KABUPATEN MEMPAWAH
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Solat Jama’ Qashar ” penulisan makalah merupakan salah satu tugas dari mata
pelajaran Fiqih yang diampu oleh Bapak Drs. M. Saleh.
Penulis berharap makalah yang kami buat ini diberikan nilai yang bagus
oleh Bapak Drs. M. Saleh dan dapat bermanfaat bagi siapapun yang telah
membacanya. Saran dan kritik dari pembimbing selalu kami harapkan sehingga di
tugas yang mendatang saya dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISIDAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Pengertian Sholat Jama’ Qashar...................................................................5
B. Dasar-Dasar hukum Sholat Jama’ Qashar....................................................5
C. Syarat Sah dan Syarat Wajib Sholat Jama’ Qashar.......................................5
D. Tata Cara Sholat Jama’ Qashar.....................................................................6
E. Hikmah Sholat Jama’ Qashar........................................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
ii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kegiatan yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia, apa
lagi pada jaman modern ini adalah perjalanan. Perjalanan selalu membutuhkan tenaga
dan menyita waktu kita, entah itu banyak atau sedikit. Demi sebuah perjalanan,
banyak hal dan kadang kewajiban yang dengan terpaksa meski kita tinggalkan atau
pun kita tunda. Namun ada kewajiban-kewajiban yang tidak boleh kita tinggalkan
meski dengan alasan perjalanan. Salah satunya adalah kewajiban terhadap sang
khalik, yaitu Shalat 5 waktu. Dalam Islam sudah ditentukan aturan-aturan yang sangat
mempermudah bagi para musafir. Shalat yang dilaksanakan dalam perjalanan yaitu
sholatus safar. Islam adalah agama Allah SWT yang banyak memberikan kemudahan
kepada para pemeluknya didalam melakukan berbagai ibadah dan amal sholihnya seperti
disebutkan di firman Allah SWT:
ُيِريُد ٱُهَّلل ِبُك ُم ٱۡل ُيۡس َر َو اَل ُيِريُد ِبُك ُم ٱۡل ُع ۡس َر......
Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqarah : 185)
.....ۚ ُهَو ٱۡج َتَبٰى ُك ۡم َو َم ا َجَعَل َع َلۡي ُك ۡم ِفي ٱلِّديِن ِم ۡن َحَر ٖۚج......
Artinya : “Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan.” (QS.Al Hajj : 78)
Islam juga dibangun dengan lima pilar. Salah satu pilarnya adalah shalat.
Karenanya shalat merupakan tiang agama. Ketika seorang meninggalkan shalat ia
disebut penghancur agama tetapi sebaliknya ketika ia melaksanakan shalat dengan
sebaik-baiknya maka ia disebut sebagai penegak agama. Karenanya, seorang muslim
tidak boleh meninggalkan shalat walau bagaimanapun juga tak terkecuali dalam
bepergian.
Seperti halnya seorang yang tidak memiliki air untuk berwudhu maka ia
diperbolehkan bertayammum, begitu pula dengan shalat yang dapat dilakukan
dengan cara dijama’ (dirangkap) maupun diqashar (dipotong).
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Dasar hukum shalat jama’ qashar adalah surah An-Nisa ayat 101. Shalat jama’
Qashar adalah shalat yang dikumpulkan. Artinya dua shalat fardu dikerjakan pada
satu waktu,misalnya shalat dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu dzuhur atau
ashar.
5
b) Perjalanan dilakukan untuk tujuan yang baik, bukan untuk kejahatan atau
maksiat.
c) Berniat shalat Qashar pada ketika takbiratul ikhram.
Sebagai contoh orang yang mau shalat jama’ Qashar dzuhur dengan ashar.
Tata caranya sebagai berikut:
a) Berniat menjama’ Qashar shalat dzuhur dengan jama’ takdim.
b) Takbiratul ikhram.
c) Shalat dzuhur dua raka’at (diqashar).
d) Salam.
e) Berdiri dan niat shalat ashar.
f) Takbiratul ikhram.
g) Shalat ashar dua raka’at (diqashar)
h) Salam.
Shalat jama’ Qashar merupakan bentuk kemurahan allah yang tidak akan
mempersulit hambanya yang hendak melakukan ibadah kepadanya.
a) Allah tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu yang diluar kemampuannya.
Meskipun pelaksanaannya lebih ringan dibandingkan biasanya maka tidak akan
mengurangi pahalanya.
b) Shalat jama’Qashar menunjukan bahwa shalat adalah ibadah yang harus tetap
dilaksanakan bagaimanapun keadaannya. Tidak ada alasan untuk meninggalkan
shalat karena Allah sudah memberikan keringanan.
6
BAB III PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan