Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SHALAT
Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah Fiqih

Oleh :
Muhamad Samsul Sabirin
NIM 2113120057
Mochamad Rhido Dwi Pratama
NIM 2113120419

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang kami beri judul Shalat. Dalam makalah ini kami
mencoba untuk menjelaskan tentang Shalat yang kami mulai dari pengertian
shalat, hikmah shalat, macam-macam shalat yang disyariatkan, syarat-syarat sah
shalat hingga tata cara shalat beserta bacaannya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Palangkaraya, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
2
C. Tujuan .........................................................................................................
2
D. Manfaat .......................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................


3
A. Pengertian Shalat ........................................................................................ 3
B. Hikmah Shalat .............................................................................................
3
C. Syarat-syarat Sah Shalat ..............................................................................
4
D. Shalat-shalat yang Disyariatkan dan Pengertiannya ...................................
5
E. Tata Cara Shalat dan Bacaannya .................................................................
8

BAB III PENUTUP .............................................................................................


13
A. Kesimpulan ...............................................................................................
13
B. Saran ......................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sholat menurut arti bahasa adalah doa dan pada awalnya merupakan istilah
untuk menunjukkan makna dari doa secara keseluruhan, namun semakin
mengikuti zaman kemudian berubah menjadi istilah secara khusus. Sehingga yang
pada awalnya berasal dari kata doa kemudian di pindah artikan kepada
pemahaman shalat berdasarkan syariat. Shalat di wajibkan atas dasar Al-Qur’an,
Sunnah dan Ijma’ Ummat bagi semua umat muslim yang baligh dan berakal
kecuali bagi wanita yang haid dan nifas, ada lima shalat yang Alloh wajibkan bagi
hambanya, bagi siapa yang menunaikannya dan tidak mengabaikanya dengan
sikap menyepelekan maka Alloh berjanji akan memasukkannya ke dalam surga.
(Sa’id, 2008).
Mengingat ibadah sholat adalah wajib dan menjadi keharusan semua orang
baik dari usia baligh hingga lansia sebelum dia meninggal tetap melaksanakannya.
Kududukan shalat dalam agama islam merupakan ibadah yang menempati posisi
penting dan tidak dapat digantikan oleh ibadah apapun juga, shalat sebagai tiang
agama, amal yang paling pertama di hisab, pilar kedua setelah syahadat dan dalam
garis besarnya di bagi menjadi dua yaitu shalat fardhu atau diwajibkan dan sunnah
atau tidak diwajibkan
Mulai dari pertanyaan yang mendasar. “Untuk apa tujuan kita hidup?”, lalu
kita bisa melihat lebih jelas dan kaji lebih dalam bahwa Alloh telah berfirman
kepada makhluk-Nya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah kepada-Ku” (QS Az-Zaariyaat (51):56). Sehingga dari kalimat tersebut
kita dapat memproyeksikan bahwa kehidupan kita untuk beribadah kepada Alloh
SWT secara makna seluas-luasnya (Habiba,2013).
Menurut (Said, 2008) Sujud adalah salah satu gerakan atau rukun dari sholat,
sujud sebagaimana yang di perintahkan dilakukan di atas tujuh anggota badan
yaitu kening dan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung – ujung jari
kaki. Sedangkan sholat sendiri adalah kewajiban bagi semua umat muslim di
dunia tanpa terkecuali dan tidak memandang bagaimana kondisi saat itu namun
ada beberpa hal yang menggugurkan sholat seperti, kehilangan akal, belum baligh,
berhalangan untuk sholat dan meninggal. Ketika sujud membaca Subhaana
Robbiyal Aa’la namun lebih utama jika bibaca sebanyak tiga kali berdasarkan
hadist sahih dari Abu Hudzaifa RA dan boleh juga ditambahkan dengan bacaan
doa lainya sesuai syariat

B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara
lain :
1. Apa pengertian sholat?
2. Apa saja hikmah sholat?
3. Apa saja syarat sah sholat?
4. Sholat-sholat apa saja yang disyariatkan?
5. Bagaimana tata cara pelaksanaan sholat?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca
mengenai sholat untuk memperdalam salah satu ilmu fiqh kepada para pembaca.
Karena sholat merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan bagi
setiap orang.

D. Manfaat
Makalah ini memberikan manfaat dan wawasan bagi para pembaca, agar
setiap pembaca mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sholat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat
Dalam mendefinisikan tentang arti kata shalat, Imam Rafi’i mendefinisikan
bahwa shalat dari segi bahasa berarti do’a, dan menurut istilah syara’ berarti
ucapan dan pekerjaan yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri/ditutup dengan
salam, dengan syarat tertentu.
Kemudian shalat diartikan sebagai suatu ibadah yang meliputi ucapan dan
peragaan tubuh yang khusus, dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam
(taslim). Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan shalat adalah suatu pekerjaan yang diniati ibadah dengan berdasarkan
syarat-syarat yang telah ditentukan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan
diakhiri dengan salam.
Shalat menghubungkan seorang hamba kepada penciptanya, dan shalat
merupakan menifestasi penghambaan dan kebutuhan diri kepada Allah SWT.Dari
sini maka, shalat dapat menjadi media permohonan, pertolongan dalam
menyingkirkan segala bentuk kesulitan yang ditemui manusia dalam perjalanan
hidupnya.
Di samping shalat wajib yang harus dikerjakan, baik dalam keadaan dan
kondidi apapun, diwaktu sehat maupun sakit, hal itu tidak boleh ditinggalkan,
meskipun dengan kesanggupan yang ada dalam menunaikannya, maka
disyariatkan pula menunaikan shalat sunah sebagai nilai tambah dari shalat wajib.

B. Hikmah Shalat
Dikutip dari buku Kitab Lengkap Panduan Shalat karya M. Khalilurrahman
Al-Mahfani, Ma, dan Abdurrahim Hamdi, MA, ada beberapa hikmah sholat yang
perlu diketahui setiap Muslim, yaitu:
1. Mencegah dari Perbuatan Mungkar
Sholat yang dilakukan dengan khusyuk akan membentuk pribadi yang
mencegah seorang Muslim dari perbuatan buruk. Allah berfirman dalam surat
Al-Ankabut ayat 45 yang artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar.”
Jika seseorang melakukan sholatnya dengan khusyuk, itu artinya dia sadar
bahwa Allah SWT selalu mengawasinya. Jika sudah memiliki kesadaran
seperti itu, kecil kemungkinan orang tersebut akan melakukan perbuatan buruk.
Jika ada orang yang melaksanakan sholat, tapi tetap melakukan maksiat,
artinya ia tidak mengamalkannya dengan khusyuk atau sungguh-sungguh. Jadi,
ia belum bisa merasakan kehadiran Allah di dalam hatinya.
2. Mendidik menjadi Pribadi yang Disiplin
Sholat dapat mendidik seorang Muslim menjadi pribadi yang disiplin.
Setiap Muslim dituntut untuk menghargai waktu dengan sebaik-baiknyam
memaksimalkan setiap kesempatan yang ada, dan mempertahankan eksistensi
diri sebagai seorang khalifah di muka bumi.
Sholat adalah ibadah yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Bila
sudah tiba waktunya harus segera dilaksanakan. Sehingga, secara tidak
langsung perintah sholat tepat waktu mengajarkan manusia untuk disiplin dan
bertanggung jawab.
3. Melatih menjadi Pribadi yang Tangguh
Sholat dapat melatih diri untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tidak
cengeng ketika menghadapi masalah. Dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-23, Allah
berfirman:
“Sesungguhnya manusia diciptakan untuk bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, kecuali orang-orang yang
mengerjakan solat, yang mereka itu konsisten mengerjakan sholatnya.”
Kesimpulannya, orang yang sering berkeluh kesah biasanya tidak
mempunyai sandaran hidup. Ia mudah goyah dan terombang ambing.
Sedangkan orang yang khusyuk saat sholat akan merasa memiliki sandaran
hidup, yaitu Allah. Jadi, jika sedang tertimpa musibah, ia akan memohon
ampun, dan meminta yang terbaik, serta selalu berpikir positif.
4. Meninggikan Derajat
Allah akan meninggikan derajat dan menghapus kesalahan orang yang
melaksanakan sholat. Rasulullah SAW bersabda: Hendaknya engkau
memperbanyak sujud kepada Allah. Karena engkau tidak sujud kepada Allah
satu kali, melainkan Allah akan mengangkamu satu derajat dan
menghapuskan satu kesalahan dari dirimu.” (HR. Muslim dari Tsauban)
5. Membersihkan Kesalahan dan Dosa
Dengan sholat, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang ada di antara satu
sholat dengan sholat berikutnya. Sholat juga dapat membersihkan diri dari
kesalahan dan dosa yang dilakukan secara sengaja atau tidak.
Orang yang sholat dengan khusyuk akan selalu berusaha untuk menjaga
lahir dan batinnya selalu bersih. Untuk kebersihan batin mencakup soal
kebersihan rumah, badan, hingga pakaian.
Sedangkan kebersihan batin, ia akan selalu menjaga diri dari perbuatan
maksiat. Tidak akan terlintas dalam pikirannya untuk berbuat jahat dan
menodai kesuciannya.
6. Meraih Pertolongan Allah
Ketika sholat, seorang hamba berada pada posisi yang sangat dekat dengan
Allah. Kedekatan tersebut sangat baik untuk dimaksimalkan dengan berdoa dan
memohon pertolongan-Nya.
Para sahabat Rasullullah tak akan berkeluh kesah atau berputus asa jika
sedang menghadapi kesulitan. Mereka selalu memohon pertolongan Allah
dengan memperbanyak sujud dan rukuk. Sebab, hanya Allah yang Maha Kuasa
dan Maha Penolong.

C. Syarat-Syarat Sah Shalat


Syarat merupakan sesuatu yang menjadi sahnya salat. Syarat lebih didahulukan
daripada rukun. Sebab, syarat harus dipenuhi sebelum mengerjakan salat.
Adapun ke-6 syarat sahnya salat berdasarkan kitab Fathul Mu’in yaitu sebagai berikut:
1. Thaharah atau bersuci
Bersuci di sini yakni, suci dari hadas kecil dan besar. Hadas kecil adalah hadas
yang dapat disucikan dengan cara berwudu atau tayamum. Sedangkan hadas besar
adalah hadas yang harus disucikan dengan cara mandi. Contohnya, haid, junub, nifas
dan keluarnya mani.
2. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
Yakni, termasuk suci dari badan adalah dalam mulut, hidup dan dua mata.
Sedangkan suci pakaiannya dari segala yang dibawa, meskipun tidak ikut bergerak
dan suci dari tempat mengerjakan salat. Sebagaimana berdasarkan firman Allah swt:
“Dan sucikanlah pakaiannmu.”
“Tidak mengapa, jika badan orang yang salat berjajaran dengan najis, tetapi
hukumnya adalah makruh, sebagaimana menghadap najis atau barang yang terkena
najis.” (HR. Imam Bukhari)
3. Menutup aurat atau bahkan badan
Yakni, bagi laki-laki, mulai pusar hingga lutut. Karena maala yatimul waajibu
illa biji, fahuwa waajib. Sedangkan bagi perempuan, menutup seluruh badan, selain
muka dan kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan. Imam Syafi’i
menganjurkan menggunakan mukena rukuk (terusan) agar menutup aurat.

4. Mengetahui masuk waktu salat


Harus mengetahui waktu salat tiba dengan penuh keyakinan. Karena barangsiapa
melakukan waktu salat tanpa mengetahui masuknya waktu salat, maka salatnya tidak
sah sekalipun dilakukan dalam waktu. Sebab, penilaian suatu ibadah adalah
keyakinan.
Adapun waktu salat zuhur, dimulai matahari condong ke arah barat, sampai
panjang bayang-bayang menyamai bendanya. Waktu asar tiba mulai waktu zuhur
telah habis, sampai seluruh busur matahari terbenam di ufuk.
Waktu magrib, dimulai matahari terbenam, sampai teja merah lenyap. Waktu
isya, dimulai teja merah lenyap. Dan waktu subuh, mulai terbit fajar shadik, bukan
fajar kadzib, sampai matahari terbit.
5. Menghadap kiblat
Yakni, menghadapkan dada ke arah kiblat (ka’bah). Imam Abu Hamidah r.a., is
berkata: 
“Kecuali bagi orang yang tidak mampu menghadapkan atau ketika salat khauf
sekalipun salat fardu. Salat khauf ini boleh dilakukan saat sedang naik kendaraan.
6. Mengetahui fardunya shalat
Yakni termasuk syarat sahnya salat juga. Karena jika seseorang tidak
mengetahui, salatnya tidak sah. Seperti menurut kitab Al-Majmu karya Imam
Nawawi, bahwa mengetahui kefarduan salat harus dapat membedakan mana yang
fardu dan mana yang sunah.

D. Shalat-shalat yang Disyariatkan dan Pengertiannya


1. Shalat lima waktu
Shalat lima waktu adalah salat fardhu (salat wajib) yang dilaksanakan lima
kali sehari. Hukum salat ini adalah Fardhu ‘Ain, yakni wajib dilaksanakan oleh
setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali
berhalangan karena sebab tertentu.Salat Fardu adalah salat dengan status
hukumFardu, yakni wajib dilaksanakan. Salat Fardhu sendiri menurut
hukumnya terdiri atas dua golongan yakni:

 Fardhu ‘Ain yakni yang diwajibkan kepada individu. Termasuk dalam


salat ini adalah salat lima waktu dan salat Jumat untuk pria.
 Fardhu Kifayah yakni yang diwajibkan atas seluruh muslim namun akan
gugur dan menjadi sunnat bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim
yang lain. Yang termasuk dalam kategori ini adalah salat jenazah.
Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Allah
menurunkan perintah salat ketika peristiwa Isra’ Mi’raj.salat lima waktu
tersebut adalah:
1. Subuh, terdiri dari 2 rakaat. Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar
shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh
berakhir ketika terbitnya Matahari.
2. Zuhur, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah
tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu
Ashar.
3. Asar, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-
bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk
madzab Imam Hanafi, waktu Ahsar dimulai jika panjang bayang-bayang
benda dua kalimelebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Asar berakhir
dengan terbenamnya Matahari.
4. Magrib, terdiri dari 3 rakaat. Waktu Magrib diawali dengan terbenamnya
Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya.
5. Isya, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Isya diawali dengan hilangnya cahaya
merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar
shaddiq keesokan harinya. Menurut Imam Syi’ah, Salat Isya boleh
dilakukan setelah mengerjakan Salat Magrib.

2. Shalat Jum’at
Shalat Ju mat adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan di hari Ju
mat secara berjamaah dan didahului dengan dua khutbah.Shalat Ju mat
merupakan fardhu‘ain bagi setiap laki-laki muslim.
Fardhu’ain adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap orang,
dan sama sekali tidak bisa ditinggalkan atau diwakilkan kepada siapa
pun. Jika ibadah ini dilaksanakan, maka pelakunya akan mendapatkan
pahala, dan jika ditinggalkan, maka pelakunya akan mandapatkan dosa
besar. Adapun kewajiban shalat Ju mat, Allah Swt. Telah berfirman dalam
Q.S al-Ju m’ah: 9 yang artinya: " Wahai orang yang beriman, apabila
diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya."(Qs. Al-Ju
m'ah: 9).
3. Shalat berjama’ah
Shalat berjama’ah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama
dengan dituntun oleh seorang yang disebut imam. Apabila dua orang shalat
bersama-sama dan salah seorang di antara mereka mengikuti yang lain,
keduanya dinamakan shalat berjama’ah. Orang yang diikuti (yang dihadapan)
dinamakan imam, sedangkan yang mengikuti di belakang dinamakan
makmum.
Shalat dapat dilakukan sendirian dan dapat pula diselenggarakan secara
berjama’ah. Sedang shalat berjama’ah jauh lebih afdhal karena di dalamnya
terdapat perasaan ukhuwah dan menambah semangat beribadah, dalam suasana
teratur di bawah pimpinan seorang imam.
4. Shalat Idain (Idul fitri dan Idul Adha)
Idain artinya dua hari raya. Shalat sunnah idain artinya shalat sunnah
yang dikerjakan pada waktu dua hari raya yaitu hari raya Idul Fitr dan Idul
Adha. Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawwal setelah umat
Islam selesai melaksanakan ibadah puasa ramadhan. Adapun shalat Idul Adha
dilaksanakan pada tanggal 10 Zhulhijjah.
Waktu pelaksanaan shalat idain adalah sesudah terbit matahari sampai
menjelang zuhur. Pelaksanaan shalat Idul Fitri lebih utama apabila
dilaksanakan lebih siang. Bagi orang yang belum menunaikan zakat fitrah,
dapat segera membayarkannya. Adapun shalat Idul Adha lebih utama
dilaksanakan lebih awal, sehingga dapat segera melaksanakan penyembelihan
hewan kurban. Shalat Idul Fitri dan shalat Idul Adha terdiri atas dua rakaat dan
khutbah setelah shalat.
5. Shalat Jenazah
Sholat jenazah adalah sholat yang hukumnya adalah fardhu kifayah dan
merupakan sholat yang dilakukan dengan 4 kali takbir. Fardhu kifayah sendiri
artinya wajib dan ditujukan oleh orang banyak namun jika sebagian orang
muslim sudah melakukannya maka kewajiban tersebut telah gugur bagi muslim
yang lainnya. Namun jika seluruh kaum muslimin meninggalkan sholat jenazah
maka kaum muslimin tersebut berdosa.
6. Shalat-shalat Sunnat
Salat sunah adalah beragam jenis salat yang dianjurkan untuk dikerjakan,
akan tetapi tidak diwajibkan. Seorang muslim tidak berdosa ketika tidak
melaksanakan salat sunah, sedangkan melaksanakannya berarti
memperoleh pahala. Salat sunah terbagi lagi menjadi dua, yaitu salah sunah
muakkad dan salat sunah ghairu muakkad. Salat sunah muakkad adalah salat
sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib),
seperti salat dua hari raya muslim dan salat tarawih. Sedangkan salat sunah
ghairu muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa anjuran dengan
penekanan yang kuat. Salat sunah merupakan salah satu jenis dari salat nawafil
yang dibedakan dari salat mustahab dan salah tathawwu'.

E. Tata Cara Shalat dan Bacaan Sholat


1. Niat
Bacaan niat dilakukan sebelum melakukan sholat. Bacaan niat yang
dilakukan berdasarkan jenis sholat yang akan dilakukan. Di bawah ini bacaan
niat untuk sholat wajib:
- Niat Sholat Subuh
‫إماما هلل تعالى‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة أداء‬
Usholli Fardhol Subhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi
Ta'aalaa
Artinya: "Saya berniat sholat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".
- Niat Sholat Zuhur
‫إماما هلل تعالى‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض الظهر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء‬
Usholli Fardhol Zuhri Arba'a Roka'aati Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi
Ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat
karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".
- Niat Sholat Asar
‫إماما هلل تعالى‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض العصر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء‬
Usholli Fardhol Ashri Arba'a Roka'aati Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi
Ta'ala.
Artinya: "Saya berniat sholat fardu asar empat rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".
- Niat Sholat Magrib
‫إماما هلل تعالى‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض المغرب ثالث ركعات مستقبل القبلة أداء‬
Usholli Fardhol Magribi Tsalasa Rok'aati Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi
Ta'ala.
Artinya: "Saya berniat sholat fardu magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".
- Niat Sholat Isya
‫إماما هلل تعالى‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض العشاء أربع ركعات مستقبل القبلة أداء‬
Usholli Fardhol 'Isya i Arba'a Roka'aati Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi
Ta'aalaa.

Artinya: "Saya berniat sholat fardu isya empat rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".
2. Iftitah
Doa iftitah dilakukan setelah mengangkat kedua tangan sejajar dengan
telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dengan dada (untuk perempuan) sambil
membacakan "allahu akbar". Kemudian tangan disedekapkan pada dada dan
baru membacakan doa iftitah. Berikut bacaannya:

ِ َ‫ َو ُسب َْحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوأ‬،‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َكثِيرًا‬،‫َكبِيرًا‬


‫صياًل‬

Kabiiraw walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila.


Artinya : "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi
Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi
dan petang."
‫ص†اَل تِ ْي َونُ ُس† ِك ْي‬ َ ‫ إِ َّن‬. َ‫ض َحنِيْف†ا ً ُم ْس†لِما ً َو َم†ا أَنَ†ا ِمنَ ْال ُم ْش† ِر ِك ْين‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬ َّ ‫ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذيْ فَطَ† َر‬
ِ ‫الس† َم َوا‬ ُ ‫َو َّجه‬
َ‫ت َوأَنَا ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬ ُ
ُ ْ‫ك أ ِمر‬ َ ِ‫ي َو َم َماتِ ْي هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ َوبِ َذل‬
َ ‫َو َمحْ يَا‬
Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha haniifam muslimaw
wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa
mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa
anaa minal muslimiin.
Artinya : "Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan
bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk
orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan
matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-
Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang
yang muslim."

3. Al-fatihah
Setelah doa ifititah telah selesai dibacakan, bacaan selanjutnya yaitu
membaca surat al-fatihah.

َ ‫ إِيَّاكَ نَ ْعبُ† ُد َوإِيَّا‬. ‫ِّين‬


‫ك‬ ِ †ِ‫ َمال‬. ‫ ال†رَّحْ ٰ َم ِن ال† َّر ِحيم‬. َ‫ ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َع†الَ ِمين‬. ‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
ِ ‫ك يَ†وْ ِم ال†د‬
َ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّين‬ِ ‫ص َراطَ الَّ ِذينَ أَ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬
ِ . ‫ص َراطَ ْال ُم ْستَقِي َم‬ ِّ ‫ ا ْه ِدنَا ال‬. ُ‫نَ ْستَ ِعين‬
Bismillahir rahmaa nirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil 'alamin. Ar
rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.
Ihdinash shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil
maghduubi 'alaihim waladh-dhaalliin.

Artinya : "Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala
puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang,
pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang
lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya,
bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Setelah membaca al-fatihah, bacaan selanjutnya adalah ayat pendek. Pilihlah
bacaan ayat pendek yang dapat kamu hafal.
4. Rukuk
Bacaan sholat selanjutnya yaitu rukuk. Gerakan rukuk yaitu mengangkat
kedua tangan dan membaca "allahu akbar". Kemudian badan dibungkukkan
dan kedua tangan memegang lutut. Usahakan antara punggung dan kepala
sama rata.
Setelah itu membaca: "‫ "سبحان ربي العظيم وبحمده‬sebanyak 3 kali.
"Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih" sebanyak 3 kali.
Artinya: "Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya."
5. Iktidal
Setelah rukuk, bangkit dan tegak dan mengangkat kedua tangan setinggi
telinga (laki-laki) atau dada (perempuan) sambil membaca:
‫سمع هللا لمن حمده‬
Sami'allaahu liman hamidah
Artinya: "Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya."
Setelah berdiri tegak, lalu membaca :
‫ربنا لك اللحمد ملء السموات وملء األرض وملء ما شئت من شيء بعد‬
Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta
min syain ba'du.
Artinya: "Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi,
dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu."
6. Sujud
Selesai melakukan iktidal, lakukan sujud dengan meletakkan dahi di lantai
yang telah diberikan alas bersih. Ketika turun ke bawah dari posisi iktidal,
lakukan sambil membaca "Allahu akbar" dan sujud dengan membacanya 3 kali
‫سبحان ربي األعلى وبحمده‬. Sebanyak 3 kali.
Sub haana robbiyal a'la wabihamdih.
Artinya: "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."
7. Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud dilakukan, langkah selanjutnya yaitu duduk sambil membaca:
‫رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني‬
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii
wa'fu 'annii.

8. Tasyahud Awal

Tasyahud awal dilakukan pada rakaat kedua. Setelah sujud yang kedua,
posisi tasyahud awal yaitu dengan sikap kaki tegak dan kaki kiri diduduki
sambil membaca:

َّ ُ‫ات هَّلِل ِ ال َّسالَ ُم َعلَ ْيكَ أَيُّهَا النَّبِ ُّى َو َرحْ َمةُ هَّللا ِ َوبَ َركَاتُه‬
ِ ‫الس †الَ ُم َعلَ ْينَ††ا َو َعلَى ِعبَ††ا ِد هَّللا‬ ُ َ‫ات الطَّيِّب‬
ُ ‫صلَ َو‬ َ َ‫َّات ْال ُمب‬
ُ ‫ارك‬
َّ ‫َات ال‬ ُ ‫التَّ ِحي‬
‫ص ِّل عَل َى ُم َح َّم ٍد‬ َّ َّ َ ْ َ ‫هَّللا‬ َّ َ ْ
َ ‫ للهُ َّم‬. َ ‫الصَّالِ ِحينَ أشهَ ُد أ ْن الَ إِلَهَ إِال ُ َوأشهَ ُد أ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل الل ِها‬ َ

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu


'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa
wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu
anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya


bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi,
demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera
selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku
bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad."

9. Tasyahud Akhir

Tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir. Bacaan dan posisi


gerakannya sama dengan tasyahud awal dengan ditambah selawat nabi.

َ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي † ٌد اَللَّهُ َّم ب †ا َ ِر ْك ع‬
‫َلى‬ ِ ‫صلَّيْتَ عَل َى إِب َْرا ِه ْي َم َوعَل َى‬
َ َّ ‫آل إِب َْرا ِه ْي َم إِنـ‬ َ َ ‫َلى آ ِل ُم َح َّم ٍد كَما‬
َ ‫َلى ُم َح َّم ٍد َوع‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫صلِّ ع‬
َ َّ ‫َلى آ ِل ُم َح َّم ٍد كَما َ با َ َر ْكتَ عَل َى إِب َْرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل إِب َْرا ِه ْي َم إِنـ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ ‫ُم َح َّم ٍد َوع‬
Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita
'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma
baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa
Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi
Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi
maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan
keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan
keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya
engkau maha terpuji lagi maha mulia."

10. Salam

Setelah membaca selawat nabi, lanjutkan dengan membaca salam sambil


menoleh ke kanan dan ke kiri.

ِ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللا‬


"Assalaamu alaikum wa rahmatullah"

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."

Semua bacaan sholat di atas hendaknya dibaca dengan tidak terburu-buru


agar tidak berantakan. Lakukanlah sholat tepat waktu setiap hari sesuai
dengan kewajiban yang telah ditetapkan.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah


segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku
petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."
Setelah selesai membaca lakukan gerakan sujud dengan bacaan yang sama
sebelumnya. Selesai sujud, berdiri lagi dan melanjutkan rakaat selanjurnya.
Jumlah rakaat tergantung dengan jenis sholat yang dilakukan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melalui pembahasan pada BAB sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
bahwa shalat menghubungkan seorang hamba kepada penciptanya, dan shalat
merupakan menifestasi penghambaan dan kebutuhan diri kepada Allah SWT.
Di samping itu shalat juga wajib dikerjakan, baik dalam keadaan dan kondisi
apapun, diwaktu sehat maupun sakit, hal itu tidak boleh ditinggalkan, meskipun
dengan kesanggupan yang ada dalam menunaikannya, maka disyariatkan pula
menunaikan shalat sunah sebagai nilai tambah dari shalat wajib.
Begitu juga hikmah sholat bagi kita yaitu mencegah perbuatan mungkar,
mendidik mejadi pribadi yang disiplin, melatih menjadikan pribadi yang tangguh,
meninggikan derajat, membersihkan kesalahan dan dosa, dan sebagai meraih
pertolongan Allah.

B. Saran
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyadari bahwa banyak sekali
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Namun berdasarkan kesimpulan yang
telah diuraikan, penulis ingin menyampaikan beberapa saran. Yakni kepada para
pembaca maupun untuk penulis agar senantiasa menjalankan perintah Allah dan
menjauhkan segala larangannya, karena hidup hanya satu kali dan penyesalan
selalu datang diakhir. Jika melakukan kesalahan kepada Allah maka segeralah
kembali dan segeralah bertobat kepadanya.

DAFTAR PUSTAKA
PUSPITA, J. (2018). Pengertian shalat (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan
Lampung).

Nasution, H. (2019). Butir Hikmah Shalat Sebagai Ibadah Utama Dalam Islam.

Al-Mahfani, M. K., & Hamdi, A. (2016). Kitab Lengkap Panduan Shalat. Jagakarsa.


Jakarta Selatan: Wahyu Qolbu.

Rifa'i, M. (2017). Risalah tuntunan shalat lengkap. Toha Putra.

MUHAMMAD, D. (2020). SHALAT-SHALAT TATHAWWU’. uwais inspirasi indonesia.

ATTAMIMI, R. (2015). APLIKASI TATA CARA SHOLAT SESUAI TUNTUNAN


RASULULLAH SAW (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Anda mungkin juga menyukai