Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kepada Allah Swt. Karena atas
hidayah dan ma’unah-Nya, kami dapat membuat makalah ini sesuai waktu yang
ditentukan. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad Saw.
            Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bu Nihlah, M.Pd.I selaku
guru mata pelajaran Fiqih, yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
            Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah ini.
            Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami dan bagi pembaca pada umumnya.

Gresik,15 Februari 2020

Penulis

SMK MASKUMAMBANG 2 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................................3
B.     Rumusan Masalah...........................................................................................3
C.     Tujuan Penulisan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Wukuf............................................................................................4
B.     Waktu Wukuf..................................................................................................4
C.     Amalan Saat Wukuf di Arofah........................................................................4
D.    Kesalahan Saat Wukuf di Arofah....................................................................5
F.      Doa Wukuf di Arofah.....................................................................................5
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

SMK MASKUMAMBANG 2 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Haji merupakan salah satu rukun islam yang kelima setelah syahadat,
shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan
yang dilaksanakan kaum muslimin sedunia yang mampu ( material, fisik, dan
keilmuan ) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di
beberapa tempat di arab saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim
haji ( Bulan Dzulhijah ). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang biasa
dilaksanakn sewaktu – waktu.
Salah satu kegiatan inti ibadah haji yaitu wukuf (berdiam diri) dipadang
arafah pada tanggal 9 dzulhijjah. Wukuf wajib dilakukan oleh semua jamaah
haji yang melaksanakan ibadah haji, karena wukuf merupakan salah satu
rukun haji. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa amalan yang termasuk
rukun haji, wajib untuk dilakukan. Dan apabila ditinggalkan maka ibadah haji
yang dilakukannya tidaklah sah.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Wukuf di Arafah
2. Hukum Wukuf di Arafah
3. Waktu Wukuf di Arafah
4. Amalan saat Wukuf di Arafah
5. Kesalahan - kesalahan saat Wukuf di Arafah
6. Do’a Wukuf di Arafah

C. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca lebih mengetahui tentang shalat dhuha
2. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
3. Mengajak pembaca agar lebih giat dalam melaksanakan sholat dhuha

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Dhuha


Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan pada waktu
dhuha.dan dilakukan sendiri-sendiri (tidak berjamaah).Shalat dhuha
merupakan shalat pada siang hari yang dianjurkan. Pahalannya di sisi Allah
cukup besar. Nabi Saw biasa melakukannya, dan mendorong umat muslimin

SMK MASKUMAMBANG 2 3
untuk melakukannya juga. Beliau menjelaskan barangsiapa yang shalat empat 
rakaat pada awal siang hari, niscaya Allah mencukupkan pada sore harinya. 
Sebagaimana beliau juga menjelaskan bahwa shalat dhuha itu sama dengan
tiga ratus enam puluh sedekah.
Adapun pendapat yang lain bahwa shalat dhuha ialah shalat sunah yang
dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang-kurangya shalat ini
dua raka’at, boleh empat raka’at, enam, delapan atau dua belas raka’at.

B. Hukum Shalat Dhuha


Shalat dhuha hukumnya sunah. Karena itu barangsiapa yang
menginginkan pahalanya, kerjakanlah sekehendakmu, dan kalau tidak, tidak
ada larangan pula meninggalkannya.
Dari Abu Sa’id r.a berkata:

،‫ُصلِّى الضُّ َحى َحتَّى نَقُو ُل اَل يَ َد ُعهَا‬


َ ‫ان صلى هللا عليه وسلم ي‬ َ ‫َك‬
)‫ (رواه الترمذي‬.‫صلِّيهَا‬ َ ُ‫َويَ َد ُعهَا َحتَّى نَق‬
َ ُ‫ول اَل ي‬

Artinya:
“Rosulullah Saw selalu melaksanakan  shalat dhuha sampai-sampai kita
mengira bahwa tidak pernah meninggalkannya, tetapi jika meninggalkannya
sampai-sampai kita mengira, bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya.”
(H.R Turmudzi)

C. Waktu Shalat Dhuha


Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7
hasta sejak terbitnya ( kira kira pukul 7 pagi ) hingga waktu dzhuhur.

D. Bilangan Raka’at Shalat Dhuha


Bilangan shalat dhuha sekurang-kurangnya ialah dua raka’at, dan
maksimalnya delapan raka’at, ada pula yang mengatakan dua belas raka’at.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa shalat dhuha  tidak ada batasannya,
tetapi pendapat kedua tadilah yang kuat. Berikut dalil tentang bilangan raka’at
shalat dhuha.

E. Tata Cara Shalat Dhuha


Tata cara shalat dhuha ada 12,diantaranya:

SMK MASKUMAMBANG 2 4
1. Niat Shalat Dhuha
 ‫أصلي سنة الضحى ركعتين هلل تعالى‬
Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa
(Aku niat shalat dhuha 2 rakaat karena ALLAH SWT)
2. Membaca doa Iftitah
3. Membaca surat Al-Fatihah
4. Membaca salah satu surat didalam Al-Quran, namun lebih diutamakan
membaca Surat Surat Adh-Dhuha ,Asy-Syamsu, Surat Al-Lailu, Surat Asy
– Syarch.
5. Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
6. I’tidal dan membaca bacaanya
7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
8. Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
10. Lakukan rakaat kedua seperti cara rakaat pertama tanpa membaca niat dan
doa iftitah.
11. Tasyahud akhir
12. Salam dua kali

F. Fadhilah Shalat Dhuha


1. Pahalanya seperti bersedekah
2. Dicukupi kebutuhannya
3. Meraih Ghanimah atau keuntungan yang lebih cepat
4. Diganjar dengan rumah di surga
5. Mendapat pahala haji dan umrah
6. Menggugurkan dosa
7. Dibuatkan pintu khusus di surga

Berikut Allah memberikan kedudukan yang istimewa bagi orang-orang


yang melaksanakan Dhuha berdasarkan dengan jumlah rakaatnya:
1. Orang yang mengerjakan dua rekaat shalat Dhuha akan tercatat sebagai
orang yang tidak lalai
2. Orang yang mengerjakan empat rekaat shalat Dhuha tercatat sebagai
orang yang muhsinin (berbuat baik)
3. Orang yang mengerjakan emam rekaaat shalat Dhuha akan tercatat
sebagai hamba yang taat

SMK MASKUMAMBANG 2 5
4. Orang yang mengerjakan shalat Dhuha delapan rakaat tercatat sebagai
hamba yang juara (Sukses)
5. Orang yang mengerjakan dua belas rekaat shalat Dhuha akan dibuatkan
sebuah rumah yang indah disurga

G. Do’a setelah Shalat Dhuha


Do’a yang dibaca setelah shalat dhuha :
‫اللهم إن الضحاء ضحاءك والبهاء بهائك والجمال جمالك والقوة قوتك والقدرة قدرتك والعصمة‬
‫ اللهم إن كان رزقى في السماء فانزله وإن كان في االرض فاخرجه وإن كان معسرا فيسره‬،‫عصمتك‬
‫وإن حراما فطهره وإن كان بعيدا فقربه بحق ضحائك وبهائك وجمالك وقوتك وقدرتك اتنى ما اتيت‬
‫عبادك الصالحين‬.
Artinya:
            “Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu,
kemegahan ialah kemegahan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu
kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu
perlindungan-Mu. “Ya Allah jika rizqiku masih di langit, turunkanlah dan
jika ada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah,
jika haram maka sucikanlah, jika masih jauh maka dekatkanlah, berkat
waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu,
limpahkanlah kepada kami seperti yang telah engkau limpahkan kepada
hamba-hamba yang shaleh.”

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Shalat dhuha merupakan shalat pada siang hari yang dianjurkan.
Pahalannya di sisi Allah cukup besar. Shalat dhuha hukumnya sunah. Shalat
dhuha dimulai setelah matahari naik kira-kira setinggi tiga tombak, dan
berakhir ketika posisi matahari tepat berada di tengah-tengah langit (istiwa)

SMK MASKUMAMBANG 2 6
dan pada saat itu makruh hukumnya untuk melakukan shalat. Bilangan shalat
dhuha sekurang-kurangnya ialah dua raka’at, dan maksimalnya delapan
raka’at, ada pula yang mengatakan dua belas raka’at.
Sangat baik sekali shalat dhuha ini, kita Mudawamahkan (langgengkan)
yakni kita biasakan sehari-hari melaksanakannya. Karena ditinjau dari segala
segi baik sekali bagi yang melaksanakannya, sebagai Maghfiroh (ampunan),
mencari ketenangan hidup, serta sebagai sarana untuk memohon tambahnya
rizqi kepada Allah. Maka shalat dhuha ini patut sekali kita langgengkan setiap
hari.

DAFTAR PUSTAKA

http://lebihhematlebihmudah.blogspot.co.id/2013/11/shalat-dhuha.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/01/waktuniattata-caradoa-serta-
keutamaan.html
https://dalamislam.com/shalat/keutamaan-shalat-dhuha
http://lampionilmu.blogspot.co.id/2016/06/makalah-shalat-dhuha.html

SMK MASKUMAMBANG 2 7

Anda mungkin juga menyukai