Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENJASKES

ATLETIK
BULU TANGKIS, LEMPAR LEMBING,
TOLAK PELURU DAN BOLA VOLI

O
L
E
H
Firly vahira mokoagow
VIIi c

SMP COKROAMINOTO KOTAMOBAGU


2017
SEJARAH BULUTANGKIS DI DUNIA DAN INDONESIA

Sejarah bulutangkis (Badminton) di Dunia dan Indonesia. Nama badminton diambil dari nama
sebuah gedung yang bernama badminton house di kota Glodiucester Inggris, kalau di Indonesia
dikenal bulu tangkis

A. Sejarah Badminton di Dunia


Permainan ini ada yang berpendapat telah berkembang di Mesir kuno pada 2000 tahun lalu
tetapi ada yang beranggapan juga berkembang di India dan Republik Rakyat Cina. Asal mula
dari permainan ini ialah sebuah permainan etnis Tionghoa, Jianzi yang menggunakan kok tetapi
tanpa raket. objeknya seolah olah dimanipulasi dengan kaki. Objek atau misi permainan yaitu
menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di daratan eropa yaitu Inggris sejak zaman pertengahan sebuah permainan untuk anak-anak
yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Sebelumnya anak-anak biasanya akan
memakai pemukul /tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk bisa menjaga kok tetap di
udara dan mencegahnya jatuh ke tanah.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam
(sekarang Thailand) pada waktu mereka mengolonisasi Asia. Dan akhirnya anak anak
memainkannya.
Olah raga yang bersifat kompetitif ini diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India
sekitar abad ke-19 saat adanya tambahan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Karean
berada kota Pune yang dulunya sebagai Poona, permainan ini akhirnya dikenali sebagai Poona.
Kemudian tentara itu membawa permainan itu kembali ke Inggris sekitar 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penyalur berbagai mainan Inggris, judulnya"Badminton Battledore - a new game"
(Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru). Olahraga ini tersebut dimainkan di Gedung
Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di kota, Inggris yaitu Gloucestershire.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi yang
menaungi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
tampil pada pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah sangat populer di dunia, terutama untuk Asia Timur dan Tenggara,
yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Induk organisasi
Induk permainan ini adalah International Badminton Federation (IBF) didirikan tahun 1934 dan
menyatakan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Denmark, Belanda, Wales, Kanada, Selandia Baru
dan Perancis sebagai negara pelopornya. Sedangkan India telah bergabung sebagai afiliat di
tahun 1936. Pada saat IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006,
usulan untuk merubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World
Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Bulu tangkis ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992.
Indonesia dan Korea Selatan memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.

B. SEJARAH BULUTANGKIS DI INDONESIA


Pada jaman penjajahan ada banyak asosiasi bulutangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-
sendiri tanpa satu tujuan dan cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, tidak bisa dibiarkan.
Harus diusahakan satu organisasi secara nasional, sebagai wadah pemersatu permainan ini.
Untuk menempuh mendapatkan wadah organisasi maka cara yang diambil adalah
mempertemukan tokoh bulu tangkis dalam satu rapat atau kongres. Cukup sulit memang, tapi
Satu hal yang bisa ditempuh adalah lingkup pulau jawa saja. Itupun bisa dilakukan setelah
terbentuknya Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia atau PORI.
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman dan kawan kawan melalui perantara surat yang intinya
mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan dampak positif. Maka dalam suatu
pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di kota Bandung terbentuklah PBSI ( Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut adalah kongres pertama PBSI. Dengan ketua umum
A. Rochdi Partaatmadja, sebagai ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo,
Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei
Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi
otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengurus Dareah sedangkan Pengurus Cabang
adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Pada akhir
bulan Agustus 1977 ada 26 Pengurus daerah di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-
Timur ) dan sebanyak 224 Pengurus cabang, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi
anggota PBSI sekitar 2000 perkumpulan.
Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain :

Kuning : Simbul kejayaan


Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran
Hitam : Kesetiaan dan kekal
Merah : Keberanian
Putih : Kejujuran

2. Lambang Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan angka keramat ( hari proklamasi ).
3. Lambang Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8 ( agustus )
4. Huruf PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar lingkaran sebanyak 5 biji berwarna
merah dibawah shuttlecock yang melambangkan tahun 1945.
5. Lambang Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu tahun
tanggal 5 Mei 1951.
6. Lambang Perisai : Adalah simbul keuletan, rendah diri tapi ulet, ketahanan, kuat dan tekun
ATLETIK
A. Sejarah Atletik.
Dalam Atletik juga kita pernah menjumpai kata "Pentahtlon", Pentahtlon sendiri terdiri dari
dua kata yaitu Penda dan Athlon. Penda mempunyai arti Lima atau Panca sedangkan Athlon
mempunyai arti Lomba. Jadi artinya adalah perlombaan yang terdiri dari lima nomor.

Dari pengertian di atas maka kita dapat menyimpulkan jika Atletik adalah sebuah cabang
olahraga yang diperlombakan terdiri dari nomor jalan, lari, lempar dan lompat.

Atletik dalam bahasa Inggris adalah "Athletic", berbeda dengan bahasa Yunani, dalam bahasa
Inggris dan Jerman Atletik mempunyai arti yang lebih luas yaitu berbagai macam cabang
olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan seperti bolabasket, sepakbola,tenis,
renang, senam dan beberapa olahraga lainnya.

Dalam Sejarah, Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan Atletik.
Hal ini dapat kita ketahui dari karya pujangga asal Yunani Purba bernama Homerus. Atletik
berasal dari bahasa Yunani yaitu "Athlos" artinya adalah Lomba. Pada waktu itu cabang
olahraga atletik dikenal dengan pentahhlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba.

Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan Odysus saat
berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala suku dengan
mengadakan upacara penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang
diperlombakan seperti lompat,lari,lempar cakram, gulat dan tinju. Sedangkan pada tahun 776
SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade. Dalam lomba tersebut pemenang adalah yang
menjadi juara Petahlon.

Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari Perancis yang
bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang ini cabang
atletik merupakan tambang medali yang menjadi perebutan.

Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom, Swedia.
Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5, Organisasi tersebut bernama
International Amateur Athletic Federation atau dapat disingkat dengan IAAF.

Sejarah Atletik di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950, pada tahun tersebut
Indonesia mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa disingkat dengan PASI.

Lapangan Atletik
Olahraga atletik adalah jenis olahraga yang cenderung menggunakan kekuatan olah
tubuh. Cabang olahraga atletik sudah dikenal sejak zaman dulu sampai sekarang olahraga jenis
ini masih tetap eksis dan disukai oleh banyak orang. Olahraga atletik mulai dipertandikan sejak
tahun 776 sebelum masehi dan merupakan cabang olahraga pertama yang dipertandingkan di
dalam olimpiade.

Di dalam olahraga atletik pada cabang olahraga tertentu pertandingan tidak dimainkan secara
satu lawan satu melainkan bertanding dengan beberapa orang. Sifatnya bisa beregu atau
perorangan. Meskipun demikian untuk olahraga jenis laga pertandingan dilakukan satu lawan
satu seperti olahraga tinju, sumo, silat dan cabang olahraga lain

B. Tolak Peluru

Pengertian Tolak Peluru


Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam
olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. yang telah dipertandingkan
nasional maupun internasional. Oleh karena itu, tolak peluru sudah mulai diajarkan dalam
beberapa sekolah.

Sejarah Tolak Peluru di Dunia


Dalam sejarahnya ternyata tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Olahraga tolak peluru
populer di kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang
digunakan masih berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di zaman
pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling mematikan. Dari peluru meriam inilah
inspirasi dari tolak peluru modern, yakni perlombaan melempat peluru meriam sejauh mungkin.
Pada tahun 1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam kejuaraan amator. Barulah pada tahun
1896 olahraga tolak peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di
Olimpiade Athena, Yunani.

Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di tahun1950, ketika Parry O'Brien
memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode
O'Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat popularitas adalah
teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak
ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O'Brien dan kedua teknik ini sama-sama mencapai
keberhasilan.
Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran yang berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru
harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata
dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau
bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20
mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas
lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau
kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m.

Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari
kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit
dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya
1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Bola Lempar Peluru
Adapun Ukuran dan berat olahraga tolak peluru yaitu disesuaikan dengan kebutuhan yaitu:
Untuk senior putra = 7,257 kg
Untuk senior putri = 4 kg
Untuk junior putra = 5 kg
Untuk junior putri = 3 kg
Teknik Dasar Tolak Peluru
Dalam Permainan olahraga tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, yaitu: teknik memegang
peluru, teknik meletakan peluru pada bahu dan teknik menolak peluru.
Teknik Memegang Peluru
Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam memegang peluru yaitu:

Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan
supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak harus
memiliki jari jari yang kuat dan panjang.

Jari-jari agak rapat


Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga
membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat menggunakan cara ketiga
ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih renggang, kelingking di belakang peluru
sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran ke samping, karena tangan
pelempar kecil dan berjari jari pendek, peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
Teknik Meletakan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada
leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya
rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini:
Menolak Peluru Dengan Dua Tangan
1. Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam keadaan sejajar, lalu
dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin

2. Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru kedepan.

3. Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan membelakangi arah
lemparan. Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.

4. Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang. Tolakan masih
dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan tolak atau tangan terkuat. Kaki masih
sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan yang sebenarnya.

5. Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan dilakukan dengan
koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
Menolak Peluru Dengan Satu Tangan
1. Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan /rentangkan lengan
kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan peluru dengan sudut parabola beberapa
meter kedepan sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan
untuk membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru dilepaskan (Carr,1991)

2. Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan, badan diputar ke
kanan untuk mengambil ancang-ancang (Carr,1991)

3. Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan bantuan putaran/
pilin tubuh saat melakukan tolakan (carr,1991)
Tips dan Trik dalam Tolak Peluru
Berikut ini adalah tips dan trik dalam melakukan tolak peluru agar hasilnya dapat maksimal.

Lakukan Hal ini :


Bawalah tungkai kiri merndah
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin
dibelakang
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan bergerak
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama mungkin. Bawalah
tangan kiri dalm sebuah posisi mendekati badan
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Dan Hindari ini :

Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan


Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
Terlalu awal membuka badan
Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan
Peraturan Tolak Peluru
Adapun berikut ini adalah peraturan dalam permainan olah raga cabang tolak peluru,

Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana yang harus ada dalam melakukan tolak peluru :

Sektor lemparan/lapangan dibatasi oleh 2 garis yang menuju ke pusat lingkaran, lewat
tepi balok lemparan yang panjangnya 1,22 m; tinggi 10 cm; dan tebalnya 11,4 cm.
Berat peluru: pria 7,26 kg dan wanita 4 kg. (sesuai Kebutuhan)
Sepatu yang dipergunakan mempunyai alas yang keras dan tanpa paku.
Peraturan Tolak Peluru
Tolakan peluru yang dilakukan oleh peserta dianggap gagal jika (ketentuan pemain di
diskualifikasi dalam tolak peluru jika melakukan) :

menyentuh balok batas sebelah atas dan menyentuh tanah di luar lingkaran
keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
berjalan keluar lingkaran di daerah lemparan
peluru jatuh di luar sektor lingkaran
peluru diletakkan di muka dada atau belakang kepala
dipanggil sudah 2 menit belum melempar
peserta gagal melempar setelah 3 kali lemparan
C. Lempar Lembing

Pengertian Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar.
Lembing adalah alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat ini berbentuk seperti tombak
dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Pada dasarnya lempar lembing berarti melempar
lembing dari tangan dengan sekuat tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.

1. Teknik Dasar Lempar Lembing


Dalam lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik dasar
tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.

a. Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan cara
Finlandia.

1) Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang
lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut
melingkar di badan lembing dengan longgar.

2) Cara Finlandia
Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk
berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut
melingkar di badan lembing dengan longgar.

Gambar: Cara memegang lembing: a) cara Amerika dan b) cara Finlandia

b. Membawa Lembing
Ada tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan, di
antaranya sebagai berikut.

1. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
2. Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing
menghadap ke arah depan serong ke atas.
3. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.

Gambar: Cara membawa lembing

c. Melempar Lembing
Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.

1) Awalan
Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut
menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada sejajar di atas
garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada
bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.

Dengan jingkat (hop step)


Dengan langkah silang di depan (cross step)
Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)

Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar perlahan ke
arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan
tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan

2) Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing, tarik bahu kanan dan lengan melakukan gerakan
melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan,
lalu melepaskan lembing.

3) Akhiran
Gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan
gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.

Gambar: Rangkaian gerak lempar lembing


2. Bentuk Latihan Lempar Lembing
Berikut ini adalah bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan untuk melatih lempar lembing.
Mintalah pengawasan dari guru Anda saat berlatih.

a. Melempar dari berdiri menghadap ke depan

1. Pelempar berdiri menghadap ke depan dengan kaki terpisah selebar bahu.


2. Lembing ditarik dan dipegang di atas kepala, menunjuk ke tanah dengan sudut runcing.
3. Lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 34 meter ke depan.

b. Melempar berdiri menghadap ke samping

1. Pelempar berdiri dengan kaki 6090 cm terpisah dengan kaki menunjuk lurus ke depan.
2. Berat badan ada di belakang, pada kaki kanan.
3. Kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke samping.
4. Lembing ditarik di mana mata lembing dekat dengan mata pelempar sebelah kanan.
5. Telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di atas garis bahu.
6. Memulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada
kaki kanan yang dibengkokkan sedikit.
7. Dorong kaki kanan dengan kuat, berporos pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di
tanah dengan tumit lebih dulu.
8. Pinggang akan memutar ke depan membentuk punggung melengkung, dengan bahu,
lengan, dan tangan mengikuti.
9. Selama melakukan seluruh gerakan melempar, siku harus dipertahankan selalu dekat
dengan lembing.

3. Peraturan Perlombaan Lempar Lembing


Berikut ini beberapa peraturan yang diberlakukan dalam perlombaan lempar lembing.

a. Lembing
Lembing terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing
terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan lembing. Ukuran
lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,62,7 meter dan beratnya 800 gram.
Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri memiliki panjang 2,22,3 meter dan beratnya
600 gram.

b. Lapangan Lempar Lembing

Gambar: Lapangan lempar lembing


Berikut ini penjelasan tentang lapangan lempar lembing.

1. Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30
m dan maksimal 36,5m.
2. Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm.
Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari
8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
3. Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung-lemparan
dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan, dengan tebal garis
sektor 5 cm.

c. Aturan Melempar
Setiap atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan satu
tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.

1. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.


2. Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.
3. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.
4. Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.
5. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.
6. Ujung lembing tidak membekas pada tanah.

C. PERATURAN BOLA VOLI

1. Dalam permainan bola voli terdapat dua buah tim yang yang saling berhadapan.
Jumlah pemain yang terdapat pada masing-masing tim adalah 6 orang. Selain itu, dalam satu tim
biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang pemain cadangan. Biasanya, permainan dimulai
dengan menggunakan sistem coin toss, yaitu wasit melemparkan koin dua sisi ke udara,
kemudian menangkapnya kembali dalam keadaan ditutup dengan tangan. Kedua perwakilan tim
akan diminta untuk menebak gambar sisi koin yang tampak. Bagi yang jawabannya benar, maka
timnyalah yang berhak menjadi server (yang melakukan servis pertama kali).

2. Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di posisi 1
bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut melempar bola ke udara, kemudian
memukulnya hingga melambung dan jatuh di area lawan (menyeberangi net), dan tidak boleh
keluar dari garis lapangan lawan yang telah ditentukan. Jika keluar garis maka bola tersebut
akan dinyatakan keluar atau out, dan pihak lawan akan mendapat satu poin. Setelah bola
sampai di area lawan, maka pihak lawan akan menerima atau menahan bola tersebut dengan cara
bump atau pass (passing). Bump atau pass adalah menahan bola dengan menggunakan
kedua lengan yang disatukan ke arah depan (passing). Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola
dapat dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh mana saja.

3. Jika bola belum menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga, maka akan
dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke tim lawan, dan tim lawan-
pun akan memperoleh poin tambahan.

o Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita
kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai

o Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh.
Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

4. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.


5. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.

6. Setiap pertandingan berlangsung 5 babak (best of five), kecuali pada 3 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke empat dan lima tidak perlu dilaksanakan.

7. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka
pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan
memenangi pertandingan.

D. PERLENGKAPAN BOLA VOLI

1. Lapangan

Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan
lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah
depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang
lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama
besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang
membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas
daerah serang dan daerah pertahanan.

1. DaerahServis

Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi
oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai
kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas
daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.

3. Net

Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih
dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukurarn 10 x 10 cm, tinggi net untuk
putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

4. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di
atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari
tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180
cm dengan diberi warna kontras.

5. Bola

Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian
dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari
beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada
pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.Keliling bola 64 67 cm
dan beratnya 260 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 0, 325 kg/cm2 (4,26 4,61
Psi) (294,3 318,82 mbar/hpa).

6. Pemain

Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang
sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12
pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu
dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

Anda mungkin juga menyukai