PENDAHULUAN
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
.
1.2.1 Bagimanakah sejarah olahraga bulu tangkis?
1.2.2 Apakah yang disebut dengan olahraga bulu tangkis?
1.2.3 Bagaimanan SejarahOrganisasi Bulutangkis ?
1.2.4 Sebutkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam olahraga bulu
tangkis? .
1.2.5 Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?
1.2.6 Bagaimanakah cara dan teknik dalam olahraga bulu tangkis?
1.2.7 Sebutkan sistem perhitungan nilai yang digunakan dalam olahraga
bulu tangkis?
1.2.8 Sebutkan pertandingan bulu tangkis yang pernah diperlombakan
Secara Internasional
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk
menyelesaikan tugas dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis dan
pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan minat
dan bakat para pembaca dengan membaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Yang juga tanda tanya besar adalah bagaimana nama permainan ini
berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua
orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand)
selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore
dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang
menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak "burung" itu ke
depan dan ke belakang.
2.2 Pengertian Bulu Tangkis
Masa Jabatan ketua PBSI adalah 4 tahun dan dapat dipilih satu kali saja.
1 A. Rochdi Partaatmadja
Singkatan PBSI
Kantor pusat Jakarta
Afiliasi BAC
Situs web http://badmintonindonesia.org/
2.3.2.2 Lambang PBSI
o Merah : Keberanian
o Putih : Kejujuran
2.4.1 Lapangan
Garis luar pada sisi menandai lebar bidang pasangan dan tanda
interior untuk individu. Di bagian bawah lapangan memiliki garis yang
sedikit lebih pendek, ini menandai batas bidang pasang saat layanan
dilakukan (setelah tim lawan mengembalikan layanannya, lapangan
kembali ke panjang normal).Anda juga dapat melihat pada gambar di
bawah bahwa jaringan 1,98m adalah garis yang menandai dimulainya
zona servis. Area layanan ini sesuai dengan area yang harus Anda
gunakan untuk layanan ini, dan di mana layanan harus jatuh (jika Anda
membuat layanan singkat dan roda kemudi jatuh di zona sebelum area
servis Anda kehilangan pergerakan dan lawan mendapatkan satu poin ).
2.4.2 Raket
2.4.3.Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu
tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap
berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan
senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai
30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam
seleksi senar.
2.4.4.Kok
2.4.6. Net
Banyak juga masyarakat Indonesia yang gemar bermain bulu tangkis. Mulai dari
anak-anak hingga tua dan muda. Akan lebih baik selain memainkan bulu tangkis
dengan teknik yang benar, kita juga mengetahui apa saja peraturan dalam
permainan olahraga bulu tangkis ini.
Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh Induk organisasi Bulu tangkis
Internasional atau BWF. Berikut ini adalah peraturan dalam permainan bulu
tangkis yang perlu diketahui.
1. Peraturan Penilaian
Ada beberapa macam penilaian dalam permainan olahraga bulu tangkis, antara
lain:
Dalam permainan bulu tangkis dalam nomor ganda ataupun tunggal, terdiri atas
21 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya saja kedua belah
pihak dapat angka sama yaitu 20-20, maka selisih poin harus 2. Misalkan Anda
meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawan Anda mendapat angka 20, maka Anda
belum keluar sebagai pemenang. Anda akan menjadi pemenang jika selisih angka
Anda dan tim lawan adalah 2 , menjadi 22 – 20. Angka maksimal tiap game
adalah 30. Untuk itulah apabila terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah
pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
Pertandingan dalam olahraga bulu tangkis, nomor tunggal maupun nomor ganda,
terdiri dari 2 set. Jika tim Anda memenangkan 2 set langsung, maka tentu saja
tidak akan ada tambahan set ketiga. Jika tim Anda menang pada set pertama dan
kalah pada set kedua, maka ada tambahan satu set yang biasa disebut rubber
game. Set ketiga adalah set penentuan di mana yang menang pada set ketiga
berarti keluar sebagai pemenangnya.
Sebelum pertandingan dimulai, telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan
servis pertama kali. Pemain di bidang servis kanan akan memulai pukulan servis
ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya.
Pukulan servis pertama yang dilakukan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.
Hanya pemain yang menjadi berdiri secara diagonal dihadapan pemain yang
servislah yang dapat menerima bola atau shuttlecock. Jika shuttlecock hasil servis
tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya atau yang tidak berhadapan
dengan si pemain yang melakukan servis, maka pihak yang servislah mendapat
angka.
Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis
kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan
seperti nilai 2, 4, 6 dan seterusnya. Servis dilakukan dan diterima dari bidang
servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil seperti 1, 3, 5 dan
seterusnya.
Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-
masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dihasilkan dalam setiap
pertandingan.
4. Kesalahan Pemain
Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemain ketika melakukan servis.
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan atau
peain yang melakukan servis akan menggagalkan servis yang dilakukannya dan
akan menambah poin bagi tim lawan. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang
berada di sisi luar atau sisi lapangan yang menerima servis, maka poin akan
didapatkan bagi yang melakukan servis.
Ketika pemain melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket
berada di atas ketinggian pinggang dari pemain yang melakukan servis atau salah
satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian
tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket. Jika
hal ini terjadi maka service judge akan meneriakkan foul dan pemain lawan yang
akan mendapatkan poin atau nilai.
Saat pemain melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah.
Jatuhnya shuttlecock tidk berada di posisi yang berdiagonal dengan pemain yang
melakukan servis; atau jatuh di depan garis servis pendek; atau jatuh dibelakang
garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan. Jika
shuttlecock jatuh di depan garis servs pendek maka pemain dapat membiarkan
saja tanpa memukul shuttlecock. Jika shuttlecock keluar maka poin akan
didapatkan oleh pemain yang menerima servis tersebut.
Kesalahan yang selanjutnya adalah kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang
servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang
terletak bersebarangan diagonal.
Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu
atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya dan memecahkan
konsentrasi dari pemain yang lawannya maka hal ini juga termasuk dalam jenis
pelanggaran.
Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock mengenai badan pemain, jatuh ke luar
lapangan dan mengenai net. Makah al ini termasuk kesalahan dan poin akan
diberikan kepada tim lawan.
Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi
lapangan pihak yang melakukan pukulan, biasanya hal ini terjadi ketika adu
netting dengan bola yang tanggung dan cukup dekat dengan net. Jika bola tersebut
belum masuk ke area permainan sendiri, maka bola tersebut tidak boleh dipukul.
Jika shuttlecock masih di area permainan lawan dan sudah dipukul maka akan
terjadi foul dan lawan akan mendapatkan poin.
Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang
peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya. Hal ini juga termasuk
pelanggaran dan poin akan diberikan pada tim lawan.
Kejadian shuttlecock dipukul dua kali berurutan atau juga peristiwa penempelan
shuttlecock di raket saat pukulan dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada nomor
ganda, jika shuttlecock sudah menyentuh pemain yang ada di depan maka pemain
belakang tidak boleh memukul shuttlecock lagi. Jika hal ini terjadi maka akan foul
dan poin akan diberikan pada tim lawan. Begitu juga jika shuttlecock telah
mengenai badan satu pemain maka pemain lain dalam tim tersebut tidak boleh
memukul shuttlecock yang sudah menyentuh badan rekannya.
Pemain pelaku servis diharuskan melakukan servis jika pemain lawan sudah siap
memulai permainan. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan
untuk menerima servis yang telah dibayangkan. Jika penerima servis belum siap,
maka penerima tersebut dapat mengangkat tangan sebagai tanda bahwa dia belum
siap menerima servis dari pemain lawannya.
Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-
masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan
lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket. Pemain yang
melakukan dan menerima servis atau pemain lain dalam nomor ganda tidak boleh
melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat memecah konsentrasi tim lawan
ketika akan melakukan servis.
Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah. Jika shuttlecock tidak dapat menyebrangi net
maka tentu saja poin akan diberikan pada tim lawan.
10. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan
akan menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan
oleh pemain yang berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis),
maka satu angka diperoleh pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan
yang melakukan servis).
11. Kesalahan terjadi jika
a. Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket
berada di atas ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari
kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan
pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket.
b. Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah
yakni ke sisi yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau
jatuh di muka garis servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis
panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan.
c. Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki
penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak
bersebarangan diagonal dan bidang servis pelaku servis, sampai pukulan
servis selesai dilakukan.
d. Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan
gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya.
e. Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas
lapangan, melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-
langit, menyentuh dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian
pemain.
f. Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum
menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan.
g. Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau
tiang peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.
h. Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau
shuttlecock dipukul dua kali berurutan.
i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia
berada di dalam atau di luar batas lapangan.
j. Pemain menghalang-halangi lawan.
12. Umum
a. Pelaku servis tidak boleh melakukan servis hingga penerima servis
dalam keadaan siap. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan
gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan.
b. Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang
servisnya masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus
tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock
disentuh raket.
c. 1) jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui
jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah.
2) jika saat servis dan reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan
let.
3) jika penerima servis dinyatakan salah karena bergerak pada saat servis
sedang dilakukan, atau karena tidak berada dalam batas bidang servis yang
seharusnya, sementara pada saat yang sama pelaku servis juga dinyatakan
melakukan kesalahan, maka diajukan let.
4) Jika diajukan let, permainan yang terjadi servis sejak servis terakhir
yang benar, tidak dihitung. Pemain yang baru saja melakukan servis akan
melakukan servis ulang, kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan.
d. Jika pelaku servis pada saat melakukan servis tidak mengenai
shuttlecock, maka ia dianggap melakukan kesalahan (fault); tetapi jika
shuttlecock tersentuh raket, servis telah dianggap telah dilakukan.
e. Jika dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap
tersangkut disana, atau menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya,
atau menyentuh lantai diluar lapangan; dan pemain lawan menyentuh
jaring atau shuttlecock dengan raket dan tubuhnya, maka tidak ada pinalti,
sebab shuttlecock dianggap dalam permainan.
f. Jika pemain memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada
dekat jaring dengan harapan bahwa shuttlecock akan terpukul kembali
olehnya, hal ini dianggap menghalangi lawan. Maka wasit wajib
menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut terjadi tanpa
pemain mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka wasit
harus memberikan keputusan.
13. Kontinuitas Permainan
Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir
pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali:
a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional
Badminton Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak
lebih dari 5 menit) yakni antara pertandingan kedua dan ketiga.
b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat
dibutuhkan (maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan
ketiga, baik untuk tunggal, ganda atau keduanya.
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat
menunda permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya
dibutuhkan.
1. Peraturan Service Bulutangkis
Servis (Service) adalah pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan
untuk memulai suatu permainan bulutangkis. Cara melakukan service
yang baik dan benar bisa dibaca. Service dilakukan dari satu sisi lapangan
(kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Bila kok
jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan keluar dan poin untuk
penerima servis. Antara partai tunggal dan ganda memiliki area servis
masing-masing yang berbeda. Pengungdian service dilakukan sebelum
permainan dimulai, seorang wasit melakukan pengundian terlebih dahulu
untuk menentukan siapa yang pertama berhak melakukan servis.
Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan
bulutangkis antara lain :
Pada saat memukul, kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket.
Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
Kaki kiri statis.
Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan
olahraga bulutangkis :
Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar
dengan grip raket.
Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
Kaki kiri melakukan langkah.
Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
3. Partai/ Bentuk Permainan Bulutangkis
Ada lima partai dalam permainan bulutangkis yang biasa dimainkan, yaitu:
Partai tunggal putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putra dengan seorang pemain putra dari lawan. Contoh pemain
tunggal putra adalah Taufik Hidayat.
Partai tunggal putri , yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putri dengan seorang pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain
tunggal putri adalah Susi Susanti.
Partai ganda putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putra dengan dua orang pemain putra dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putra adalah Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan.
Partai ganda putri, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putri dengan dua orang pemain putri dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putri adalah Greysia Poli dan Nitya Krishinda.
Partai ganda campuran,yaitu permainan yang dimainkan oleh pasangan
putra putra dengan pasangan putra putra putri juga dari tim lawan. Contoh
pemain ganda campuran adalah Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir.
a) Pukulan Servis
Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai
permulaan permainan. Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan)
menyilang menyeberangi jaring ke area lawan.
Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda. Bila kok jatuh di luar
area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima
servis. Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin
yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan
untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari
posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol. Pada set pertama
pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan
undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set
sebelumnya. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
1) Pukulan servis panjang
Servis panjang hampir sama dengan gerakan mengayun pada pukulan
forehand dibawah tangan. Pemain harus berdiri didekat garis tengah dan kira-kira
4 hingga 5 kaki (1,5 meter) di belakang garis servis pendek. Posisi ini
menempatkan pemain dekat dengan bagian tengah lapangan dan kira-kira sama
jauhnya dengan semua sudut lapangan. Salah satu kaki dimajukan ke depan
dengan kaki belakang adalah kaki yang lebih dominan. Tangan yang memegang
raket adalah tangan yg lebih dominan, sedangkan tangan satunya lagi memegang
kok. Ayunkan tangan yang memegan raket dari belakang ke depan menuju kok
yang dilepas oleh tangan satunya. Kok harus melambung tinggi menuju garis
belakang lawan. Setelah itu, pindahkan tubuh ke posisi tengah lapangan untuk
tunggal, sedangkan untuk double pindah ke posisi masing-masing dan bersiap
menerima kok jika lawan berhasil mengembalikannya.
2) Pukulan servis pendek.
Persiapan untuk melakukan servis pendek sama dengan persiapan servis
panjang. Salah satu yang membedakan adalah posisi berdiri lebih dekat ke garis
servis yang kira-kira berjarak +/-15cm. Selain itu, dorongan kok harus
melambung rendah di atas net dan mendarat tipis melewati garis servis lawan.
Servis pendek memiliki keuntungan jika menggunakan pegangan backhand,
karena bola akan lebih cepat dan bergerak dengan jarak yang lebih pendek.
b) Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang
garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat di lakukan dengan dua cara. yaitu:
1) Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala
dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. Pukulan
overhead terbagi menjadi dua, yaitu:
A) Pukulan Forehand Overhead
Gerakan pukulan forehand overhead hampir sama dengan gerakan
melempar bola. Gerakan ini bertujuan melambungkan kok ke arah belakang
wilayah lawan dengan menggunakan pegangan forehand di atas kepala.
Pelaksanaannya:
Pegang raket di tangan kiri dan posisi raket tegak lurus.
o Tangan kanan memegang senar.
o Tangan kanan arahkan ke pegangan raket.
o Telapak tangan berada pada ujung pegangan tangan.
o Jari telunjuk agak terpisah dari jari-jari lainnya.
o Ibu jari melingkar wajar.
o Jari-jari lainnya agak renggang.
B) Pukulan Backhand Overhead
Gerakan ini bertujuan melambungkan kok ke arah belakang wilayah lawan
dengan menggunakan pegangan backhand di atas kepala.
Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan
cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi
ke belakang. Pelaksanaannya:
c) Pukulan Clear
Pukulan ini memiliki tujuan untuk membuat bola menjauh dari lawan
sehingga membuat lawan bergerak lebih cepat dan bisa membuat lawam lebih
lelah. Pukulan clear dapat dilakukan dengan pegangan forehand maupun
backhand, pada posisi overhead ataupun underhand.
Pukulan drop shot adalah pukulan rendah tipis di atas net dan pelan,
sehingga kok langsung jatuh menuju lantai. Pukulan drop shot dapat dilakukan
dengan pegangan forehand maupun backhand, pada posisi overhead ataupun
underhand.
e) Pukulan Smash
f) Pukulan Drive
a) Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada
servis kedua.
b) Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang
telah diraih oleh pasangan tersebut.
c) Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya
diraih oleh lawan.
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem
perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah
memenangkan dua set.
Kejuaraan Dunia
Kejuaraan Dunia Junior
Piala Thomas (beregu putra)
Piala Uber (beregu putri)
Piala Sudirman (beregu campuran)
Bulu tangkis pada Olimpiade
3 Super Series
5 Grand Prix
6 International Challenge
7 International Series
8 Future Series
Barcelona Budikusuma (INA)
Hermawan
Susanto (INA)
Poul-Erik Høyer
1996 Atlanta Dong Jiong (CHN) Rashid Sidek (MAS)
Larsen (DEN)
Huang Hua (CHN)
1992 Bang Soo-
Susi Susanti (INA)
Barcelona hyun (KOR)
Tang Jiuhong (CHN)
Bang Soo-
1996 Atlanta Mia Audina (INA) Susi Susanti (INA)
hyun (KOR)
Gong Camilla
2000 Sydney Ye Zhaoying (CHN)
Zhichao (CHN) Martin (DEN)
2004 Athena Zhang Ning (CHN) Mia Audina (NED) Zhou Mi (CHN)
Maria Kristin
2008 Beijing Zhang Ning (CHN) Xie Xingfang (CHN)
Yulianti (INA)
Li Yongbo
dan Tian Bingyi (CHN)
Kim Moon-soo
1992 Eddy Hartono
dan Park Joo-
Barcelona dan Rudy Gunawan (INA)
bong (KOR)
Razif Sidek
dan Jalani Sidek (MAS)
Gil Young-ah
Hwang Hye- dan Shim Eun-jung (KOR)
1992 young Guan Weizhen
Barcelona dan Chung So- dan Nong Qunhua (CHN)
young (KOR) Lin Yan Fen
dan Yao Fen (CHN)
Lee Kyung-
Du Jing dan Yu Zhang Yawen dan Wei
2008 Beijing won dan Lee Hyo-
Yang (CHN) Yili (CHN)
jung (KOR)
Tri
2000 Zhang Jun Kusharyanto Simon Archer
Sydney dan Gao Ling (CHN) dan Minarti dan Joanne Goode (GBR)
Timur (INA)
Nathan
2004 Zhang Jun Robertson Jens Eriksen
Athena dan Gao Ling (CHN) dan Gail dan Mette Schjoldager (DEN)
Emms (GBR)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlet
yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.Minat
Bulutangkis juga harus dikembangkan diseluruh pelosok daerah di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://dikatama.com/materi-teknik-dasar-permainan-bulu-tangkis/
http://www.bukusekolah.org/2016/07/teknik-dasar-bulu-tangkis-atau.html
http://edhay76.blogspot.co.id/2015/03/sarana-dan-prasarana-dalam-
permainan.html
http://one-sport-station.blogspot.co.id/2014/09/cara-bermain-dan-peraturan-
bulutangkis.html
http://www.kabarsport.com/2015/12/peraturan-bulutangkis.html
http://aldianwidjaya.blogspot.co.id/2015/09/Makalah-Lengkap-Bulu-Tangkis.html
http://dikatama.com/sejarah-bulu-tangkis/
http://pustakamateri.web.id/permainan-bulu-tangkis/