Guru Pembimbing:
Wasis Aminin, S. Pd
Ari Lestari.
Di Susun Oleh:
NISN :0038481657
Waktu :
Tim pengesahan
1. Ketua pelaksana :
2. Pembimbing 1 : Ari Lestari
3. Pembimbing 2 : Wasis Aminin, S.Pd.
Mengetahui
i
ABTRAK
Sunan Bonang lahir sekitar 1465 Masehi. Putra dari Sunan Ampel dan Dewi
Condrowati atau yang biasa disebut Nyai Ageng Manila.
Sunan Bonang merupakan cucu dari Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sedangkan
ibunya, seorang putri dari adipati Tuban, yakni Aryo Tejo.
Dalam buku Kisah Walisongo: Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim) (2018)
karya Yoyok Rahayu, Sunan Bonang memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum
Ibrahim atau Raden Makudm Ibrahim.
Sunan Bonang merupakan kakak dari Raden Qosim atau dikenal sebagai Sunan
Drajad. Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) kecil sudah dibekali ajaran Islam
oleh ayahnya.
Bahkan di masa mudanya pernah melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan
latihan atau riyadhoh sebagai seorang wali.
Sunan Bonang juga pernah menyeberang hingga ke daerah Pasai, Aceh untuk
mendapatkan ajaran agama Islam dari Syekh Maulana Ishak bersama dengan
Raden Paku (Sunan Giri). Sekembalinya dari riyadhoh, Sunan Ampel
memerintahkan Sunan Bonang untuk melakukan dakwah di daerah Tuban, Jawa
Timur. Sunan Bonang kemudian mendirikan pondok pesantren sebagai pusat
dakwah dan menyebarkan agama Islam sesuai dengan adat Jawa.
ii
RIWAYAT HIDUP
Melinda Nurul Cahyani, Dilahirkan Pada 06 April 2003 Dari pasangan suami
istri Bapak Juwaidi dan Ibu Surati, di Ngesti Karya.
Riwayat pendidikan
Formal
SD : SDN 1 MUSTI KARYA
SMP : SMPN 2 WAWAY KARYA
MA : Ma Al ISHLAH SUKADAMAI NATAR
Non Formal
ا
iii
MOTO
barang siapa keluar rumah untuk menuntut ilmu maka ia dalam jihad fisabilah
hingga kembali
(HR.bukhari)
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji dan syukur ke hadirat tuhan yang maha
esa,yang telah memberi taufik serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan jadwal yang di tentukan.
Oleh karena itu setiap saran dan kritikan dari segenap pembaca akan
penulis terima dengan sepenuh hati,yang semata mata untukl upaya perbaikan di
waktu waktu yang akan datang. Namun wajar kiranya,kalau penulis berharap agar
karya tulis ini dapat bermanfaat,khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
v
PERSEMBAHAN
Karya tulis yang berjudul Silsilah Sunan Bonang dan Metode Dakwah di Pulau
Jawa ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tercinta yang setia dengan do’a untuk anaknya.
2. Kepala Madrasah Aliyah Al Ishlah bapak Bahrul Ulum S.Pd. I
3. Pembimbing saya Ibu Ari Lestari
4. Pembimbing saya Bapak Wasis Aminin, S.Pd.
5. Seluruh staf Madrasah Aliyah Al Ishlah
6. Serta rekan-rekan seperjuangan saya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
Akhir kata saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa di
sebutkan satu persatu, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan saya pada khususnya.
vi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN........................................................................................................i
ABTRAK.................................................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP................................................................................................iii
MOTO.....................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
PERSEMBAHAN...................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................1
C. TUJUAN PEMBUTAN KARYA ILMIAH....................................................1
D. MANFAAT PEMBUATAN KARYA ILMIAH.............................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
A. PENGERTIAN ZIARAH................................................................................3
B. BIOGRAFI DAN SEJARAH SINGKAT WALISONGO..............................3
C. TOKOH – TOKOH WALI SONGO...............................................................5
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
A. ASAL USUL SUNAN BONANG..................................................................8
B. METODE YANG DIGUNAKAN DALAM BERDAKWAH........................9
C. KARYA SASTRA SUNAN BONANG..........................................................9
D. KISAH MAKAM SUNAN BONANG ADA DUA......................................12
BAB IV KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP...........................................15
A. KESIMPULAN.............................................................................................15
B. SARAN..........................................................................................................15
DAFTAR PUTAKA..............................................................................................16
LAMPIRAN LAMPIRAN.....................................................................................17
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kegiatan ziarah walisongo adalah kegiatan rutinan di MA AL
ISHLAH Yang di manfaatkan sebagai ajang praktikum mata pelajaran.
Siswa di didik Untuk cinta alam,serta mampu praktik solat qosor dan
jama’ tahlil,dan ziarah, Serta mengetahui sejarah perkembangan islam di
tanah jawa.
B. RUMUSAN MASALAH
Pada rumusan masalah yang telah di sebutkan sebagai tempat ziarah dan
sebagai tempat wisata,untuk lebih jelasnya penulis membuat rumusan
masalah:
1
D. MANFAAT PEMBUATAN KARYA ILMIAH.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN ZIARAH
Dalam Bahasa Arab, Ziarah memiliki makna berkunjung atau
kunjungan. Namun, jika dikaitkan dengan kata Kubur, maka maksud yang
diperoleh menjadi mengunjungi kubur. Pengertian semacam ini selaras
dengan pengertian ziarah kubur secara istilah. Pengertian ziarah kubur secara
istilah adalah mengunjungi makam dengan tujuan mendoakan serta
bertabarruk, atau sekadar mengingatkan diri pada kematian dan Hari Kiamat.
a. Manfaat Ziarah
1. Mengingatkan pada akhirat dan meningkatkan kualitas ibadah
2. Mendoakan keselamatan bagi yang di ziarahi
b. Tujuan Ziarah
1. Peziarah mengambil pelajaran dari orang yang telah mendahuluinya
2. orang yang meninggal mendapat kebaikan karena di doakan
3
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga
pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-
Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta
Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi
pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai
bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga,
kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
4
C. TOKOH – TOKOH WALI SONGO
2) Sunan Ampel
3) Sunan Giri
5
itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke
Samudra Pasai.
4) Sunan Bonang
5) Sunan Kalijaga
7) Sunan Drajat
8) Sunan Kudus
6
9) Sunan Muria
7
BAB III
PEMBAHASAN
Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Sunan Bonang itu nama aslinya
adalah Syekh Maulana Makdum Ibrahim. Dilahirkan pada bulan muharram tahun
1456. Putera Sunan Ampel ( Raden Rahmat) dan Dewi Condrowati yang sering
disebut Nyai Ageng Manila. Sunan boning memiliki dua saudara (adik), yaitu
nyai Gede Maleka dan Syarifuddin (Sunan Drajat).
Sebagai seorang wali yang disegani dan dianggap Mufti atau pemimpin
agama setanah jawa, tentu saja Sunan Ampel mempunyai ilmu yang sangat tinggi.
Sejak kecil Raden Makdum Ibrahim sudah diberi pelajaran agama Islam secara
tekun dan disiplin.
Sudah bukan rahasia bahwa latihan atau riadha para wali itu lebih berat
daripada orang awam. Raden Makdum Ibrahim adalah calon wali yang besar,
maka Sunan Ampel sejak dini juga mempersiapkan sebaik mungkin.
Sesudah belajar di negeri Pasai Raden Makdum Ibrahim dan Raden Paku
pulang ke jawa. Raden paku kembali ke Gresik, mendirikan pesantren di Giri
sehingga terkenal sebagai Sunan Giri.
8
Raden Makdum Ibrahim diperintahkan Sunan Ampel untuk berdakwah di
daerah Lasem, Rembang, Tuban dan daerah Sempadan Surabaya.
Murid-murid Raden Makdum Ibrahim ini sangat banyak, baik yang berada
di Tuban, Pulau Bawean, Jepara, Surabaya maupun Madura. Karena beliau sering
mempergunakan Bonang dalam berdakwah maka masyarakat memberinya gelar
Sunan Bonang.
Beliau juga menciptakan karya sastra yang disebut Suluk. [5] Hingga
sekarang karya sastra Sunan Bonang itu dianggap sebagai karya sastra yang
9
sangat hebat, penuh keindahan dan makna kehidupan beragama. Suluk Sunan
Bonang disimpan rapi di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.
Karya Sunan Bonang, puisi dan prosa, cukup banyak. Di antaranya ialah
Suluk Wujil,[6] Suluk Khalifah, Suluk Regok, Suluk Bentur, Suluk Wasiyat,
Suluk Ing Aewuh, Suluk Pipiringan, Suluk Jebeng dan lain-lain.
10
mengenal kehadiran rahasia Yang Satu dalam setiap aspek kehidupan. Kemauan
murni, yaitu kemauan yang tidak dicemari sikap egosentris atau mengutamakan
kepentingan hawa nafsu, timbul dari tindakan ibadah. Kita harus menjadikan diri
kita masjid yaitu, tempat bersujud dan menghadap kiblat-Nya, dan segala
perbuatan kita pun harus dilakukan sebagai ibadah. Kemauan mempengaruhi amal
perbuatan dan perilaku kita. Kemauan baik datang dari ingatan (zikir) dan pikiran
(pikir) yang baik dan jernih tentang-Nya.
Dalam Suluk Wujil, yang memuat ajaran Sunan Bonang kepada Wujil
pelawak cebol terpelajar dari Majapahit yang berkat asuhan Sunan Bonang
memeluk agama Islam sang — wali bertutur:
Karena perbuatanmu
11
Apabila kau menyangkalnya
Nafsunya terkendali
Sopo wongé bisa ngelakoni, Insya Allah Gusti Allah nyemba dani.
Artinya :
12
Siapa saja mampu mengerjakannya, Insya Allah Tuhan Allah mengabulkan.
Kisah tentang keberadaan makam Sunan Bonang yang ada dua berawal
dari rencana untuk pemakaman jasad beliau yang menjadi perebutan para
muridnya. Sunan Bonang wafat di daerah Lasem, Jawa Tengah pada tahun 1525
M. Saat itu berita tentang kematian Sunan Bonang dengan cepat tersebar di
seluruh tanah Jawa, sehingga para muridnya yang berasal dari berbagai penjuru
berdatangan untuk melakukan penghormatan terakhir.
13
SILSILAH SUNAN BONANG
14
BAB IV
A KESIMPULAN
Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Sunan Bonang itu nama aslinya
adalah Syekh Maulana Makdum Ibrahim. Dilahirkan pada bulan muharram tahun
1456. Putera Sunan Ampel ( Raden Rahmat) dan Dewi Condrowati yang sering
disebut Nyai Ageng Manila.
15
DAFTAR PUTAKA
16
LAMPIRAN LAMPIRAN
17