Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Daftar Isi ..............................................................................................................................i


BAB I Sejarah Terbentuknya Sepak Bola di Tingkat Dunia ... ...........................................2
BAB II Masuknya Sepak Bola di Indonesia .................. .....................................................4
BAB III Peraturan, Pelanggaran, Teknik Dasar, Fasilitas Pendukung Dalam
Permainan Sepak Bola..........................................................................................................6
BAB IV Kesimpulan dan Saran............................................................................................9

1
BAB I
SEJARAH TERBENTUKNYA SEPAK BOLA DI TINGKAT DUNIA

1.1 PENDAHULUAN
Sepak bola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-
masing beranggotakan sebelas orang. Olahraga ini sangat terkenal dan dimainkan
di 200 negara. Permainan sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-
banyaknya dengan menggunakan bola kulit berukuran 27-28 inci. Lapangan yang
digunakan dalam permainan ini memiliki lebar 50-100 yard dan panjang 100-300
yard. Gawang tempat mencetak gol terletak di bagian ujung lapangan dengan
dibatasi jaring berukuran tinggi 8 kaki dan lebar 24 kaki.

1.2 LATAR BELAKANG


Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang
dimaksud itu sepak bola modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah
ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai pelosok dunia dalam bentuk
yang berbeda-beda.
Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China
sekitar abad ke 2 – 3 zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan
juga bukti keberadaan sepak bola di Kyoto, Jepang. Di Indonesia, sepak bola
pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda, perkembangannya pun
menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat itu.
Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun
digunakan sebagai olah raga “perang”. Saat itu ada semacam kepentingan
pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu bola diperebutkan dua kampung.
Permainannya pun cenderung kasar dan brutal. Gak heran kalau akhirnya banyak
makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di
timur Inggris bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang
lawan. Dengan cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya
dilarang oleh pemerintahan Inggris.
King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan
brutal ini. Sementara di Scotland, King James 1 pada tahun 1424
memproklamirkan kepada semua pria untuk tidak main bola – “That na man play at
the Fute-ball”. Begitu pun seterusnya.
Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa
menghentikan permainan ini di masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus
ternama di Inggris, Eton College mencoba membuat aturan permainan sepak bola.
Aturan ini berkembang dan diterapkan di banyak perguruan tinggi, dimodifikasi
hingga dikenal dengan nama Cambridge Rules tahun 1848. Namun pada
perkembangannya pun aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu aturan
Rugby School dan aturan Cambridge. Yang membedakannya saat itu adalah bola
yang boleh dipegang dan dibawa berlari.

2
Pada tanggal 26 October 1863, sebelas klub dan sekolah London mengirimkan
perwakilannya untuk sebuah pertemuan di Freemanson’s Tavern untuk
mengkukuhkan satu peraturan mendasar untuk aturan permainan yang akan mereka
mainkan. Dari pertemuan ini lah lahir The Football Association. Kekuatan
kelompok ini makin solid hingga membuat gerah penggemar Rugby. Pada tanggal
8 Desember 1863 para rugger (sebutan untuk rugby) memutuskan untuk berpisah.
Kini ada Rugby School dan The Football Association.
Pada tahun 1869, para anggota The Football Association (sering disebut
Asscociation) mulai mengkukuhkan larangan memegang bola saat bermain. Ini
adalah awal aturan hands-ball.
Charles Wreford Brown adalah pemainrugger handal, rugger adalah sebutan rugby
muncul dari istilah slang mahasiswa di Oxford yang gemar memendekkan sebutan
lalu diberi imbuhan di akhir “er” – rug + er = rugger. Suatu ketika Charles
ditawarkan apakan dirinya ingin bermain rugger? Namun dirinya menolak dengan
menyebukan bahwa dirinya lebih suka SOCCER (slang dari kata AsSOCiation).
Sejak itulah sebutan soccer mulai sering dipakai.
Tahun 1888, William McGregor – pengurus klub Aston Villa mendekati 12 klub
soccer yang ada untuk melakukan tanding rutin yang kemudian diberi nama
English Football League. Kedua belas klub itu adalah :
- Accrington (Old Reds)
- Aston Villa
- Blackburn Rovers
- Bolton Wanderers
- Burnley
- Derby County
- Everton
- Notts County
- Preston North End
- Stoke City
- West Bromwich Albion
- Wolverhampton Wanderers

Kick-off pertama kalinya liga ini dimulai tanggal 8 September 1888


Sejak itu, saya baru menyadari bahwa FOOTBALL adalah sebutan resmi,
sementara SOCCER digunakan sebagai sebutan in-formal.

3
BAB II
MASUKNYA SEPAK BOLA DI INDONESIA

Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau Sepakbola sering kali digelar untuk
meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain
Sepakbola, bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain,
seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu
hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil Sepakbola paling
disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.

Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering
menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus
untuk Sepakbola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka
kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan Sepakbola.

Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu
militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa. Dari
bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond
(NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal
Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan
termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai
ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan
UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti
Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.

Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari
diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan
Sepakbola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut
membentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit
Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan
Biak, Roxy, Jakpus.

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan


suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu
berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun
1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa
Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang
Indonesia.

Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de
Wolf, mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi,
seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai
juara pada kejuaraan PSSI ke-3.

4
Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia
(Hindia Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische
Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan
PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April
1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang
lama tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya
kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan
bendera NIVU yang diakui FIFA.

Pada masa Jepang, semua bond Sepakbola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan
pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan
olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali
semarak.

Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan
pertama kali di Solo. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang
dipertandingkan. Sejalan dengan olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang
makin populer di masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga
pun meningkat. Di tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga
Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen
ini jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen,
toko olahraga di Pasar Baru juga menyediakan peralatan Sepakbola.

Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah
henbal, trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan
tendangan 12 pas. Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola
Inggris dimulai sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah
persepakbolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di
beberapa klub Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg,
Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain indo mulai luntur di tahun
1960-an.

5
BAB III
PERATURAN, PELANGGARAN, TEKNIK DASAR, FASILITAS
PENDUKUNG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

A. Peraturan
1. Peraturan tentang lapangan permainan
a. Permukaan lapangan rata.
b. Bentuk lapangan empat persegi panjang, panjang garis samping 100-110
meter dan garis gawang 64-75 meter.
c. Tanda-tanda perbatasan setebal 12 cm.
d. Daerah gawang, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 5,5 meter
dan lebar 5,5 meter.
e. Daerah hukuman, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 16,5
meter dan lebar 6,5 meter.
f. Busur lingkaran dan lingkaran tengah, jari-jarinya 9,15 meter.
g. Daerah sudut, jari-jarinya 1 meter dan tiang bendera sudut minimum 1,5
meter.
h. Titik penalti, jaraknya sejauh 11 meter dari titik tengah tiang gawang.
i. Gawang-gawang, tinggi gawang 2,44 meter, lebar mistar gawang 7,32
meter dan garis tengah tiang dan mistar gawang 12 meter.

2. Peraturan tentang bola


a. Bentuk bola bulat.
b. Lingkaran bola 68-71 cm.
c. Bahan bola terbuat dari karet, kulit, atau bahan lain yang sejenis dan tidak
membahayakan.
d. Berat bola 396-453 gram.
e. Tekanan udara bola 0,60-0,70 atmosfer.
f. Warna bola jelas terlihat.
g. Dalam pertandingan resmi, bola yang digunakan adalah bola panitia yang
telah memenuhi standar.
h. Jika bola hilang atau kempes, maka akan diganti dengan bola cadangan dari
panitia pada saat bola keluar lapangan.

3. Peraturan tentang jumlah pemain


Jumlah pemain dari tiap-tiap regu maksimal 11 orang dan minimal 7
orang yang salah satunya penjaga gawang. Selama pertandingan berlangsung,
pemain tidak diperkenankan meninggalkan lapangan kecuali seizin wasit.
Pergantian pemain selama permainan sebanyak 3 kali dari lima orang pemain
cadangan yang terdaftar.

6
4. Peraturan tentang lama permainan
Permainan dilakukan dua babak, tiap babak lama waktunya 45 menit.
Waktu istirahat di antara kedua babak selama 5-10 menit. Pada babak tambahan
lama waktunya 2x15 menit. Tambahan waktu terjadi karena adanya waktu
terbuang oleh insiden yang terjadi pada saat permainan. Lamanya tambahan
waktu ini ditentukan oleh wasit. Sesaat waktu permainan akan berakhir dan
terjadi tendangan, maka tendangan itu tetap dilakukan. Jika pada babak pertama
waktunya kurang dari 45 menit, sisa waktunya akan dilanjutkan sesudah
istirahat sebelum babak kedua dengan posisi gawang tetap sama.

B. Pelanggaran
1. Menerjang lawan secara kasar.
2. Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang-
halanginya.
3. Memukul atau mencoba memukul lawan
4. Melompati pada lawan.
5. Menendang atau mencoba menendang lawan.
6. Menjatuhkan lawan, yaitu menjatuhkannya dengan kaki atau dengan
melakukan sliding dari depan atau dari belakang lawan itu.
7. Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan.
8. Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan.
9. Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul,
dan mendorong bola. Pelanggaran terhadap ini mengakibatkan hukuman
satu tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga gawang,
selama ia berada dalam daerah gawang. Adapun jika melakukan
pelanggaran seperti berikut, maka ia memberikan kesempatan pada lawan
untuk melakukan tendangan bebas tidak langsung di tempat pelanggaran
terjadi.
Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang
bola yang sedang dipegang oleh penjaga gawang.
2. Menerjang dengan cara yang tidak jujur.
3. Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya
berdiri diantara bola dan lawan.
4. Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu:
a) keluar dari daerah gawangnya;
b) menghalang-halangi seorang lawan; atau
c) hendak memegang bola.
5. Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah
sambil memegang bola dengan idak memantulkan bola ke tanah.

7
C. Teknik Dasar
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari:
a. Mengenal bola.
b. Menendang bola (shooting).
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola.
d. Menggiring bola (dribbling).
e. Menyundul bola (heading).
f. Melempar bola (throwing).
g. Gerak tipu dengan bola.
h. Merampas atau merebut bola.

D. Fasilitas Pendukung Permainan Sepak Bola


Fasilitas dan Perlengkapan Permainan
- Lapangan
- Tanda Batas
- Daerah Gawang
- Daerah Tendangan Hukuman
- Gawang
- Bola
- Perlengkapan Pribadi
1. Sepatu dan kaos kaki
2. Baju/kaos tim sepak bola (untuk penjaga gawang berbeda)
3. Pelindung tulang kering
4. Kaos tangan (khususnya untuk penjaga gawang)

8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di
Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan
menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan
sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari
terutama mulai abad ke-16. Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan
berdirinya Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19
April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di
Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia.[15] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering
digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun
tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap
kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion
Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.

4.2 Saran
Diharapkan sepak bola Indonesia menjadi sepakbola sebagai sebuah industri yang
menjanjikan dengan ditopang infrastruktur yang mumpuni. Yang memperhatikan
pembinaan usia dini untuk dapat menjadi pesepakbola profesional. Selain itu,
diharapkan kualitas sumber daya manusia terutama pelatih dan wasit sebagai
bagian dari suksesnya pelaksanaan sebuah pertandingan. Semoga kompetisi
sepakbola indonesia bersih sehingga dunia internasional tidak akan memandang
sebelah mata terhadap kompetisi indonesia.

Dengan kompetisi yang terlaksana dengan baik, Saya pun berharap hal tersebut
memiliki imbas terhadap prestasi tim nasional indonesia. “muara kompetisi adalah
tim nasional. Dan filosopi timnas adalah akan kuat di masa depan jika pembinaan
dini itu benar dari sekarang.

9
MAKALAH
OLAH RAGA SEPAK BOLA

DISUSUN OLEH:
BANGUN AZHAR RAMADIFARI
M.DZAKI AKMAL
M.AZIZ ASHARI
M.FERDIN ALVRINDO
ANUGRA ZICO PRATAMA
IQBAL HUSEIN

Kelas VIII.U.2

SMP MUHAMMADIYAH 4 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2019/2020

10

Anda mungkin juga menyukai