Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENYULUHAN TENTANG PEMUPUKAN BERIMBANG UNTUK


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA TANAMAN JAGUNG
MANIS (Zea Mays Saccharata Sturt) di PT East West Seed
Indonesia

PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

MUHAMMAD MIFTAKHUL ABIDIN


07. 1. 2. 17. 2341

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
KEMENTERIAN PERTANIAN
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG di PT East West Seed Indonesia

Judul : PENYULUHAN TENTANG PEMUPUKAN BERIMBANG


UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA
TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea Mays Saccharata
Sturt) di PT East West Seed Indonesia
Nama : MUHAMMAD MIFTAKHUL ABIDIN

NIRM : 07.1.2.17.2341

Program Studi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan

Jurusan : Penyuluhan Pertanian

Malang, Februari 2020

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Rika Despita,SST,MP Hamyana,SST,M.Si


NIP. 19841212 200604 2 001 NIP. 19850329 200604 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Program Studi


Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan

Gunawan, SP, M.Si Gunawan, SP, M.Si


NIP. 19690829 200212 1 001 NIP. 19690829 200212 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat,
dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Proposal Praktik Kerja Lapangan
yang berjudul PENYULUHAN TENTANG PEMUPUKAN BERIMBANG UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea
Mays Saccharata Sturt) di PT East West Seed indonesia dengan baik dan
tepat pada waktunya.

Proposal ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas Praktik Kerja

Lapang Politeknik Pembangunan Pertanian Malang Tahun Akademik 2019/2020.

Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Rika Despita,SST,MP selaku Pembimbing I

2. Hamyana,SST,M.Si selaku Pembimbing II

3. Gunawan, SP, M.Si, selaku Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian

4. Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt, MP, selaku Direktur Politeknik Pembangunan

Pertanian Malang

5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan proposal.

Penulis menyadari bahwa proposal ini banyak kekurangan sehingga jauh

dari kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun

senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini dimasa yang akan

datang. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, Februari 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR
ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Identifikasi Potensi Wilayah.............................................................................3
2.1.1 Pengertian Identifikasi Potensi Wilayah................................................3
2.1.2 Metode Identifikasi Potensi Wilayah.......................................................3
2.2 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian..............................................................6
2.2.1 Pengertian Penyuluhan Pertanian...........................................................6
2.2.2 Tujuan Penyuluhan.....................................................................................7
2.2.3 Sasaran Penyuluhan Pertanian................................................................7
2.2.4 Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian............................................8
2.2.5 Materi Penyuluhan Pertanian...................................................................9
2.2.6 Media Penyuluhan Pertanian..................................................................10
2.3 Evaluasi Penyuluhan Pertanian....................................................................12
2.3.1 Pengertian Evaluasi..................................................................................12
2.3.2 Metode kuantitatif......................................................................................12
BAB III METODE PELAKSANAAN...........................................................................14
3.2 Metode Pelaksanaan........................................................................................14
3.2.1 Identifikasi Potensi Wilayah....................................................................14
3.2.2 Penetapan Materi Penyuluhan................................................................14
3.2.3 Penyusunan Materi Dan Penyiapan Materi Penyuluhan..................15
3.2.4 Memilih, Menetapkan, dan Menetapkan Materi Penyuluhan
Pertanain...............................................................................................................16
3.2.5 Pelaksanakan Penyuluhan Pertanian...................................................16
3.2.6 Pelaksanaan Evaluasi...............................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
Lampiran 5. Lembar Rekapitulasi Nilai PKL.........................................................26

iv
v
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian

mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan sumberdaya

manusia pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani yang berada di

wilayah pedesaan. Melalui kegiatan penyuluhan, dapat dikembangkan

kemampuan dan kemandirian petani dan keluarganya, agar mampu mengelola

usahataninya secara produktif, efektif dan efisien, sehingga mempunyai daya

saing tinggi yang dicirikan dengan tingginya produktivitas, mutu dan efisiensi

usaha. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian tentunya banyak

sekali kegiatan yang harus dilakukan sebelumnya seperti kegiatan Identifikasi

Potensi Wilayah, perumusan masalah yang dihadapi petani, penyusunan materi

penyuluhan, pemilihan media yang tepat digunakan sesuai dengan hasil

Identifikasi Potensi wilayah, dll.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk emplementasi

secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus dengan

program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara

langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Oleh karena itu

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat membekali mahasiswa

dengan berbagai pengalaman sehingga nantinya mahasiswa mengetahui antara

teori dan kenyataan di lapangan. Selain itu mahasiswa juga dapat mempunyai

keterampilan khusus. Melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini

diharapkan mahasiswa mampu menerapkan teori yang diperoleh selama

perkuliahan berlangsung sehingga mampu megimplementasikan teori tersebut di

lapangan sesuai dengan kondisi lapangan dan kondisi masyarakat sekitar.

1
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah:

1. Menetapkan materi penyuluhan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan

petani sasaran PKL.

2. Menyusun sinopsis, Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dan media

penyuluhan sesuai dengan materi yang akuntabel untuk percepatan adopsi

materi penyuluhan.

3. Menetapkan metode dan menggunakan metode penyampaian materi sesuai

dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap percepatan adopsi materi

penyuluhan.

4. Melaksanakan kegiatan penyuluhan yang efektif dan efisien dalam adopsi

materi yang disuluhkan.

5. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian

berdasarkan penyuluhan yang telah dilaksanakan

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah :

a. Mengetahui kondisi lingkungan masyarakat tani di daerah yang dapat

digunakan sebagai bekal dalam implementasi kegiatan pembinaan dan

bakti masyarakat secara aktif dan partisipatif

b. Membentuk mahasiswa menjadi penyuluh yang berkarakter handal dan

professional serta berwawasan global.

c. Mahasiswa dapat melakukan kerjasama dengan instansi

Pemerintah/swasta, pengusaha tani dan stakeholder pertanian lainnya.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Identifikasi Potensi Wilayah

Identifikasi suatu wilayah adalah kegiatan yang sangat penting dalam

kegiatan yang dapat memberikan gambaran tentang fakta dan potensi yang ada.

Adapun pengertian dan data-data apa saja yang harus di identifikasi adalah

sebgai berikut :

2.1.1 Pengertian Identifikasi Potensi Wilayah

Identifikasi potensi wilayah adalah kegiatan penggalian data dan informasi

baik data sekunder maupun primer yang dilakukan secara partisipatif (BPK

Lenteng Sumenep, 2011). Potensi wilayah harus mampu digali sesuai dengan

kondisi yang ada di daerah tersebut, selain keadaan wilayah yang mendukung

namun juga lingkungan sekitar harus dipertimbangkan. Pada dasarnya,

Identifikasi Potensi Wilayah mengandung pengertian bahwa sebuah upaya/daya

yang dilakukan 11 untuk mengenal secara menyeluruh potensi pengembangan

usahatani maupun peluang-peluang lainnya dalam suatu wilayah. Selain itu,

Identifikasi Potensi Wilayah juga dilakukan untuk menggali data dan informasi

potensi wilayah secara partisipatif (Asriadi). Identifikasi potensi masalah dan

potensi desa merupakan pemahaman dan penilaian masalah pembangunan

maupun kondisi di suatu wilayah desa (Saeroji dan Suyadi).

2.1.2 Metode Identifikasi Potensi Wilayah

1. Identifikasi Data Primer

a. Wawancara semi terstruktur yang digunakan untuk mengkaji sejumlah

topic informasi mengenai aspek-aspek kehidupan keluarga petani,

yang disusun di dalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara

ini sifatnya semi terbuka karena hanya merupakan bahan acuan

wawancara, yang dapat diubah dan disesuaikan dengan proses

3
diskusi untuk mencapai tujuan kajian. Jenis wawancara semi

terstruktur antara lain 1) wawancara individu, 2) wawancara

keluarga/rumahtangga petani, 3) wawancara kelompok (petani).

(Deptan, 2012).

b. Peta sumberdaya bertujuan untuk mengetahui kondisi desa,

khususnya mengenai sumberdaya alam, tataguna lahan, batas

wilayah, tata letak sarana dan prasarana, perumahan, dan lain-lain.

c. Sketsa desa yang merupakan penggambaran keadaan masyarakat

desa yang dituangkan dalam bentuk sebuah peta sederhana yang

dapat dibuat di atas tanah, kertas, maket sesuai dengan kesepakatan

dan ketersedian bahan.

d. Kalender musim bertujuan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan,

peristiwa-peristiwa dalam kurun waktu tertentu seperti curah hujan,

suhu udara, peta tanam, hama penyakit, tenaga kerja, volume

produksi, luas tanam/produksi, dan siklus usaha.

e. Bagan kelembagaan (diagram venn) bertujuan untuk mengetahui: 1)

lembaga-lembaga yang ada di masyarakat baik lembaga formal

maupun non formal, lembaga pemerintah maupun swasta; 2)

hubungan antarlembaga dan dengan masyarakat; 3) keberadaan,

peran, dan manfaat lembaga tersebut untuk masyarakat.

f. Penelusuran wilayah desa (transek) bertujuan untuk mengetahui

potensi pemanfaatan sumberdaya alam seperti 1) bentuk dan

keadaan permukaan/topografi; 2) jenis tanah dan tingkat kesuburan

daerah tangkapan air, sumber air; 3) pemanfaatan lahan; 4) pola

usahatani; 5) teknologi setempat.

4
g. Bagan perubahan dan kecenderungan bertujuan untuk mengetahui

perubahan-perubahan keadaan desa, baik perubahan sosial maupun

perubahan lingkungan

h. Kajian mata pencaharian, bertujuan untuk memberikan gambaran

mata pencaharian masyarakat desa yang dilakukan di desa maupun

di luar desa (BPK Lenteng Sumenep, 2011)

2. Identifikasi Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dan diolah untuk mempelajari keadaan

desa/wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada dalam bentuk

tertulis yang dibuat oleh pihak tertentu (dinas/instansi/LSM dan lain-lain)

(Deptan, 2011)

Jenis-jenis data sekunder yang dikumpulkan di antaranya:

a. Data agroklimat wilayah

b. Batas wilayah

c. Kependudukan

d. Kelembagaan formal dan non formal yang ada di wilayah

e. Tata guna lahan

f. Jenis usaha rakyat

g. Tingkat pendapatan rata-rata

h. Sarana dan prasarana wilayah

i. Program-program pembangunan pertanian yang sedang berjalan atau

yang pernah dilaksanakan di wilayah

j. Teknologi yang diterapkan

k. Data produksi, luasan areal usaha tani, jumlah ternak dan komoditi

utama yang dikembangkan di wilayah. (Deptan, 2011)

5
2.2 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Sebelum melaksanakan penyuluhan pertanian maka terlebih dahulu di

tentukan tujuan, sasaran, metode dan teknik penyuluhan yang akan digunakan,

menentukan materi dan media yang akan digunakan.

2.2.1 Pengertian Penyuluhan Pertanian

Menurut UU SP3K No 16 Tahun 2006 penyuluhan adalah sebuah proses

pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan

mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi

pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya,

serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Penyuluhan juga dapat diartikan sebagai perubahan perilaku (sikap,

pengetahuan dan keterampilan) petani, sehingga fungsi penyuluhan dapat

tercapai, yaitu sebagai penyebar inovasi, penghubung antara petani, penyuluh

dan lembaga penelitian, melaksanakan proses pendidikan khusus, yaitu

pendidikan praktis dalam bidang pertanian dan mengubah perilaku lebih

menguntungkan 5 (Levis, 1996).

Menurut Margono (1987) dalam Kusniadi (2011), penyuluhan pertanian

harus memiliki :

a. Kejelasan tentang perubahan perilaku apa yang harus dicapai (pengetahuan,

sikap, ketrampilan, kebiasaan, perasaan, dll)

b. Pengertian tentang metode pembelajaran efektif yang dapat mempengaruhi

perubahan pola pikir dan bertindaknya

c. Pengertian tentang bagaimana cara mempengaruhi orang lain.

Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi

6
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu.

Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari yang tidak mampu

menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat. sikap dikatakan

meningkat, bila terjadi perubahan dari yang tidak mau menjadi meu

memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan. (Source: Ibrahim,

dkk,2003:1-2).

2.2.2 Tujuan Penyuluhan

Tujuan penyuluhan pertanian adalah pencapaian yang harus dicapai dari

hasil pelaksanaan penyuluhan pertanian. Dalam tujuan penyuluhan pertanian ini

mencakup 2 jenis, diantaranya :

1. Tujuan jangka pendek Menumbuhkan perubahan yang mengarah pada

usahatani (perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan petani) dengan

harapan dapat mengelola usahataninya secara lebih produktif, efektif, dan

efisien (Zakaria, 2006 dalam Kusniadi, 2011).

2. Tujuan jangka panjang Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani

yang diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis bertani yang lebih baik

(Better farming), berusaha tani yang lebih menguntungkan (Better business)

dan hidup yang lebih sejahtera (Better living).

2.2.3 Sasaran Penyuluhan Pertanian

Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 BAB III pasal 5 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dalam Kusnadi (2011)

mengatakan bahwa sasaran penyuluhan adalah :

1. Pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi sasaran

utama dan sasaran antara

2. Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha

7
3. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya yang

meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan, dan

kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat.

Dalam pemilihan sasaran penyuluha harus tepat agar materi yang

disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan dapat memecahkan permasalahan

yang dihadapi.

2.2.4 Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian

Metode dan teknik penyuluhan pertanian adalah cara atau teknik yang

digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan oleh para penyuluh

(komunikator) kepada para petani dan keluarganya (komunikan/sasaran

penyuluhan) agar mereka tahu, mau dan mampu mengadopsi inovasi teknologi

yang diberikan dalam penyuluhan. Sedangkan teknik penyuluhan merupakan

keputusan-keputusan yang dibuat oleh sumber atau penyuluh dalam memilih

serta menata simbul dan isi pesan (menentukan pilihan cara dan frekuensi

penyampaian pesan serta bentuk penyajian) (Wicaksono, 2014).

Tujuan pemilihan metode penyuluhan sendiri adalah (Wicaksono, 2014) :

1. Agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi

beberapa metode yang tepat dan berhasil guna

2. Agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkan

perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggota

keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna.

Dalam memilih metode penyuluhan pertanian juga harus memperhatikan

prinsip-prinsip yang sudah disepakati agar dapat melakukan pekerjaannya

dengan baik. Menurut Mardikanto (2006) dalam Wicaksono (2014), prinsip-

prinsip dalam metode dan teknik penyuluhan pertanian meliputi :

8
1. Upaya Pengembangan untuk berpikir kreatif

2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran

3. Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya

4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran 5. Memberikan sesuatu untuk

terjadinya perubahan

2.2.5 Materi Penyuluhan Pertanian

Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai

bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku

utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi,

teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum dan kelestarian

lingkungan.

Materi penyuluhan pertanian adalah informasi atau teknologi atau inovasi yang

akan disampaikan atau menjadi topik pembahasan dalam penyuluhan pertanian.

Menurut Arboleda dalam Anonym USU, materi penyuluha terbagi atas:

a. Materi Pokok

b. Materi Penting

c. Materi Penunjang

d. Materi Tambahan

Persyaratan suatu materi penyuluhan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :

a. Secara ekonomis menguntungkan

b. Secara teknis dapat diterapkan oleh petani (masyarakat)

c. Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan

d. Materi harus mempunyai resiko kegagalan yang kecil

e. Materi harus sederhana dalam banyak hal

f. Materi harus tersedia dalam jangkauan petani (available)

9
g. Materi penyuluhan harus segera diterapkan dan memberi manfaat

h. Materi penyuluhan tidak memerlukan biaya yang terlalu mahal

i. Materi harus bersifat expandable

j. Materi penyuluhan harus dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat

k. Materi penyuluhan mempunyai faktor tambahan

l. Materi yang kita suluhkan tidak mempunyai akibat sampingan

m. Materi harus mempunyai daya atau memberikan motivasi yang kuat kepada

penyuluh maupun petani

n. Materi penyuluhan harus bersifat komplementer daripada teknologi yang

sudah diterapkan petani

2.2.6 Media Penyuluhan Pertanian

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian tidak terlepas dari media yang

digunakan sebagai saluran dalam penyampaian pesan penyuluhan agar sasaran

penyuluhan mudah dalam mengadopsi materi penyuluhan pertanian yang

diberikan (Anonim).

Peran media penyuluhan pertanian sangat bermanfaat dalam mendukung

proses penyampaian pesan. Dari hal tersebut, peran media penyuluhan

pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi, yakni (Anonim) :

1. Proses Komunikasi Media penyuluhan pertanian berperan dalam menyalurkan

pesan/informasi, feedback, menyebarluaskan pesan informasi dengan

jangkauan luas, serta memungkinkan untuk pelaksanaan penyuluhan

pertanian secara teratur dan sistematik

2. Proses Belajar

a. Memberi pengalaman yang integral dari konkrit ke abstrak

b. Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara terus menerus

dan berkelanjutan

10
c. Memungkinkan proses belajar secara mandiri

3. Peragaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian

a. Media penyuluhan pertanian mempertinggi efektivitas belajar

b. Meningkatkan interaksi petani dengan lingkungannya

c. Memungkinkan untuk meningkatkan keterampilan

Pada dasarnya, media penyuluhan pertanian dapat berupa media hidup

dan media mati. Jenis-jenis media penyuluhan pertanian adalah (Anonim USU) :

1. Berdasarkan sifatnya

a. Media hidup (orang-orang tertentu yang telah menerapkan materi

penyuluhan atau pengetahuannya)

b. Media tak hidup (sarana tertentu sebagai perantai hubungan)

2. Berdasarkan jangkauannya

a. Media massa

b. Media non massa

Secara umum, media penyuluhan dapat dibagi menjadi :

1. Media grafis foto Kelebihan : bersifat konkrit, mengatasi batasan ruang dan

waktu, mengatasi pengamatan langsug indera mata, memperjelas pesan,

relatif mudah untuk diproduksi, dimanipulasi, didokumentasi, dan

dipresentasi.

2. Media audio Kelebihan : mudah dinikmati atau dimanfaatkan secara

individual, luwes untuk disajikan, dapat menggugah situasi ruang atau

individu.

3. Media audio-visual

4. Media grafik

5. Media kartun

6. Media peta

11
2.3 Evaluasi Penyuluhan Pertanian

2.3.1 Pengertian Evaluasi

Menurut Yunanda (2009), Evaluasi merupakan kegiatan yang

direncanakan untuk menentukan keadaan suatu objek dengan menggunakan

instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan patokan untuk kesimpulan.

Evaluasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengamatan atau

pengumpulan fakta dan menggunakan beberapa standar atau kriteria

pengamatan tertentu. Evaluasi merupakan salah satu jenis riset. Sebagai

penelitian, evaluasi tunduk pada kaidah-kaidah ilmu penelitian (Wirawan, 2012).

Evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian merupakan upaya penilaian atas

sesuatu kegiatan oleh evaluator, melalui pengumpulan dan penganalisaan

informasi secara sistematik mengenai; perencanaan, pelaksanaan, hasil dan

dampak kegiatan untuk menilai relevansi, efektifitas, efisiensi pencapaian hasil

kegiatan atau untuk perencanaan dan pengembangan selanjutnya dari suatu

kegiatan (Deptan, 1995).

2.3.2 Metode kuantitatif

Metode kuantitatif digunakan untuk menunjang argumen hasil analisis

metode kualitatif. Data kuantitatif dilihat sebagai hasil interpretasi pihak-pihak

yang terkait dengan program–bukan realitas sosial itu sendiri (Dove, 1982).

Dengan pandangan ini, menurut saya, jarak antara paradigma kualitatif dan

kuantitatif didekatkan. Pola seleksi indikator didasarkan pada (McGranahan,

Pizarro dan Richard,1985): ketersediaan data, validitas konseptual dari data

tersebut, definisi operasional yang terkait dengan data tersebut, tingkat asosiasi

dan korelasi antar data. Contohnya indikator pemberdayaan masyarakat dapat

mencakup dimensi otonomi, kebebasan berkreasi dan mengekspresikan aspirasi

serta kebutuhan, transparansi dan rasionalitas dalam proses pengambilan

12
keputusan yang demokratis (Bappenas, 2000).

Metode pengukuran dengan skala berkenaan dengan penetapan angka

atau simbol mengenai pendapat responden terhadap objek, kejadian atau

kegiatan yang ditanyakan kepadanya. Ada dua kategori utama skala yang

digunakan yaitu rating scale dan ranking scale. Rating scale mempunyai

sejumlah kategori respons dan digunakan untuk mendapatkan respons dari objek

terkait. Ranking scale membuat perbandingan diantara objek, kejadian atau

kegiatan dan respon pilihan dan ranking antara mereka. Skala Likert adalah

salah satu variasi skala yang termasuk dalam rating scale. Skala Likert dirancang

untuk menguji tingkat kesetujuan responden terhadap suatu pernyataan. Tingkat

kesetujuan itu pada umumnya dibagi atas lima. Utara tingkatan yaitu, Sangat

Tidak Setuju 1, Tidak Setuju 2, Netral 3, Setuju 4 dan Sangat Setuju 5.

Responden diminta melingkari nomor yang sesuai dengan penilaiannya. Skala

Likert adalah termasuk dalam skala interval dan perbedaan dalam jawaban

antara dua poin dalam skala mempunyai nilai yang sama.

13
BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan

yang dilaksanakan pada tempat dan waktu sebagai berikut :

Tempat : PT East West Seed Indonesia

Waktu : Juni - Agustus 2020

3.2 Metode Pelaksanaan

3.2.1 Identifikasi Potensi Wilayah

Data yang akan digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Penyuluhan di perusahaan adalah data terkait dengan potensi wilayah yang

dapat dikembangkan, yaitu data primer dan sekunder. Berikut penjelasannya :

1. Data primer

Data primer ini bersumber dari hasil wawancara dengan petani, PPL

(Petugas Petani Lapang) setempat, petugas kecamatan setempat dan

petugas desa setempat.

2. Data sekunder

Data sekunder didapatkan dari data monografi daerah setempat, program

penyuluhan perusahaan,data yang dimilki oleh perusahaan.

3.2.2 Penetapan Materi Penyuluhan

Penetapan materi dilakukan dengan metode wawancara dan analisis

permasalahan yang ada pada program perusahaan. Maka untuk menunjang

data, pemateri melakukan kegiatan wawancara bersama penyuluh perusahaan

dan petani untuk medapatkan data yang dibutuhkan.

14
Berikut adalah langkah-langkah yang dikakukan saat menetapkan materi:

1. Mencari atau menghimpun data mengenai permasalahan yang ada pada

petani dan kemudian mengelompokkannya sesuai aspek.

2. Memberikan peringkat untuk setiap masalah.

3. Melakukan analisis faktor penyebab dari pemasalahan yang ada.

4. Mengidentifikasi pemasalahannya serta meidentifikasi cara untuk

memecahkan masalah.

5. Melakukan uji prioritas masalah guna mengetahui masalah mana yang lebih

utama untuk diselesaikan.

6. Menetapkan faktor yang menentukan masalah tersebut.

3.2.3 Penyusunan Materi Dan Penyiapan Materi Penyuluhan

Adapun langkah kerja pada penyusunan materi dan penyiapan media

penyuluhan antara lain :

1. Penyusunan Sinopsis

Langkah-langkah membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

a. Melakukan membaca cepat untuk memperoleh gambaran umum pada

materi yang dipelajari.

b. Melakukan pemetaan materi yang akan disampaikan.

c. Membuat ringkasan untuk memudahkan alur penyampaian gagasan.

d. Melakukan konsultasi kepada pembimbing mengenai isi sinopsis dan

melakukan revisi apabila diperlukan

e. Mempertimbangkan segi ekonomi dalam penyusunan sinopsis

2. Penyusunan LPM

Langkah-langkah dalam membuat LPM adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan judul materi dan tujuan penyuluhan yang berkaitan erat

dengan materi yang disajikan.

15
b. Memperhatikan aspek secara detil dalam upaya pencapaian tujuan.

c. Melakukan pengisian LPM sesuai dengan contoh format.

3. Penetapan dan penyusunan media penyuluhan

Untuk memilih media penyuluhan langkah yang harus dilakukan adalah :

a. Menetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.

b. Merumuskan tujaun yang hendak dicapai.

c. Melakukan identifikasi media yang tersedia termasuk potensi yang ada

pada lingkungan petani yang dapat dimanfaatkan.

d. Menetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode penyuluhan yang

akan dilaksanakan.

e. Membuat media yang akan digunakan.

3.2.4 Memilih, Menetapkan, dan Menetapkan Materi Penyuluhan Pertanain

Metode penyuluhan yang dipilih haruslah sesuai dengan keadaan

setempat. Sebelum menetapkan metode penyuluhan maka harus

mempertimbangkan faktor dalam penetapan metode penyuluhan seperti

karakteristik sasaran, karakteristik penyuluh, karakteristik keadaan daerah,

materi penyuluhan, sarana dan biaya, serta kebijakan pemertintah. Faktor-faktor

tersebut dapat diketahui saat melaksanakan IPW.

3.2.5 Pelaksanakan Penyuluhan Pertanian

Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan jadwal penyuluhan

yang telah disepakati bersama, dengan membahas materi yang sudah disiapkan

guna mengatasi masalah yang ada. Berikut adalah langkah-langkah yang

dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan:

1. Menyiapkan segala hal yang diperlukan (materi, media, lokasi, penetapan

lokasi, waktu, undangan, berita acara, daftar hadir, dll) untuk melakukan

kegiatan penyuluhan pertanian.

16
2. Melakukan konsultasi kepada pembimbing eksternal mengenai persiapan

yang telah dilakukan.

3. Sebelum acara dimulai, lakukan pendekatan secara personal secara sekilas

kepada sasaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kedekatan dan

mengurangi rasa canggung sebagai bagian dari penerapan pendidikan orang

dewasa

4. Melakukan penyuluhan sesuai format yang telah terteta pada Lembar

Persiapan Menyuluh (LPM).

3.2.6 Pelaksanaan Evaluasi

1. Jenis Evaluasi

Jenis evaluasi yang akan dilaksanakan pada Praktek Kerja Lapangan ini

yaitu evaluasi hasil penyuluhan. Alasan pemilihan evaluasi hasil karena untuk

menilai sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan penyuluhan yang telah

dilaksanakan melalui perubahan perilaku sasaran pada skala pengetahuan.

2. Teknik evaluasi

Teknik evaluasi yang digunakan yaitu dengan pengamatan (observation,

melakukan wawancara (interview), atau angket (quisioner).

3. Tahapan Evaluasi

a. Penentuan Sampel

Dalam evaluasi ini populasi dan sampel adalah petani yang telah

mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan pupuk berimbang.

b. Perumusan Tujuan

Tujuan evaluasi dalam kegiatan evaluasi ini adalah untuk mengetahui

tingkat pengetahuan dan sikap petani agar petani mampu melakukan

pemupukan secara berimbang pata tanaman budidayanya.

17
c. Penentuan Metode Evaluasi

Memilih evaluasi haruslah sesuai dengan kegiatan penyuluhan pertanian

yang di lakukan dalam rangka pencapaian perubahan pengetahuan dan

sikap sasaran dengan menggunakan metode kuantitatif. Pengukuran

variabel menggunakan teknik scoring dengan menggunakan skala Likert.

d. Penyusunan Instrumen

Instrumen evaluasi penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan terdiri

atas:

- Variabel

Variabel menurut Sutrisno Hadi (2000) merupakan variasi dari objek

penelitian, misalnya saja tingkat pengetahuan divariasikan dengan

umur atau tingkat pendidikan.

- Parameter

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) parameter diartikan

sebagai sebuah ukuran seluruh populasi dalam penelitian yg harus

diperkirakan dari yang terdapat di dalam percontohan.

- Alat Pengukuran

Alat pengukuran dapat diartikan sebagai sub bab materi yang akan

diukur untuk mengetahui tingkat perubahan sasaran. Dengan sub

bab yang sudah ditentukan, kita dapat mengetahui sejauh mana

tingkat perubahan perilaku petani.

- Kisi-Kisi

Kisi-kisi soal merupakan beberapa pertanyaan dari sub bab yang

sudah ditentukan yang selanjutnya dapat digunakan oleh evaluator

untuk bahan acuan pembuatan kuesioner ataupun kriteria

pengukuran.

18
e. Kuisioner

Kuisioner yang disusun diarahkan untuk mengukur sikap petani. Kuisioner

yang dipakai dalam evaluasi pelaksanan penyuluhan pertanian ini, adalah

jenis kuisioner tertutup (kuisioner yang alternatif jawabannya telah

disediakan) menggunakan skala pengukuran Likert. Responden akan

menentukan sikap yang diambil terhadap suatu pernyataan dengan

memilih gradasi jawaban sikap yang disediakan.

Pengetahuan dan Sikap petani dalam evaluasi ini diukur dengan

menggunakan skala sikap likert. Berdasarkan skala likert alternatif skor

yang ditetapkan terdiri dari 5 (lima) yaitu Sangat Setuju (SS)= 5. Setuju

(S)= 4, Ragu-Ragu (R)= 3, Tidak Setuju (TS)= 2, Sangat Tidak Setuju

(STS)= 1. Jumlah kuisioner yang disebarkan pada kegiatan evaluasi ini

terdiri dari 15 butir pernyataan aspek pengetahuan; 15 butir pernyataan

aspek sikap serta check list untuk aspek keterampilan.

f. Rekapitulasi dan Tabulasi Data

Jawaban responden pada kuisioner yang telah terkumpul kemudian

dikelompokan berdasarkan sub bab dalam bentuk matriks yang terdiri dari

data responden dan jawaban berdasarkan sub bab kuisioner.

g. Analisis Data

Analisa data yang tergantung tujuan evaluasi dan kesimpulan yang akan

diambil  serta  pertimbangan-pertimbangan yang akan dihasilkan. Dalam

melakukan pengolahan data evaluator menggunakan alat komputasi

yakni  Program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam

evaluasi pelaksanaan program adalah analisis data kuantitatif. Data yang

telah dikumpul kemudian dilakukan editing dan mentabulasikan dalam

bentuk tabel.

19
Pengukuran pengetahuan dan sikap dalam evaluasi ini menggunakan

skala Likert. Skor yang digunakan untuk mengukur sikap adalah Sangat

setuju (SS) skor 5, Setuju (S) skor 4, Ragu-Ragu (R)= 3, Tidak setuju

(TS) skor 2 dan Sangat tidak setuju (STS) skor 1. Setiap skor jawaban

memiliki nilai tertinggi 5 dan Nilai terendah 1. Untuk mendapatkan nilai

maksimal diperoleh dengan cara skor tertinggi di kali banyaknya item

pernyataan. Sedangkan untuk memperoleh nilai minimal, skor terendah

dikali banyaknya item pernyataan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Identifikasi Potensi Wilayah, http:// bpp lenteng sumenep.


Blogspot .com/ 2011 /08 / identifikasi - potensi wilayah. html
Anonim. 2014. Modul Evaluasi Penyuluh Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian Malang.
Anonim. 2016. Modul Media Penyuluhan Pertanian. Bogor : STPP Bogor, www.
stpp-bogor.ac.id
Asriadi, Andi Amran. 2017. Identifikasi Potensi Wilayah, https:// slideplayer.info/
slide/12010743/
Departemen Pertanian.1995.Jenis dan Tujuan Evaluasi Penyuluh Pertanian.
Departemen Pertanian. Jakarta.
Irwan, GKA. 2013. Tinjauan Pustaka, http://digilib.unila.ac.id/934/
Ismulhadi 2012.Modul Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian.Sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian. Malang.
Kusniadi, Dedi. 2011. Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. Bogor : STPP Bogor,
https://docplayer.info/17821-Dasar-dasar-penyuluhan-pertanian.html
Razi, Fahrur. 2010. Identifikasi Potensi Wilayah dan Kebutuhan Teknologi Pelaku
Utama Bidang Perikanan, http://103.7.52.60/mfce/download/al395.pdf
Van den Ban dan Hawkins (1999) Penyuluhan Pertanian, cetakan ke 6 Kanisius,
Yogyakarta.
Wawan dan Dewi, 2011. Teori dan pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
manusia. Nuha Medika. Yogyakarta.
Werimon A, 1992. Diktat Monitoring dan Evaluasi APP Yogyakarta.
Wicaksono, Pararto. 2014. Metode Penyuluhan Pertanian (Materi Diklat Dasar
Penyuluhan Ahli), https:// Id.Scribd. Com/Doc/ 221047475 /materi-
metode-penyuluhan-pertanian-pdf
Wirawan U, 2012. Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Rajawali
Pers. Jakarta
Wulan, Ana Ratna. Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan
Pengukuran.,http://file.upi.edu/Direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/ANA_rat
nawulan/pengertian_asesmen.pdf

21
Lampiran 1. Jurnal Harian (Logbook) Kegiatan PKL

JURNAL HARIAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
TAHUN 2020

Nama : MUHAMMAD MIFTAKHUL ABIDIN


NIRM : 07.01.02.17.2341
Lokasi PKL : PT East West Seed Indonesia
Nama Pembimbing :
Jabatan :

Tanda Tangan
No. Hari/Tanggal Kegiatan Output Pembimbing
Eskternal

Lampiran 2. Lembar Konsultasi

22
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
TAHUN 2020

Nama : MUHAMMAD MIFTAKHUL ABIDIN


NIRM : 07.01.02.17.2341
Nama DU/DI/Perusahaan/ : PT. East West Seed Indonesia
Kelembagaan Penyuluhan :
Alamat :
Pembimbing Internal 1 :
2 :
Pembimbing Eksternal :
Tanda Tangan
No. Hari/Tanggal Materi Bimbingan Saran Pembimbing
Pembimbing

Mengetahui ……………………....................2020
Pembimbing Eksternal, Mahasiswa,

…………………………….

23
Lampiran 3. Lembar Penilaian Pembimbing Internal
LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING INTERNAL
MAGANG PERTANIAN/PETERNAKAN/MAGANG PENYULUHAN

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD MIFTAKHUL ABIDIN


NIRM : 07.1.2.17.2341
Program Studi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jurusan : Penyuluhan Pertanian
Lokasi PKL :
Nama Pembimbing 1 : Rika Despita,SST,MP
2 : Hamyana,SST,M.Si

Nilai
No. Komponen Pembimbing 1
Maksimum Pembimbing 2
1. Proposal 20
2. Pelaksanaan PKL 40
3. Laporan 20
4. Ujian PKL 20
Total 100
Rata-rata

Malang, ……………………….. 2020

Pembimbing I, Pembimbing II,

Rika Despita,SST,MP Hamyana,SST,M.Si


NIP. 19841212 200604 2 001 NIP. 19850329 200604 1 001

24
Lampiran 4. Lembar Penilaian Pembimbing Eksternal

LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING EKSTERNAL


MAGANG PERTANIAN/PETERNAKAN/MAGANG PENYULUHAN

Nama Mahasiswa :
NIRM :
Program Studi :
Jurusan :
Lokasi PKL :
Nama Pembimbing :
Jabatan :

Penilaian Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa pada:


Unit Kerja : ………………………………………………………
Periode : ……………………… s/d ………………....………

No. Komponen Nilai Maksimum NIlai


1. Kedisiplinan 20

2. Kreatifitas 20

3. Aktivitas/Kegiatan 20

4. Kerjasama 20

5. Tanggung Jawab 20

Jumlah 100

..................., ……………………….. 2020


Pembimbing Eksternal

.....................................................

25
Lampiran 5. Lembar Rekapitulasi Nilai PKL
LEMBAR REKAPITULASI NILAI PKL
MAGANG PERTANIAN

Nama Mahasiswa :
NIRM :
Program Studi :
Jurusan :
Lokasi PKL :
Nama Pembimbing :
Nilai
Nilai Nilai
Total Nilai
No. Komponen Pembimbing Pembimbing %
Akhir
Internal eksternal

1 Proposal 20
2 Pelaksanaan (x 20%) (x 80%) 40
3 Ujian 20
4 Laporan 20
Total

Malang, ……………….…. 2020

Menyetujui :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Rika Despita,SST,MP Hamyana,SST,M.Si


NIP. 19841212 200604 2 001 NIP. 19850329 200604 1 001

Mengetahui :

Ketua Prodi Penyuluhan Pertanian


Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian
Berkelanjutan

Gunawan,SP,M.Si
Gunawan,SP,M.Si
NIP. 19690829 200212 1 001
NIP. 19690829 200212 1 001

26

Anda mungkin juga menyukai