Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMPLIKASI NILAI-NILAI IBADAH DALAM KEHIDUPAN

Dosen pengampu :

Nyimas Atika Khodijah S.Pd.I,M.Pd

DISUSUN OLEH

NAMA : AYU LESTARI

NIM : 212021006

MATA KULIAH : FIQIH IBADAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil a’lamin, segala puji hanya bagi Allah Tuhan


semesta alam yang telah menciptakan dan memelihara kita semua.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah fiqih ibadah

Pada kesempatan kali ini, di sini kami sedikit membahas Implikasi


nilai-nilai ibadah dalam kehidupan . Hanya sederhana ini yang dapat
kami sajikan, semoga memberi sedikit manfaat bagi segenap pembaca
yang budiman dan bagi saya khususnya sedang belajar.

Tentunya kami sadari bahwa banyak sekali kekurangan di sana-sini


dan oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan sebagai pembelajaran bagi kami. Saya ucapkan terimakasih
dan selamat membaca.

Penulis
DAFTAR ISI
Bab I pendahuluan
Latarbelakang.............................................................................
Rumusan masalah…………………………….……………….
Tujuan…………………………………………………………
Metode penulisan…………………………….………………..
Sistematika penulisan……………………….…………………
Bab II Pembahasan……………………….……………………
Pengertian shalat…………………………………….…………
Keutamaan sholat…………………………….………………..
Implementasi nilai-nilai shalat dalam kehidupan sehari-hari..…
Bab III Penutup…………………………..…………………….
Kesimpulan…………………………………………………….
Saran………………………………………..………………….
Daftar pustaka………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Islam adalah agama yang sempurna, agama yang dibangun diatas 5
pilar kokoh yang saling menguatkan yaitu mengucapkan 2 kalimat
syahadat (syahadatain), mendirikan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan puasa, dan naik hajji bagi orang yang mampu. Kelima
pilar tersebut jika salah satunya saja tidak dilaksanakan tanpa didasari
adanya alasan yang dibenarkan oleh syariat maka islam nya bisa
dikatakan kurang sempurna. Salah satu dari kelima pilar tersebut
adalah shalat yang wajib dikerjakan kepada seluruh ummat islam
bahkan dikatakan shalat merupakan tiang dari agama, dimana kita
ketahui bersama bahwa sebuah tian merupakan salah satu komponen
utama dari suatu bangunan, jika sebuah banguna tidak memiliki tiang
hampir bisa dipastikan bangunan itu akan cepat runtuh bahkan
mungkin tidak dapat dibangun sama sekali. Begitu pula dengan islam
shalat merupakan tiangnya islam, jika kita meninggalkan shalat maka
kita hakikatnya telah meruntuhkan keislaman kita, sebaliknya jika kita
mendirikan shalat maka hakikatnya kita telah mendirikan dan
memperkuat keislaman kita. Tidak hanya berpengaruh pada keislaman
seseorang, shalat juga memiliki nilai-nilai yang juga dapat
mempengaruhi keseharian seseorang,oleh karena itulah kami tertarik
untuk memilih judul pentingnya implementasi nilai-nilai shalat dalam
kehidupan sehari-hari untuk menjadi pembahasan makalah kami ini.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan dari uraian singkat yang telah kami paparkan sebelumnya
maka yang akan menjadi fokus utama pembahasan makalah kami ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu shalat dan nilai-nilai apa saja yang terkandung didalamnya?
2. Mengapa nilai dalam shalat perlu di implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah yang telah kami susun ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas akhir yang telah diberikan oleh dosen
pembimbing kepada kami!
2. Mengetahui gambaran umum mengenai shalat!
3. Mengetahui keutamaan-keutamaan yang terkandung dalam shalat!
4. Mengetahui nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam shalat!
Metode Penulisan
Penyusun memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam
penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya
dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web, blog,
dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab
pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas :
latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab
pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan
pengertian shalat,keutamaan shalat, dan implementasi shalat dalam
kehidupan sehari-hari. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan
dan saran.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat
Menurut bahasa shalat berarti do’a , sedangkan menurut istilah syara’
shalat adalah rangkaian kata dan gerakan yang telah ditentukan
dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam . Selain
kedua pengertian umum diatas para ulama juga membagi pengertian
shalat kepada dua macam yaitu secara lahiriah dan hakiki. Secara
lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita
beribadah kepada Allah menurut syarat–syarat yang telah ditentukan ,
sedangkan secara hakiki adalah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah
yang mendatangkan ketaqwaan kepada-Nya serta menumbuhkan di
dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya atau
menyandarkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah
dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya Dalam
sudut pandang lain shalat dapat diartikan sebagai salah satu sarana
komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah
yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa
perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan
diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara ’ Shalat mulai diwajibkan setelah Rasulullah SAW
melakukan perjalanan isra dan mi’raj, ini membuktikan betapa penting
dan mulianya serta istimewanya perintah shalat ini sampai- sampai
Rasulullah SAW harus langsung menerima perintah shalat ini di
sidratul muntaha langsung antara Allah dan Rasulullah SAW tanpa
melalui perantaraan siapa pun, tidak seperti ibadah-ibadah lain seperti
puasa, zakat, hajji dan lain-lain yang harus melalui perantaraan
Malaikat Jibril. Pada garis besarnya shalat terbagi 2 macam yaitu
shalat wajib dan shalat sunnah. Shalat fardhu/wajib hukumnya fardhu
ain yaitu kewajiban yang dibebankan kepada tiap-tiap individu pribadi
orang islam, shalat fardhu ada 5 yaitu shalat subuh, shalat dzuhur,
shalat ashar, shalat maghrib, dan shalat isya’. Sedangkan shalat sunnah
merupakan shalat tambahan yang jika kita kerjakan kita akan
mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak apa-apa, ada banyak
macam shalat sunnah diantaranya shalat rawatib, shalat duha, shalat
witir, shalat tahajjud, shalat tasbih, shalat istikharah, shalat tarwih,
shalat istisqa, shalat taubat, dan lain-lain. Pada dasarnya tidak hanya
ummat islam yang dibebankan kewajiban mendirikan shalat, akan
tetapi nabi-nabi sebelumnya sudah ada yang mendirikan shalat
misalnya saja Nabi Adam a.s yang mendirikan shalat pada waktu
subuh, Nabi Daud a.s yang mendirikan shalat pada waktu dzuhur, Nabi
Sulaiman yang mendirikan shalat pada waktu ashar, Nabi Ya’kub yang
mendirikan shalat pada waktu maghrib, dan Nabi Yunus yang
mendirikan shalat pada waktu isya’ yang tentunya juga memiliki cara
dan ketentuan tersendiri sesuai dengan apa yang telah diwahyukan
oleh Allah kepadanya.
Adapun syarat pelaksanaan shalat adalah sebagai berikut :
 Beragama islam.
 Berakal sehat/waras/tidak autis.
 Baligh.
 Telah sampai da’wah islam kepadanya.
 Suci dari hadas, najis, haidh, nifas dan lain sebagainya.
 Dalam keadaan sadar/sedang tidak dalam keadaan tidur, pingsan
dan lain sebagainya.
Adapun syarat sah shalat adalah sebagai berikut :
 Masuk waktu shalat.
 Menghadap ke kiblat.
 Suci dari najis dan hadas baik hadas kecil maupun hadas besar,
baik tempat,pakaian, dan tubuh.
 Menutup aurat.
Selain syarat pelaksanaan dan syarat sah shalat juga memiliki rukun,
dan adapun rukun- rukun shalat adalah sebagai berikut :
 Niat.
 Berdiri bagi yang mampu.
 Takbiratul iharam.
 Membaca surat Al Fatihah.
 Ruku’ dengan tuma’nina.
 I’tidal dengan tuma’nina.
 Sujud dengan tuma’nina.
 Duduk diantara dua sujud dengan tuma’nina.
 Sujud dengan tuma’nina.
 Tasyahud akhir.
 Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
 Salam.
 Tertib.
Sedangkan hal-hal dan sesuatu yang dapat membatalkan shalat adalah
sebagai berikut :
 Terkena najis maupun hadas.
 Batal wudhu.
 Melakukan gerakan-gerakan yang bukan gerakan shalat sebanyak 3
kali berturut-turut dan bukan dalam keadaan darurat.
 Murtad.
 Terbuka auratnya.
 Berubah niat, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang dapat
membatalkan shalat.
Sebagai sebuah kewajiban, jika kita meniggalkan shalat karena malas
maka tentunya memiliki resiko tersendiri baik di dunia maupun di
akhirat. Para ulama berbeda pendapat mengenai ganjaran apa yang
pantas diberikan di dunia bagi orang yang meninggalkan shalat karena
malas, Imam Syafi ’ i, Imam Malik, Imam Ahmad bin Hambal
mengatakan jika seorang tidak mau mendirikan shalat ia harus dididik,
jika masih tidak mau harus kembali dididik, jika masih tidak mau
kembali dididik, dan jika setelah itu masih tidak mendirikan shalat
ketiga ulama ini berpendapat bahwa orang ini harus dibunuh ,
sedangkan menurut Imam Abu Hanifa mengatakan jika seseorang
tidak mau mendirikan shalat maka ia harus dikurung sampai ia mau
mendirikan shalat , dan tentunya sudah jelas ganjaran akhirat yang
telah menanti orang yang tidak mau mendirikan shalat karena malas
adalah neraka.

B. Keutamaan shalat.
 Shalat sebagai sebuah ibadah yang diwajibkan kepada setiap
pribadi ummat islam tentunya memiliki keutamaan tersendiri baik
di dunia maupun di akhirat. Berikut beberapa keutamaan-
keutamaan shalat yang didapatkan oleh orang-orang yang rajin
mendirikan shalat terutama shalat 5 waktu :
 Akan dihindarkan dari kesempitan hidup baik di dunia maupun di
akhirat
 Terhindar dari siksa kubur.
 Kelak di akhirat akan menerima buku catatan amalnya dengan
tangan kanan yang merupakan pertanda orang yang selamat dari
siksa api neraka.
 Berjalan di jembatan sirathal mustaqim dengan secepat kilat.
 Orang yang rajin mendirikan shalat terutama shalat 5 waktu akan
dimasukkan ke dalam surga, tempat yang penuh kenikmatan
dimana ia akan kekal selamanya disana.
Dari sudut pandang kesehatan shalat juga tentunya memiliki
keutamaan-keutamaan diantaranya adalah sebagai berikut :
 Badan terasa segar dan rilex selama dan sesudah melaksanakan
shalat.
 Gerakan takbiratul ihram dalam shalat dapat melancarkan
peredaran darah, getah bening (limfa), dan kekuatan otot lengan.
 Gerakan ruku ’ sangat bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang, memaksimalkan aliran darah
ke tubuh bagian tengah, merelaxasikan otot bahu, dan melatih
saluran kemih sehingga dapat terhindar dari gangguan prostate.
 Pada saat i ’ tidal organ-organ pencernaan dalam tubuh dipijat dan
dilonggarkan secara bergantian sehingga dapat melancarkan
pencernaan.
 Ketika sujud getah bening dipompa menuju ke leher dan ketiak
serta jantung dapat memompa dengan mudah oksigen dan darah
menuju ke otak sehingga kebutuhan oksigen dan darah di otak
dapat dipenuhi dengan maksimal dan ini dapat meningkatkan
tingkat kecerdasan seseorang, posisi sujud juga dapat
menghindarkan kita dari gangguan wasir, dan khusus bagi wanita
gerakan ruku ’ dan sujud sangat bermanfaat bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.
 Dapat menghindarkan dari gangguan impotensi.

C. Implementasi nilai-nilai shalat dalam kehidupan sehari-hari


Sebuah kegiatan yang rutin dilakukan oleh seseorang secara sadar atau
tidak pasti mempengaruhi keseharian orang tersebut. Begitu pula
dengan shalat yang bukan hanya sebuah rutinitas akan tetapi juga
sudah merupakan kewajiban tentunya pasti mempengaruhi keseharian
seseorang, dan hal ini pun telah dijelaskan dalam Al Qur’an dan Hadist.
Berikut beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam shalat yang jika
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi
tingkah laku dan sikap seseorang :
 Kontrol diri/self control
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Ankabut ayat 45 :
‫َُْ َﱠّْ ٱﺗل ﻣﺎ أو ِح ِإﻟﯾك ِﻣن ٱل ِﻛتَٰ ِب وأ ِق ِم ٱﻟﺻﻠوة ِإن ٱﻟﺻﻠوة ﺗﻧﮫ ﻋن ٱﻟﻔﺣﺷﺎ ِء وٱﻟﻣﻧﻛر ۗ ول‬
‫ِذﻛر ٱ ِﻟلّ أﻛب ۗ وٱﻟلّ ﯾﻌﻠم ﻣﺎ‬
‫َت ْص َﻧﻌو َن‬
Artinya : “ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al
kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
 kebersihan,
ketika shalat seseorang harus suci dari najis dan hadas baik hadas besar
maupun kecil, tempat, tubuh, maupun pakaian harus bersih dan suci.
Ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus senantiasa menjaga
kebersihan, dan jika nilai ini kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
semboyan buanglah sampah pada tempatnya tidak akan berlaku lagi
karena kesadaran diri masing-masing, pemerintah tidak perlu buang-
buang tenaga untuk menghimbau masyarakat untuk menjaga
kebersihan.
 Disiplin waktu
Disiplin waktu merupakan nilai lain yang terkandung didalam shalat,
Allah SWT berfirman :
ّ ‫ﻓِﺈذاﻗﺿﯾﺗﻣﺎﻟﺻﻠَﺔﻓﺎذﻛروااﻟ‬
‫ل‬ ّْ‫َﱠ‬ َُْ ًَ ًَ ْ‫َﱡ‬ َْ
‫ِﻗﯾﺎﻣﺎوﻗﻌوداوﻋﻠﺟﻧوِﺑﻛﻣۚﻔِﺈذااطﻣﺄﻧﻧﺗﻣﻔﺄِﻗﯾﻣوااﻟﺻﻠَﺔِۚإﻧﺎﻟﺻﻠَﺔﻛﺎﻧﺗﻌل‬
‫اْﻟﻣْؤِﻣِن َي ِﻛَﺗﺎًﺑﺎ َﻣْوﻗوًﺗﺎ‬
Artinya : “ Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang- orang yang beriman.”
 Keikhlasan
Ketika seseorang melaksanakan shalat baik ketika berjamaah maupun
sendiri ia akan tetap mengerjakan sesuai dengan apa yang telah diatur
oleh Allah, dan jika ini diimplimentasikan kedalam kehidupan sehari-
hari tidak akan ada lagi pencurian, kebohongan, korupsi, dan sikap-
sikap buruk lain.
 Rasa tawadu’ Sujud merupakan simbol ketawadu’
ketika sujud kepala seseorang yang berada diatas akan sejajar dengan
telapak kakinya yang merupakan bagian terendah dari tubuh manusia.
Dan jika hal ini kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita maka
tidak akan ada keangkuhan dan kesombongan dalam diri kita yang
akhirnya tidak akan ada jurang pemisah antara yang kaya dan miskin,
antara yang berkulit putih dan hitam dan lain-lain sebagainya.
 Persatuan
hal ini tercermin pada saat kita melaksanakan shalat berjamaah, semua
makmun ikut pada komando satu orang yaitu imam, jika ini
diimplementasikan dalam kehidupan kita maka persatuan dan kesatuan
diantara kita akan terjalin sempurna. Selain nilai-nilai shalat yang telah
kami sebutkan sebelumnya, tentunya masih banyak lagi nilai-nilai lain
yang tidak dapat kami sebutkan dikarenakan keterbatasan ilmu dan
pengetahuan yang kami miliki, dan jika nilai-nilai tersebut kita
implementasikan dalam kehidupan kita, akan membawa hal-hal positif
bagi kehidupan kita sendiri dan orang-orang lain disekitar kita
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari paparan singkat makalah kami ini maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
• Shalat adalah merupakan ibadah kepada Allah, berupa perkataan dan
perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara. Juga
shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah
dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya. Didalam shalat juga
mengandung beberapa nilai-nilai kehidupan yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya control diri, persatuan,
kebersihan, disiplin waktu, keikhlasan, tawadu’ dan lain-lain.
• Sebagai suatu kewajiban yang rutin dikerjakan, shalat juga tentunya
memiliki nilai- nilai yang bisa mempengaruhi sikap dan tingkah laku
seseorang sehari-hari, hal tersebut menjadi penting karena jika nilai-
nilai tersebut sama sekali tidak tercermin dari tingkah laku dan sikap
keseharian seseorang, maka berarti shalatnya tidak berbuah apa-apa
dan hanya menjadi rutinitas sia-sia belaka.
B. Saran
Shalat adalah tiang agama, jika kita meninggalkan shalat maka kita
telah meruntuhkan agama, dan jika kita mendirikan shalat maka kita
mendirikan agama, selain itu shalat juga merupakan amal yang
pertama kali dihisab diakhirat, olehnya itu marilah kita senantiasa
menjaga shalat kita,dengan begitu kita akan mendapatkan kebahagian
yang kekal abadi diakhirat nanti yaitu surga.
DAFTAR PUSTAKA
https://syarifsulaeman.blogspot.com/2012/06/makalah-implementasi-
nilai-shalat- dalam.html
https://tafsirweb.com/7271-surat-al-ankabut-ayat-45.html
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-103

Anda mungkin juga menyukai