Anda di halaman 1dari 22

Nama : Jan Nicolas Antonio Lase

Kelas : 2B
NPM : 20228500054
MATA KULIAH OLAHRAGA
HOCKEY

Oleh :
DEDI SURYADI,M.Pd
PENGERTIAN DAN SEJARAH
OLAHRAGA HOCKEY

OLAHRAGA HOCKEY ADALAH : Permainan yang dimainkan


antara dua regu yang tiap pemainnya memegang tongkat bengkot
yang disebut stick untuk menggerakkan sebuah bola.
Hockey merupakan salah satu cabang olah raga permainan yang
dimainkan secara beregu, setiap pemain menggunakan alat yang
disebut sick untuk menahan , membawa dan memukul bola sesuai
dengan peraturan permainan yang telah ditetapkan, kecuali penjaga
gawang yang diperbolehkan menggunakan tangan dan kaki dalam
menahan bola dalam menjaga gawang dari serangan lawan.
SEJARAH OLAHRAGA HOCKEY :
1. PERSIA KUNO
2. MESIR KUNO
RELIEF PERMAINAN INI TERDAPAT DI LEMBAH RAJA
DEKAT BANI HASAN DI MESIR KUNO, di Mesir masa kini,
permainan kuno ini masih dimainkan, dengan stik dari pelapah
palem dn bola keras. Namanya pun mirip, yaitu hoksa. Dari Mesir,
hoksa menyebar ke suku Arab dan bagian lain Afrika Utara, serta
mungkin melalui Kreta ke Yunani. Suku Arab menyebutnya dahwa
dan dimainkan dengan bola kayu. Suku Bahuka di Afrika
menyebutnya thepu dan dimainkan dengan
bola karet. Teori lain menyebut asal-usul hoki adalah permainan
polo, yaitu hoki berkuda. Polo memang sudah dikenal sejak lebih
dari lima ribu tahun yang lalu di Persia Kuno dan merupakan olah
raga kaum bangsawan.
Oleh rakyat kebanyakan permainan yang mahal ini
dipermurah jadi polo tanpa kuda, dan ini mirip hoki. Polo dan polo-
tanpa-kuda ini kemudian menyebar ke dua arah. Satu kea rah India,
Tibet, China dan Jepang,
sedangkan satu lagi melalui Turkistan lalu menyeberang ke Yunani
Kuno. Di Tibet dikenal dengan nama pulu, yaitu bolanya; mungkin
nama polo berasal dari sini. Polo sempat popular di kalangan
bangsawan China. Bahkan pada abad delapan juga dimainkan oleh
kaum putrinya! Ini terungkap dari patung keramik putri bermain
putri-putri bermain polo dari zaman Dinasti Tang. Di Jepang, polo
ini dikenal dengan nama sico dan popular sekitar abad ke empat
belas.
pada kebudayaan Aztek, polo tanpa kuda ini merupakan permainan
antar suku bola dari kayu atau kulit binatang dan stik dari tulang
binatang yang ujungnya melengkung.
Suku Indian Auracana di Amerika Selatan memainkan apa yang
disebut cueka denga stik dari kayu yang panjangnya 125 cm dengan
ujungnya seperti sendok untuk memudahkan mengenai bola.
Bolanya terbuat dari kayu sebesar bola bilyar serta lapangannya
berbentuk segi empat panjang merupan arena yang dihimpit oleh
sejenis tribune sepanjang garis tepi (± 300 meter). Garis tepi
merupakan kaki tribune yang mencegah bola out.Garis gawang
hanya +30 meter. Lapangan sudah ada garis tengahnya. Belum ada,
tujuan permainan adalah memukul-mukul bola sedemikian hinga
melampaui garis gawang lawan. Permainan dimulai dengan sejenis
buli (bully) di titik tengah. Sudah mirip sekali dengan hoki masa
kini bukan? Sayang permainan ini lebih untuk melatih keberaniaan
berperang hingga sangat kasar dan banyak pemain terluka. Tak
heran bila pada abad ketujuh belas permainan ini dilarang oleh
penguasa setempat.
Ada relief di Atena yang dibuat oleh Themistocles (541-460
sebelum Masehi) pada tahun 478 sebelum Masehi yang memuat
adegan permainan ini. Pada relief tampak enam remaja terlibat
dalam permainan, dan ada adegan buli, tapio dengan ujung stik
menghadap ke bawah bukan ke atas seperti sekarang. Dari Yunani
kemudian permainan ini mernyebar ke berbagai tempat di Eropa
dan akhirnya juga ke Inggris dan Irlandia. Tak jelas bagaimana
permainan ini sampai di sana, apakah melalui jalan darat ataukah
laut. Yang jelas sebelum tarikh Masehi di Irlandia dikenal
permainan stik dan bola yang disebut hurling. Diduga ada kaitannya
dengan kebudayaan Kelt dan sisanya masih ada sampai sekarang.
Di Inggris permainan in dikenal dengan nama kappan. Kemudian
pada abad ketujuh belas dikenal dengan nama bandy yang
dimainkan di pantai datar dan keras atau di kolam es. saat musim
dingin. Hoki es kemudian menyebar ke Skandinavia dan di kenal
dengan nama bandy.
England mendapat kehormatan sebagai tempat lahirnya hoki
modern. Pada tahun 1800 sebuah almanak mencatat adanya
permainan ini dan namanya pun sudah hockey. Mungkin berasal
dari kata hook (bagian bengkok stick). Tapi orang Perancis
bersikeras bahwa hoki modern lahir di Perancis dan nama hoki
berasal dari hoquet (tongkat gembala). Pada tahun 1883 hoki
diperkenalkan di klub elit Wimbledon. Perlu diketahui bahwa
England bersama Wales dan Skotlandia merupakan, Negara
anggota, dari Great Britain. Sampai tahun 1992 United Kingdom
mencangkup Great Britian dan Irlandia sejak 1922 United
Kingdom mencangkup Great Britain dan Irlandia utara.
Tahun 1850 lahir Klub hoki pertama dengan nama Black Heat
Hockey Club. Hoki kemudian menyebar ke Wales, Skotlandia, dan
Irlandia. Sekitar tahun 1885 putri di England mulai memainkannya
(mahasiswi Cambridge dan Oxford).
Karena peraturan yang ada (untuk putra!) belum seragam dan masih
kasar, kaum putri membuat peraturan permainan sendiri yang lebih halus. Tahun
1886 terbentuk induk organisasi hoki pertama, yaitu di England, English Hockey
Association. Pada tahun 1893 terbentuk Irish Hockey Association, tahun 1897
dibentuk juga di Wales, kemudian di Skolandia.

Setiap induk organisasi memiliki peraturan permainan sendiri, belum


seragam dan khusus untuk putra. Oleh sebab itu kaum putrid membentuk induk
organisasi sendiri khusus untuk putri. Induk organisasi-organisasi putri bersama-
sama membentuk badan khusus pembuat peraturan permainan untuk putri yaitu
Women Hockey Board (WHB). WHB berhasil membuat peraturan permainan yang
beragam untuk putri dan berlaku untuk seluruh Great Britain! Tak mengherankan
bila di Inggris hoki putrid segera jadi populer, lebih populer dari hoki putra dan
keadaannya masih demikian sampai sekarang!.
Perkembangan Hoki di Indonesia

Masa sebelum tahun 1950


Hoki lapangan, disingkat Hoki, sudah dimainkan di Indonesia sebelum perang
dunia kedua. Dibawa oleh bangsa Belanda, mungkin sekitar tahun 1920 – 1925.
Parahiangan Mixed hockey club (PMHC) di Bandung misalnya lahir desember
1921. Semula para kolonis yang gemar hoki mendirikan klub dan kemudian hoki
berkembang secara khusus di kalangan bangsa Belanda dan Eropa serta segelintir
bangsa sendiri yang beruntung diperkenankan ikut. Kemudian hoki di ajarkan di
SMA yang banyak murid Belandanya (CAS, LYCEUM), kemudian juga di HBS
yang ada murid pribuminya dan HIK yang memang untuk pribumi. Di kalangan
tentara juga hoki dimainkan dan di sini pun terjadi diskriminasi. Di Luchtmacht
(angkatan udara) dan Marine (angakatan laut) hoki dimainkan di kalangan perwira
menengah ke atas. Di Luchtmacht memang praktis tak ada pribuminya, sedangkan
di politie (polisi) yang lebih banyak pribuminya hoki tidak dimainkan, dan sampai
saat ini hoki belum sempat dikenal di kepolisian kita!
Dengan dimainkanya hoki di SMU tersebut, klub mendapat bibit pemain hingga
dapat hidup dan berkembang, terutama di kota-kota besar seperti di Jakarta,
Medan, Bandung dan Surabaya. Beberapa perkebunan dan perusahaan besar
seperti P & T lands di Subang, BAT di Cirebon juga memainkannya. Tapi klub
bangsa sendiri praktis belum ada. Saingan utama klub Eropa adalah klub keturunan
India, yang rupanya terpengaruh oleh fakta bahwa India adalah juara dunia abadi
sejak 1928!

Masa pascaroba 1945-1950


merupakan masa peralihan yang kemudian jadi penting bagi perkembangan hoki di
Indonesia. Pada masa itu hoki di daerah Republik praktis terhenti
perkembangannya. Di daerah pendudukan Belanda, hoki mulai lagi diajakan di
sekolah tersebut di atas, tapi karena murid pribumi makin lama makin banyak
sedangkan murid bangsa Eropa makin sedikit, segera tercipta cukup banyak
sedangkan murid bangsa Eropa makin sedikit, segera tercipta cukup banyak
pemain bangsa sendiri yang kemudian menjadi modal utama untuk perkembangan
hoki di Indonesia selanjutnya.
Bahwa olahraga hoki sangat dekat di hati para tokoh olahraga Indonesia masa itu
tampak jelas dengan adanya rencana untuk memberangkatkabn suatu tim hoki
Indonesia ke olimpiade London 19 48! Rencana kemudian abatal mengingat
suasana politik di Indonesia yang sedang gawat, serta kenyataan bahwa hoki
Indonesia, bukan hanya belum memliki induk organisasi nasional, tapi juga belum
menjadi anggota induk organisasi internasional (IHF), yang sejak tahun 1928
merupakan syarat keikutsertaan.

Masa 1950 – 1955


Harus diakui bahwa sampai saat ini, masa 1950 – 1955 merupakan puncak
kepopuleran hoki di Indonesia, dilihat dari jumlah penggemar dan jumlah lapangan
hokinya. Diajarkannya hoki di sejumlah SMU tersebut di atas yang ini lebih
banyak di tempati siswa Indonesia, merupakan persemaian bibit bagi
perkemnbangan klub hoki. Klub bangsa Indonesia mangkin banyak; klub Eropa
juga membuka pintu bagi bangsa Indonesia dengan cepat dinasionalkan karena
bangsa Eropa berkurang dengan cepat (pulang ke Eropa), sedang anggota
Indonesia terus bertambah.
Bila pasa masa 1950-1955 pemain pribumi masih sempat belajar dari pemain
Belanda/Eropa, pada masa 1955 – 1960 ini pemain pribumi banyak belajar dari
beberapa klub keturunan India yang terdapat di Medan dan Jakarta.

Dengan demikian sungguhpun mutu perlahan meningkat, tapi umumnya dari tahun
ke tahun, kita lagi-lagi melihat pemain yang itu-itu juga! Tak ada muka baru;
sampai tahun 1970 sebagian besar pemain nasional adalah hasil masa 1955 – 1960
ini.

Tidak munculnya pemain baru, mahalnya peralatn hoki, kesukaran pembiayaan


pemeliharaan lapangan dan sebagainya mengakibatkan banyak klub yang mati dan
tinggal nama saja. Lapangan hoki makin sedikit dan tidak terawat. Banyak
lapangan hoki yang ditinggalkan hingga digunakan untuk olahraga lain. Sampai-
sampai tidak bisa menduga lagi kalo lapangan tersebut semula adalah lapangan
hoki yang selalu hijau dan serata dengan permadani!
UKURAN LAPANGAN HOKI
Hoki lapangan (field hockey) dimainkan pada lapangan
yang berbentuk empat persegi panjang. Panjang
lapangan 91.40 meter dan lebar lapangan 55.00 meter.
Garis tengah ditandai melintas di tengah lapangan, garis
23 meter ditandai melintas di lapangan pada jarak 22,90
meter dari masing-masing haris belakang. Daerah yang
disebut circle ditandai di dalam lapangan disekitar
gawang dan berhadapan dengan garis tengah dan garis
belakang. Titik penalti berdiameter 150 mm ditandai di
depan bagian tengah masing-masing gawang dengan
jarak 6,40 meter dari tepi dalam garis gawang
PERATURAN PERMAINAN
Dalam hoki lapangan setiap tim yang bertanding di lapangan terdiri
dari 11 pemain dengan 5 pemain cadangan. Adapun penempatan
posisi pemain di antaranya pemain depan (penyerang), pemain
tengah (gelandang) dan pemain belakang (bertahan) serta seorang
penjaga gawang. Pertandingan terdiri dari dua babak masing-
masing selama 35 menit dan masa istirahat / paruh waktu selama
5 menit. Peralatan yang digunakan dalam permainan hoki terdiri
dari stik (stick) atau tongkat pemukul dengan permukaan yang rata
pada bagian dalam sampai batas pegangan, terbuat dari kayu
dengan berat keseluruhan tidak boleh lebih dari 737 gram dengan
persyaratan stik yang akan dipergunakan dalam pertandingan
harus lolos dari lubang cincin yang berdiameter 5,10 cm. Bola
terbuat dari kulit atau plastik , dengan berat bola 156 gram sampai
dengan 163 gram dan keliling bola 22,4 cm sampai dengan 23,5
cm. Bola yang digunakan berbentuk bundar dengan warna putih
atau warna lain yang kontras dengan permukaan lapangan.
INDOOR HOCKEY
Dalam hoki ruangan (indoor hockey) tempat permainan berukuran lebih kecil
dari ukuran hoki lapangan, dengan panjang lapangan 36,00 meter sampai
dengan 44,00 meter, dan lebar lapangan berukuran 18,00 meter sampai dengan
22,00 meter. Dalam pertandingan hoki ruangan setiap tim yang bertanding
terdiri dari 6 pemain dengan 6 pemain sebagai cadangan. Permainan dimainkan
dalam waktu 2 X 20 menit dengan waktu istirahat 5 menit. Stik (stick) atau
tongkat pemukul yang digunakan dengan permukaan yang rata pada bagian
dalam sampai batas pegangan, terbuat dari kayu dengan berat keseluruhan
tidak boleh lebih dari 737 gram dan bola terbuat dari kulit atau plastik, dengan
berat 156 gram sampai dengan 163 gram dan bola 22,4 cm sampai dengan 23,5
cm. Bola yang digunakan berbentuk bundar dengan warna putih atau warna lain
yang kontras dengan permukaan lapangan. Sebelum permainan dimulai
diadakan pengundian menggunakan koin oleh wasit di depan kedua kapten tim
yang akan bertanding, pemenang undian akan menentukan tempat atau
memilih menguasai bola dari titik tengah lapangan (centre pass) dalam memulai
pertandingan. Pemenang pertandingan adalah tim yang lebih banyak membuat
gol kegawang lawan sampai akhir pertandingan. FIH, Rules of Indoor Hockey,
(Lausanne Switzerland, The International Hockey Federation,2009)
TEKNIK DASAR DALAM OLAHRAGA HOCKEY
Dalam permainan hoki ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai
oleh para pemain dalam menyerang maupun dalam bertahan,
di antaranya adalah
1. Menerima bola (receiving),
2. Mengontrol bola (controlling),
3. Mengoper atau memberi bola kepada rekan satu tim (passing),
4. Melakukan pergerakan dengan atau tanpa bola (running with the
ball dan without the ball)
5. Merebut bola dari penguasaan lawan (tackling)
6. Melakukan tembakan dalam membuat gol ke gawang lawan
(shooting).
Penguasaan semua komponen ini oleh para pemain akan sangat
mendukung penampilan tim secara keseluruhan. Kemampuan pada
keterampilan dasar merupakan suatu kerangka kerja dalam
membanguan penampilan dalam suatu permainan.
Pelanggaran
•Mengangkat alat stick/Pemukul bola diatas pundak saat -bermain,
karena dapat membahayakan pemain lainnya.
•Melakukan gerakan yang membahayakan pemain lainnya.
•Memukul bola keudara.
•Menahan Bola atau menendang bola dengan kaki. Kecuali Penjaga
gawang memiliki hak penuh unutk menendang, menahan dengan
anggota badan lainnya asalkan tidak berbaring dengan bola diatas
atau d bawah tubuhnya.
•Menahan atau memukul stick lawan.
•Menjatuhkan lawan, menghalangi serta menjegal pergerakan
lawan.
Hukuman
•Fre Hit / Pukulan Bebas – Hukuman Free hampir sama
dengan Freekick pada permainan Sepakbola, Freehit ini
dilakukan dimana pelanggaran dilakukan.
•Penalty Corner-Short Corner – Penalty Corner dilakukan di
bagian garis pinggir gawang regu sekurang-kurangnya 2,75
meter dari tiang gawang terdekat, hal ini dilakukan apabila
pemain yang bertahan menyentuh bola di daerah
gawangnya atau disebabkan oleh pelanggaran lainnya di
daerah Sriking Circle.
•Penalty Stroke – Diberikan apabila terjadi sebuah
pelanggaran didalam area Striking Circle atau salah seorang
pemain bertahan menghalangi bola yang akan masuk
kedalam gawang dengan cara yang tidak dianjurkan
sehingga menghasilkan pelanggaran, Penalty Stroke ini
dilakukan dari jarak 7,31 m dan dilakukan tepat didepan
gawang dan pemain lain nya berada di belakang garis 25
yard. Dan bila mana penjaga gawang dapat menahan atau
memblok pukulan Penalty ini maka tim yang bertahan akan
mendapatkan pukulan bebas free hit dari titik yang berjarak
14,63 dari gawang.
•Corner Hit – Long Corner – Diberikan apabila salah
seorang pemain bertahan memukul atau memainkan bola
ke belakang garis gawang, Corner hit ini dilakukan dari
sebuah titik sejauh 9,14 m dari tiang gawang terdekat dan
pemain yang melakukan serangan harus berada di belakang
Striking Circle atau garis D.
•Offside – Pelanggaran Offside terjadi apabila salah seorang
pemain lawan mendahului bola yang di umpan / dioper
oleh tim yang melakukan serangan menyerang dan orang
tersebut berada di belakang pemain bertahan di daerah
pertahanan lawan.
•Hit In – Pukulan ini dilakukan apabila bola yang dipukul keluar
atau bola mengenai stick lalu keluar lapangan, pukulan ini
dilakukan di tempat dimana bola tersebut keluar garis pinggir,
akan tetapi apabila bola yang dipukul oleh seorang penyerang
melampaui garis gawang maka dilakukan dari suatu titik 14,63 m
pada arah dimana bola tersebut keluar lapangan.

Anda mungkin juga menyukai