yang
memenangkan dua set berturut-turut, babak ketiga tidak perlu dilakukan.
Di tiap setnya, pemenang adalah pemain yang berhasil mengumpulkan poin 21 lebih dulu. Apabila
terjadi kedudukan imbang di skor 20-20 (yus), pertandingan akan dilanjutkan sampai salah satu tim
unggul dengan selisih dua poin.

5. Pelanggaran:

Kok menyangkut di net.

Raket menyentuh net saat memukul kok.

Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan masuk ke area tim lawan.

Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).

Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum kok berhasil dipukul.

Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.

Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.

Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.

Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.

Pemain secara sengaja melakukan hal yang mengganggu tim lawan.

Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan oleh net di bagian tengah. Pada
pertandingan bulu tangkis profesional, lapangan yang digunakan harus memiliki ukuran standar yang
sudah ditentukan oleh PBSI maupun Badminton World Federation (BWF).

Ukuran Lapangan Standar PBSI:

Panjang : 13,40 meter

Lebar : 6,10 meter

Tinggi tiang net : 1,55 meter

Tinggi net : 1,52 meter

Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter


Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 meter

Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 meter (permainan ganda)

Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 meter (permainan tunggal)

Ukuran Lapangan Standar BWF:

Panjang : 13,4 meter (tunggal dan ganda)

Lebar : 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda)

Teknik Dasar Bulu Tangkis

Sama halnya dengan olahraga lainnya, bulu tangkis juga harus dimainkan dengan teknik-teknik
tertentu. Pemain bulu tangkis harus menguasai sejumlah teknik dasar, mulai dari cara memegang
raket hingga melakukan pukulan.

1. Cara Memegang Raket

Walau terlihat sepele, pemain harus bisa memegang raket dengan benar. Tujuannya agar raket tidak
gampang terlepas dan bisa dikendalikan dengan mudah. Memegang raket dengan benar juga bisa
menghasilkan tenaga yang kuat sehingga pukulannya pun bisa sempurna.

Teknik memegang raket sebagai berikut.

Teknik forehand

Teknik ini sama seperti ketika Anda memegang benda pada umumnya. Tangan harus menggenggam
pegangan raket, sedangkan telunjuk & ibu jari membentuk sudut atau huruf V.

Teknik backhand

Hampir sama seperti teknik forehand, hanya saja posisi ibu jari tidak bertemu dengan ujung jari
lainnya, melainkan disejajarkan dengan pegangan raket sehingga mendekati telunjuk.

2. Posisi Badan atau Sikap Berdiri (stance)

Sikap berdiri dalam olahraga ini membutuhkan keseimbangan. Dalam hal ini, pemain tidak hanya
berdiri tetapi juga harus dalam posisi siap bermain.
Sikap berdiri dalam bulu tangkis:

Badan bertumpu pada kedua kaki,

Kedua kaki dibuka selebar bahu dan agak ditekuk. Bisa juga salah satu kaki ke depan dan yang
lainnya sedikit ke belakang, dan

Tangan agak diangkat dan ditekuk sehingga raket sejajar dengan dada atau kepala.

3. Kerja Kaki (footwork)

Bulu tangkis menuntut para pemainnya untuk bergerak lincah dan cepat, karena itu kerja kaki atau
footwork punya peran yang sangat penting di dalam permainan. Kaki tidak hanya untuk
memposisikan badan, tetapi juga jadi tumpuan sekaligus pusat keseimbangan tubuh.

4. Servis Bulutangkis

Servis artinya memukul kok untuk memulai permainan. Kok yang dipukul harus mengarah pada area
lawan dan melewati net. Teknik servis sendiri ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.

Forehand Pendek -> Pemain memukul kok dengan tidak begitu kuat. Akibatnya, kok meluncur dan
akan jatuh di sekitar net atau di area depan tim lawan.

Forehand Tinggi -> Teknik ini dilakukan untuk membuat kok melambung tinggi dan jatuhnya cukup
jauh dari area net. Teknik ini bertujuan agar kok bisa jatuh di belakang pemain lawan sehingga
mereka kesulitan untuk mengembalikannya.

Backhand -> Servis backhand dilakukan dengan tenaga sedang. Tujuannya agar kok bisa jatuh di
dekat garis serang lawan dan mendarat setelah sedikit melewati net. Hal ini juga bertujuan agar
lawan kesulitan mengembalikan serangan.

5. Cara Memukul

Teknik memukul dan mengembalikan serangan kok bisa bermacam-macam. Setiap tekniknya juga
bisa menjadi penentu kemenangan tim. Setidaknya, ada lima jenis yang patut Anda ketahui, yaitu
pukulan lob, drop shot, drive, netting, dan smash.

a. Lob

Teknik ini dilakukan dengan cara memukul kok agar bisa terbang setinggi mungkin dan jatuhnya di
belakang garis lapangan area tim lawan. Pukulan seperti ini biasanya akan membuat lawan
kewalahan sehingga mereka pun jadi cepat lelah.

b. Drop shot
Pukulan drop shot bertujuan untuk mematikan pergerakan lawan. Pukulannya dilakukan secara lurus
dan menggunakan tenaga kecil atau pelan, tujuannya agar kok bisa jatuh di sekitar net.

Teknik ini sering digunakan untuk mengecoh lawan. Pemain biasanya akan melompat dan berpura-
pura hendak smash sehingga tim lawan pun bersiap-siap di area belakang. Akan tetapi, pukulan yang
dilakukan ternyata adalah drop shot dan kok justru jatuh di dekat net.

c. Drive

Drive adalah jenis pukulan yang mendatar. Arah pukulannya bisa lurus atau menyilang untuk
menyasar sisi samping tim lawan. Teknik ini biasanya dilakukan untuk menyerang maupun
mengembalikan serangan dengan cepat.

d. Netting

Sesuai namanya, ini adalah jenis pukulan yang bertujuan agar kok jatuh tepat di net setelah berhasil
melewatinya. Pukulan netting ini cukup sulit dilakukan karena butuh akurasi tinggi. Bila berhasil, tim
lawan akan kesulitan mengembalikan serangan.

e. Smash

Smash adalah jenis pukulan yang bertujuan untuk menyerang sekaligus mematikan gerakan lawan.
Pukulannya sendiri sangat keras dan menukik ke bawah. Untuk melakukan smash, pemain harus
memukul kok dengan sekuat tenaga.

Tujuannya agar kok bisa melaju cepat dan lawan tidak sempat untuk mengembalikan serangan.
Smash juga biasanya dilakukan dengan cara melompat untuk menghasilkan serangan yang cepat,
kuat, dan arahnya menukik tajam ke bawah lapangan.

Pelatihan Fisik

Permainan bulutangkis sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks.
Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus melakukan gerakan-gerakan seperti lari cepat,
berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerak meloncat, menjangkau, memutar badan
dengan cepat, melakukan langkah lebar tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh.

Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulangulang dan dalam tempo lama, selama pertandingan
berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan “kelelahan”, yang akan berpengaruh
langsung pada kerja jantung, paru-paru, sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot,
danpersendian tubuh.

Karena itu, pebulutangkis sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Melalui proses
pelatihan fisik yang terprogram baik, faktor-faktor tersebut dapat dikuasai. Dengan kata lain
pebulutangkis harus memiliki kualitas kebugaran jasmani yang prima. Ini akan berdampak positif
pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya berpengaruh langsung pada penampilan teknik
bermain.

Itulah sebabnya pebulutangkis sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas,
kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat dibutuhkan agar
mampu bergerak dan bereaksi untuk menjelajahi setiap sudut lapangan selama pertandingan.

A. Sistem Pelatihan Fisik Umum

Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh, sehingga
memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya.

b. Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik
menuju pertandingan.

c. Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini pelatihan bertujuan untuk
memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi
pertandingan.

Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain

1. Program Latihan Lari

Latihan lari sangat penting dan balk untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paruparu, dan
kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang
dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan
kebugaran umum pemain.

2. Program Latihan Senam

Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus
mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian
tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.
3. Program Latihan Loncat Tali

Latihan ini sangat balk untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih
kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan de-ngan
loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk
variasinya.

4. Program Latihan Gabungan

Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang
ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan
meningkatkan kamampuan dan kete-rampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak.
Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan
gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis, di samping memberikan prioritas pada pembinaan
aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam
bulutangkis.

5.Latihan Pemanasan

Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan
pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan
memberikan pe-ngaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan
pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu,
sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi
tubuh lainnya.

Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk:

a. Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan
ke samping.

b. Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan,
lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll.

c. Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada
bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat
menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian.

5. Latihan Pendinginan

Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot
yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk latihannya adalah senam
dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha
belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh,
harus dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar,
B. Sistem Pelatihan Fisik Khusus

Pelatihan fisik bulutangkis dituntut untuk memahami dan mengetahui secara spesifik kebutuhan
gerak olahraga ini. Bahkan harus mendalami makna proses kerja otot, sistem energi, dan mekanisme
gerak yang terjadi dalam permainan bulutangkis. Atas dasar pengetahuan ini, pelatih akan mampu
merancang bentuk-bentuk latihan fisik secara spesifik, sesuai kebutuhan pemain.

1. Latihan Daya Tahan

(Aerobik dan Anaerobik)

Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-
gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan pemain menyenangi latihan lari selama 40-60
menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya
tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu
lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Selanjutnya proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang
akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina)pemain. Artinya, pemain itu mampu
bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.

2. Latihan Kekuatan

Pemain bulutangkis sangat membutuhkan aspek kekuatan. Berdasarkan analisis dan cukup dominan
pemain melakukan gerakan-gerakan seperti meloncat ke depan, ke belakang, ke samping, memukul
sambil loncat, melakukan langkah lebar dengan tiba-tiba. Semua gerak ini membutuhkan kekuatan
otot dengan kualitas gerak yang efisien.

Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban
atau dengan kata lain latihan beban (weight training). Sebaiknya sebelum melakukan program
latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan
seperti:

– Mendorong (push up, pull up)


– Bangun tidur, angkat kaki
– Memperkuat otot punggung, pinggang
– Jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai – loncat-loncat di tempat atau
sambil bergerak.

Proses selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan beban (weight
training) yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat di tempat yang
keras karena akan berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang.
3. Latihan Kecepatan

Aspek kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak dengan cepat untuk
menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau atau memukul kok dengan cepat.

Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam
bulutangkis juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba,
tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara lain:

a. Lari cepat dalam jarak dekat

B .Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)

c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan, dan lain-lain.

d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.

4. Latihan Kelenturan/Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain
bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga, pembinaan
kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus.

Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan mengalami
cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga
banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien.

Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan
persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih
dengan tekun dan sistematis.

5. Model-Model Latihan Fisik dengan Menggunakan Alat Bantu Pelatihan

a. Latihan denganBola Medisin

Bola medisin yang beratnya bervariasi antara 1-5 kilogram merupakan alat bantu pelatihan, antara
lain untuk kekuatan dan kecepatan melempar, membina kekuatan lengan, tungkai, dan kekuatan
bagian atas dan bawah tubuh.

Bentuk latihan bola medisin ini antara lain dilakukan dengan melempar ke arah tembok dengan satu
atau dengan dua lengan. Berdiri kira-kira 3-4 meter dari tembok, lalu lempar bola itu dan segera
tangkap bola tersebut sambil lari mundur ke arah garis start, seperti layaknya gerak mundur dalam
permainan bulutangkis.

b. Latihan Loncat Tali


Pemain bulutangkis dianjurkan untuk terampil dan menguasai bentuk latihan loncat tali ini.
Pengaruh latihan ini sangat membantu untuk membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan,
koordinasi gerak, dan membantu peningkatan kualitas gerak pergelangan tangan.

Latihan loncat tali dirancang dengan sistem interval antara lain sebagai berikut:

• Sesi I: • Sesi H:

1. 3 X 30 detik 1.5 X 25 detik

2. 5 X 25 detik 2. 7 X 20 detik

3. 7 X 20 detik 3. 5 X 30 detik

4. 3 X 30 detik 4. 3 X 40 detik

Masa istirahat antara kegiatan adalah 15-20 detik. Tingkatkan latihan ini dengan menambah jumlah
sesi, waktu kegiatan masa istirahat diperpendek. Dalam aplikasi latihan loncat tali, pelatih harus
berperan memberikan motivasi dan pengawasan gerak loncat, sehingga tujuan latihan tercapai
dengan optimal.

c. Latihan Bayangan

Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki, kecepatan, serta daya tahan.
Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus, rutin bagi pemain agar langkah dan gerakan kaki
(footwork) senantiasa ditingkatkan dan dipelihara terus.

Untuk meningkatkan kualitas latihan ini, pemain harus menggunakan “jaket pemberat” yang dibuat
khusus untuk itu. Sangat balk untuk membina kualitas dan kecepatan gerak pemain.

d. Latihan Loncat Bangku/Gawang

Latihan ini berfungsi untuk membina kekuatan tungkai, konsentrasi, dan kecepatan gerak yang
dibutuhkan dalam permainan. Bangku atau gawang dibuat dengan berbagai ukuran tinggi antara lain
40, 50, 70, 80 cm. Alat ini berfungsi sebagai alat pemberat, rintangan, tantangan, agar pemain
terpacu untuk mengatasinya. Proses kerja “overload’ (beban lebih) dengan menggunakan beban
rintangan ini, latihan makin terasa berat bagi pemain.

Dalam pelaksanaan latihan, pelatih harus terampil meletakkan gawang/bangku itu sesuai dengan
tujuan latihan dan kebutuhan pemain.
Itulah penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bulu tangkis, mulai dari sejarah hingga
peraturannya. Bila Anda tertarik menekuni olahraga ini, sebaiknya lakukan sekarang juga karena
bulu tangkis membutuhkan latihan rutin untuk benar-benar menguasainya.

Anda mungkin juga menyukai