DAN
MEMPRAKTEKAN SHALAT FARDHU
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tesusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih dari pihak yang telah berkontribusi dan memberikan sumbangan baik pikiran dan
materinya.
kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi kami sendiri dan pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalamankami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangundari kita semua demi
kesempurnaan makalah ini
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN DAN MANFAAT............................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Konsep Melaksanakan Shalat Fardhu dan Dasar Hukum...........................................................5
Dasar Hukum Shalat Fardhu..................................................................................................6
B. Cara Mempraktekan Shalat Fardhu (,syarat,rukun,waktu)........................................................6
Syarat Wajib Shalat Fardhu....................................................................................................6
Syarat Sah Shalat Fardhu.......................................................................................................7
Rukun Shalat Fardhu..............................................................................................................8
Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat.........................................................................................9
Waktu-Waktu Dalam Melaksanakan Shalat Fardhu.............................................................10
Hikmah-Hikmah Dalam Melaksanakan Shalat Fardhu.........................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................12
C. KESIMPULAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai seorang muslim dan muslimah tentunya kita sudah mengetahui,
bahwa salah satu kewajiban seorang muslim adalah melaksanakan shalat lima
waktu. Rukun islam yang kedua ini sebagai bentuk penghambaan kepada sang
pencipta yakni Allah SWT, yang telah menciptakaan bumi, langit beserta isinya.
Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita untuk senantiasa mematuhi segala
perintahnya dan larangannya karena dengan demikian kita akan menjadi manusia
yang akan mendapatkan kebaikan baik di dunia maupun di akherat.
Shalat merupakan ibadah yang sangat penting bagi seorang muslim karena
shalat merupakan induk amal, apabila shalat kita baik maka amal yang lain juga
Insya Allah akan baik tetapi sebaliknya apabila shalat kita kurang baik maka amal
yang lain pun akan mengikutinya karena shalat adalah tiang agama. Kalau
tiangnya runtuh maka ambruklah agama seseorang. Oleh karenanya seoarng
muslim hendaknya terus memperbaiki shalatnya, karena dengan shalat kita baik
maka kita akan senantiasa terjaga agama kita dan kita terjaga dari perbuatan-
perbuatan buruk
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Melaksanakan Shalat Fardhu, Dan Dasar Hukum
2. Bagaimana Cara Melaksanakan Shalat Fadhu (dalil,syarat,rukun)
3. Apa Hikmah Dari Melaksanakan Shalat Fardhu
{ َفِإَذ ا َقَض ۡی ُتُم ٱلَّص َلٰو َة َفٱۡذ ُك ُرو۟ا ٱَهَّلل ِقَیٰـ ࣰما َو ُقُعو ࣰدا َو َع َلٰى ُج ُنوِبُك ۚۡم َفِإَذ ا ٱۡط َم ۡأ َننُتۡم َفَأِقیُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َۚة ِإَّن ٱلَّص َلٰو َة
} َكاَنۡت َع َلى ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنیَن ِكَتٰـ ࣰبا َّم ۡو ُقو ࣰتا
[Surat An-Nisa': 103]
Kemudian juga salah satu hadist dari Rasulullah SAW mengenai shalat
fardhu yang berbunyi :Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama,
maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama,
dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi
agama.” Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk
sebagai orang yang meruntuhkan agama.
1. Beragama Islam
Hal ini dikarenakan yang melaksanakan kewajiban seperti Shalat,zakat
adalah orang islam bukan orang kafir
2. Sudah Balig
Shalat tidak wajib dilaksanakan jika belum balig,kecuali anak yang
sudah berumur 7 tahun sudah diajarkan shalat dan pada umur 10 tahun
pukul mereka dikala mereka melalaikan shalat.
3. Berakal
Tidak wajib melaksanakan shalat bagi mereka yang hilang akalnya,
karena mabuk,gila. Apabila mabuknya iu disengaja wajib hukumnya
melaksanakan shalat .
4. Tidak dalam keadaan haid atau nifas
2
Qishotul Mi’raj
Haid ialah darah kotor yang keluar dari rahim wanita. Keluarnya darah
tersebut yakni sunnatullah yang ditetapkan Allah swt. kepada seorang
wanita. Jadi, haid merupakan suatu yang normal bagi wanita yang sudah
masuk balig atau dewasa. Kalau nifas merupakan darah yang keluar
karena persalinan, baik saat proses persalinan maupun sebelum dan
sesudah persalinan yang disertai dengan rasa sakit mendalam.
3
3
Al Mabadail Fiqhiyah Juz 3
۞ ࣖ ٰي َبِنْٓي ٰا َد َم ُخ ُذ ْو ا ِز ْيَنَتُك ْم ِع ْنَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َّو ُك ُلْو ا َو اْش َر ُبْو ا َو اَل ُتْس ِرُفْو ۚا ِاَّنٗه اَل ُيِح ُّب اْلُم ْس ِرِفْيَن
31. Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada
setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan
berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan.
5. Menghadap kiblat
Menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat, tidak sah shalat tanpa
menghadap kiblat kecuali dalam dua keadaan, yaitu ketika shalat khauf
(shalat yang dikerjakan saat perang berkecamuk) dan shalat sunah
ketika bersafar di atas kendaraan.
43
https://mtsmu2bakid.sch.id/wp-content/uploads/2022/11/SHALAT-KELAS-7.pdf
5
Al Mabadail Fiqhiyah Juz 3
Bacaan al-fatihah disyaratkan dibaca dalam Bahasa arab, tidak
sah shalat seseorang jika tidak membaca surat al-fatihah.
5. Rukuk Dengan Tumaninah
Menurut Bahasa, rukuk berarti membungkukan badan.
Sedangkan secara terminologi rukuk berarti membungkukan punggung
dan kepala semuanya saat melaksanakan shalat.
6. I’tidal dan Tuma’ninah
Setelah rukuk,kemudian melakukan I’tidal atau menegakan
badan sambil mengangkat kedua tangan sebatas telinga,sambil
membaca tasmi
7. Sujud dan Tuma’ninah
Sujud dilakukan dengan cara menempelkan telapak tangan kanan
kiri ,lutut kanan kiri, dahi dan hidung menyentuh lantai.
8. Duduk Diantara Dua sujud
Setelah sujud, kemudian bangkit dari sujud mengambil posisi
duduk. Posisi kedua telapak tangan berada diatas kedua paha dekat
lutut
9. Duduk Akhir
Yaitu duduk dengan posisi pangkal paha atas yang kiri
bertumpu pada lantai dan telapak kaki kiri dimasukkan kebawah kaki
kanan.
10. Membaca Tasyahud akhir
Yaitu duduk diakhir shalat
11. Salam
Ucapan salam untuk mengakhiri sholat,yaitu mengucap
“Assalamualaikum wa rohmatullah wa barokatuh” sambil menghadap
ke kanan dan mengucapkan lagi sambil menghadap kekiri.
6
Al Fiqh Al Akbar Imam Abu Hanifa
7
Fath Al-Qadir Imam al-Kashani
3. Peningkatan Kesadaran Spiritual:
Melaksanakan shalat secara teratur membantu meningkatkan kesadaran
spiritual seseorang. Shalat tidak hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga
merupakan waktu untuk merenung, berkomunikasi dengan Allah, dan
memperdalam pemahaman akan tujuan hidup.
Hikmah-hikmah ini tercermin dalam ajaran Islam dan dapat ditemukan dalam
Al-Qur'an serta hadis-hadis Rasulullah ﷺ. Melaksanakan shalat fardhu
dengan sungguh-sungguh dapat membawa manfaat yang luas dalam kehidupan
sehari-hari dan memperkukuh ikatan spiritual dengan Allah.
BAB 3
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan shalat fardhu, ada beberapa konsep, dasar hukum, tata cara, serta
hal-hal yang membatalkan dan syarat-syaratnya yang perlu diperhatikan oleh seorang
Muslim. Shalat fardhu adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mukallaf, dan
pelaksanaannya memiliki hikmah dan manfaat yang mendalam.
Konsep melaksanakan shalat fardhu didasarkan pada tindakan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam, dengan syarat dan rukun tertentu. Dasar hukum shalat fardhu
dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan hadis, di mana shalat diwajibkan kepada semua
Muslim yang baligh, berakal, dan suci.
Cara mempraktekkan shalat fardhu melibatkan syarat wajib dan syarat sah, serta rukun-
rukun yang harus dipenuhi. Waktu-waktu shalat fardhu juga telah ditentukan, dan
pelaksanaannya membawa berbagai hikmah, seperti ketundukan dan ketaatan kepada Allah,
pembersihan diri, peningkatan kesadaran spiritual, pengendalian diri, penguatan hubungan
dengan Allah, dan pemeliharaan moral dan etika.
Namun, perlu diingat bahwa terdapat hal-hal yang dapat membatalkan shalat, seperti
hadats besar, najis, dan perbuatan-perbuatan tertentu. Pemahaman akan hal ini penting agar
shalat dapat dilaksanakan dengan baik.
Dengan melaksanakan shalat fardhu secara konsisten, seorang Muslim dapat mengambil
manfaat spiritual, moral, dan sosial yang mendalam, memperkuat ikatan dengan Allah, serta
memantapkan identitas dan kebersamaan dalam komunitas Muslim. Oleh karena itu,
pelaksanaan shalat fardhu merupakan suatu kewajiban dan bentuk pengabdian yang sangat
penting dalam kehidupan seorang Muslim.
DAFTAR PUSTAKA
qasim al ghazi, a.-a. m. (2017). FATH AL QORIB AL-MUJIB. KEDIRI: Santri Salaf Press.
SAHRONI, S. P. I. Shalat.