Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
TENTANG BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG HIBRIDA (ZEA MAYS)
BALAI PENELITIAN TANAH KEBUN PERCOBAAN TAMAN BOGO
PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR

Disusun Oleh:
1. Ahmad Sopyan
2. Kartini
3. Muhammad Fadli Bahari
4. Ningtina
5. Santi

Kelas / Jurusan
XI Agronomi

YAYASAN PENDIDIKAN AL.BAROKAH


SMK TERPADU WAWAY KARYA
LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Budidaya Tanaman Jagung Hibrida (Zea Mays)


Tempat Prakerin : Balai Penelitian Tanah Kebun Percobaan Taman Bogo Purbolinggo

Lampung Timur.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Subadri Fredi Riyanto

NIP. 196902082006041011 NIP.

Kepala Kebun

Percobaan Taman Bogo

Septiyana, Sp.M.Si

NIP. 198209282009122004

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Budidaya Tanaman Jagung Hibrida (Zea Mays)


Tempat Prakerin : Balai Penelitian Tanah Kebun Percobaan Taman Bogo Purbolinggo

Lampung Timur.

Pembimbing Lapangan, Guru Pembimbing,

Subardi Intan Sari Dewi, S.Pd

NIP. 196902082006041011

Menyetujui,
Kepala SMK Terpadu Waway Karya Ketua Jurusan Agronomi

Andi Hermawan, S.Kom Agus Salim, SP

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga laporan Praktek Kerja Industri ini dapat diselesaikan.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta kepada
para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya.

Setelah menyusun prakerin ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Andi Hermawan, S.Kom, selaku kepala sekolah SMK Terpadu Waway
Karya.
2. Bapak Agus Salim, SP, selaku ketua Jurusan.
3. Ibu Intan Sari Dewi, S.Pd, selaku guru pembimbing.
4. Bapak Subardi, selaku pembimbing lapangan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Prakerin ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan, pengetahuan dan kemampuan kami, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat di harapkan demi kesempurnaan prakerin ini.

Demikain Laporan Praktek Kerja Industri ini kami buat, semoga dapat bermanfaat,
khususnya bagi kami pribadi dan pembaca pada umumnya.

Waway Karya,
Penyusun

....................

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan Praktek Kerja Industri.......................................................................................2
a. Tujuan Umum.................................................................................................................2
b. Tujuan Khusus...............................................................................................................2
C. Manfaat Praktek Kerja Industri.....................................................................................2
BAB II TEMPAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI..............................................................4
A. Sejarah Tempat Praktek Kerja Industri dan Perkembangan Kebun Percobaan
Tanaman Bogo...................................................................................................................4
B. Struktur Organisasi........................................................................................................5
C. Visi dan Misi.................................................................................................................6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................7
A. Sejarah Tanaman Jagung...............................................................................................7
B. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung..................................................................................8
C. Jenis Varietas Jagung Hibrida......................................................................................9
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................11
A. Tempat dan Waktu......................................................................................................11
B. Alat dan Bahan............................................................................................................11
C. Teknis Pelaksanaan.....................................................................................................12
BAB V PENUTUP...............................................................................................................15
A. Kesimpulan Prakerin...................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
LAMPIRAN.........................................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik kerja industri (Prakerin) adalah kegiatan praktik untuk siswa yang dilakukan di
dunia usaha atau industri, yang merupakan suatu kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh
siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan ini merupakan sebagai wacana
untuk lebih memanfaatkan hasil belajar, sekaligus untuk memberikan kesempatan pada
siswa untuk mendalami kemampuan hasil belajar tersebut dalam situasi dan kondisi dunia.

Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi


persaingan global. Faktor utama yang menentukan keunggulan adalah tenaga kerja yang
memiliki keterampilan dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), agar dapat
menghasilkan produk maupun jasa yang layak untuk diunggulkan pada persaingan global,
baik masa kini maupun masa yang akan datang. Artinya, diperlukan sumber daya manusia
(SDM) yang memiliki keahlian profesional. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses
produksi akan menentukan mutu, biaya produksi, efisiensi waktu dan penampilan akhir
produk industri barang maupun jasa yang menjadi faktor penentu kemampuan bersaing.
Sejalan dengan kondisi tersebut, GBHN 1993 telah memberikan arah yang jelas tentang
misi pembangunan Indonesia dalam menghadapi perkembangan masa mendatang, yakni
menitikberatkan pembangunan jangka panjang II dan pelita IV pada pembangunan
ekonomi seiring dengan perkembangan sumber daya manusia (SDM). Pendidikan sebagai
pranata utama pembangunan sumber daya manusia (SDM) harus secara jelas berperan
membentuk peserta didik menjadi aset bangsa, yaitu SDM dengan keahlian profesional
yang yang dimiliki dapat menjadi produktif dan berpenghasilan serta mampu menciptakan
produk-produk unggul industri Indonesia ini yang siap menghadapi persaingan di pasar
modal.

Keahlian profesional yang harus dikuasai pada dasarnya mengandung unsur ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat. Unsur ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari di
sekolah, sedangkan unsur kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan, tetapi dapat
dikuasai melalui proses pembiasaan penentuan kadar keprofesionalan seseorang, hanya
dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena
itulah tumbuh suatu ukuran keahlian profesional berdasarkan pengalaman kerja.

1
Praktek kerja industri (Prakerin) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan keahlian dan kejurusan yang memadukan secara singkat program pendidikan di
sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperolah melalui bekerja secara langsung
didunia kerja yang terarah untuk mencapai sesuatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Dalam pengertian tersebut, tersirat ada 2 pihak, yaitu lembaga pendidikan pelatihan dan
lapangan kerja yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program pendidikan
dan pelatihan kejuruan. Kedua belah pihak harus secara sungguh-sungguh terlibat dan
bertanggung jawab mulai tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai
tahap penelitian dan penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya pemasaran tamatanya.

B. Tujuan Praktek Kerja Industri

a. Tujuan Umum
Praktek Kerja Industri ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman di Dunia
Usaha/Industri agar siswa memiliki wawasan, mempelajari secara langsung teknik-
teknik budidaya, dan kemapuan dasar untuk bekerja dan memyesuaikan diri dalam
dunia kerja. Kemudian sebagai bekal untuk terjun langsung dalam dunia Usaha/Industri.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengikuti uji kompetensi.


2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
3. Memperkokoh program link and match yang telah ditetapkan pemerintah melalui
Departemen Pendidikan Nasional yang memudahkan program sekolah menengah
kejuruan (SMK) dan dunia usaha atau dunia industri.
4. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri, bekerjasama dalam suatu tim
dan mampu mengembangkan keahlian dan keterampilannya sesuai dengan minat
dan bakat masing-masing.

C. Manfaat Praktek Kerja Industri

- Bagi peserta (Siswa), Program praktek Kerja Industri mempunyai manfaat sebagai
berikut:

1. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja yang


sesunguhnya.

2
2. Memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan yang profesional sesuai dengan
standar DU/DI
3. Meningkatkan rasa percaya diri yang akan mendorong untuk meningkatkan
keahlian dan keterampilanya.
- Bagi DU/DI program praktek kerja industri mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Mengenal dan memahami secara nyata dan kualitas pendidikan dan pelatihan
yang di lahirkan oleh lembaga-lembaga pendidikan kejuruan.
2. Memiliki data base tentang kualitas peserta prakerin, sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan proses rekrutmen tenaga kerja bila suatu saat
dibutuhkan oleh perusahaan.
- Bagi sekolah program praktek kerja industri mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Sekolah akan memperoleh foto/pandangan positif dari perusahaan tempat
prakerin, karena anak didik sekolah mampu beradaptasi dalam pekerjaan dan
lingkungan perusahaan.
2. Bentuk kepedulian sekolah kepada dunia industri akan berkualitas siswa didik.
3. Menghilangkan kesan negatif bagi perusahaan penerima peserta prakerin bahwa
proses prakerin hanya mengganggu aktifitas perusahaan.
4. Sekolah akan mendapat kepercayaan yang tinggi dari orang tua masyarakat
karena anak didik memiliki kemampuan yang baik.
5. Mengenalkan nama sekolah kepada masyarakat sebagai sekolah kejuruan yang
memiliki potensi kerja yang tinggi.

3
BAB II

TEMPAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI

A. Sejarah Tempat Praktek Kerja Industri dan Perkembangan Kebun Percobaan


Tanaman Bogo.

Kebun Percobaan Tanaman Bogo didirikan pada tahun 1956. Pada waktu itu Bapak
Siregar dan Bapak Dahlan dari balai padi Bogor mencari tempat untuk melaksanakan
penelitian tanaman pangan.

Tempat yang ditinjau meliputi 3 desa yaitu: Desa Tebak Luhur, Desa Taman Cair, dan
Desa Taman Bogo.

Dari ketiga desa tersebut, desa Taman Bogo terpilih menjadi kebun percobaan. Kebun
Percobaan Taman Bogo memulai kegiatannya pada tahun 1958 dengan jumlah kariawan
46 orang, terdiri dari 35 pria dan 11 orang PNS (Pegawai Negeri Sipil), 10 orang pegawai
proyek dan 5 orang honorer. Tanggal 28 Oktober 1977, Kebun Percobaan Tanaman Bogo
mendapat sertifikat tanah sebagai bukti hak milik balai penelitian tanaman pangan. Bulan
Agustus 2002 beralih fungsi mennjadi unit kerja balai penelitian tanah, pusat penelitian
dan pengembangan tanah dan agroklimat, balai penelitian dan pengembangan pertanian
yang sebelumnya sebagai Kebun Percobaan Tanaman Pangan dibawah Balai Pengkajian
Teknologi Tanaman Pangan (BPTP) Bandar Lampung.

Kebun Percobaan Tanaman Bogo telah mengalami perubahan struktur yaitu:

1. Tahun 1958 – 1965 di bawah Balai Penelitian Padi dan Tanaman Pangan.
2. Tahun 1966 – 1984 di bawah Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Bogor.
3. Tahun 1985 – 1991 di bawah Balai Penelitian Tanaman Sukaramai.
4. Tahun 1992 – 1993 di bawah Balai Penelitan Tanah Sukaramai.
5. Tahun 1994 – 1996 di bawah Balai Penelitian Tanah Sukaramai.
6. Tahun 1997 – 2001 di bawah Balai Penelitian Tanaman Lampung.
7. Tahun 2002 – sampai dengan sekarang di bawah Balai Penelitian Tanaman
Tanaman Bogor.

Kebun Percobaan Tanaman Bogo sejak berdiri sampai sekarang mengalami beberapa
pergantian pimpinan.

4
5
B. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

KP. Taman Bogo Th. 2019

Ka. Kebun Percobaan


SEPTIYANA, SP,M.Si

Bendahara
Nanik Sudarti

WK. Bendahara
Ir. Herusmi, S

Tata Usaha Gudang Koordinator Teknis


Sutarji Waris Subardi

Kepegawaian Informasi dan Publikasi Sarana dan Prasarana Rumah Tangga Sub Koordinator Sub Koordinator
Ir. Herusmi S M. Mistori Fredi Riyanto Komari Lahan Kering Lahan Sawah
Suyono Edy Sutanto,A.Md

Perpustakaan Bengkel Keamanan


Rudi Apriyatna, A.Md Sugiarto Yulianto

Logistik Pengemudi
Suyono Komari

Rumah Kaca
Sudarti

PENGAWAS TEKNIK LAPANGAN

6
C. Visi dan Misi

Visi Kebun Percobaan Tanaman Bogo Lampung Timur yaitu menjadi kebun percobaan
yang handal dan sebagai center of excellence yang produktif, dinamis, adaptif, dan mampu
menyediakan dan memperbaiki teknologi sumber daya yang handal untuk mendukung
ketahanan pangan dan Agrobisnis.

Misi Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur yaitu melaksanakan penelitian di
bawah Balai Penelitian Tanah untuk mendukung pengembangan pertanian, dan
pembangunan kerjasama penelitian yang sinergi dengan berbagai mitra kerja yang terkait.

7
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Jagung

Menurut Syarifuddun (2012), sistematika dari tanaman jagung sebagai berikut:


Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Famili : Graminae
Genus : Zea
Spesies : Zea Mays L

Menurut Purwanto dan Hartono (2005), akar jagung tergolong akar serabut yang dapat
mencapai kedalaman 8 m, meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada
tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian
bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan dengan batang tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari
buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung Ligmint (Hanum,
2008).

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang, merupakan bangun pita
(Ligulatus), ujung daun runcing (Acutus), tetapi daun rata (Integer), antara pelepah dan
helai daun terdapat Ligulan, tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun
ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang
khas memiliki famili Poaceae. Stiaf Stomata di kelilingi sel Epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun (Subekti et al, 2012).

Daun tanaman jagung berkarakter sama dengan rerumputan yang hidup di daerah iklim
sedang. Jaringan paling luar disebut epidermis selalu berada di luar. Silika kristal terdapat
8
pada beberapa tipe daun yang bervarietas berbeda. Silika kristal bersebelahan dengan
jaringan epidermis yang berfungsi sebagai pengikat. Pada tanaman monokotil seperti
jagung, daun tidak memiliki jaringan polisade. Setiap sistem vaskulas di kelilingi oleh
jaringan parenkim yang keras namun tipis. Sistem vaskular dikelilingi bundle sheath.
Jagung adalah tipe tanaman c4 karena memiliki sel kloroplas yang besar dan tersebut kaku.
Kloroplas terletak didaerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah jaringan daun
(Rukmana, 2006)

Jagung memiliki bunga jantan dan bung betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
poaceae yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae. Bunga
jantan tumbuh dibagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk
sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina bersusun dalam tongkol. Tongkol
tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun (subekti et al 2012).

Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoecious) karena bunga jantan dan
betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol, mucul dari axillary apices
tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal diujung tanaman. Pada
tahap awal, kedua bunga memiliki primordia stamen pada axillary bunga tidak berkembang
dan menjadi bunga betina. Demikian pula halnya primordia ginaecium pada apikal bunga,
tidak berkembang dan menjadi bunga jantan (witt et al, 2006).

Buah jagung terdiri atas tongkol, biji, rambut pembungkus, dan daun pembungkus. Biji
jagung mirip dengan kaca (glassy) dan mengandung pati yang rasanya manis. Pada
umunya biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok
dan berjumlah antara 8 sampai 20 baris biji. Tongkol tubuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun. Pada umunya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol
produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik
(Rukmana, 2010).

B. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

9
Indonesia termasuk negara tropik basah, tetapi keadaan iklim di wilayah nusantara amat
bervariasi. Jumlah curah hujan di Indonesia berkisar anatara 500 mm – 5.000 mm per
tahun.

Distribusi curah hujan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai bulan kering
kurang dari 3 bulan, seperti dari daerah Jawa Tengah ke timur sampai Nusa Tenggara
Timur (NTT) (Hanum, 2008).

Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah gembur, subur dan
kaya humus merupakan tanah yang baik mempunyai tekstur lempung atau liat berdebu
dengan PH tanah 5,6 – 7,5 aerasi dan ketersediaan air dibutuhkan dalam kondisi baik.

Ketinggian tempat yang baik untuk tanaman jagung yaitu pada ketinggian 1.000 –
1.800m dpl (doberman and witt, 2004).

Curah hujan ideal untuk tanaman jagung sekitar 85-200 mm per bulan. Pada fase
pembuangan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air yang lebih banyak. Sebaiknya
ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau.

Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhanya akan terhambat


dan memberikan hasil biji yang tidak optmal (patola dan hardiatmi, 2011).

Pertumbuhan tanaman sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman yang ternaungi


menyebabkan pertumbuhan akar terhambat dan memberikan hasil biji yang kurang baik
bahkan tidak bahkan tidak dapat membentuk buah. Suku yang dikehendaki antara 21 0 –
270C. pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar
300C. (tim karya tani mandiri, 2010)

C. Jenis Varietas Jagung Hibrida

Terdapat berbagai varietas unggul mempunyai sifat antara lain; berproduksi tinggi,
umur pendek, tahan serangan penyakit utama dengan memiliki sifat-sifat yang
menguntungkan. Varietas unggul tanaman jagung dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
jagung hibrida dan varietas jagung bersari bebas (Komposit).

Terdapat jenis-jenis varietas jagung unggul yang cukup ternama dan paling banyak
dicari petani antara lain: Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas,
Harapan, Harapan Baru, Hibrida C 1 (Hibrida Cargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania

10
Putih, Malin, Metro, Nakula, Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor
Composite.

 Kalingga, memiliki masa panen 96 hari dengan tingkat produksi 5,4 – 7 ton / ha dan
tahan penyakit bulai

 Wiyasa,memiliki masa panen 96 hari dengan produksi ton7 / ha serta tahan penyakit
bulai dan karat daun

 Arjuna,dengan umur panen berkisar 85 – 90 hari dengan produksi 5-6 ton / ha dan
tahan terhadap penyakit bulai dan karat daun

 Nakula,memiliki umur panen 85 hari, produksi 3,6 ton / ha, tahan terhadap penyakit
bulai dan karat daun

 Sadewa,Umur panen 86 hari, produksi 3-7 ton / ha, agak tahan terhadap penyakit
bulai dan tahan terhadap penyakit karat daun

 Srikandi,Umur panen 97 hari, produksi 8 ton / ha pipilan kering, tahan rebah, tahan
penyakit bulai, tahan penyakit karat daun, tahan penyakit busuk tongkol dan toleran
terhadap kekeringan

 Palakka, Masak fisiologis 97 hari, produksi 8 ton / ha pipilan kering, tahan rebah,
tahan bulai, tahan karat daun, tahan penyakit busuk tongkol dan toleran terhadap
kekeringan

 Sukmaraga, masak fisiologis 105-110 hari, produksi 8,5 ton / ha, akar dalam dan
kuat, dan agak tahan penyakit rebah

 Pioner 2, umur panen 100 hari, produksi 6,3-10 ton/ ha, tahan rebah dan agak tahan
penyakit bulai

 Pioner 1,Umur panen 100 hari , produksi 5-6 ton/ ha, dan agak tahan penyakit bulai

 Bisi 18,umur masak 100 hari ( dataran rendah ), serta125 hari ( dataran tinggi ),
potensi produksi 12 ton / ha, tahan karat daun, tahan hawar dan, seragam, tahan rebah,
akar baik , serta batang besar- kokoh dan tegak

 C1,Umur panen 95-100 hari, produksi 5,8 ton / ha dan agak tahan penyakit bulai

11
 PB,Umur panen 100 hari ( dataran rendah), 118 hari ( dataran tinggi ), produksi 10
– 11,96 ton / ha, tahan penyakit karat daun.

 P9,Umur panen 100 hari ( dataran rendah ) dan 113 hari ( dataran tinggi ), produksi
10 – 11,71 ton / ha, tahan karat daun dan tahan busuk tongkol

 Cpl 1,Umur panen 100 hari, produksi 6,2 ton / ha dan agak tahan bulai

12
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tempat dan Waktu

Balai Penelitian Tanah Kebun Percobaan Taman Bogo Purbolinggo Lampung Timur
pada Bulan Februari – April 2019.

B. Alat dan Bahan

Budidaya jagung memerlukan alat dan bahan yang lengkap, alat dan bahan yang
digunakan adalah:

1. Alat:

- Roll Meter
- Cangkul
- Sabit
- Patok (ajir)
- Tali tambang kecil
- Tugal
- Ember besar
- Ember kecil
- Hand sprayer
- Karung

2. Bahan:

- Benih Jagung Hibrida


- Pupuk
a) Pupuk Kandang 100kg/100m2
b) Urea 4,5kg/100m2
c) Sp-36 1,5kg/100m2
d) KCL 1kg/100m2
e) Kapur Dolomit 20kg/100m2

13
- Pestisida
a) Curacron 500 EC
b) Furudan 3G
c) Marshal

C. Teknis Pelaksanaan

1. Persiapan lahan

Persiapan lahan dilakukan kurang lebih 2x, pengolahan tanah tahap pertama
dilakukan dengan menggunakan traktor, tanah dibajak dengan tujuan membalikan tanah
agar mematikan gulma, dan hama penyakit, serta membongkar racun yang terpendam
dalam tanah. Pengolahan tanah tahap kedua bertujuan untuk menggemburkan tanah supaya
memudahkan penanaman dan membantu tanaman tumbuh dengan sempurna. Dilanjutkan
dengan pembuatan bedengan menggunakan cangkul:
a) Mengukur bedengan 1m x 10 cm
b) Membuat saluran drainase untuk tempat membuang air sesuai fungsinya.
c) Menggemburkan tanah
d) Mengukur jarak tanam dan dibikin alur
e) Memberikan pupuk kandang 100kg/100m2 + kapur dolomit 20kg/100m2

2. Persiapan benih

Benih disiapkan dahulu sebelum penanaman, benih yang dibutuhkan dalam luas 100m 2
dengan jarak tanam dalam baris 10 x 10 cm baris ganda segitiga, dan jarak antara barisan
100 cm diperlukan 300 gr benih. Benih yang digunakan adalah benih jagung hibrida
sebelum ditanam terlebih dahulu diberi marshal dan furudan untuk mencegah penyakit.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara ditugal, dengan kedalaman sekitar 2,5cm dengan
jarak antara barisan 100cm, jarak dalam barisan 10 x 10 cm baris ganda segitiga. Setiap
satu lubang ditanami 1 biji, lubang tanam ditutup dengan pupuk kandang agar
mempercepat masa pertumbuhan perkecambahan.
4. Penyulaman

14
Penyulaman dilakuan setelah tanaman berumur 1 minggu setelah tanam, penyulaman ini
dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh/mati dan tanaman yang tidak normal/yang
tumuh tidak sempurna. Penyulaman dilakukan dengan tujuan agar produksi jagung yang
dihasilkan memenuhi kebutuhan.
5. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea 4,5kg/100m2, Sp-36 1,5kg/100m2, dan
KCL 1kg/100m2. Sp-36 dan KCL diberikan seluruhnya pada saat tanaman dan urea
diberikan 1/3 dosis pada tanaman.

Pemupukan dilakukan pada lubang tersendiri dibagikan kanan / kiri 5-10 cm


diberikan sehari sebulan tanam / bersamaan waktu tanam.

Pemupukan susulan pertama di lakukan 3 minggu setelah tanaman dan susulan ke-2
dilakukan 6 minggu setelah tanam, pupuk yang digunakan urea saja dosis yang
digunakan 1/3 dosis.
b. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dilakukan apabila disekitar tanaman jagung banyak gulma. Membumbun


tanah sekitar tanaman jagung agar erosi atau penyerapan air lebih leluasa untuk tanaman
jagung.

Agar erosi atau penyerapan air lebih leluasa untuk tanaman jagung.

c. Pengairan

1. Tanaman jagung membutuhkan airu yang cukup untuk pertumbuhan dan untuk
memberikan hasil produksi yang baik.
2. Air sangat di perlukan terutama pada saat penanaman, pembuangan (44-55 hari)
dan pengisian biji(60-80 hari).
3. Drainase yang baik penting untuk pertumbuhan jagung yang optimal hindarkan
dari genangan air.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit

15
Pengendalian hama penyakit yang digunakan adalah insektisida yaitu faridan dan
curacron, furadan digunakan untuk mengendalikan lalat bibit terutama pada musim
hujan, curacron untuk mengendalikan ulat.

c. Mengurangi Pelepah Daun dan Toping

Mengurangi pelepah daun jika tanaman jagung sudah berumur 75 hari. Daun
disisakan 3 sampai 4 dibawah tongkol dan seluruhnya di buang karena sudah tidak dan
seluruhnya di buang karena sudah tidak mempengaruhi pertumbuhan. Dan sebelum
dipanen dilakukan toping agar mudah dalam pemanenan.

6. Panen

Ciri-ciri tanaman siap panen:

a. Klobot berwarna putih


b. Biji jagung sudah nampak keras
c. Bernas, mengkilat
d. Daun bawah klobot sudah kering

7. Panen dan pasca panen

Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 105 Hari dan panen dilakukan langsung di
lahan. Kegiatan yang dilakukan yaitu memasukan jagung kedalam karung dan kemudian di
timbang.

16
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan Prakerin

Setelah kami melakukan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di Balai Penelitian Tanah
Kebun Percobaan Taman Bogo Purbolinggo Lampung Timur. Kami mendapatkan
banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan semua yang terkait dalam
dunia kerja. Sehingga kami dapat menambah wawasan yang kami dapatkan selama ini,
karena hanya dengan praktek kami bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang
sudah kami dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika kami memasuki dunia kerja
tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman
yang baik.

B. Saran

Dari hasil selama kami melakukan kegiatan Prakerin, kami memberikan saran agar
Prakerin dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta kami berharap :

Kepada para peserta Prakerin agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran
yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan dalam melakukan praktek
kerja lapangan di perusahaan.

Kami juga ingin memberikan saran pada pihak perusahaan terutama di Balai
Penelitian Tanah Kebun Percobaan Taman Bogo Purbolinggo Lampung Timur agar
tidak perlu sungkan terhadap anak Prakerin, usahakan berikan tugas asalkan dengan
bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya menjadi efektif
dan efisien.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://pangrangoprint.blogspot.com/2017/02/contoh-laporan-prakerin-jurusan-atph.html?
m=1
https://www.lele.co.id/jenis-varietas-jagung-unggul-hibrida-dan-komposit-banyak-dicari-
petani/
http://kelaselektro.blogspot.com/2016/11/contoh-kesimpulan-dan-saran-dalam.html

18
LAMPIRAN

Persiapan Lahan

Proses Penanaman

19
Penyulaman

Pemupukan

20
Penyiangan

Panen

21
Pasca Panen

22

Anda mungkin juga menyukai