Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : KEPERAWATAN JIWA II


DOSEN PENGAJAR : Ns. ABD RAHMAN, S.Kep

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KELOMPOK


KHUSUS : PSIKOTIK GELANDANGAN

TUGAS KELOMPOK 1

HIJRAWATI ANUGRAH (120041825)


ANGEL BATKUNDE (120741821)
DINI AMINARTI (120221815)
MARIA MASRIAT (120481824)
YUYUN METALMETY (120131812)
MIA SATRIA AMIR (120361801)
LEDIYA SLARMANAT (120111821)
ANA ANJELIKA (120691814)

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa atas rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Oleh kerena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari Dosen pengajar.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan.

Malino Januari 2021

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Pengertian........................................................................................................................5
A. PSIKOTIK.............................................................................................................................5
B. GELANDANGAN................................................................................................................6
C. PSIKOTIK GELANDANGAN....................................................................................6
a. Pengertian..............................................................................................................................6
b. Penyebab................................................................................................................................7
c. Manifestasi Klinis..................................................................................................................7
d. Layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotik.....................................................7
e. Langkah – langkah Rehabilitasi sosial pada psikotik dan gelandangan.................................7
f. Askep pada klien gelandangan dan psikotik..........................................................................8
D. Konsep Asuhan keperawatan klien kelompok khusus: psikotik gelandangan dengan
masalah keperawatan gangguan komunikasi verbal........................................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diantara problem sosial saat ini yang menjadi beban berat pembangunan nasional
adalah gelandangan (Arif Rohman,2010). Sebagai masalah sosial, gelandangan diduga
telah ada sejak ciri-ciri kehidupan kota mulai timbul. Dampak modernisasi, industrialisasi
dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi telah mengubah tatanan kehidupan
masyarakat, sehingga ditengarai berpengaruh langsung terhadap timbul berkembangnya
gejala yang disebut gelandangan itu. Gelandangan boleh jadi dampak sosial, ketika orang
tidak mampu beradaptasi dengan perubahan,pada gilirannya dapat menimbulkan
ketegangan ( stress) pada dirinya. Ketegangan merupakan pencetus, penyebab atau akibat
dari suatu penyakit mental,sehingga taraf kesehatan dan kesehatan jiwa seseorang dapat
berkurang atau menurun.

Para pemerhati gelandangan telah sepakat bahwa gelandangan merupakan


permasalahan multidimensional. Berbagai kajian tentang pola dan strategi terpadu untuk
mencari alternatif penanggulangan masalah gelandangan telah dilakukan Lembaga Riset
sejak tahun 1982, menyebutkan bahwa gelandangan mempunyai berbagai stigma sosial
(Ramdlon, 1983: 12). Gelandangan tergolong sebagai anggota masyarakat yang “tuna
mental tanpa keterampilan”, k elompok individu yang menunjukkan salah satu sebagai
tuna wisma,tunakarya, dan mengikuti pola hidup yang menyimpang dari dan atau di
bawah pola hidup yang berlaku dalam masyarakat umum.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

A. PSIKOTIK
Menurut Karnadi, 2014. Psikotik (sakit jiwa) adalah bentuk disorder mental atau
kegalauan jiwa yang dicirikan dengan adanya disintegrasi kepribadian terputusnya
hubungan jiwa dengan realitas. Seseorang dikatakan sakit jiwa apabila tidak mampu lagi
berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-harinya, dirumah, disekolah, di tempat
kerja, atau dilingkungan sosialnya. Ciri yang menonjol sakit jiwa adalah tingkah laku
yang menyolok, berlebih-lebihan pada seseorang sehingga menimbulkan kesan aneh,
janggal dan berbahaya bagi orang lain. umumnya apa yang disebut pasien jiwa
sebenarnya menderita emotionalmaladjustment , yaitu orang-orang yang tidak dapat
menyesuaikan dengan wajar dan tidak sanggup memahami masalah secara realistis.

Dalam perspektif psikologi, sakit jiwa ( psikotik ) dibedakan menjadi dua:


1) Psikosis Organik; dan
2) Psikosis Fungsional.
Penyandang psikosis organik pada umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi
jaringan otak yang menyebabkan berkurang atau rusaknya fungsi-fungsi pe ngenalan,
ingatan, intelektual, perasaan dan kemauan, beratnya gangguan dan kekalutan mental
tersebut tergantung pada parahnya kerusakan organik pada otak.

Sementara penyandang psikosis fungsional disebabkan oleh faktor-faktor non-


organik, ditandai oleh disintegrasi dengan dunia realitas, disintegrasi pribadi dan kekalutan
mental yang progresif, sering kali dibayangi oleh macam-macam halusinasi, ilusi, delusi,
sering mengalami stupor (tidak bisa merasakan sesuatupun, keadaannya seperti terbius).

Kriteria psikotik:
a. Psikotik organik
Adalah psikotik yang menyebabkan adalah gangguan pada susunan syaraf pusat dan
psikotik yang disebabkan oleh kondisi fisik, gangguan metabolisme dan intoksikasi
obat.
b. Psikotik Fungsional
Psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada kepribadian seseorang yang bersifat
psikogenetik yaitu skizofrenia (perpecahan kepribadian) seperti psikotik paranoid dan
curiga.

Faktor penyebab psikotik

1. Tekanan-tekanan kehidupan ( emosional)


2. Kekecewaan yang tidak pernah terselesaikan
3. Adanya hambatan yang terjadi pada masa tumbuh kembang
4. kecelakaan yang menyebabkan kerusakan gangguan otak
5. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat.

B. GELANDANGAN

Gelandangan sebagai identitas sosial merupakan orang-orang yang hidup keadaan


yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak masyarakat setempat serta tidak
mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap diwilayah tertentu dan hidup
mengembara ditempat umum (PP no.31 tahun 1980 tentang Penanggulangan
Gelandangan dan Pengemis). Penyebutan istilah gelandangan psikotik adalah penderita
gangguan jiwa kronis yang keluyuran dijalan-jalan umum, mengganggu ketertiban umum
dan merusak keindahan lingkungan. (Karnadi, 2014).

C. PSIKOTIK GELANDANGAN

a. Pengertian
Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran
jalan-jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan
lingkungan. Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Ilmu
Kedokteran Jiwa bahwa munculnya gelandangan psikotik disebabkan oleh faktor
keluarga tidak peduli, keluarga malu, keluarga tidak tahu, obat tidak diberikan,
tersesat ataupun karena urbanisasi yang gagal. Ciri-ciri gelandangan psikotik
ditandai dengan tubuh yang kotor sekali, rambutnya seperti sapu ij uk, pakaiannya
compang- camping, membawa bungkusan besar yang berisi macam-macam
barang, bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri serta sukar diajak
berkomunikasi.
b. Penyebab
Keluarga tidak peduli,keluarga malu, keluarga tidak tahu, obat tidak diberikan,
tersesat ataupun karena urbanisasi yang gagal.

c. Manifestasi Klinis
Dikenal sebagai orang dengan tubuh yang kotor sekali, rambutnya seperti ijuk,
pakaiannya compang-camping, membawa bungkusan besar yang berisi macam-
macam barang, bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri, serta sukar diajak
berkomunikasi.

d. Layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotik


 Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, perumahan kesehatan
 Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis psikiatris. keperawatan
psikologis
 Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan olah raga
 Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan usaha, ketrampilan kerja
dan penempatan dalam masyarakat.
 Kebutuhan rohani

e. Langkah – langkah Rehabilitasi sosial pada psikotik dan gelandangan


 Tahap identifikasi : Masalah sosial merupakan fenomena yang muncul dalam
kehidupan masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama
mengalami perkembangan ataupun masalah baru yang muncul akibat
perkembangan dan perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan kultural
 Tahap diagnosis : setelah masalah sosial teridentifikasi, maka mendorong
timbulnya respon masyarakat berupa tindakan bersama untuk memecahkan
masalah bersama.
 Tahap treatment: terdiri dari beberapa tahap yaitu :
 Pendekatan awal : Razia oleh petugas dan kemitraan dengan lembaga atau
pihak lain rumah sakit dan dinas sosial.
 Penerimaan dan pengasramaan : Pengungkapan masalah Pelaksanaan
rehabilitasi sosial, Pelaksanaan rehabilitasi sosial terdiri dari: Bimbingan
fisik, Bimbingan mental, Bimbingan sosial
 Resosialisasi : Serangkaian bimbingan yang bertujuan untuk
mempersiapkan klien agar dapat berintergrasi penuh dalam kehidupan
masyarakat secara normatif dan juga mempersiapkan masyarakat untuk
dapat menerima klien
 Penyaluran : Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan
klien kedalam kehidupan masyarakat secara normatif
 Bimbingan lanjut : Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk lebih
memantapkan klien kembali dalam kehidupan mas yarakat
 evaluasi : Bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan rehabilitasi
sosial berjalan dengan baik

f. Askep pada klien gelandangan dan psikotik


 Pengkajian
- Faktor predisposisi : Genetik Neurobiologis : penurunan volume
otak dan perubahan sistem neurotransmiter, Teori virus dan infeksi.
- Faktor presipitasi: Biologis, Sosial kutural, Psikologis
- Penilaian terhadap stresor:

Rentang respon neurobiologis

Respon adaptif Respon maladaptif


 Berfikir logis  Pemikiran sesekali  Gangguan pemikiran
 Persepsi akurat terdistorsi waham/halusinasi
 emosi konsisten  Ilusi  Kesulitan pengolahan
dengan pengalaman  Reaksi emosi berlebih Perilaku kacau dan
 Perilaku sesuai  Dan tidak bereaksi isolasi sosial

 Berhubungan sosial  Perilaku aneh dan


penarikan tidak biasa
- Sumber koping: Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif ), Pencapaian
wawasan, Kognitif yang konstan, Bergerak menuju prestasi kerja
- Mekanisme koping: Regresi( berhubungan dengan masalah dalam
proses informasi dan pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya
mengelola anxietas), Proyeksi ( upaya untuk menjelaskan presepsi yang
membingungkan dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang
lain), Menarik diri dan mengingkaran.
 Diagnosa keperawatan yang sering ditemukan pada klien gelandangan dan
psikotik.
- GSp : Halusinasi
- Isolasi sosial
- Harga diri rendah
- Resiko perilaku kekerasan / perilaku kekerasan
- Gangguan proses pikir : Waham
- Resiko bunuh diri
- Defisit perawatan diri
 Tindakan keperawatan
- Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang di
temukan
- Tindakan keperawatan dalam tahap pemeliharaan berfokus ada
pendidikam manajemen dan pengendalian diri dari gejala dan
mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan kekambuhan.
 Tahapan kekambuhan
- Tahap 1 : kewalahan berlebih ( mengeluh kewalahan, gejala anxietas
intensif)
- Tahap 2 : pembatasan kesadaran (gejala anxietas sebelumnya
bergabung dengan gejala depresi)
- Tahap 3 : rasa malu ( biasanya hipomania dan halusinasi dan klien
tidak bisa mengendalikan)
- Tahap 4 : disorganisasi Psikotik( tahap ini gejala gangguan jiwa jelas
terjadi, halusinasi, waham)
- Tahap 5 : resolusi Psikotik ( tahap ini di rumah sakit dan terjadi
penyembuhan psikotik )
D. Contoh Asuhan keperawatan klien kelompok khusus: psikotik gelandangan dengan
masalah keperawatan gangguan komunikasi verbal

1. Kasus (Masalah Utama)


Kerusakan komunikasi verbal

2. Proses Terjadinya Masalah


A. Pengertian
Kerusakan komunikasi verbal merupakan suatu keadaan dimana individu
mengalami penurunan, keterlambatan atau ketidakmampuan dalam menerima
memproses komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain

B. Rentang Respons
Respon Adaptif Respon maladaptif

Koheran Tangensial Flight of idea


Inkoheran Asosiasi longgar Blocking
Sirkumtansial Ireleven

C. Faktor Predisposisi
1. Biologis
 Hambatan perkembangan otak, khususnya frontal, temporal, limbik,
sehingga mengakibatkan gangguan dalam belajar, bicara, daya ingat.
Selain itu mengakibatkan seseorang menarik diri dari lingkungan timbul
resiko perilaku kekerasan.
 Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal,
neonatus, dan anak-anak.
2. Psikologis
 Penolakan ataukekerasan dalam kehidupan klien.
 Pola asuh yang tidak adekuat.
 Konflik dan kekerasan dalam keluarga.
3. Sosial Budaya
 Kemiskinan.
 Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)
 Kehidupan terisolasi dan stressor.
D. Faktor Presipitasi
Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan orang
sekitarnya. Selain itu ada juga tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai
perasaan tidak berguna, putus asa, dan merasa tidak berdaya.

E. Mekanisme koping
Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang maladaptif
dipengaruhi oleh perjalanan masa lalunya. Seseorang yang telah mengembangkan
mekanisme koping yang efektif pada masa lalu akan lebih mampu dalam
mengatasi serangan masalah kognitif.

Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati pada pasien gangguan kognitif
(perubahan proses pikir) :
- regresi
- denial
- kompensasi

F. Tanda dan gejala


1) Tidak mampu berbicara dengan bahasa yang dominan
2) Tidak mau bicara
3) Menolak untuk bicara
4) Kesulitan dalam mengungkapkan maksud atau mengekspresikan secara verbal
(aphasia, dysphasia, apraxia, dyslexia)
5) Kesulitan dalam membuat kata-kata atau kalimat (aphonia, dyslalia,
dysarthria)
6) Berbicara tidak sesuai (inkoheren, asosiasi l onggar, flight of idea)
7) Tidak ada kontak mata
8) Disorientasi tempat, waktu dan orang
9) Kesulitan dalam menggali dan memahami pola komunikasi yang biasanya
10) Menggunakan kata-kata yang tidak berhubungan atau tidak berarti
11) Pengulangan kata-kata yang didengar
12) Tidak mampu atau kesulitan dalam menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
13) Ungkapan verbal (verbalisasi) yang tidak tepat
14) Defisit visual sebagian atau total
15) Bicara atau verbaliasi yang sukar
16) Bicara gagap
17) Sengaja menolak berbicara

G. Pohon masalah
Resiko kekerasan

Kerusakan komunikasi verbal

Perubahan proses berfikir


H. Data yang perlu dikaji
a. Perilaku klien
b. Ekspresi wajah klien saat diajak bicara.
c. Respon verbal klien.
d. Perawatan diri klien.
e. Kepribadian klien.
f. Aktivitas klien
g. Intake nutrisi dan cairan sehari-hari.

3. Diagnosa Keperawatan
1) Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan pikiran.
2) Perubahan proses pikir berhubungan dengan harga diri rendah.

4. Rencana Tindakan Keperawatan


1) Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan pikiran.
Tujuan :
Klien mau dan mampu berkomunikasi dengan verbal yang baik dengan perawat,
keluarga, dan orang lain.
Kriteria Standart :
A. Klien dapat berkomunikasi yang dapat dipahami oleh keluarga dan orang lain.
B. Respon non verbal klien sesuai dengan respon verbal klien

Intervensi :
1) Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk memahami komunikasi klien.
2) Jelaskan pada klien tentang cara berkomunikasi dan pengungkapan bahasa
dalam berhubungan.
3) Jika klien terus menolak bicara, gunakan teknik pengungkapan secara
langsung (berbagi presepsi).
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di


jalan-jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan
lingkungan Ciri yang menonjol dari sakit jiwa adal ah tingkah laku yang menyolok,
berlebih-lebihan pada seseorang sehingga menimbulkan kesan aneh, janggal dan
berbahaya bagi orang lain. Dan pada pasien psikotik gelandang dapat dipengaruhi
karena perilaku kekerasan dan dapat menimbulkan masalah keperawatan dengan
gangguan Komunikasi verbal
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Much.(2013), “Tahun 2016Bandung BebasGelendangan Dan Pengemis ” dalam


http://rehsos.depsos.go.id

Baihaqi, Sunardi, Riksma N.Rinalti Akhlan, danE uisHeryati. (2007), Psikiatri Konsep Dasar
danGangguan-gannguan.Bandung: RefikaAditama

Karnadi. (2014). Model Rehabilitasisosial Gelandangan Psikotik Berbasis Masyarakat.


demak

Anda mungkin juga menyukai