Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG


Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia.
Olahraga ini menarik minat dari berbagai kelompok umur, dari berbagai
tingkat keterampilan, dan dari jenis kelamin pria maupun wanita. Olahraga
bulu tangkis adalah olahraga permainan. Bulu tangkis dimainkan dengan
permainan cepat yang membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat
kebugaran yang tinggi. Dengan bermain bulu tangkis, pemain dapat
mengambil keuntungan dari segi sosial, hiburan, dan mental.
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam
kelompok olahraga permainan. Olahraga bulu tangkis dapat dijadikan
permainan untuk rekreasi bahkan sebagai ajang persaingan. Bulu tangkis
dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang
dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh
net yang tergantung di tiang net yang ditanam di penggir lapangan.
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu
sisi bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati
net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan. Pemain juga harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal
tersebut kepadanya. Berikut ini adalah partai yang biasa dimainkan dalam
bulu tangkis:
 Tunggal putra.
 Tunggal putri.
 Ganda putra.
 Ganda putri
 Ganda campuran.
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada posisinya
masing-masing. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok
menggunakan raket, melompati jaring ke wilayah lawan sebelum pemain
atau pasangan lawan bisa memukulnya balik.Bulutangkis meskipun dikenal
sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris
setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri
diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris,
kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia
permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika
mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat
internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957.
Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan
mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di
Eropa. Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah merebut pula
Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top
seperti Rudy Hartono.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
.    
1.2.1 Bagimanakah sejarah olahraga bulu tangkis?
1.2.2 Apakah yang disebut dengan olahraga bulu tangkis?
1.2.3 Bagaimanan SejarahOrganisasi Bulutangkis ?
1.2.4 Sebutkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam olahraga bulu
tangkis? .
1.2.5 Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?
1.2.6 Bagaimanakah cara dan teknik dalam olahraga bulu tangkis?
1.2.7 Sebutkan sistem perhitungan nilai yang digunakan dalam olahraga
bulu tangkis?
1.2.8 Sebutkan pertandingan bulu tangkis yang pernah diperlombakan
Secara Internasional
1.3  TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk
menyelesaikan tugas dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis dan
pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan minat
dan bakat para pembaca dengan membaca makalah ini.
 BAB II

PEMBAHASAN

2.1     Sejarah Bulu Tangkis  

Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana


sejarah awalnya ? Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari
sebuah rumah / istana di kawasan Gloucester-shire, sekitar 200 kilometer
sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana
tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini mulai
dikembangkan menuju bentuknya sekarang. Di bangunan tersebut, sang
pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi
aktivis olahraga ini. Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu
permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah
permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar.
Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal
dari nama tempat.

Yang juga tanda tanya besar adalah bagaimana nama permainan ini
berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua
orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand)
selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore
dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang
menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak "burung" itu ke
depan dan ke belakang.

Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik


tersendiri. Setelah ditepak atau dipukul ke atas maka begitu “jatuh”
(menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan
menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bisa
terbentuk kok seperti sekarang, ada kepala dengan salah satu ujung bulat
dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis ungags.Bahan-
bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok
yang bulat sudah ada di sekitar kita, biasa ditemukan dalam buah-buahan
atau batu.

Bagaimana awalnya bulu-bulu bisa menancap di kepala kok? Ada


yang berpendapat bahwa ada seseorang sedang duduk di kursi dan di
depannya meja tulis. Dia melamun dan memikirkan sesuatu yang jauh.
Tanpa disengaja dia mengambil tutup botol yang terbuat dari gabus dan
kemudian menancap-nancapkan pena yang ketika itu terbuat dari bulu
unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah bentuk sederhana sebuah
kok.

Tentu ini tidak ada buktinya. Hanya kemudian memang terbentuk


alat permainan seperti itu yang di tiap kawasan berbeda bentuknya. Pada
tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort ke-7 paling sering
menjadi penyelenggara permainan ini. Menurut Bernard Adams (The
Badminton Story, BBC 1980) anak-anak Duke – tujuh laki-laki dan empat
perempuan – inilah yang mulai memainkannya di ruang depan. Lama-lama
mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan
tali di antara pintu dan perapian dan bermain dengan menyeberangkan kok
melewati tali itu. Itulah awal net. Akhir tahun 1850-an mulailah dikenal
jenis permainan baru. Pada tahun 1860-an ada seorang penjual mainan dari
London – mungkin juga penyedia peralatan battledore – bernama Isaac
Spratt, menulis Badminton Battledore – a new game. Tulisan tersebut
menggambarkan terjadinya evolusi permainan di Badminton House.

Olah raga bulu tangkis kemungkinan berkembang di Mesir kuno


sekitar 2000 tahun lalu, tetapi juga disebut-sebut di India dan
Tiongkok. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan
Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-
alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah
untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa
menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-
anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak
pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan
bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari
menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-
jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan
kartun untuk ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang,
Republik Rakyat China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka
mengolonisasi Asia. Kemudian dengan segera menjadi permainan anak-
anak di wilayah setempat mereka.

Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara


Britania di Pune, India pada abad ke-18 saat mereka menambahkan
jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune
dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali
ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang
sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang
penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game"
("Battledore Bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan
permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House),
estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan
yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi
Bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All
England.

Bulu tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia, terutama di


wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olahraga ini,
dan di negara-negara Skandinavia.

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan


membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda,
Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya.
India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Pada IBF Extraordinary General
Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah
nama International Badminton Federation menjadi Badminton World
Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi
yang hadir. Berbicara mengenai sejarah maka berbicara mengenai lama
waktu. Demikian pula halnya dengan sejarah bulu tangkis Indonesia .Maka
dalam hal ini olahraga bulutangkis bias dikatakan sudah lama dikenal di
Indonesia.Diperkirakan Olah raga satu ini dikenal sejak tahun 1930 an dan
saat itu bernaung dibawah ISI (Ikatan Sport Indonesia).

Pada tahun 1992 bulu tangkis menjadi olahraga olimpiade musim


panas di kejuaraan barcelona. Ketika itu tim Indonesia dan Korea Selatan
masing-masing memperoleh dua medali emas. Perkembangan bulu tangkis
di negara Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan pertumbuhan bangsa
indonesia, saat zaman sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, hingga
saat periode zaman orde baru. Sebagian orang-orang belanda membawa
jenis cabang olahraga bulu tangkis, kemudian pelajar-pelajar yang pulang
dari luar negeri setelah menuntut ilmu. Hal ini yang membuat olahraga bulu
tangkis bisa populer dan digemari masyarakat.

Sekitar tahun 1940 cabang olahraga bulu tangkis banyak disukai


oleh seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok negeri. Setelah
kemerdekan olahraga ini semakin berkembang .Di tahun 1947 bertempat
dijakarta berdirilah PORI (Persatuan Olahraga Republik
Indonesia) .Kemudian pada tanggal 5 mei 1951 dibentuk lah PBSI
(Persatuan Bulu Tangkis Indonesia ). Lahirnya PBSI bersamaan dengan
revolusi pasca kemerdekaan saat it. Indonesia berusaha keras mengukir
prestasi ditingkat dunia agar lebih bias mengokohkan pengenalan Negara
Indonesia di mata dunia.Hal ini didukung oleh presiden Soekarno saat
itu ,adapun sebutan yang ia berikan adalah “ nation Buyilding “. Tidak
tanggung - tanggung Soekarno menargetkan 10 besar negara dengan
prestasi olahraga tingkat Intrnasional.Untuk Menjawab tantangan Soekarno
ini maka diusahakan dengan partisipasi Indonesia dalam IBF pada tahun
1953.
Tampaknya harapan Soeksrno untuk memperkenalkan Indonesia
melalui ajang olahraga cukup terjawab pada cabang olahraga badminton.
Indonesia mengukir masa kejayaan ditahun 1960 sampai1970.Salah satu
nama yang tersohor pada zaman itu adalah Rudy Hartono.Tidak tanggung –
tanggung namanya terctat di Guinnes Book of Word Records karena
berhasil menjadi pemenang rekor pada kejuaraan bulu tangkis All
England.Tercatat sebanyak delapan kali Rudy Hartono menyabet juara pada
kejuaraan badminton tersebut. Hal ini ia raih berturut – turut dari mulai
tahun 1967 sampai 1974 dan kemudian menjadi juara lagi tahun 1967.

2.2     Pengertian Bulu Tangkis

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam


kelompok olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam
maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis
dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Olahraga bulutangkis dimainkan
di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh
net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan.
Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket
dan shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai
dengan cara menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak
service kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.

2.3       Organisasi Bulu Tangkis

2.3.1 Organisasi Bulu Tangkis Dunia

Organisasi Bulu Tangkis dunia atau internasional diberi nama dengan


Badminton Word Federation (BWF ).Jika diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia ,maka disebut Federasi Bulu Tangkis Dunia. International
Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan dengan
beranggotakan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark,Belanda,
Kanada, Selandia Baru, dan Perancis. Pada tahun 1936 India bergabung
sebagai afiliat. Kemudian, September 2006 pada IBF Extraordinary General
Meeting di Madrid, Spanyol,  International Badminton Federation mengubah
namanya menjadi Badminton World Federation (BWF) dengan suara bulat
oleh seluruh 206 delegasi yang hadir. Olah raga ini menjadi olah raga
Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. BWF inilah
yang membuat segala peraturan dalam bermain bulutangkis.

Badminton atau Bulutangkis adalah salah satu olahraga yang


digemari diseluruh dunia dan menjadi bagian dari salah satu cabang olahraga
olimpiade sejak tahun 1992.
Olahraga yang mengutamakan kecekatan, strategi dan mental dalam
memainkan raket dan shuttlecock. Olahraga ini mempunyai 5 partai yang
terdiri dari Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda
Putri,  dan Ganda Campuran.
Kantor Pusat organisasi bulu tangkis dunia bermarkas di Centleham,
Inggris, namun sejak 1 Oktober 2005 di alihkan ke Malaysia dan pejabat
yang mendudukinya saat ini adalah Poul Erik Hayer Larsen.Tugas BWF
secara umum adalah mengatur dan mengkoordinasi hukum dan peraturan
dalam bulutangkis dunia. Selain itu juga mensuport pelaksanaan kejuaran
dunia yang terdiri dari: Olimpiade Musim panas, Kejuaraan Dunia BWF,
Yunior BWF. Piala Thomas, PialaUber,Piala Sudirman dan BWF super
series.
BWF biasa menggelar 7 kejuaraan utama bulu tangkis Internasional,
yaitu sebagai berikut:
         Olimpiade Musim Panas bekerjasama dengan Komite Olimpiade
Internasional
         Kejuaraan Dunia BWF
         Kejuaraan Dunia Yunior BWF
         Piala Thomas
         Piala Uber
         Piala Sudirman
         BWF Super Series

2.3.2 Organisasi Bulu Tangkis Indonesia

2.3.2.1 Riwayat singkat berdirinya Persatuan Bulu tangkis Seluruh


Indonesia (PBSI)

Pada jaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan


bulutangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan
dan satu cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, memang tidak bisa
dibiarkan berlangsung terus.Harus diusahakan satu organisasi secara
nasional, sebagai organisasi pemersatu.

Untuk menempuh jalan menuju satu wadah organisasi maka cara


yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulutangkisan dalam
satu kongres. Pada saat itu memang agak sulit untuk berkomunikasi antara
satu daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya yang bisa ditempuh
adalah lingkungan pulau jawa saja. Itu pun bisa ditempuh setelah
terbentuknya PORI (Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia).

Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs dengan melalui perantara


surat yang intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan
hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung
lahirlah PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan pertemuan
tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya
A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri
Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri,
Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.

Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan


di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah
menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus
Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat
kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda
di seluruh Indonesia (kecuali Propinsi Timor-Timur) dan sebanyak 224
Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI
diperkirakan 2000 perkumpulan.

Indonesia sebagai negara yang ikut aktif mengikuti kejuaraan-


kejuaraan bulu tangkis juga memiliki satu organisasi raksasa yang
mengawasi kegiatan serta pengembangan buutangkis di Indonesia. Nama
organisasi nasional bulutangkis Indonesia adalah PBSI atau Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 5
Mei 1952 yang pada saat itu diketuai oleh A. Rochid Partaatmadja.

Tugas dari PBSI yaitu mengatur dan mengawasi perkembangan


dan perjalanan bulutangkis di Indonesia. PBSI berperan penting dalam
meningkatkan prestasi Bulutangkis Indonesia dengan mendirikan yayasan
bagi para atlet dan bekerja sama denga organisasi bulutangkis lainnya,
termasuk induk Organisasi BWF dalam mempromosikan bulutangkis
Indonesia untuk dapat ikut serta dalam kejuaraan Internasional. PBSi juga
memiliki kewjiban dalam mengadakan dan menyediakan fasilitas berupa
sarana dan prasarana serta materi.

Tujuan didirikannya Organisasi Bulutangkis Nasional dan


Internasional adalah sebagai sistem koordinasi yang akan mendukung dan
mensupport agar bulutangkis di setiap negara dapat berkembang dan dapat
menjalankan aktivitasnya dengan manajemen yang terarah.

Sejarah mencatat Indonesia telah menggoreskan tinta manis


kemenangan sebagai juara dunia bersaing ketat dengan China. Indonesia
sudah banyak melahirkan pemain bertalenta luar biasa yang sekarang
menjadi legenda Indonesia mulai dari legenda Susi Susanti hingga Taufik
Hidayat.

Daftar Ketua Umum PBSI

Masa Jabatan ketua PBSI adalah 4 tahun dan dapat dipilih satu kali saja.

No Ketua Umum Mulai Jabatan Akhir Jabatan

1 A. Rochdi Partaatmadja

2 Try Soetrisno 1984 1992

3 Soerjadi 1993 1997

4 Subagyo HS 1997 2000

4 Chairul Tanjung 2000 2004

5 Bang Yos 2004 2008

6 Djoko Santoso 2008 2012


7 Gita Wirjawan 2012 2016

8. Wiranto 2016 2020

Published at : 31 December 2017

ASAL USUL TERBENTUKNYA PBSI

Singkatan PBSI

Tanggal pembentukan 5 Mei 1951

Jenis Organisasi olahraga

Kantor pusat Jakarta

Ketua Umum Wiranto

Afiliasi BAC

Situs web http://badmintonindonesia.org/
2.3.2.2 Lambang PBSI

Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai berikut :

1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain


o Kuning : Simbul kejayaan

o Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran

o Hitam : Kesetiaan dan kekal

o Merah : Keberanian

o Putih : Kejujuran

o Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan


angka keramat ( hari proklamasi ).

2. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8


( agustus )
3. Huruf PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar setengah
lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah dibawah shuttlecock,
melambangkan tahun 1945.
4. Gambar Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya
PBSI yaitu tahun tanggal 5 Mei 1951.
5. Gambar Perisai : Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri
tapi ulet, kuat dan tekun.

2.4 Perlengkapan Bulu Tangkis

2.4.1   Lapangan

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai


ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai
ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan.
Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan
lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak.
Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang
keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada
pemain.

Lapangan bulutangkis bervariasi tergantung pada jumlah pemain


(individu atau bahkan), berukuran panjang 13,4 dan lebar 5,18 jika
mereka berukuran tunggal, dan 6,10 meter jika di nomor ganda.Lapangan
dibagi dua dengan jaring, dibuat dengan tali tipis dan memiliki kanvas
putih 7,5 inci yang lebar di bagian atas sepanjang ukurannya, berukuran
inci 76 dan sekitar 1,55 meter dari tanah.

Garis luar pada sisi menandai lebar bidang pasangan dan tanda
interior untuk individu. Di bagian bawah lapangan memiliki garis yang
sedikit lebih pendek, ini menandai batas bidang pasang saat layanan
dilakukan (setelah tim lawan mengembalikan layanannya, lapangan
kembali ke panjang normal).Anda juga dapat melihat pada gambar di
bawah bahwa jaringan 1,98m adalah garis yang menandai dimulainya
zona servis. Area layanan ini sesuai dengan area yang harus Anda
gunakan untuk layanan ini, dan di mana layanan harus jatuh (jika Anda
membuat layanan singkat dan roda kemudi jatuh di zona sebelum area
servis Anda kehilangan pergerakan dan lawan mendapatkan satu poin ).

Berikut ini adalah gambar lapangan bulu tangkis beserta ukuran-


ukurannya:

2.4.2 Raket

Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau


logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir
semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan
komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki
kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi
perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan
masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan
raket
Raket bulutangkis biasanya terbuat dari bahan yang kokoh namun
ringan seperti serat karbon atau titanium, . Ukuran maksimumnya adalah
panjang 68 sentimeter dan terdiri dari tali yang diputar secara vertikal dan
horizontal. Raket bulutangkis ini bisa bertahan dari 7 sampai 11 pon
kekuatan.

2.4.3.Senar

Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu
tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap
berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan
senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai
30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam
seleksi senar.

          2.4.4.Kok

Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat


dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan
pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau
pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
          2.4.5. Sepatu

Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain


membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap
saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang
baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan
teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis
mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan
kaki.

           2.4.6. Net

Bulutangkis tidak akan pernah bisa berjalan tanpa perlengkapan yang


satu ini. Net merupakan pembatas antara bidang permainan pemain yang
satu dengan yang lain. Tinggi net kurang lebih 152 cm dan sama untuk
semua jenis permainan, baik itu tunggal maupun ganda, putri maupun
putra. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai
ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

2.5 Peraturan dalam permainan bulu tangkis


Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton
Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :
1. Ukuran Lapangan
a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau
warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci).
Dalam menandai lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus
dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis
servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau
(1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” (= 3,96 m) yang
dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan dari
semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus
berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda
batas lapangan untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya
untuk permainan tunggal seperti tampak pada gambar di halaman 14.
Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang
atau garis batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping
lapangan.
2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang
harus kuat, agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis
batas samping lapangan.
3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan
jaring 1,6 cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm.
Ujung atas jaring harus berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada
pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada tiang-tiangnya.
Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta
bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik
dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
4. Kok atau Shuttlecock
Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai
14-16 helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang
berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang bulu dari ujung bawah sampai ujung
yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm.
Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-6,3 cm
pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain
cocok sehingga kuat.
5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di
satu sisi lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua
pemain di satu sisi (pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim
yang mendapat giliran melakukan servis dinamakan sisi dalam
(inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis dinamakan sisi
luar (outside).
6. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain
yang berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis
pertama dan memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai
permainan.
7. Penilaian
Ada beberapa macam penilaian :
a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas
15 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam
pertandingan dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai
angka 14 sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat
menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan
setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai
awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang
mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika
telah dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai
angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka.
Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.
c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan
untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan
lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai
pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap
akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah
lapangan ketika nilai akhir mencapai :
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika
kedua pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus).
Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya
22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat
ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian,
jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih
dulu mencapai angka 30.
8. Pertandingan Ganda
Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
a. Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama
pemain di bidang servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan
yang berdiri secara diagonal dihadapannya.
b. Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam
lapangan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.
c. Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh
menerima servis. Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain
pasangannya, pihak yang berada disisi dalam mendapat angka.
d. Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan
atau pertama dari suatu pertandingan yang dapat melakukan pukulan
servis tersebut.
e. Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya
atau dari sisi lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis
yang memenangkan reli tersebut, maka akan terjadi let kembali yang
harus diajukan sebelum pukulan servis berikut dilakukan.
9. Pertandingan Tunggal

Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada


pertandingan tunggal. Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal
adalah sebagai berikut:

a. Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari


bidang servis kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka
genap pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis
kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil
b. Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat
masing-masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.

4 Peraturan dalam Permainan Bulu Tangkis


Bulu tangkis adalah salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia.
Berbagai kejuaraan dunia dapat diraih oleh para atlet kita yang membanggakan.
Ada beberapa kejuaraan bergengsi dalam pertandingan bulu tangkis. Beberapa
diantaranya adalah Olimpiade, kejuaraan dunia, All England dan Asian Games
dan Sea Games untuk pertandingan regional. Ada juga beberapa pertandingan
super series yang diselenggarakan oleh berbagai negara di dunia. Untuk kejuaraan
nasional ada beberapa kejurnas dan sirnas yang diselenggarakan di berbagai
daerah di Indonesia.

Banyak juga masyarakat Indonesia yang gemar bermain bulu tangkis. Mulai dari
anak-anak hingga tua dan muda. Akan lebih baik selain memainkan bulu tangkis
dengan teknik yang benar, kita juga mengetahui apa saja peraturan dalam
permainan olahraga bulu tangkis ini.

Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh Induk organisasi Bulu tangkis
Internasional atau BWF. Berikut ini adalah peraturan dalam permainan bulu
tangkis yang perlu diketahui.

1. Peraturan Penilaian

Ada beberapa macam penilaian dalam permainan olahraga bulu tangkis, antara
lain:

 Dalam permainan bulu tangkis dalam nomor ganda ataupun tunggal, terdiri atas
21 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya saja kedua belah
pihak dapat angka sama yaitu 20-20, maka selisih poin harus 2. Misalkan Anda
meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawan Anda mendapat angka 20, maka Anda
belum keluar sebagai pemenang. Anda akan menjadi pemenang jika selisih angka
Anda dan tim lawan adalah 2 , menjadi 22 – 20. Angka maksimal tiap game
adalah 30. Untuk itulah apabila terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah
pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
 Pertandingan dalam olahraga bulu tangkis, nomor tunggal maupun nomor ganda,
terdiri dari 2 set. Jika tim Anda memenangkan 2 set langsung, maka tentu saja
tidak akan ada tambahan set ketiga. Jika tim Anda menang pada set pertama dan
kalah pada set kedua, maka ada tambahan satu set yang biasa disebut rubber
game. Set ketiga adalah set penentuan di mana yang menang pada set ketiga
berarti keluar sebagai pemenangnya.

2. Peraturan Pertandingan Ganda

Beberapa peraturan dalam olahraga bulu tangkis nomor pertandingan ganda


adalah sebagai berikut:

 Sebelum pertandingan dimulai, telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan
servis pertama kali. Pemain di bidang servis kanan akan memulai pukulan servis
ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya.
 Pukulan servis pertama yang dilakukan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.

Hanya pemain yang menjadi berdiri secara diagonal dihadapan pemain yang
servislah yang dapat menerima bola atau shuttlecock. Jika shuttlecock hasil servis
tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya atau yang tidak berhadapan
dengan si pemain yang melakukan servis, maka pihak yang servislah mendapat
angka.

3. Peraturan Pertandingan Tunggal

Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal olahraga bulu tangkis adalah


sebagai berikut:

 Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis
kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan
seperti nilai 2, 4, 6 dan seterusnya. Servis dilakukan dan diterima dari bidang
servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil seperti 1, 3, 5 dan
seterusnya.
 Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-
masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dihasilkan dalam setiap
pertandingan.

4. Kesalahan Pemain

Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemain ketika melakukan servis.
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan atau
peain yang melakukan servis akan menggagalkan servis yang dilakukannya dan
akan menambah poin bagi tim lawan. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang
berada di sisi luar atau sisi lapangan yang menerima servis, maka poin akan
didapatkan bagi yang melakukan servis.

Kesalahan-kesalahan dalam servis yang biasanya dilakukan pemain adalah


sebagai berikut:

 Ketika pemain melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket
berada di atas ketinggian pinggang dari pemain yang melakukan servis atau salah
satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian
tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket. Jika
hal ini terjadi maka service judge akan meneriakkan foul dan pemain lawan yang
akan mendapatkan poin atau nilai.
  Saat pemain melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah.
Jatuhnya shuttlecock tidk berada di posisi yang berdiagonal dengan pemain yang
melakukan servis; atau jatuh di depan garis servis pendek; atau jatuh dibelakang
garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan. Jika
shuttlecock jatuh di depan garis servs pendek maka pemain dapat membiarkan
saja tanpa memukul shuttlecock. Jika shuttlecock keluar maka poin akan
didapatkan oleh pemain yang menerima servis tersebut.
 Kesalahan yang selanjutnya adalah kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang
servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang
terletak bersebarangan diagonal.
 Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu
atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya dan memecahkan
konsentrasi dari pemain yang lawannya maka hal ini juga termasuk dalam jenis
pelanggaran.

 Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock mengenai badan pemain, jatuh ke luar
lapangan dan mengenai net. Makah al ini termasuk kesalahan dan poin akan
diberikan kepada tim lawan.
 Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi
lapangan pihak yang melakukan pukulan, biasanya hal ini terjadi ketika adu
netting dengan bola yang tanggung dan cukup dekat dengan net. Jika bola tersebut
belum masuk ke area permainan sendiri, maka bola tersebut tidak boleh dipukul.
Jika shuttlecock masih di area permainan lawan dan sudah dipukul maka akan
terjadi foul dan lawan akan mendapatkan poin.
 Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang
peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya. Hal ini juga termasuk
pelanggaran dan poin akan diberikan pada tim lawan.
 Kejadian shuttlecock dipukul dua kali berurutan atau juga peristiwa penempelan
shuttlecock di raket saat pukulan dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada nomor
ganda, jika shuttlecock sudah menyentuh pemain yang ada di depan maka pemain
belakang tidak boleh memukul shuttlecock lagi. Jika hal ini terjadi maka akan foul
dan poin akan diberikan pada tim lawan. Begitu juga jika shuttlecock telah
mengenai badan satu pemain maka pemain lain dalam tim tersebut tidak boleh
memukul shuttlecock yang sudah menyentuh badan rekannya.
 Pemain pelaku servis diharuskan melakukan servis jika pemain lawan sudah siap
memulai permainan. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan
untuk menerima servis yang telah dibayangkan. Jika penerima servis belum siap,
maka penerima tersebut dapat mengangkat tangan sebagai tanda bahwa dia belum
siap menerima servis dari pemain lawannya.
 Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-
masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan
lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket. Pemain yang
melakukan dan menerima servis atau pemain lain dalam nomor ganda tidak boleh
melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat memecah konsentrasi tim lawan
ketika akan melakukan servis.
 Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah. Jika shuttlecock tidak dapat menyebrangi net
maka tentu saja poin akan diberikan pada tim lawan.


 10. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan
akan menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan
oleh pemain yang berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis),
maka satu angka diperoleh pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan
yang melakukan servis).
 11. Kesalahan terjadi jika
a. Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket
berada di atas ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari
kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan
pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket.
b. Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah
yakni ke sisi yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau
jatuh di muka garis servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis
panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan.
c. Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki
penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak
bersebarangan diagonal dan bidang servis pelaku servis, sampai pukulan
servis selesai dilakukan.
d. Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan
gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya.
e. Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas
lapangan, melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-
langit, menyentuh dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian
pemain.
f. Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum
menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan.
g. Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau
tiang peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.
h. Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau
shuttlecock dipukul dua kali berurutan.
i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia
berada di dalam atau di luar batas lapangan.
j. Pemain menghalang-halangi lawan.
 12. Umum
a. Pelaku servis tidak boleh melakukan servis hingga penerima servis
dalam keadaan siap. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan
gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan.
b. Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang
servisnya masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus
tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock
disentuh raket.
c. 1) jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui
jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah.
2) jika saat servis dan reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan
let.
3) jika penerima servis dinyatakan salah karena bergerak pada saat servis
sedang dilakukan, atau karena tidak berada dalam batas bidang servis yang
seharusnya, sementara pada saat yang sama pelaku servis juga dinyatakan
melakukan kesalahan, maka diajukan let.
4) Jika diajukan let, permainan yang terjadi servis sejak servis terakhir
yang benar, tidak dihitung. Pemain yang baru saja melakukan servis akan
melakukan servis ulang, kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan.
d. Jika pelaku servis pada saat melakukan servis tidak mengenai
shuttlecock, maka ia dianggap melakukan kesalahan (fault); tetapi jika
shuttlecock tersentuh raket, servis telah dianggap telah dilakukan.
e. Jika dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap
tersangkut disana, atau menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya,
atau menyentuh lantai diluar lapangan; dan pemain lawan menyentuh
jaring atau shuttlecock dengan raket dan tubuhnya, maka tidak ada pinalti,
sebab shuttlecock dianggap dalam permainan.
f. Jika pemain memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada
dekat jaring dengan harapan bahwa shuttlecock akan terpukul kembali
olehnya, hal ini dianggap menghalangi lawan. Maka wasit wajib
menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut terjadi tanpa
pemain mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka wasit
harus memberikan keputusan.
 13. Kontinuitas Permainan
Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir
pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali:
a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional
Badminton Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak
lebih dari 5 menit) yakni antara pertandingan kedua dan ketiga.
b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat
dibutuhkan (maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan
ketiga, baik untuk tunggal, ganda atau keduanya.
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat
menunda permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya
dibutuhkan.
 1. Peraturan Service Bulutangkis
       Servis (Service) adalah pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan
untuk memulai suatu permainan bulutangkis. Cara melakukan service
yang baik dan benar bisa dibaca. Service dilakukan dari satu sisi lapangan
(kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Bila kok
jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan keluar dan poin untuk
penerima servis. Antara partai tunggal dan ganda memiliki area servis
masing-masing yang berbeda. Pengungdian service dilakukan sebelum
permainan dimulai, seorang wasit melakukan pengundian terlebih dahulu
untuk menentukan siapa yang pertama berhak melakukan servis.

 Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan
bulutangkis antara lain :
      Pada saat memukul, kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket.
      Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
      Kaki kiri statis.
      Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
      Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
      Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

 Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan
olahraga bulutangkis :
      Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar
dengan grip raket.
      Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
      Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
      Kaki kiri melakukan langkah.
      Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
      Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
      Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
 3. Partai/ Bentuk Permainan Bulutangkis

 Ada lima partai dalam permainan bulutangkis yang biasa dimainkan, yaitu:
  Partai tunggal putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putra dengan seorang pemain putra dari lawan. Contoh pemain
tunggal putra adalah Taufik Hidayat.
  Partai tunggal putri , yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putri dengan seorang pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain
tunggal putri adalah Susi Susanti.
  Partai ganda putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putra dengan dua orang pemain putra dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putra adalah Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan.
  Partai ganda putri, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putri dengan dua orang pemain putri dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putri adalah Greysia Poli dan Nitya Krishinda.
  Partai ganda campuran,yaitu permainan yang dimainkan oleh pasangan
putra putra dengan pasangan putra putra putri juga dari tim lawan. Contoh
pemain ganda campuran adalah Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir.

2.5              Cara dan Teknik Permainan Bulu Tangkis


1)                  Area permainan
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua
sisi jaring di lapangan bulu tangkis. Permainan dimulai dengan salah satu pemain
melakukan servis. Tujuan permainan adalah untuk memukul
sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan
tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai
tunggal dan ganda. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan
"keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena
menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan
memperoleh poin. Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah
meraih sejumlah poin tertentu.
2)                  Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
A)                Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
a)                  Pegangan forehand (pegangan dasar), Pegangan ini dapat di peroleh
dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini
hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
b)                  Pegangan backhand, Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan
memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehead.
c)                  Pegangan pukul kasur/Amerika, Cara pegangan ini adalah mula-
mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan
peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan
jari telunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
B)                Teknik Pukulan
Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan
bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan.
Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis,
yaitu:

a)                  Pukulan Servis
Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai
permulaan permainan. Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan)
menyilang menyeberangi jaring ke area lawan.
Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda. Bila kok jatuh di luar
area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima
servis. Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin
yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan
untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari
posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol. Pada set pertama
pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan
undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set
sebelumnya. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
1)                 Pukulan servis panjang
Servis panjang hampir sama dengan gerakan mengayun pada pukulan
forehand dibawah tangan. Pemain harus berdiri didekat garis tengah dan kira-kira
4 hingga 5 kaki (1,5 meter) di belakang garis servis pendek. Posisi ini
menempatkan pemain dekat dengan bagian tengah lapangan dan kira-kira sama
jauhnya dengan semua sudut lapangan. Salah satu kaki dimajukan ke depan
dengan kaki belakang adalah kaki yang lebih dominan. Tangan yang memegang
raket adalah tangan yg lebih dominan, sedangkan tangan satunya lagi memegang
kok. Ayunkan tangan yang memegan raket dari belakang ke depan menuju kok
yang dilepas oleh tangan satunya. Kok harus melambung tinggi menuju garis
belakang lawan. Setelah itu, pindahkan tubuh ke posisi tengah lapangan untuk
tunggal, sedangkan untuk double pindah ke posisi masing-masing dan bersiap
menerima kok jika lawan berhasil mengembalikannya.
2)                 Pukulan servis pendek.
Persiapan untuk melakukan servis pendek sama dengan persiapan servis
panjang. Salah satu yang membedakan adalah posisi berdiri lebih dekat ke garis
servis yang kira-kira berjarak +/-15cm. Selain itu, dorongan kok harus
melambung rendah di atas net dan mendarat tipis melewati garis servis lawan.
Servis pendek memiliki keuntungan jika menggunakan pegangan backhand,
karena bola akan lebih cepat dan bergerak dengan jarak yang lebih pendek.
b)                  Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang
garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat di lakukan dengan dua cara. yaitu:
1)                  Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala
dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. Pukulan
overhead terbagi menjadi dua, yaitu:
A)                Pukulan Forehand Overhead
Gerakan pukulan forehand overhead hampir sama dengan gerakan
melempar bola. Gerakan ini bertujuan melambungkan kok ke arah belakang
wilayah lawan dengan menggunakan pegangan forehand di atas kepala.
Pelaksanaannya:
Pegang raket di tangan kiri dan posisi raket tegak lurus.
o   Tangan kanan memegang senar.
o   Tangan kanan arahkan ke pegangan raket.
o   Telapak tangan berada pada ujung pegangan tangan.
o   Jari telunjuk agak terpisah dari jari-jari lainnya.
o   Ibu jari melingkar wajar.
o   Jari-jari lainnya agak renggang.
B)                Pukulan  Backhand Overhead
Gerakan ini bertujuan melambungkan kok ke arah belakang wilayah lawan
dengan menggunakan pegangan backhand di atas kepala.
                Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan
cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi
ke belakang. Pelaksanaannya:

o Ibu jari posisinya melingkar tegak lurus di sepanjang pegangan


raket.
o Ibu jari ke dalam sebagai pengungkit.
o Pegangan berubah dengan berputarnya raket ¼ putaran.

c)                  Pukulan Clear

Pukulan ini memiliki tujuan untuk membuat bola menjauh dari lawan
sehingga membuat lawan bergerak lebih cepat dan bisa membuat lawam lebih
lelah. Pukulan clear dapat dilakukan dengan pegangan forehand maupun
backhand, pada posisi overhead ataupun underhand.

d)                 Pukulan Drop Shot

Pukulan drop shot adalah pukulan rendah tipis di atas net dan pelan,
sehingga kok langsung jatuh menuju lantai. Pukulan drop shot dapat dilakukan
dengan pegangan forehand maupun backhand, pada posisi overhead ataupun
underhand.

e)                  Pukulan Smash

Pukulan smash adalah pukulan yang cepat, diarahkan ke bawah dengan


kuat dan tajam. Pukulan ini bertujuan untuk mengembalikan bola pendek yang
telah dipukul ke atas oleh lawan. Pukulan smash terbagi menjadi dua pukulan,
yaitu:

1)                              Pukulan smash forehand

2)                              Pukulan smash backhand

f)                   Pukulan Drive

Pukulan drive adalah pukulan datar yang mengarahkan bola dengan


lintasan horizontal melintasi net. Pukulan drive terbagi menjadi pukulan drive
forehand dan pukulan drive backhand. Pukulan drive forehand maupun pukulan
drive backhand adalah pukulan yang sama-sama mengarahkan bola dengan
ketinggian yang cukup untuk melakukan clear pada bola dengan jalur yang datar
atau sedikit menurun.

2.6              Sistem Perhitungan Nilai

Beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin, ada


yang menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin, berikut
penjelasannya:

1)                  Sistem pindah bola

a)                  Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain


dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap
set yang dimainkan.
b)                  Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat
melakukan servis.
c)                  Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing
untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap
awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
d)                 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang
berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
2)                  Sistem reli poin

a)                  Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada
servis kedua.
b)                  Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang
telah diraih oleh pasangan tersebut.
c)                  Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya
diraih oleh lawan.
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem
perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah
memenangkan dua set.

2.7       Pertandingan-pertandingan internasional

Adapun pertnadingan-pertandingan Internasional yang penting


diantaranya:
1)                 Kejuaraan All England.
2)                 Kejuaraan dunia yang resmi (world Badminton Championship).
3)                 Kejuaraan Asia (Asia badminton Championship).
4)                 Kejuaraan bulu tangkis di dalam Asian games, SEA Games, Commonwealth
Games dan sebagainya (beregu dan perorangan).
5)                 Kejuaraan dunia beregu terdiri dari:
-                      untuk golongan pria disebut Thomas Cup Championship.
-                      untuk golongan wanita disebut Uber Cup Championship.

Daftar kejuaraan bulu tangkis


internasional
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jump to navigationJump to search

Berikut adalah daftar kejuaraan bulu tangkis internasional.

Kejuaraan BWF[sunting | sunting sumber]


Kejuaraan ini adalah kejuaraan yang paling resmi karena diadakan secara langsung
oleh BWF. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan dengan tingkat tertinggi dari seluruh
kejuaraan bulu tangkis.

 Kejuaraan Dunia
 Kejuaraan Dunia Junior
 Piala Thomas (beregu putra)
 Piala Uber (beregu putri)
 Piala Sudirman (beregu campuran)
 Bulu tangkis pada Olimpiade

Kejuaraan Individu[sunting | sunting sumber]


Selain adanya kejuaraan yang langsung diadakan BWF, ada juga turnamen yang
digelar oleh negara-negara anggota BWF. BWF telah membagi kejuaraan bulu
tangkis dalam beberapa tingkatan. Di setiap tingkatan terdapat beberapa perbedaan,
seperti jumlah nilai (point) dan hadiah uang tunai yang diterima oleh pemenang.
Tingkatan tersebut adalah :

No. Level Kejuaraan


1 BWF Event1

2 Super Series Premier

3 Super Series

4 Grand Prix Gold

5 Grand Prix

6 International Challenge

7 International Series

8 Future Series

^1 Tingkatan ini mencakup Piala Thomas, Piala Uber, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia,


dan Olimpiade.

Daftar peraih medali bulu tangkis pada


Olimpiade
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ini merupakan daftar lengkap dari penerima medali Olimpiade pada cabang


olahraga bulu tangkis, sejak 1992 hingga 2008. Sampai London 2012, Indonesia
telah meraih 6 medali emas dari cabang ini.

Tunggal putra[sunting | sunting sumber]

Games Emas Perak Perunggu

1992  Alan  Ardy Wiranata (INA)  Thomas Stuer-


Lauridsen (DEN)

Barcelona Budikusuma (INA)
 Hermawan
Susanto (INA)

 Poul-Erik Høyer
1996 Atlanta  Dong Jiong (CHN)  Rashid Sidek (MAS)
Larsen (DEN)

2000 Sydney  Ji Xinpeng (CHN)  Hendrawan (INA)  Xia Xuanze (CHN)

 Taufik  Soni Dwi


2004 Athena  Shon Seung-mo (KOR)
Hidayat (INA) Kuncoro (INA)

2008 Beijing  Lin Dan (CHN)  Lee Chong Wei (MAS)  Chen Jin (CHN)

2012 London  Lin Dan (CHN)  Lee Chong Wei (MAS)  Chen Long (CHN)

Tunggal putri[sunting | sunting sumber]

Games Emas Perak Perunggu

 Huang Hua (CHN)
1992  Bang Soo-
 Susi Susanti (INA)
Barcelona hyun (KOR)
 Tang Jiuhong (CHN)

 Bang Soo-
1996 Atlanta  Mia Audina (INA)  Susi Susanti (INA)
hyun (KOR)

 Gong  Camilla
2000 Sydney  Ye Zhaoying (CHN)
Zhichao (CHN) Martin (DEN)
2004 Athena  Zhang Ning (CHN)  Mia Audina (NED)  Zhou Mi (CHN)

 Maria Kristin
2008 Beijing  Zhang Ning (CHN)  Xie Xingfang (CHN)
Yulianti (INA)

2012 London  Li Xuerui (CHN)  Wang Yihan (CHN)  Saina Nehwal (IND)

Ganda putra[sunting | sunting sumber]

Games Emas Perak Perunggu

 Li Yongbo
dan Tian Bingyi (CHN)
 Kim Moon-soo
1992  Eddy Hartono
dan Park Joo-
Barcelona dan Rudy Gunawan (INA)
bong (KOR)
 Razif Sidek
dan Jalani Sidek (MAS)

 Rexy Mainaky  Antonius Ariantho


 Cheah Soon Kit
1996 Atlanta dan Ricky dan Denny
dan Yap Kim Hock (MAS)
Subagja (INA) Kantono (INA)

 Tony Gunawan  Ha Tae-kwon


 Lee Dong-soo
2000 Sydney dan Candra dan Kim Dong-
dan Yoo Yong-sung (KOR)
Wijaya (INA) moon (KOR)

 Kim Dong-moon  Eng Hian


 Lee Dong-soo
2004 Athena dan Ha Tae- dan Flandy
dan Yoo Yong-sung (KOR)
kwon (KOR) Limpele (INA)

 Markis Kido  Lee Jae-jin


 Fu Haifeng
2008 Beijing  dan Hendra  dan Hwang Ji-
 dan Cai Yun (CHN)
Setiawan (INA) man (KOR)
 Mathias  Jung Jae-
 Cai Yundan Fu
2012 London Boedan Carsten sungdan Lee Yong-
Haifeng (CHN)
Mogensen (DEN) dae (KOR)

Ganda putri[sunting | sunting sumber]

Games Emas Perak Perunggu

 Gil Young-ah
 Hwang Hye- dan Shim Eun-jung (KOR)
1992 young  Guan Weizhen
Barcelona dan Chung So- dan Nong Qunhua (CHN)
young (KOR)  Lin Yan Fen
dan Yao Fen (CHN)

 Ge Fei  Gil Young-ah  Qin Yiyuan


1996 Atlanta
dan Gu Jun (CHN) dan Jang Hye-ock (KOR) dan Tang Yongshu (CHN)

 Ge Fei  Huang Nanyan  Gao Ling


2000 Sydney
dan Gu Jun (CHN) dan Yang Wei (CHN) dan Qin Yiyuan (CHN)

 Zhang Jiewen  Huang Sui  Ra Kyung-min


2004 Athena
dan Yang Wei (CHN) dan Gao Ling (CHN) dan Lee Kyung-won (KOR)

 Lee Kyung-
 Du Jing dan Yu  Zhang Yawen dan Wei
2008 Beijing won dan Lee Hyo-
Yang (CHN) Yili (CHN)
jung (KOR)

 Tian  Mizuki  Valeria


2012 London Qingdan Zhao Fujiidan Reika Sorokinadan Nina
Yunlei (CHN) Kakiiwa (JPN) Vislova (RUS)
Ganda campuran[sunting | sunting sumber]

Games Emas Perak Perunggu

 Kim Dong-moon  Park Joo-bong


1996  Liu Jianjun
dan Gil Young- dan Ra Kyung-
Atlanta dan Sun Man (CHN)
ah (KOR) min (KOR)

 Tri
2000  Zhang Jun Kusharyanto  Simon Archer
Sydney dan Gao Ling (CHN) dan Minarti dan Joanne Goode (GBR)
Timur (INA)

 Nathan
2004  Zhang Jun Robertson  Jens Eriksen
Athena dan Gao Ling (CHN) dan Gail dan Mette Schjoldager (DEN)
Emms (GBR)

 Lee Yong-dae  Nova Widianto


2008  He Hanbin
 dan Lee Hyo-  dan Lilyana
Beijing  dan Yu Yang (CHN)
jung (KOR) Natsir (INA)

 Zhang  Xu  Joachim Fischer


2012
Nan dan Zhao Chendan Ma Nielsendan Christinna
London
Yunlei (CHN) Jin (CHN) Pedersen (DEN)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Bulu tangkis atau badminton merupakan suatu olahraga raket yang


dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
saling berlawanan. Bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan (“kok”/”
shuttlecock”) melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Olah raga
yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat
Tiongkok. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan
Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih,
objeknya dimanipulasi dengan kaki.

Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlet
yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.Minat
Bulutangkis juga harus dikembangkan diseluruh pelosok daerah di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

http://dikatama.com/materi-teknik-dasar-permainan-bulu-tangkis/
http://www.bukusekolah.org/2016/07/teknik-dasar-bulu-tangkis-atau.html
http://edhay76.blogspot.co.id/2015/03/sarana-dan-prasarana-dalam-
permainan.html
http://one-sport-station.blogspot.co.id/2014/09/cara-bermain-dan-peraturan-
bulutangkis.html
http://www.kabarsport.com/2015/12/peraturan-bulutangkis.html
http://aldianwidjaya.blogspot.co.id/2015/09/Makalah-Lengkap-Bulu-Tangkis.html
http://dikatama.com/sejarah-bulu-tangkis/
http://pustakamateri.web.id/permainan-bulu-tangkis/

Anda mungkin juga menyukai