Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH AGAMA ISLAM

Keutamaan Sholat Subuh

DOSEN PENGAMPU
La Ode Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.

DISUSUN OLEH :
Nasywa Rasyifa (J1A121167)
Kelas C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang masih sangat sederhana guna memenuhi tugas mata kuliah
Agama Islam.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu, demi kesempurnaan makalah ini
saya sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun
apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Aamiin.

Terima kasih, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendari, 09 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Sholat Subuh............................................................................................3
1. Definisi Sholat Subuh.......................................................................3
2. Hadist Tentang Sholat Subuh...........................................................3
3. Tata Cara Sholat Subuh....................................................................5
B. Keutamaan Sholat Subuh........................................................................9
C. Penyebab Susah Bangun Saat Melakukan Sholat Subuh......................11
D. Kerugian Meninggalkan Sholat Subuh..................................................12

BAB III PENUTUP...........................................................................................15

A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam adalah agama terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul untuk menjadi
petunjuk atau pedoman hidup bagi seluruh manusia sampai akhir zaman.
Rukun Islam yang kedua ialah sholat. Hal yang pertama kali akan dihisab di
hari akhir ialah sholat. Selain itu sholat merupakan tiang agama, sebagai tiang
agama berarti sholat memiliki peranan penting dalam perjalanan kehidupan
manusia di muka bumi.
Perintah sholat turun pada saat Nabi Muhammad SAW menjalankan
Perjalanan Isra’ dan Mi’raj, yaitu perjalanan dari Masjidil Aqsa ke Masjidil
Haram, kemudian Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha untuk menemui
Allah SWT dan melewati 7 lapisan langit. Pada awalnya sholat diperintahkan
untuk dikerjakan sebanyak 50 rakaat. Namun karena negosiasi yang
dilakukan Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT di Sidhratul Muntaha,
maka Allah SWT memberi kemudahan kepada Nabi Muhammad dan
umatnya untuk mengerjakan sholat hanya 5 waktu saja.
Sholat subuh merupakan sholat fardhu dan menjadi ibadah sholat wajib
yang berat dikerjakan oleh umat muslim. Hal itu dikarenakan waktu sholat
subuh sering memberatkan seseorang untuk bangun dari tidur nyenyaknya
dan kemudian melaksanakan sholat subuh. Oleh sebab itu Allah telah
menyerukan kepada umat muslim dalam panggilan adzan jika “sholat itu
lebih baik daripada tidur”. Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam
mengerjakan sholat subuh. Jika kita melihat jumlah jama’ah yang sholat
subuh di masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah jama’ah
pada waktu sholat lainnya. Apabila seseorang mengerjakan sholat subuh,
niscaya ia akan dapati banyak keutamaan.

iv
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tentang tema diatas, maka saya
merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa itu sholat subuh?
2. Apakah keutamaan dari sholat subuh?
3. Apa penyebab susah bangun untuk melakukan sholat subuh?
4. Apakah kerugian meninggalkan sholat subuh?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah agar mengetahui apa itu sholat subuh, apa keutamaan mengerjakan
sholat subuh, serta penyebab dan kerugian jika meninggalkan sholat subuh.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sholat Subuh
1. Definisi Sholat Subuh
Menurut bahasa kata sholat berasal dari kata shollaa, yusholli, tashliyatan,
sholatun, yang berarti rahmat dan doa. Makna shalat dalam syariat adalah
peribadatan kepada Allah SWT dengan ucapan dan perbuatan yang telah
diketahui, diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, disertai syarat-
syarat yang khusus dan dengan niat.
Sholat merupakan pilar agama yang menduduki peringkat kedua setelah
syahadat. Shalat merupakan pondasi terbaik bagi setiap amal kebaikan di
dunia serta rahmat dan kemulian bagi kehidupan mendatang. Sholat adalah
salah satu ibadah mahdloh yang pertama kali diwajibkan oleh Allah. Dalam
struktur bangunan ajaran Islam, sholat disebut sebagai tiang agama. Sabda
Rasul saw: ”Sholat adalah tiang agama, maka barang siapa yang
menegakannya berarti menegakan sholat agama, dan barang siapa yang
meninggalkannya berarti meruntuhkan agama.” (HR. Baihaqi dari Umar ra).
Sholat subuh merupakan sholat dua rakaat yang dilaksanakan saat cahaya
putih muncul di ufuk timur sampai matahari belum terbit di sebelah ufuk
barat. Jumlah rakaat sholat subuh adalah 2 rakaat yang akan diakhiri dengan
satu salam. Namun para rakaat kedua sholat subuh umat muslim diwajibkan
untuk membaca doa qunut. Doa qunut itu dibaca ketika masuk ke gerakan
I’tidal.

2. Hadist Tentang Sholat Subuh


Ada beberapa hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Rasulullah tentang
sholat subuh. Berikut ini adalah beberapa hadist yang membahas tentang
sholat subuh.
1. HR. Al Mundziri

vi
Bunyi dari hadist tersebut adalah “Hai Fatimah bangunlah dan sasikanlah
rizki Rabbmu, karena Allah akan membagi-bagikan rizki kepada hambanya
di antara sholat subuh sampai dengan terbitnya matahari.”
2. HR. Ibnu Majah
Bunyi dari hadist tersebut adalah berikut ini, “Barangsiapa melakukan sholat
subuh secara berjamah, maka ia berada di dalam tanggungan Allah.”
3. HR. Ibnu Qayyim
Hadist itu mengatakan jika tidur di waktu subuh bisa menghalangi datangya
rejeki dari Allah SWT, karena waktu subuh merupakan waktu yang tepat
untuk pembagian rezeki. Tidurnya seseorang bisa terhalanginya rezeki itu
sampai kepadanya, kecuali jika keadaan tidurnya itu dalam keadaan darurat.
4. HR. Abdullah bin Abbas RA
Pernah Abdullah bin Abbas RA mendapati anaknya sedang tidur di waktu
subuh. Dia pun langsung menghardik, “Bangun kau! Apakah kau tidur di
saat Allah sedang membagikan rezeki?!”.
5. HR. Al Bukhari
Al Bukhari pernah meriwayatkan dari Abu hurairah, Rasulullah SAW pernah
bersabda seperti ini, “Malaikat malam hari dan malaikat siang hari akan
bertemu pada saat subuh,”. Kemudian berkatalah Abu Hurairah, “Jika
kalian mau baca. Bacalah, sesungguhnya shalat subuh akan disaksikan oleh
para malaikat.”
6. HR. An Nasai- Ahmad dan Imam Malik
Sahabat ini meriwaytkan jika Rasulullah SAW pernah menegur Ihjan bin Abu
Mihjan yang ikut datang ke masjid namun dia tidak bisa ikut dalam sholat
subuh berjamaah. Mihjan ternyata melakukan shalat di rumah, dia pergi ke
masjid hanya untuk mendengarkan tausyiah Nabi SAW. Nabi SAW berkilah
seperti ini “Hai Mihjan, walaupun kamu sudah shalat di rumah sebaiknya
kamu kembali shalat dengan orang banyak.”
7. HR. Askari

vii
Hadist ini meriwayatkan Rasulullah SAW pernah bersabda “Sesungguhnya
Allah jika menurunkan bala dari langit kepada penduduk bumi, maka Allah
akan menghindarkannya dari para pemakmur masjid.”
Contoh hadist ini adalah tsunami yang ada di Malang pada waktu puluhan
tahun silam. Jamaah yang sedang sholat subuh di masjid itu terhindar.
Padahal jika kita logika, bumi yang saat itu sedang tersapu dengan tsunami
telah lenyap.
8. HR. Abu Daud
Rasulullah pernah bersabda “Siapa saja yang tetap duduk di dalam masjid
setelah melaksanakan sholat subuh dua rakaat sampai tiba waktunya shalat
duha dan ia tidak mengucapkan kata-kata kecuali kata yang baik maka dosa-
dosanya akan diampuni meskipun dosanya tersebut lebih banyak dari buih
yang ada di atas lautan.”
9. HR. Muslim – Abu Daud
Bunyi hadist ini adalah “Sekali-kali tidak akan masuk neraka orang yang
mengerjakan shalat sebelum matahri terbit di ufuk timur atau sebelum
matahari tenggelam di sebelah barat.”
10. HR. Imam Malik
Bunyi dari hadist ini adalah Rasulullah pernah bersabda “batas antara kita
dengan orang-orang yang munafik adalah yang menghadiri shalat isya dan
subuh. Hal itu dikarenakan orang munafik tidak akan sanggup untuk
menghadiri kedua shalat tersebut.”

3. Tata Cara Sholat Subuh


Sholat subuh sama dengan tata cara sholat fardhu lainnya. Namun yang
berbeda adalah sholat subuh ini saat I’tidal membaca doa qunut sedangkan
sholat yang lainnya tidak menggunakan doa qunut. Berikut ini adalah tata
cara sholat subuh.
1. Niat
Syarat sahnya sholat yang pertama adalah niat. Setiap amalan yang ada di
dalam islam pasti ada niatnya masing-masing. Hal itu dikarenakan saat

viii
mengucapkan niat, Allah akan mengetahui ketulusan dan keikhlasan hamba-
Nya dalam melakukan amalan tersebut. Selain itu niat yang diucapkan bisa
membuat Allah tahu amalan apa yang akan kita lakukan. Ada dua macam niat
ketika akan melakukan shalat subuh. Yaitu niat shalat subuh yang dilakukan
sendiri, niat menjadi makmum dan niat shalat subuh menjadi imam saat
sholat berjamaah. Berikut ini adalah bacaan niat sholat subuh yang harus
dketahui :
a. Munfarid atau sendiri, niat sholat subuh yang harus dibaca adalah berikut
ini:
“ushollii fardhosh shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi
ta’aala.” Artinya: “aku niat sholat fardhu subuh dua rakaat menghadap
kiblat karena Allah ta’ala.”
b. Niat sholat subuh menjadi makmum atau berjamaah, kita harus
mengucapkan niat seperti berikut ini:
”ushollii fardhosh shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma’muuman
lillaahi ta’aala.” Artinya: “Aku niat sholat fardhu subuh dua rakaat
menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
c. Menjadi imam sholat subuh, bacaan niat yang dibaca adalah mengganti
kata ma’muuman menjadi kata imaaman. Sehingga bunyi niatnya adalah:
“ushalli fardhash-shubhi rak’ataini mustaqbilal-qiblati adaa’an imaaman
lillaahi ta’aalaa.” Yang artinya: “saya niat sholat subuh dua rakaat
menghadap kiblat menjadi imam karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul Ikhram
Setelah membaca bacaan niat untuk shalat subuh. Tata cara yang kedua
adalah melakukan takbiratul ikhram. Takbiratul ikhram bisa dilakukan
dengan cara seperti berikut ini :
a. Mengangkat kedua tangan. Posisi kedua telapak tangan ada di samping
telinga.
b. Saat tangan berada di samping telinga, diharuskan mengucapkan takbir
atau “Allahu akbar”

ix
c. Setelah takbiratul ikhram selesai, posisi tangan sedekap berada di atas
pusar.
d. Jari - jari di sebelah tangan kanan merenggang dan menggenggam
pergelangan tangan yang sebelah kiri.
3. Membaca Doa Iftitah
Doa iftitah merupakan doa yang diucapkan sebelum membaca surat al-fatihah
pada saat rakaat pertama saja. Sehingga doa ifittah ini pada saat rakaat kedua
tidak akan dibaca. Doa iftitah terbagi menjadi dua macam yaitu bacaan doa
iftitah berdasarkan muhammadiah atau doa iftitah berdasarkan NU.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Jangan meremehkan surat al-fatihah dalam shalat. Hal itu dikarenakan surat
al-fatihah dalam sholat merupakan syarat sahnya sholat sehingga jika surat al-
fatihah tidak dibaca maka sholat tersebut tidak bisa diterima shalatnya.
5. Membaca Surat Pendek
Setelah membaca al-fatihah,langkah selanjutnya adalah membaca surat
pendek. Surat pendek yang dibaca sebaiknya surat al-falaq yang artinya
adalah subuh dan pada rakaat kedua membaca surat al-ikhlas.
6. Ruku’
Ruku’ adalah gerakan sholat dimana badan membungkuk, punggung lurus,
kedua tangan memegangi kedua buah lutut, punggung dan bagian kepala
rata, kemudian membaca doa ruku.
7. I’tidal
Setelah bangun dari ruku’ umat muslim akan melakukan gerakan sholat
bermana I’tidal. Gerakan I’tidal adalah posisi bangun dari ruku kemudian
berdiri tegak, posisi kedua tangan sejajar dengan posisi kedua telinga. Setelah
itu membaca doa I’tidal.
8. Membaca Doa Qunut
Setelah selesai melakukan I’tidal pada rakaat yang kedua, umat muslim yang
mengerjakan shalat subuh dianjurkan untuk membaca doa qunut. Doa qunut
merupakan bacaan yang disunnahkan sehingga jika dilakukan umat muslim

x
yang membacanya akan mendapatkan pahala. Doa qunut dibaca ketika posisi
orang yang sedang melakukan shalat masih berdiri dalam gerakan I’tidal.
9. Sujud
Sujud adalah gerakan shalat yang mengangkat kedua tangan kemudian dia
melakukan sujud. Sujud ini dahi harus berada di bumi yang dimaksud bumi di
sini adalah lantai, sajadah di tempat sholat dan sebagainya. Setelah posisi dahi
di bumi kemudian membaca doa sujud.
10. Duduk Di Antara Dua Sujud
Gerakan ini diberi nama duduk di antara dua sujud sebab gerakan sholat itu
ada di antara dua sujud yang dilakukan oleh umat muslimyang sedang sholat.
Posisi duduk di antara dua sujud yang benar adalah dengan menindih kaki kiri
dan menegakkan kaki terutama jempol kaki pada bagian kaki kanan. Gerakan
shalat yang tepat juga bisa menyempurnakan amalan shalat orang yang
melakukannya.
11. Sujud
Setelah melakukan duduk di antara dua sujud, akan dilakukan sujud kembali
dengan membaca doa sujud.
12. Tasyahud
Pada rakaat kedua, setelah sujud umat muslim yang sedang shalat akan
melakukan duduk tasyahud akhir. Tatacara duduk tasyahud akhir yang benar
adalah sebagai berikut ini :
a. Duduk pada bagian pangkal paha yang sebelah kiri, posisi kaki kiri keluar
dari bagian bawahnya. Posisi kaki kanan dalam posisi tegak.
b.. Tangan kanan di letakkan di atas paha sebelah kanan, posisi jari-jari
tangan tersebut dalam posisi menggenggam namun jari telunjuk dalam
keadaan menjuntai.
c. Jari telunjuk akan ditegakkan ketika membaca doa tasyahud berbunyi
illalaah. Kebanyakan orang akan menegakkan jari telunjuknya ketika bacan
sholawat dimulai atau ketika doa tasyahud berbunyi laa ilaaha. Jari telunjuk
yang benar ditegakkan saat doa tasyahud berbunyi illallah.

xi
d. Posisi tangan kiri diletakkan pada bagian paha kiri dengan posisi jari-jari
tangan yang mengembang.
13. Salam
Tata cara sholat yang terakhir adalah mengucapkan salam. Jari telunjuk
diturunkan / tidak dalam posisi tegak ketika ucapan salam dibaca. Kepala
akan menengok ke kanan sambil mengucapkan salam, kemudian kepala
menengok ke kiri sambil mengucapkan salam. Setelah salam selesai
diucapkan akan dilanjutkan dengan bacaan dzikir setelah sholat.

B. Keutamaan Sholat Subuh


Shubuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah
Swt memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah
Ta’ala berfirman:
‫ق اللَّ ْي ِل َوقُرْ آَنَ ْالفَجْ ِر إِ َّن قُرْ آَنَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْشهُودًا‬ َّ ‫أَقِ ِم ال‬
ِ ‫صاَل ةَ لِ ُدلُو‬
ِ ‫ك ال َّش ْم‬
ِ ‫س إِلَى َغ َس‬

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam


dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu
disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)

Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam mengerjakan shalat


shubuh. Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk
melaksanakan shalat. Jika kita melihat jumlah jama’ah yang shalat shubuh di
masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah jama’ah pada waktu
shalat lainnya. Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan
dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah:
1. Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah SAW bersabda:
‫صلَّى ْالبَرْ َد ْي ِن َد َخ َل ْال َجنَّة‬
َ ‫َم ْن‬

xii
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan
ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no.
635)

2. Salah satu penghalang masuk neraka


Nabi SAW bersabda:
ِ ‫وع ال َّش ْم‬
‫س َوقَب َْل ُغرُوبِهَا‬ َ ‫ار أَ َح ٌد‬
ِ ُ‫صلَّى قَب َْل طُل‬ َ َّ‫لَ ْن يَلِ َج الن‬

“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum


terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya
matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)

3. Berada di dalam jaminan Allah


Rasulullah SAW bersabda:
ْ َ‫طلُبَنَّ ُك ْم هَّللا ُ ِم ْن ِذ َّمتِ ِه بِ َش ْي ٍء فَإِنَّهُ َم ْن ي‬
‫طلُ ْب•هُ ِم ْن ِذ َّمتِ• ِه بِ َش• ْي ٍء‬ ْ َ‫صاَل ةَ الصُّ بْح فَهُ َو فِي ِذ َّم ِة هَّللا ِ فَاَل ي‬
َ ‫صلَّى‬
َ ‫َم ْن‬
ِ
ِ ‫يُ ْد ِر ْكهُ ثُ َّم يَ ُكبَّهُ َعلَى َوجْ ِه ِه فِي ن‬
‫َار َجهَنَّ َم‬

“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah.
Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari
jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari
jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan
menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR.
Muslim no. 163)

4. Dihitung seperti shalat semalam penuh


Nabi SAW bersabda:
َ ‫صلَّى الصُّ ْب َح فِي َج َما َع ٍة فَ َكأَنَّ َما‬
ُ‫صلَّى اللَّ ْي َل ُكلَّه‬ َ ‫صلَّى ْال ِع َشا َء فِي َج َما َع ٍة فَ َكأَنَّ َما قَا َم نِصْ فَ اللَّ ْي ِل َو َم ْن‬
َ ‫َم ْن‬

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah


shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh

xiii
berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR.
Muslim no. 656)

5. Disaksikan para malaikat


Nabi SAW bersabda:
‫صاَل ِة ْالفَجْ ِر‬ ِ َ‫َوتَجْ تَ ِم ُع َماَل ئِ َكةُ اللَّ ْي ِل َو َماَل ئِ َكةُ النَّه‬
َ ‫ار فِي‬

“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar
(subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

C. Penyebab Susah Bangun Saat Melakukan Sholat


Berikut ini ada beberapa penyebab yang menjadi penyebab untuk sulit
bangun ketika shalat subuh tiba:
1. Makanan Haram
Penyebab yang pertama adalah karena memakan makanan yang haram.Hal
tersebut disabdakan oleh Rasulullah seperti ini:
“Ibadah yang dilakukan dengan memakan makanan yang haram sama saja
dengan mendirikan bangunan yang ada di atas pasir.”
Ibadah yang dilakukan pun akan terasa berat jika terlalu banyak makanan
haram di dalam tubuhnya.

2. Tidak Melakukan Shalat Malam


Penyebab yang kedua susah untuk bangun sholat subuh adalah dia tidak
melakukan shalat malam. Hal itu dikatenakan shalat tahajud bisa menjadikan
umat muslim memastikan shalat subuh bisa ada di tangan. Hal tersebut
biasanya karena setan akan membisikkan di telinga manusia seperti ini:
“malam masih panjang, tidurlah” ketika umat muslim akan bangun untuk
sholat subuh, sesuai dengan HR. Bukhari nomor 1142 dan HR. Muslim
Nomor 776 yang berbunyi:
““setan akan membuat tiga ikatan di bagian tengkuk (leher bagian
belakang) pada tubuh salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap

xiv
ikatannya setan akan mengatakan, “malam masih panjang, tidurlah!”. Jika
dia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika
dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat,
lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira.
Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.”

3. Bergadang
Penyebab yang ketiga adalah karena suka bergadang. Bergadang bisa
membuat tubuh seseorang mengantuk ketika pagi hari. Bergadang merupakan
hal yang dibenci oleh Rasulullah seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari
seperti ini “Rasulullah SAW membenci tidur sebelum shalat isya dan
ngobrol-ngobrol setelah sholat isya.”

4. Kebiasaan
Kebiasaan akan sulit untuk diubah dan menyebabkan orang akan sering tidur
di pagi hari karena memang kebiasaannya seperti itu. Kebiasaan tersebut
adalah sehabis shalat subuh dia kemudian menghampiri kasurnya, menarik
seimutnya kembali dan mengambil bantalnya. Dia tidur pulas hingga
matahari mulai meninggi setelah itu dia akan melakukan aktivitasnya setiap
hari yaitu kerja ataupun kuliah.
Kebiasaan orang seperti ini akan menghilangkan keberkahan yang seharusnya
ada di dalam dirinya. Untuk mengatasi kebiasaan tersebut adalah dengan
menghilangkan kebiasaan tersebut disertai dengan permintaan tolong kepada
Allah SWT. Sesuai dengan firma Allah dalam QS. Al-Ankabut ayat 69 yang
artinya:
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam jalan Kami, maka
sungguh akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya
Allah benar-benar bersama dengan orang-orang yang berbuat baik.”

D. Kerugian Meninggalkan Sholat Subuh

xv
Rata-rata seorang muslim melalaikan sholat subuh diakibatkan oleh
aktivitas rutinnya, yakni tidur. Meninggalkan sholat subuh dengan sengaja,
maka seseorang itu dianggap telah kafir. Dalam sebuah hadits, Rasulullah
bersabda:
"Perjanjian antara kita dengan mereka adalah sholat, maka barangsiapa
yang meninggalkannya berarti ia telah kafir." (Dikeluarkan oleh Imam
Ahmad 5/346 dan para penyusun kitab Sunan dengan isnad Shahih; At-
Turmudzi 2621, An-Nasa’i 1/232, Ibnu Majah 1079)

Selain dianggap sebagai kafir, orang yang merasa berat melaksanakan


sholat subuh juga tergolong dalam golongan ornag munafik. Hal ini sudah
dijelaskan dan diperkuat dengan sabda Rasulullah Saw, penjelasannya
sebagai berikut :
"Sesungguhnya sholat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang
munafik adalah sholat isya dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui
keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan
merangkak." (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

"Tidak ada sholat yang lebih berat dirasakan oleh orang munafik melebihi
sholat subuh dan sholat isya. Seandainya mereka tahu apa-apa yang ada
padanya, pastilah mereka mendatanginya meskipun dengan harus mengesot.
Dan sungguh, aku berpikir untuk meyuruh muadzin mengumandangkan
iqamat. Lalu aku suruh seseorang untuk mengimami manusia, sementara itu
kuambil api dan kubakar (rumah) orang-orang yang tidak keluar
(mengerjakan) sholat subuh." (Al-Lu’lu wal Marjan no. 383)

Orang yang tidak bangun untuk mengerjakan sholat subuh adalah orang
yang diikat tengkuknya oleh setan dengan tiga simpul saat tidur. Namun, jika
ia mendengar adzan subuh lalu bangun dan bergegas untuk mendirikan sholat,
maka simpul-simpul tersebut akan lepas darinya.

xvi
Hal ini sebagaimana dijalaskan Rasulullah dalam sebuah hadits yang
berbunyi:
"Setan membuat tiga simpul di tengkuk salah seorang dari kalian saat dia
tidur. Di setiap itu dia menghembuskan, ‘Malammu masih panjang,
tidurlah!’ jika dia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu
simpul lagi. Dan jika dia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi. Dan jika
dia sholat lepaslah simpul-simpul itu semuanya. (jika sudah begitu) pagi
harinya dia akan bersemangat dan jiwanya bersih. Jika tidak, jiwanya kotor
dan malas." (Al-Bukhari hadits no, 3269)

Lalu ada pula dari hadits Shahih Al-Bukhari yang mengatakan bahwa
orang yang tidak mengerjakan sholat subuh dengan sengaja maka akan
mendapatkan hukuman yang berat.
"Ada yang lebih berat lagi, pernah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
bermimpi, dan mimpi para Nabi nyata adanya. Kata beliau, "Semalam aku
bermimpi didatangi dua sosok yang diutus kepadaku. Keduanya berkata,
‘Mari berangkat!’ maka aku pun berangkat bersama keduanya. Kami
mendatangi seseorang yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada orang lain
berdiri di atasnya mengangkat sebongkah batu besar. Batu itu dijatuhkannya
ke kepala orang yang tidur. Kepala orang itupun pecah, sementara batunya
menggelinding jauh. Orang itu mengikuti batu yang menggelinding dan
mengambilnya. Sebelum orang itu kembali ke tempat orang yang berbaring,
kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Orang itupun kembali dan
melakukan apa yang telah dilakukannya sebelumnya.” ketika Nabi Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam menanyakan apa yang beliau lihat, kedua sosok itu
menjawab, “Kami akan memberitahumu. Orang yang pertama yang saat
kamu temui kepalanya dipecahkan dengan batu adalah orang yang
mengambil Al-Qur’an lalu menolaknya dan tidur tidak mengerjakan sholat
wajib." (Shahih al-Bukhari, hadits no. 7047)

xvii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sholat subuh adalah sholat fardhu yang rakaatnya paling sedikit dari pada
sholat lainnya, yakni hanya 2 rakaat. Meski rakaatnya paling sedikit, masih
banyak orang yang lalai dan meninggalkan sholat subuh karena tidak bisa
menahan kantuk.
Padahal banyak keutamaan yang didapat dalam sholat subuh jika
dikerjakan oleh umat Islam, terlebih jika dilaksanakan di masjid. Nabi
Muhammad SAW bersabda:
ْ‫صاَل ةُ ْالفَجْ• ِر َولَ••وْ يَ ْعلَ ُم••ونَ َم••ا فِي ِه َم••ا أَل َتَوْ هُ َم••ا َولَ••و‬
َ ‫صاَل ةُ ْال ِع َشا ِء َو‬
َ َ‫صاَل ٍة َعلَى ْال ُمنَافِقِين‬
َ ‫إِ َّن أَ ْثقَ َل‬
‫َح ْب ًوا‬
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang
munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui
keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun
dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafik membuat kita selalu
memperhatikan ibadah yang satu ini.

B. Saran

xviii
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan
dan kesalahan yang jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan agar pembaca dapat memberikan tanggapan dan tambahan
terhadap makalah ini. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Yansyah, Yudi. (2020). Mimbar Dakwah Sesi 12 : Keutamaan Shalat Shubuh.


Diakses pada 10 November 2021, dari
https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/mimbar-dakwah-sesi-12-
keutamaan-shalat-shubuh
Salaamah, Rizka. (2018). Pengaruh Sholat Subuh Terhadap Karakter Disiplin
Siswa. (Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2018) Diakses dari
https://ecampus-fip.umj.ac.id/umj/AmbilLampiran?
ref=13857&jurusan=&jenis=Item&usingId=false&download=false&cla
zz=ais.database.model.file.LampiranLain&iframe=true
Sazali, 2016. Signifikansi Ibadah Sholat Dalam Pembentukan Kesehatan Jasmani
dan Rohani. Jurnal Ilmu Dan Budaya : Memajukan Ilmu Pengetahuan
Dan Kebudayaan, Volume : 40, No.52, 5890.
Hidayatullah, Surya Agung. (2021). Problematika Pelaksanaan Sholat
Berjamaah
Di Desa Keban Agung Kedurang Bengkulu Selatan. (Insitut Agama
Islam Negeri (Iain) Bengkulu, 2021 M/1441 H) Diakses dari
http://repository.iainbengkulu.ac.id/5617/1/SKRIPSI%20SURYA
%20AGUNG%20%20pdf.pdf

xix
Dalamislam.com. Shalat Subuh – Penjelasan, Tata Cara Shalat dan
Do'anya. (Online) Diakses pada 10 November 2021, dari
https://dalamislam.com/shalat/sholat-subuh
Slideshare.net. 2013. Makalah Sholat. Diakses pada 10 November 2021, dari
https://www.slideshare.net/fitribersahabat/makalah-shalat-28870442
Sofia, Nida. (2021). Keutamaan Sholat Subuh Dan Hukum Meninggalkannya
Secara Sengaja. Diakses pada 10 November 2021, dari
https://www.brilio.net/wow/keutamaan-sholat-subuh-dan-hukum-
meninggalkannya-secara-sengaja-210504i.html
Digilib.uinsby.ac.id. nd (Online) Diakses pada 10 November 2021, dari
http://digilib.uinsby.ac.id/15338/4/Bab%201.pdf

xx

Anda mungkin juga menyukai