Anda di halaman 1dari 12

SHOLAT

MAKALAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas praktik ibadah

Dosen Pembimbing :Nenden Liska Gipari, S.S, M.Hum

Disusun Oleh :

Tasya Nabila Ramadhanty (1228030196)

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat kepada kita untuk dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Sholat” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya menyadari bahwa makalah
yang telah saya tulis masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan ilmu
dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan saran yang
membangun untuk kesempurnaan penulisan makalah ini.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukug dan membantu serta menjadi referensi dalam penulisan makalah ini,
khususnya kepada dosen pembimbing praktik ibadah saya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat memperluas kajian wawasan
dan pemahaman kita mengenai sholat.

Bandung, 31 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1 Syarat-syarat sholat:...........................................................................................3
2.2 Rukun Sholat.....................................................................................................4
2.3 Hal-hal yang membatalkan sholat......................................................................5
2.4 Sunnat dilakukan sebelum sholat.......................................................................6
2.5 Perbedaan laki-laki dan wanita dalam melaksanakan sholat.............................6
2.6 Kiat agar sholat diterima....................................................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sholat merupakan hubungan “ajaib”yang tidak ada duanya, tidak ada


bandingannya, tidak dapat dikiaskan dengan hubungan lain. Hubungan ini merupakan
hubungan antara hamba dan Rabb. Ibadah sholat merupakan sebuah kewajiban yang
haruus dilakukan oleh semua umat muslim yang perlu dilakukan hingga akhir hayat.
Sholat merupakan rukun islam yang kedua. Kedudukan sholat dalam Islam
merupakan ibadah yang menempati posisi penting dantidak dapat digantikan oleh
ibadah apapun juga. Sholat merupakan tiang agama, dan merupakan amal yang
pertama kali dihisab. Sholat diwajibkan atas dasar al-quran, sunnah dan ijma. Ada
lima sholat yang Allah ajibkan kita melakukanya setiap hari yang dinamakan sholat
fardhu (kecuali wanita yang sedang haid dan nifas). Selain itu sholat merupakan suatu
bentuk pengabdian manusia kepada Allah SWT yang wajib dilaksanakan agar
didalam kegiatannya diberikan keberkahan , kebaikan dan kemudahan. Adapun
manfaat dari melaksanakan sholat menurut Imam Ja’far Al-Shadiq antara lain yaitu
mengajarkan bagaimana agar kita selalu mengawali suatu perbuatan dengan niat yang
baik, dan ini bisa tercermin dari sebelum memulai sholat kita harus selalu
mengawalinya dengan niat.Sholat menjadi salah satu jalan untuk memperkuat
keimanan, membangun akhlak yang baik dan moralitas yang tinggi, serta mencegah
kita dari segala perbuatan keji.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Ibadah Sholat?


2. Apa saja yang termasuk syarat sah Sholat?
3. Apa saja yang termasuk dalam rukun sholat?
4. Apa saja hal-hal yang dapat membatalkan sholat?

1
5. Bagaimana perbedaan sholat bagi laki-laki dan perempuan?
6. Bagaiman kita-kiat agar diterimanya sholat?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaiman praktik ibadah sholat


2. Mempelajari syarat sah diterimanya sholat
3. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam rukun sholat
4. Mengetahui perbedaan sholat bagi laki-laki dan perempuan
5. Mengetahui bagaimana kiat diterimanya sholat

BAB II

PEMBAHASAN

Asal muasal makna Sholat berasal dari kata shalla yang artinya
berdoa.Islam mengarjarkan kepada semua umatnya agar selalu mengingat
Allah SWT. Sholat merupakan rukun islam kedua yang paling utama setelah
syahadat, Ibadah Sholat bahkan lebih penting dan lebih utama daripada ibadah
badan, harta dan hati. Diantara ayat yang berbicara tentang kewajiban
melaksanakan sholat adalah firman Allah SWT:

َ‫صالةَ تَ ْن َهى َع ِن الفَ ْخشَا ِء َوال ُم ْنك‬ َّ ‫َوَأقِ ِم ال‬


َّ ‫صالةَ ِإنَّ ال‬

"Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat mencegah dari (perbuatan-


perbuatan) keji dan mungkar." (QS. Al-'Ankabut [29]:45)

2
3

Secara umum sholat terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Sholat Fardhu, sholat ini wajib (kecuali wanita yang dalam keadaan haid dan
nifas serta seorang yang tidak berakal dan belum baligh) dilaksanakan oleh
seluruh umat muslim tiap harinya dan mempunya lima waktu sholat yaitu:
1) Sholat Subuh, waktunya dimulai sejak terbitnya fajar shadiq sampai
terbitnya matahari dari timu, sholat shubuh ini terdiri 2 rakaat.
2) Sholat Zhuhur, waktunya saat matahari condong atau tergelincir ke barat
dan diakhiri saat bayangan suatu benda sama panjang, sholat zhuhur
terdiri 4 rakaat.
3) Sholat Ashar, waktunya dimulai sejak bayangan suatu benda telah sama
panjang hingga matahari terbenam, sholat ashar terdiri 4 rakaat.
4) Sholat Maghrib, waktunya dimulai setelah matahari terbenam dan
diakhiri apabila terbenamnya syafaq (cahay matahari yang terpencar
ditepi langit sesudah terbenamnya matahari) menghilang. Sholat
maghrib terdiri 3 rakaat
5) Sholat Isya, waktunya dimulai setelah teja merah menghilang dan
diakhir dengan terbitnya fajar shadiq. Sholat isya terdiri 4 rakaat.
2. Sholat Sunnah atau Sholat Tawatthu, sholat yang dianjurkan dan tentunya
mempunyai pahala sebagai ganjarannya, akan tetapi tidak diwajibkan dan
jikalaupun ditinggalkan tidak akan menjadi dosa. Contoh Sholat Sunnah
diantaranya, Sholat Dhuha, Sholat Tahajud, Sholat Istikharah dan lain
sebagainya.

2.1 Syarat-syarat sholat:

Syarat-syarat sholat diantaranya adalah:

1. Menghadap arah kiblat


2. Sudah masuk waktu sholat
3. Pelakunya beragama Islam
4. Tamyiz
4

5. Mengetahui rukun sholat dan tidak boleh menganggapnya sebagi sunat


6. Menutup aurat aurat dengan benda yang dapat menutupi rupa kulit seluruh
badan bagi wanita merdeka, kecuali muka dan telapak tangan bagian luar dan
dalam; menutup antara pusat dan lutut dari semua sisi bagi laki-laki dan amat
(hamba sahaya perempuan) kecuali bagian bawahnya.

2.2 Rukun Sholat

Rukun sholat ada 17, yaitu:


1. Niat mengerjakan sholat didalam hati sambil menentukan sembari
menentukan waktunya (zhuhur, ashar, maghrib isya atau shubuh) dan berniat
fardhu dalam sholat fardhu. Ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
ِ ‫ِإنَّ َما اَأْل ْع َما ُل بِالنِّيَّا‬.
‫ت وَِإنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْمرٍِئ َما نَ َوى‬

"Sesungguhnya setiap amalan bergantung kepada niat. Sesungguhnya setiap


orang akan mendapat sesuatu yang menjadi niatnya." (H.R. Al-Bukhari dan
Muslim).

2. Membaca takbiratul ihram yang terdengar oleh diri kita sendiri yaitu
ungkapan “Allahu Akbar”
3. Berdiri bagi orang yang mampu melakukannya
4. Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat
5. Ruku’ , yaitu membungkuk dengan telapak tangan pada lutut dan punggung
lurus
6. Thu’maninah yakni diam sebentar sekadar membaca "Subhaanallaah".
7. I’tidal (berdiri tegak seperti sedang membaca Al-Fatihah)
8. Tu’maninah ketika I’tidal
9. Sujud dua kali, yaitu dengan meletakan dahi pada tempat sholat dan kepala
sambil bersungkur, meletakan kedua telapak tangan lutut dan semua jari
10. Tu’maninah ketika sujud
11. Duduk diantara dua sujud
12. Tu’maninah ketika duduk
5

13. Duduk untuk membaca tasyahud akhir dan yang sesudahnya


14. Mmembaca tasyahud akhir, yang berarti semua keberkahan serta kehormatan
dan kebaikan bagi Allah SWT. Dan menyatakan bahwa tida ada tuhan selain
Allah seta bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
15. Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad
16. Mmembaca Salam
17. Tertib atau berurutan, jikalau seseorang sengaja meninggalkan ketertiban
maka batal sholatnya.

2.3 Hal-hal yang membatalkan sholat

1. Tertinggalnya salah satu syarat sah sholat, seperti


2. Bermain-main dalam gerakan sholat
3. Makan dan minum, kecuali karna lupa atau yang ditelannya sedikit
4. Sudah mempunyai niat membatalkan sholat, sekalipun tidak
5. Kentut pada saat sholat
6. Menangguhkan membatalkan shalat karena sesuatu, misalnya bertekad,
"Kalau teman datang, saya akan membatalkan shalat".
7. Adanya keraguan dalam membatalkan sholat, contohnya hati merasa
bimbang karena ada orang yang memanggil, lalu timbul kebimbangan antara
membatalkannya dan tidak. Singkatnya, selama shalat wajib bertekad tidak
akan membatalkannya
8. Ragu terhadap niat dalam takbiratul-ihram (apakah sudah atau belum
dilakukan), atau masa keragu-raguannya berlangsung lama.
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Membelakangi kiblat
11. Murtad , dalam asrti keluar dari agama Islam
6

2.4 Sunnat dilakukan sebelum sholat

1. Adzan, adzan merupakan memberitahukan, maksudnya adalah menyeru


(memanggil) umat muslim untuk segera melaksanakan sholat. Sedangkan
orang yang mengumandangkan Adzan disebut dengan “Muadzin”. Untuk
dapat didengar oleh kaum muslim, adzan hendaknya dikumandangkan dengan
suara nyaring.
2. Iqamah adalah seruan bagi umat muslim bahwa sholat akan dimulai, apabila
iqamah telah diserukan , maka semua jamaah sholat harus langsung berdiri
untuk mengatur shaf barisan sholat.
Adzan dan iqamah bukan hanya untuk sholat berjamaah akan tetapi
juga untuk sholat munfarid (sendirian). Bagi jamaah yag hanya terdiri dari
wanita saja disunatkan hanya iqamah saja, tetapi adzan tidak disunatkan
karena adzan itu harus disuarakan dengan suara nyaring (keras) sehingga
kurang layak bagi kaum wanita, sebab ditakuti akan menjadi fitnah bagi
pendengar. Bagi beberapa ulama adzan dan iqamah hukumnya sunnat tetapi
beberapa ulama juga berpendapat adzan dan iqamah hukumnya fardhu
kifayah.

2.5 Perbedaan laki-laki dan wanita dalam melaksanakan sholat

a. Laki-laki:
1. Merenggangkan dua siku tangannya dari kedua lambunguya waktu ruku'
dan sujud.
2. Waktu ruku' dan sujud mengangkat perutnya dari dua pahanya.
3. Menyaringkan suaranya/bacaannya di tempat keras.
4. Bila menderita sesuatu membaca/tasbih, yakni membaca "Subhaanallah".
5. Auratnya dalam shalat antara pusat dan lutut.
b. Perempuan:
1. Merapatkan satu anggota kepada anggota lainnya.
2. Meletakkan perutnya pada dada, dua pahanya ketika ruku' dan sujud.
7

3. Merendahkan suaranya/bacaannya di hadapan laki-laki lain, yakni bukan


muhrimnya.
4. Bila menderita sesuatu bertepuk tangan, yakni tangan yang kanan
dipukulkan pada punggung telapak tangan kiri.
5. Auratnya dalam shalat seluruh tubuhnya, kecuali muka dan dua belah
telapak tangan.

2.6 Kiat agar sholat diterima

1. Melakukan ibadah sholat semata-mata mengharap ridha Allah, dalam arti


bukan karena ingin mendapat pahala atau ingin mencegah diri dari neraka.
2. Dalam sholat hati hadir kepada Allah (khusyu)
3. Menggunakan makanan, pakaian dan tempat sholat berasal dari harta yang
halal
4. Tidak ujub dengan shalatnya. Dalam hal ini, Rasulullah SAW. pernah
bersabda: "Meskipun kalian tidak melakukan dosa, tetapi saya khawatir
kalian melakukan yang lebih besar daripada itu, yakni ujub. Seandainya
ujub itu adalah seseorang, pasti ia orang jahat. Sesungguhnya ujub
dapat melebur kebaikan selama 70 tahun."
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembahasan mengenai ibadah sholat, sebagaimana telah dipaparkan diatas dapat


disimpulkan bahwa Sholat merupakan tiang agama yang dimana amalannya pertama
dihisab. Ibadah sholat dapat dikatakan sebgai hubungan antara makhluk dengan
tuhannya. Sholat mempunyai syarat dan rukun-rukun tertentu agar amalan sholat itu
sendiri dapat diterima. Adapun sholat secara umum terbagi menjadi dua macam, yaitu
Sholat fardhu yang dimana wajib dilakukan oleh semua umat muslim yang berakal
dan sudah baligh kecuali wanita yang sedang haid atau nifas dan Sholat Sunnah
dimana sholat yang dianjurkan dikerjakan yang dimana disaat dikerjakannya sholat
sunnah kita akan mendapat pahala, alan tetapi disaat kita tidak mengerjakannya kita
tidak berdosa.

3.2 Saran

Berdasar pembahasan mengenai “Sholat” maka penulis memberi saran sebagai


berikut:

1. Bahwa sholat dapat menjadi salah satu jalan kita sebagai umat muslim
memohon ampun dari segala dosa dan menyucikan diri dari segala perbuatan
keji
2. Kita selaku umat muslim yang taat janganlah menunda serta meninggalkan
sholat
3. Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah serta wawasan
kita mengenai pemahaman sholat yang tentunya dapat membawa atau
menambah keimanan kita

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono, dkk. (1992). Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta

Rifa’i. (1976). Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: CV Toha Putra

Anda mungkin juga menyukai