Bola voli merupakan olahraga permainan yang dilakukan oleh dua tim atau
regu yang saling berlawanan. Setiap regu hanya memiliki pemain yaitu 6
orang dalam sebuah pertandingan dan dapat digantikan oleh pemain
cadangan jika pemain inti mengalami cidera. Pada permainan ini tumpuan
utamanya adalah pada kekuatan tangan, lompatan dan kekuatan kaki.
Bola voli memiliki lingkaran keliling dari 65 sampai 67 centi meter. dan
berat dari 260 sampai 280 gram. dan memiliki angin dalam bola adalah
sekitar 4,26 sampai 4,61 psi. Ukuran tinggi net putra adalah 2,43 meter
dan untuk net putri adalah 2,24 meter. Sistem poin pada permainan ini
adalah dengan menentukan banyaknya poin yang diperoleh dari bola yang
memasuki area dalam lapangan lawan tetapi, jika bola keluar dari area
lawan maka lawan akan mendapatkan point.
Olahraga bola voli pada saat awal ditemukan dan diberi nama dengan
Mintonette. Permaianan bola voli pertama kali ditemukan oleh William G.
Morgan yang lahir pada tahun 1870 di Lockport, New York. Disaat itu
Morgan bekerja sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani (Director of
Phsycal Education) tepatnya pada tahun 9 Februari 1895, di Holyoke,
Massachusetts Amerika Serikat .
1
2. Olahraga baseball
3. Olahraga tenis
4. Olahraga bola tangan (handball)
Perubahan nama ini terjadi pada tahun 1896, ketika terjadi demonstrasi
pertandingan perdana di International YMCA Training School. Saat itu
Director of the Professional Physical Education Training School yang
bernama Dr. Luther Halsey Gulick memberikan surat panggilan kepada
morgan terkait dengan permaianan yang telah ia ciptakan dan akan
dipresentasikan atau didemonstrasikan di stadion kampus yang baru.
Induk organisasi yang ada di Indonesia yaitu persatuan bola voli seluruh
indonesia (PBVSI) berdiri pada tanggal 22 Januari 1955. Dan yang
menjabat sebagai ketuanya adalah W. J. Latumenten. Kemudian setelah
berdirinya induk organisasi indonesia berdiri, maka pertama kali diadakan
sebuah kongres dan kejuaraan nasional yaitu pada tanggal 28 sampai 30
Mei 1955 yang diselenggarakan di Jakarta.
Sekian artikel yang mempelajari tentang sejarah bola voli. Mungkin ada
beberapa informasi yang kamu baru ketahui setelah membaca artikel ini.
Baca juga artikel Teknik passing bawah dan passing atas bola voli yang
harus kamu ketahui supaya permainan voli menjadi lebih profesional.
2
SEJARAH SEPAK BOLA
3
Sepak bola di Indonesia
4
Sejarah bola basket
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith,
seorang guru olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan
tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat
Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di
ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim
dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia
mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang
sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,
sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan
permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh
James Naismith.
Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-
klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung,
Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari
sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang
pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan
nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik
pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim
Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).
5
Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola
basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi
diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite
Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga,
meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi
bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk
menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola
Basket Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi.
6
Sejarah TENIS MEJA
Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh
orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis
meja mempunyai beberapa nama, salah satunya "whiff-whaff", dan
disarankan bahwa permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara
Inggris di India atau Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali
ke Inggris. Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai net, di mana dua
bukunya berfungsi untuk memukul bola golf. Nama "ping-pong" digunakan
hampir semua negara sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd
menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Nama "ping-pong"
kemudian lebih digunakan untuk permainan yang dimainkan peralatan
Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja. Situasi yang
sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak nama
"ping-pong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya
merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah
nama menjadi "tenis meja" dibanding menggunakan nama yang lebih
umum, namun dengan merek dagang.
Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti
Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London menjadi
tuan rumah Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933,
Asosiasi Tenis Meja Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika,
dibentuk.
Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak
Komunis di Perang Saudara China mempunyai "hasrat untuk Tenis Meja
asal Inggris" yang menurutnya "ganjil".
7
Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Olahraga tenis meja masuk ke negara Indonesia pada sekitar tahun 1930-
an dan hanya dimainkan di batal-batal pertemuan umum orang Belanda
dikenal dengan nama societeit. Sekitar tahun 1940-an olahraga tenis meja
sudah mulai dimainkan oleh masyarakat Indonesia melalui golongan
pamong dan pegawai negeri Indonesia. Pada tahun yang sama PTMSI
(persatuan tenis meja seluruh Indonesia) menjadi anggota dari Table Tennis
Federation of Asia yang disingkat TTFA.
Perlombaan kejuaraan tenis meja pada tingkat Asia yang diadakan oleh
Table Tennis Federation of Asia (TTFA) sudah diikuti oleh Persatuan tenis
meja seluruh Indonesia (PTMSI) yang diselenggarakan di Negara Singapura
dan Manila. PTMSI resmi menjadi anggota International Table Tennis
Federation pada tahun 1961, dan tercatat sebagai negara anggota ke-73.
8
Sejarah Bulu Tangkis
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania
di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal
sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona
pada masa itu.
Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan
internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan
Kejuaraan All England.
PBSI lahir di tengah gejolak revolusi. Saat itu, sebagai bangsa yang baru
lahir, Indonesia berjuang keras agar punya prestasi di tingkat dunia. Bung
Karno sendiri menggelorakan “Nation Building”. Ia menganjurkan agar
olahraga bisa menjadi alat untuk mengenalkan Indonesia pada dunia. Bung
Karno kemudian menerbitkan Kepres No 263/1963 untuk mencanangkan
Indonesia jadi 10 besar dalam bidang olahraga. Tim bulutangkis segera
menerjemahkan keinginan Bung Karno itu. PBSI pun berpartisipasi dalam
IBF tahun 1953.
“Oleh karena itu maka pada saat Saja memberi restu kepada regu Thomas
Cup pertama kali saya telah berkata, hai, anak-anakku, kau pergilah
kepertandingan Thomas cup itu. Aku tidak bisa memberi bekal kepadamu
daripada restuku dan daripada permintaan kepadamu, supaja engkau
sekalian dedicate engkau-punja hidup itu kepada sesuatu hal yang luhur
dan suci,” demikian pesan Bung Karno kepada tim Thomas Cup Indonesa.
10
Tahun 1961, tim bulutangkis Indonesia kembali merebut piala. Indonesia
menumbangkan raksasa Thailand di final. Lalu, di piala Thomas 1964 di
Tokyo, Jepang, Indonesia kembali menang setelah menumbangkan
Denmark. Namun, saat piala Thomas 1967 di Jakarta, Indonesia justru
gagal. Penyebabnya, Indonesia diskor karena insiden penonton. Namun, di
piala Thomas 1970 di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia berhasil
membalasnya.
Era Kejayaan
Era 1960-an hingga 1970-an boleh disebut era kejayaan bulutangkis
Indonesia. Jaman itu muncul legenda besar: Rudy Hartono. Namanya
tercatat di Guinness Book of World Records sebagai pemegang rekor All-
England. Rudy Hartono merebut juara All-England sebanyak delapan kali.
Tujuh kali berturut-turut, yaitu dari 1967 hingga 1974. Kemudian menang
lagi di tahun 1976. Saingan terdekatnya, Erland Kops, meraih juara 7 kali.
Masa surut
Tahun 2000an hingga sekarang, bulutangkis Indonesia mengalami
kejatuhan. Sejak 2004 hingga 2012 (era pemerintahan SBY), Indonesia tak
pernah lagi membawa pulang piala Thomas dan Piala Uber. Piala All
England juga tak pernah lagi dipegang Indonesia.
11
Di piala Thomas 2012, Indonesia malah tidak masuk di semi-final. Tim
Indonesia ditumbangkan Jepang. Itulah pertama-kalinya Indonesia tidak
masuk semi-final dalam kejuaraan bergengsi itu.
Tidak sedikit atlet Indonesia yang berprestasi dulunya pas sekarang sudah
pensiun tidak jelas jadi apa. Bahkan ada yang terlantar. Ini juga yang
membuat tidak banyak kemauan yang ada dari diri anak-anak Indonesia
untuk menjadi atlet. Jika masalah-masalah mampu diatasi dengan baik,
bukan tidak mungkin Indonesia bisa bangkit dan berjaya lagi di bulu
tangkis dunia.
12
Sejarah Permainan Bola Kasti
Dalam sejarahnya, permainan Kasti telah dimainkan di Inggris sejak zaman Tudor
pada tahun 1744 di Pretty little Pocket-Book yang saat itu disebut " lingkungan "
oleh John Newbery.
Pada tahun 1828, William Clarke di London menerbitkan edisi kedua dari buku
The Boy, yang meliputi aturan Kasti yang dicetak pertama di Inggris.
Sementara dua asosiasi yang berbeda, berbagi elemen permainan dan budaya yang
sama. Kompetisi ini diselenggarakan antara tim dari kedua tradisi, dengan
permainan yang dilakukan bergantian antara kode dan satu versi yang dimainkan
di pagi hari dan satu lagi di sore hari.
Dinasti Tudor adalah dinasti raja dan ratu di Inggris. Garis penguasa ini dimulai
pada tahun 1485, ketika Henry VII mengalahkan Richard III pada Pertempuran
Bosworth. Henry diterima sebagai raja sesungguhnya.
Meskipun Kasti diasumsikan lebih tua dari bisbol, referensi sastra untuk bentuk
awal utama 'bola' di pra-Inggris Raya. Permainan ini sekarang dimainkan hingga
tingkat internasional.
13
Kasti modern
Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan
2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan
tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut
dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan
permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan
menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang
menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu
roboh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka
kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu.
Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga
sofbol atau bisbol.
Versi lain permainan kasti yang banyak dimainkan anak anak sekolah dasar:
pemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi
mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan
tiang dimana pemain serang (yang mendapat giliran pukul) tak boleh di"gebok"
atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan
oleh salah seorang pemain jaga. Pemain jaga berjaga dilapangan untuk mencoba
menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke
pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau
pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di"gebok" dia dinyatakan
mati dan kedua regu berganti - regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain
serang yang berhasil pulang mendapat satu angka. Regu yang mendapat angka
terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang. Permainan ini
memang menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat,
menangkap dan melempar. Terdiri dari 2 base dengan jarak minimal 20 meter.
14
SEJARAH SOFTBALL
Sofbol atau dikenal dengan softball adalah olahraga bola beregu yang
terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan
oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan
perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol
saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh
seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu
pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat
sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap
tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri
marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate.
Sejarah
Permainan sofbol bermula di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung
Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887
secara tidak sengaja oleh George Hancock.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan
Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan
itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam
ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball. Karena bentuk bola yang
berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang
digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan
waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor,
recreation ball, dan playground ball.
15
menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926 nama "softball" digunakan
walaupun belum diresmikan.
Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada
tahun 1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh
memberikan standardisasi peraturan sofbol. Sudah banyak perubahan
peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, di mana terdapat
perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke
sepuluh dinamakan “shortfielder” pada saat itu bertugas sebagai penjaga
daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di belakang dalam. Tahun
1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putera
dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).
Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim
yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita
maupun pria , dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet
dapat memainkan sebagai kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik
atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin
yang diperlukan, sejenis dalam bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi
Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap
tahun. Ini tidak termasuk anggota pria maupun wanita yang bertanding
dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga
yang digemari baik pria wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi
kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol
Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan
kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966 di bawah
sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball
Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk wanita
tahun 1965.
16
Sejarah rounders
17
SEJARAH ATLETIK
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini
berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik
merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama
pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah
PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Sejarah
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum
Masehi di mana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada
beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik Games
The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di Argolid setiap dua tahun. The
Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua
tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game
memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda
dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran
galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi digelar di Delphi tiap
empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung).
Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik,
dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering
dihubungkan dengan pelatihan tempur. Pada masa abad pertengahan anak
seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan
tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan
sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Pada abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk
dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary
College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun
1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua
diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School
Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun
kemudian oleh C.T Robinson di mana dia seorang murid disana pada tahun
1838 sampai 1841. Eeck Military Academy di mana Woolwich
menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849,
tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford
dari 1850.
20
- Darwati , pelari 100 m
- Anie Salamun , Pelempar cakram
Pada tanggal 3 September 1950 berkumpullah tokoh-tokoh atletik
dari perhimpunan atletik beberapa daerah Indonesia di kota Semarang
untuk membentuk Induk organisasi atletik bagi seluruh wilayah Indonesia.
Lahirlah kemudian organisasi atletik yang diberi nama “ Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia” disingkat PASI. Sebagi langkah pertama di Bandung
pada bulan Desember 1950 yang diikuti tidak hanya atlet-atlet dari pulau
Jawa tetapi juga dari Sulawesi. Langkah selanjutnya adalah menjadikan
PASI dapat diterima sebagai anggota IAAF agar atlet-atlet Indonesia dapat
mengikuti Olympiade dan perlombaan-perlombaan Internasional lainnya.
Pemusatan latihan yang pertama kali diadakan di Yogyakarta dalam rangka
persiapan pengiriman atlet untuk mengikuti Asian Games I yang
diselenggarakan di New Delhi, India pada bulan Maret 1951. beberapa atlet
yang memperoleh medali perunggu pada Asian games I adalah :
- Soedarmodjo , untuk lompat tinggi
- Hardarsin , untuk lompat jangkit
- A.F Matulessy , untuk lempar lembing
- Anie Salamun , untuk lempar cakram
- Regu estafet 4 x 400 m atas nama : Tri Wulan, Nyi. Soerjowati, Darwati, dan
Lie Jiang Nio.
PON II diselenggarakan di Jakarta bulan Oktober 1951. Atletik
merupakan perlombaan nomor utama. Selanjuntnya PASI memutuskan
untuk menyelenggarakan kejuaraan atletik setiap tahun. Tahun 1952 di
langsungka kejuaraan Nasional di Surabaya. Untuk pertama kali PASI
mengirimkan atletnya ke olympiade pelompat tingginya Soedarmodjo
dikirimkan ke olympiade di Helsinki. Tahun 1953 dilangsungkan PON III di
Medan. Tahun 1954 dilangsungkan kejuaraan Nasional. Yang selalu
mendominasi perlombaan atletik Nasional adalah Dasuki, untuk lari 100 m,
Yopie Timisela, untuk lari 400 m dan 10.000 m, Soetrio untuk lompat tinggi
galah dan Dasalomba. Soedarmodjo, Maridjo dan Okamona untuk lompat
tinggi. Hendarsin dan Bin Suryo untuk lompat jangkit. Soetrisno, Sarbe
Hupono dan Bram Matulessi untuk nomor lempar cakram dan tolak peluru.
Tahun 1955 dilangsungkan Kejuaraan Nasional di Jakarta. Indonesia
mendatangkan Bin Miner untuk membentuk Coach-coach atletik di
Indonesia yang pada waktu itu belum dimiliki. Tahun 1957
penyelenggaraan PON IV di Makasar (Ujung Pandang). Tahun 1958
kejuaraan Nasional di Jakarta. PASI mengirimkan atletnya ke Asian Games
ke-3 diTokyo.
21
dalam penyelenggaraan tetapi juga sukses dalam prestasi atlet-atletnya.
PASI mengirimkan peninjau ke Olympiade Roma dan mendatangkan
tenaga-tenaga penasihat dari Jepang yang telah berhasil sebagai
penyelenggara Asian Games III. Dibidang peningkatan prestasi PASI
mendatangkan pelatih-pelatih dari luar negeri. Pelatih yang didatangkan
adalah Bin Miner, Norman Ford dan Tom Rosandich dari Amerika Serikat,
disamping untuk meningkatkan prestasi para atlet yang dimasukkan dalam
pusat latihan atau TC (Training Center), mereka juga dimafaatkan untuk
menatar kader-kader pelatih. Indonesia. Segala persiapan menjadi tuan
rumah Asian Games IV berjalan lancar, berkat bantuan sepenuhnay dana
dan fasilitas dari pemerintah RI. Tahun 1962 Asian Games IV dilaksanakan
di Jakarta. Pemusatan latihan yang dilakukan dengan persiapan yang
cukup ternyata membuahkan hasil yang membanggakan. Untuk pertama
kali atlet-atlet Indonesia dapata memperoleh medali emas dalam
perlombaan Internasional meskipun bari tingkat Asia. Mohammad Sarengat
memperoleh 2 medali emas untuk lari 100 m (10,4) dan Untuk lari gawang
110 m (14,3) serta dua perunggu untuk lari 200 m ( 21,6). Awang Papilaya
memperoleh 2 medali perunggu untuk 800 m (2:40,8) dan Lompat jauh.
Regu estafet 4 x 100 m putri memperoleh medali perunggu atas nama
Suratmi, Emawati, W.Tomasoa, Wiewiek Machwijar (50,5). Tahun 1963
penyelenggaraan GANEFO I di
Jakarta.
22
- Ismail Abiddin lari marathon (31.01:40.8)
Rekor Nasional banyak sekali diciptakan pada periode tahun 1962-1963 ini.
Tehun 1964 kejuaraan Nasional di Jakarta. Sayang pada tahun ini
karena alas an politis, Indonesia tidak mengikuti Olympiade yang
diselenggarakan di Tokyo, meskipun atletnya telah dipersiapkan dengan
baik. Pada tahun 1964 ini Indonesia mengirimkan atlet-atletnya ke RRC.
Beberapa rekor dipecahkan ternyata sampai sekarang masih bertahan.
Rekor Untung Pribadi lompat tinggi galah (3,95), I G.Ngurah Manik lempar
lembing 66,91, Usman Effendi tolak peluru 15,26.
Tahun 1965 meletuslah peristiwa G30S/PKI yang merupak tragedi
nasional bagi bangsa Indonesia , sehingga PON VI yang sedianya akan
dilaksanakan di Jakarta gagal. Tahun 1966 mengikuti SEA GAMES V di
Bangkok. Medali perak didapatkan oleh regu 4 x 100 m atas nama
Soepardi, Jootje Oroh, Bambang Wahyudi dan Agus Soegiri.. meskipun
tidak memperoleh medalai, beberapa rekor Indonesia telah dipecahkan di
Bangkok yang sampi tahun 1979 belum diperbaharui antara lain rekor lari
800 m oleh Charanjit Singh (1:50,7) ; rekor lari 4 x 100 m : oleh Eddy,
Charanjit Singh,V Gosal dan Agus Sorgiri (3:15,3) ; rekor lari 3.000 m
Steeple chase oleh Nicky Patiasina (9:25,1) ; tahun 1968 kejuaraan Nasional
di Jakarta yang dikuti oleh para atlet dari Singapura. ; Tahun 1969 PON VII
di Surabaya ; tahun 1970 kejuaraan di Semarang, Indonesia mengirimkan
atletny untuk mengikuti Asian Games VI di Bangkok. Hasil yng diperoleh
medali perunggu untuk lari 200 m dan 100 m atas nama Carolina
Rieuwpassa. Tahun 1971 kejuaraan nasional di Jakarta.
PASI bekerja sama coaching clinic atletik yang diikuti oleh 45 orang
coach muda dari seluruh daerah di Indonesia. Carolina Rieuwpassa dikirim
ke Jerman untuk berlatih menghadapi olympiade Munich. Selama berlatih
di jermania memperbaiki rekor Nasional 100 m menjadi 11,7 detik dan 200
m menjadi 22,2 detik sampai tahun 1979 rekor ini belum ada yang
menumbangkannya. Tahun kejuaraan Nasional di Jakarta Carolina
Rieuwpassa dikirim ke Jerman untuk mengikuti Olympiade di Munich.
Pada lari 100 m babak penyisihan ia menduduki urutan kedatangan ke 6
dengan catatan waktu 12,23 sedangkan pada lari 200 m babak
pendahuluan ia menempati urutan kedatangan ke 6 dengan catatan waktu
24,68 detik. Kemudian PASI mengirimkan 22 atlet kekejuaraan atletik Asia
di Manila tanpa memperoleh medali.
Tahun 1975 kejuaraan Nasional di Jakarta. Pada tahun ini di
selenggarakan Asian Games VII di Taheran Indonesia tidak mengirimkan
tim atletik. Tahun 1975 kejuaraan di Jakarta disamping itu untuk
meningkatkan prestasi atletik di Indonesia perlu meningkatkan frekwensi
perlombaan. Maka pada tahun 1976 ini diselenggarakan kejuaraan atletik
se-Jawa dan Bali di Semarang tahun 1976 merupakan tahun
penyelenggaraan Olympiade. Indonesia mengirimkan Carolina Rieuwpassa
untuk mengikuti olympiade di Montreal. Beberapa atlet ke Pakistan dan
Malaysia. Tahun 1977 penyelenggaraan PON IX di Jakarta. Untuk pertama
kali Indonesia mengikuti SEA GAMES IX di Kuala Lumpur. Indonesia
memperoleh 2 medali emas melalui Carolina Rieuwpassa untuk lari 100 m
dan Usman Efendi untuk lempar cakram, serta 5 medali perak dan medali
perunggu.
23
Tahun 1978 Asian Games VII diselenggarakan di Bangkok. Athun
1978 kejuaraan di Jakarta diikuti juga oleh atlet dari Singapura. Sebagai
balasan ikut sertanya atlet mengikuti Sukan di Singapura. Beberapa rekor
di pertajam : Jefrry Matahelemual memperbaiki rekor dari 200 m menjadi
21,1 detik. Mujiono memperbaiki rekor dari 400 m menjadi 47,8 detik. Regu
nasional 4 x 100 m memecahkan rekor menjadi 40,930detik. Meny Moffu
memperbaiki rekor lari gawang menjadi 51,9 detik. Starlet memperbaiki
rekor 800 m menjadi 2:14,0 detik yang juga mempertajam rekor lari 1.500
m menjadi 4:36,4 detik. Tahun 1978 adalah tahun penyelenggaraan Asian
Games VIII yang seharusnya dilaksanakan di Pakistan, tetapi karena situasi
Negara Pakistan tidak memungkinkan kemudian diselenggarakan di
Bangkok. Karena alasan politis penyelenggaraan perlombaan atletik Asian
Games VIII tidak mendapat restu dari IAAF dan pesertanya diancam
skorsing. Dengan pertimbangan Indonesia akan menjadi tuan rumah SEA
GAMES I tahun 1979, maka Indonesia tidak mengirimkan atlet-atletnya.
Tahun 1979 indonesia menjadi tuan rumah SEA GAMES X di
Jakarta. Indonesia memperoleh 3 medali emas melalui Henny Maspaitela
untuk lari 200 m. Meny Moflu untuk lari gawang 400 m dan regu estafet
atas nama Meny Moflu,haryanto,Matias Mambay dan Mujiono. Sejak tahun
1984 banyak rekor bertumbangan lagi. Tahun 1984 Purnomo memecahkan
rekor lari 100 m menjadi 10.39 detik. Di bagian wanita Henny Maspaitena
memecahkan rekor 100 m menjadi 11,61 detik pada tahun 1985. Pada
tahun ini pula Ketut Widiana dalam lompat tinggi dengan lompatan 2,04 m.
Prestasi atletik Indonesia masih ketinggalan dari negaranegara lain. Untuk
kawasan Asia Tenggara sidah dapat mulai berbicara, tetapi untuk tingkat
Asia lebih-lebih dunia masih jauh tertinggal. Ini menjadi tanggung jawab
bagi generasi muda terutama bagi kita semua para pelajar yang hobi
beroleh raga Atletik untuk mengejar ketinggalan.
24
SEJARAH PENCAK SILAT
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal
dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia,
Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai
dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah
memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di
Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang
mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah
Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh
Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Etimologi
25
Laga final Pencak Silat putri kelas E 65kg - 70kg. Di sebelah kiri Amelia Roring
(Indonesia - medali emas) vs Siti Rahmah Mohamed Nasir (Malaysia - medali
perak). 17 November 2011 pada SEA Games 2011 di Padepokan Pencak Silat
Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Indonesia.
Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di
Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan
sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional
yang berkembang di Indonesia. Nama "pencak" digunakan di Jawa,
sedangkan "silat" digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan
Kalimantan. Dalam perkembangannya kini istilah "pencak" lebih
mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan,
sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.
Sejarah
Bela diri yang berkembang di Nusantara didasarkan pada upaya pertahanan suku
menghadapi musuh, seperti tari perang Nias.
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang
ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau
kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan
menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan
kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di
nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku
asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang,
perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga
abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu
dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih
dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand,
pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal
dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat"
paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini
menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut,
diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula
silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang
beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat
(bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari
Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.
Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke
seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula
silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang
mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap
daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan,
misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang
Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih Majapahit[butuh rujukan] dan Si
Pitung dari Betawi.[butuh rujukan]
27
wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang
dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah
pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan
pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan
oleh para pengawal pengantin pria.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi
bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.
Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para
pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan
Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam
Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak
Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian
yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan
Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang
menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa,
Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga
mengembangkan beladiri ini.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
(PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura,
dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh
pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa.
Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam
pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
28
SEJARAH Renang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Renang
Federasi Renang
Induk organisasi
Internasional (FINA)
Data lengkap
Kategori Akuatik
Dipertandingkan di
sejak 1896
Olimpiade
Sejarah
29
Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor
59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas
Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936.
Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan
sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya.
Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]
30
Tenis
Tenis
International Tennis
Federation
Induk organisasi Indonesia: Persatuan
Tenis Seluruh Indonesia
(Pelti)
Data lengkap
Olahraga kontak
Tidak
fisik
31
atau di luar ruangan
Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau
antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain
menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tujuan permainan adalah
memainkan bola dengan cara tertentu sehingga pemain lawan tidak dapat
mengembalikan bola tersebut.
Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada
semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan
oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang menggunakan kursi roda.
Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad
ke-19 sebagai "tenis lapangan rumput".[1]
Peraturan tenis berubah sedikit sejak 1890-an. Dua perubahan kecil adalah
sejak 1908 hingga 1961 pemain yang melakukan service (pukulan pertama)
harus menjaga salah satu kakinya tetap di tanah hingga service berpindah
dan adopsi sistem tie-break pada 1970-an. Tambahan terakhir yang
diterapkan pada tenis profesional adalah teknologi tinjauan ulang
elektronik.
Tenis dimainkan oleh jutaan orang sebagai olahraga rekreasi dan juga
merupakan olahraga tontontan populer di seluruh dunia. Empat kejuaraan
tenis terkemuka adalah Australia Terbuka yang dimainkan di lapangan
keras, Perancis Terbuka yang dimainkan di lapangan tanah liat, Wimbledon
yang dimainkan di lapangan rumput, dan AS Terbuka yang dimainkan juga
di lapangan keras.
Sejarah
Cikal bakal
32
kuno dinyatakan sebagai bukti. Teori-teori tersebut menyatakan bahwa
kata tenis berasal dari nama sebuah kota Mesir, Tinnis, yang terletak di tepi
sungai Nil dan kata raket dikembangkan dari kata bahasa Arab untuk
telapak tangan, yaitu rahat.[2]
Sebagian besar sejarawan meyakini asal mula tenis adalah permainan kuno
yang dimainkan di bagian utara Perancis pada abad ke-12. Permainan itu
dilakukan dengan memukul bola menggunakan telapak tangan. [3] Louis X
dari Perancis adalah salah satu penyuka permainan jeu de paume,
(“permainan telapak tangan”), yang nantinya berkembang menjadi tenis,
dan ia tercatat menjadi orang yang membangun lapangan tenis di dalam
ruangan menurut gaya modern. Louis tidak menyukai bermain tenis di
lapangan terbuka dan memerintahkan pembuatan lapangan tertutup di
dalam ruangan di Paris "sekitar akhir abad ke-13". [4] Sayangnya, pada Juni
1316 di Vincennes, Val-de-Marne, dan setelah satu permainan khusus yang
melelahkan, Louis meminum sejumlah besar anggur dingin dan kemudian
meninggal akibat radang paru-paru atau pleuritis, meskipun ada juga
dugaan keracunan.[5] Karena kematiannya tersebut, Louis X menjadi
pemain tenis pertama yang namanya dicatat dalam sejarah. [5]
Raket mulai digunakan pada abad ke-16 dan permainannya mulai disebut
"tenis", yang berasal dari istilah dalam bahasa Perancis lama tenez, yang
dapat diartikan "tahan!", "terima!", atau "ambil!", suatu interjeksi yang
digunakan oleh pemain yang melakukan service ditujukan pada lawannya.[6]
Permainan tersebut populer di Inggris dan Perancis, meskipun permainan
tersebut hanya dimainkan di dalam ruangan dan bola sewaktu-waktu dapat
keluar melewati tembok.
33
Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour.
Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan
memainkannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard
court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser
permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada
tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England
Croquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan mencoba untuk
memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses
menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut hingga pada
tahun 1877 mengganti namanya menjadi ‘All Engand Croquet and Lawn
Tennis Club’. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub yang bertempat di
Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk
mendapatkan dana lebih dari biasanya. Oleh karena itu klub mengadakan
turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia
untuk mengadakan pertandingan dan membuat peraturan yang baku
dalam permainan ini. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan
penonton sekitar 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen
Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis
bergengsi di dunia.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-
13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak
peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini.
Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa
yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio
da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi
semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris
"Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan'
(lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan
dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya
merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang
terkenal pada zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah,
yang menjadikannya sebagai permainan biasa.
didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr.
Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa
34
itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874
permainan tenis telah pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr.
James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun
telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah
kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga
bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis
dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis
lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang
pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan tenis di Amerika
Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain
tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia.
Peraturan
Bola tenis.
35
Lapangan
36
SEJARAH SENAM
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, pada masa penjajahan
Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan ditetapkannya
pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah. Karena senam
merupakan bagian dari penjaskes, maka dengan sendirinya senam juga
turut diajarkan di sekolah.
Kendati demikian, cikal bakal penyebaran senam ini dianggap berawal dari
Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam
didirikan di Bandung, ketika pada tahun 1922 dibuka MGSS (Militaire
Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang lulus dari sekolah tersebut
selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia di sekolah-sekolah. Melihat
perkembangannya yang baik kemudian MGSS membuka cabang di
beberapa daerah antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan, dan
Probolinggo.
37
dengan “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik)
yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai,
dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak. Sebelum dan
sesudahnya, murid-murid diharuskan memberi hormat kepada Kaisar
Jepang. Caranya, dengan mengikuti aba-aba yang dikumandangkan, yang
berbunyi “sei kei rei”, semua murid harus membungkuk dalam-dalam
menghadap ke utara (Tokyo) tempat Kaisar Tenno Heika berada.
Masa “Taiso” tidak berlangsung lama. Pada masa kemerdekaan senam yang
diwajibkan Jepang ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua
warisan pemerintah Belanda akhirnya digunakan kembali di sekolah-
sekolah.
38