Disusun Oleh :
Lia Anggi Safitri
Dosen : Aminah Alatas, SE, MM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
berhasil kami selesaikan. Makalah ini kami susun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Agama Islam.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA 16
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan?
b. Bagamiana cara menentukan ketentuan awal dan akhir
Ramadhan?
c. Bagaimana cara pelaksanakan puasa?
d. Apa saja hal-hal yang membatalkan puasa?
e. Apa sajakah faedah puasa?
5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian puasa Ramadhan
BAB II
PEMBAHASAN
g) Dengan ilmu hisab atau kabar dari ahli hisab (ilmu bintang).
8
1. Niat
Puasa harus dengan niat di dalam hati yang diucapkan pada malam
harinya (menjelang puasa). Sempurnanya niat harus jelas untuk
berpuasa besok, memenuhi kewajiban karena Allah Ta’ala.
2. Makan sahur
Makan sahur menurut ijma’ umat Islam adalah sunah dan tidak berdosa
bila ditinggalkan. Waktu sahur adalah dari pertengahan malam sampai
terbit fajar dan di sunahkan mengakhirnya. Tujuan dari makan sahur
adalah untuk menguatkan orang yang berpuasa pada esok harinya.
c) Mampu (kuat) berpuasa, orang yang sudah tua atau sakit yang
tidak kuat berpuasa lagi, maka tidak diwajibkan berpuasa tetapi harus
membayar fidyah.
c) Suci dari haid dan nifas. Orang perempuan yang sedang dalam
keadaan haid dan nifas tidak sah puasanya.
3.Rukun Puasa
Artinya :”Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka
tiada puasa baginya”(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Asbus Sunan).
Dalam hal ini masuknya sesuatu rongga badan atau rongga kepala
melalui jalan terbuka, mulut, hidung, atau telinga dianggap sama
dengan makan dan membatalkan puasa.
Jadi bila orang yang puasa itu makan dan minum dengan sengaja, atas
kemauan sendiri, sadar bahwa ia sedang berpuasa, dan tahu bahwa
perbuatan itu haram, batal lah puasanya.
6. Haid. Para ulama telah ijma’ bahwa orang yang sedang haid
haram, dan tidak sah berpuasa.
a) Orang sakit
1. Wajib mengkhodo’ pada hari lain sesuai dengan jumlah hari yng
ditinggalkan:
a) Akan timbul rasa hibah terhadap fakir miskin yang sering kali tidak
makan sehingga timbul keinginan untuk menolong.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam dan wajib
hukumnya bagi seorang muslim untuk menjalankannya seperti dalam
firman Allah dalam QS Al-Baqoroh ayat 183. Puasa yaitu menahan
makan dan minum dari terbit fajar hingga tergelincirnya matahari.
Puasa juga memilik banyak keutamaan salah satunya dapat
meningkatkan rasa sabar.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-lovers.blogspot.co.id/2013/07/puasa-ramadhan-
pengertian-syarat-sah.html
http://pilihanmakalah.blogspot.co.id/2016/08/makalah-puasa-
ramadhan.html