AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENYULUHAN TENTANG MANFAAT
PUPUK ORGANIK KEPADA KELOMPOK TANI DI
KOTA TEBING TINGGI
DISUSUN OLEH:
ERWIN SWANDI SIMANJUNTAK, SP
NIP. 19860322 202012 1 007
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENYULUHAN TENTANG MANFAAT PUPUK ORGANIK
KEPADA KELOMPOK TANI DI KOTA TEBING TINGGI
Telah diseminarkan pada hari Sabtu, Tanggal 8 Oktober 2022, di hadapan Coach, Penguji dan
Mentor, dengan Metode Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh).
Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara
Kabid. Pengembangan Kompetensi Manajerial
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENYULUHAN TENTANG MANFAAT PUPUK ORGANIK
KEPADA KELOMPOK TANI DI KOTA TEBING TINGGI
Telah diseminarkan pada hari Senin, Tanggal 29 Agustus 2022, di hadapan Coach, Penguji dan
Mentor, dengan Metode Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh).
Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara
Plt. Kabid. Pengembangan Kompetensi Manajerial
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai Dasar PNS di Balai
Penyuluhan Pertanian Rantau Laban Kota Tebing Tinggi. Penulisan laporan aktualisasi ini
disusun sebagai syarat kelulusan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan
XXXIII Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara.
Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan karena adanya bimbingan, saran, dan
nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
i
laporan aktualisasi ini. Akhir kata, semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 48
5.1. Simpulan ................................................................................................................ 48
5.2. Rekomendasi.......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 49
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………… .. 51
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Grafik Realisasi Penebusan Pupuk Organik Bersubsidi Kota Tebing Tinggi ... 2
Gambar 1.2. Diagram Persentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani Tahun 2021 …….…. 3
Gambar 1.3. Struktur Organisasi Balai Penyuluhan Pertanian Kota Tebing Tinggi …….….. 6
Gambar 2.1. Grafik Realisasi Penebusan Pupuk Organik Bersubsidi Kota Tebing Tinggi ... 8
Gambar 2.2. Diagram Persentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani Tahun 2021 ……….. 9
Gambar 2.3. Grafik Kebutuhan Pupuk dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2022 ……….. 9
Gambar 2.4. Data Laporan Serangan PMK di Kota Tebing Tinggi ………………..………. 10
Gambar 2.5. Fishbone Diagram …………………………………...………………..………. 12
Gambar 2.6. Role Model ……………………………………………..……………..………. 13
Gambar 4.1. Berkoordinasi dengan Koordinator BPP ………..……………..……………… 24
Gambar 4.2. Ajakan/Undangan Sosialisasi …………………..……………..……………… 24
Gambar 4.3. Proyektor dan Laptop ………………….………..……………..……………… 25
Gambar 4.4. Sosialisasi kepada rekan kerja penyuluh pertanian ……..…………………….. 26
Gambar 4.5. Evaluasi pelaksanaan sosialisasi ………………………..…………………….. 26
Gambar 4.6. Berkoordinasi dengan Koordinator BPP ………………..…………………….. 28
Gambar 4.7. Ajakan/Undangan Latihan Menyuluh …………………..…………………….. 28
Gambar 4.8. Melakukan studi literatur kegiatan latihan menyuluh …..…………………….. 29
Gambar 4.9. Share materi ke whatsapp group penyuluh pertanian ……..………………….. 30
Gambar 4.10. Latihan menyuluh …………………………………..…..…………………..... 31
Gambar 4.11. Evaluasi kegiatan latihan menyuluh ………………..…..…………………..... 31
Gambar 4.12. Studi literatur untuk pembuatan leaflet ………………..…..………………… 33
Gambar 4.13. Design leaflet menggunakan microsoft word dan canva …………………….. 33
Gambar 4.14. Upload leaflet ke instagram BPP Rantau Laban ……….…………………….. 34
Gambar 4.15. Membagikan link ke whatsapp group saung penyuluh pertanian dan gapoktan
………………………………………………………………………………….. 34
Gambar 4.16. Studi literatur untuk pembuatan video ………..……….…………………….. 36
Gambar 4.17. Pembuatan video di adobe premier dan canva ………..……………………... 36
Gambar 4.18. Upload video ke Youtube BPP Rantau Laban ……………………………….. 36
Gambar 4.19. Membagikan link ke whatsapp group saung penyuluh pertanian ….……….. 37
Gambar 4.20. Membagikan link ke whatsapp group Gabungan Kelompok Tani ………….. 37
Gambar 4.21. Berkoordinasi dengan Koordinator BPP ……..……….…………………….. 38
Gambar 4.22. Undangan/Ajakan kepada kelompok tani …………………………….…….. 39
Gambar 4.23. Melakukan studi literatur untuk persiapan media penyuluhan ……….…….. 39
Gambar 4.24. Membuat media penyuluhan ………..……….……………………………….. 40
Gambar 4.25. Soal Pretest dan Post Test …………..……….………………………………. 41
Gambar 4.26. Mempersiapkan bahan untuk pelatihan, pengambilan kotoran kambing …… 41
Gambar 4.27. Melakukan pretest kepada petani ……………..……….…………………….. 42
Gambar 4.28. Contoh evaluasi pelatihan …………...………..……….…………………….. 43
Gambar 4.29. Diagram Presentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani Sebelum dan Sesudah
……………………………………………………………………………….. 47
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Melalui Surat Edaran Menpan RB No. 20 Tahun 2021, diperlukan keseragaman nilai-
nilai dasar ASN. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disampaikan bahwa Core values yang
harus diterapkan oleh seluruh ASN di instansi pemerintah adalah BerAKHLAK. Core values
BerAKHLAK yang dimaksud adalah Berorientasi Pleayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai dasar BerAKHLAK menjadi dasar
penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu
dan tujuan organisasi/instansi.
Penulis merupakan CPNS yang bertugas di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kota Tebing Tinggi. Penulis merupakan Penyuluh Pertanian yang pertama sekali diperbantukan
di Laboratorium Kultur Jaringan yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Tebing Tinggi. Kemudian setelah beberapa bulan kemudian di tempatkan sebagai staff di
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan sekaligus sebagai Penyuluh Pertanian di Balai
Penyuluhan Pertanian Rantau Laban Kota Tebing Tinggi.
Balai Penyuluhan Pertanian adalah lembaga penyuluhan pertanian yang mempunyai
tugas dan fungsi penyuluhan pertanian pada tingkat kecamatan serta merupakan unit kerja
nonstruktural dengan wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. Balai Penyuluh Pertanian
Rantau Laban merupakan satu-satunya Balai Penyuluhan yang ada di Kota tebing Tinggi yang
diresmikan pada 5 Mei 2021. Wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Rantau Laban yaitu
Kecamatan Rambutan, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan
Padang Hulu dan Kecamatan Bajenis. Jumlah tenaga penyuluh saat ini yaitu 3 orang PNS, 8
orang CPNS, 5 orang PPPK dan 24 orang THL.
Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani
dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan
masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan
tingkat kehidupannya. Menjadi tugas seorang penyuluh pertanian untuk mengubah perilaku
petani dalam kelompok tani dan membantu untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Untuk menjalankan tugasnya penyuluh harus melakukan pembinaan dan pemberdayaan
terhadap kelompok tani melalui kegiatan penyuluhan.
Pembinaan dan pemberdayaan terhadap kelompok tani diharapkan dapat membantu
menggali potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, memecahkan masalah
1
usaha tani anggotanya secara lebih efektif, dan memudahkan petani dan kelompok tani dalam
mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan maupun sumber daya lainnya. Selain itu,
pembinaan ini juga diharapkan mampu membentuk kelompok tani yang berjiwa
kewirausahaan, mandiri dan mengandalkan sistem organisasi manajerial yang berbasis bisnis
komersial dengan tidak melupakan azas kegotongroyongan.
Berdasarkan observasi penulis yaitu tentang penggunaan pupuk organik yang masih
kurang dimanfaatkan oleh petani di kota Tebing Tinggi. Penggunaan pupuk kimia yang secara
terus menerus tanpa ada pemberian pupuk organik akan merusak tanah. Namun dengan adanya
pemberian pupuk organik akan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Data realisasi
penebusan pupuk organik bersubsidi dapat dilihat pada gambar 1.1.
Alokasi; 10
10
5 Realisasi; 1
0
Alokasi Realisasi
Gambar 1.1. Grafik Realisasi Penebusan Pupuk Organik Bersubsidi Kota Tebing Tinggi
Hal ini disebabkan karena penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian di Kota
Tebing Tinggi masih kurang optimal dalam menyampaikan manfaat pupuk organik. Kinerja
penyuluh pertanian dapat dilihat dari data kelas kemampuan kelompok tani. Kelas kemampuan
kelompok tani terdiri dari 4 kelas, yaitu pemula, lanjut, madya dan utama. Penilaian kelas
kemampuan kelompok tani menjadi indikator dalam melihat kinerja penyuluh pertanian dalam
melakukan pengawalan dan pendampingan kelompok tani melalui penyuluhan. Berikut adalah
data penilaian kelas kemampuan kelompok tani di kota Tebing Tinggi tahun 2021.
2
Persentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani
0% Pemula
1,4%
Lanjut
32,0%
Madya
66,5% Utama
Gambar 1.2. Diagram Persentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani Tahun 2021
Total kelompok tani di kota Tebing Tinggi tahun 2021 adalah 281 kelompok tani yang
terdiri dari 187 (65,5%) kelompok tani kelas pemula, 90 (32,0%) kelompok tani kelas lanjut, 4
(1,4%) kelompok tani kelas madya dan belum ada kelompok tani kelas utama. Jadi dapat
disimpulkan bahwa jumlah kelompok tani kelas pemula lebih banyak dibandingkan dengan
kelas kemampuan kelompok tani lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut saya akan membuat rancangan aktualisasi yang
berjudul “Optimalisasi penyuluhan tentang manfaat pupuk organik kepada kelompok tani di
kota Tebing Tinggi”. Dengan harapan dapat menyelesaikan isu/permasalahan tersebut dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK), tugas fungsi organisasi,
manajemen ASN dan SMART ASN.
3
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan, bidang pertanian, perikanan,
peternakan dan penyuluhan.
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang ketahaan pangan, bidang pertanian, perikanana,
peternakan dan penyuluhan
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan pangan, bidang
pertanian, perikanan, peternakan, dan penyuluhan.
4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang ketahanan pangan, bidang pertanian,
perikanan, peternakan, dan penyuluhan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota terkait tugas dan
fungsinya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian membawahi Sekretariat, dan 6 bidang
yaitu Bidang Ketersedian dan Distribusi Pangan, Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan,
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan, Bidang Peternakan dan Kesehatan hewan, dan Bidang Perikanan. Selain itu juga
membawahi 2 UPTD yaitu Balai Benih Ikan, dan Rumah Potong Hewan, dan juga Kelompok
Jabatan Fungsional yaitu Penyuluh Pertanian yang berada di Balai Penyuluhan Pertanian.
5
9. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP);
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan
Ekonomi Petani (KEP);
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan/Gapoktan;
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan
sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi;
13. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan skala usaha
tani Poktan/Gapoktan;
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui Demonstrasi
plot (demplot);
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes);
16. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes);
17. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh Pertanian
swadaya;
18. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Penyuluh Pertanian
swadaya.
Kepala Dinas
Koordinator BPP
Penyuluh Pertanian
Gambar 1.3. Struktur Organisasi Balai Penyuluhan Pertanian Kota Tebing Tinggi
6
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah :
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berakhlak ; berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif
2. Untuk mengoptimalkan penyuluhan tentang manfaat pupuk organik kepada kelompok
tani.
1.4 Manfaat
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Bagi Penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN dan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI menuju Smart Governance sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya di unit kerja
2. Bagi Unit Kerja
Menjadi bahan pertimbangan untuk membuat program-program yang mendukung
perkembangan pertanian kota Tebing Tinggi.
3. Bagi Masyarakat
Terlayaninya masyarakat dalam hal ini kelompok tani dengan penyuluhan yang
diberikan oleh penyuluh pertanian sehingga petani memiliki pengetahuan dan
kemampuan dalam melaksanakan usaha taninya khususnya pemanfaatan pupuk
organik.
4. Bagi Rekan Penyuluh
Dapat meningkatkan kompetensi dalam melakukan penyuluhan kepada kelompok tani.
7
BAB II
Alokasi; 10
10
5 Realisasi; 1
0
Alokasi Realisasi
Gambar 2.1. Grafik Realisasi Penebusan Pupuk Organik Bersubsidi Kota Tebing Tinggi
Hal ini disebabkan karena penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian di Kota
Tebing Tinggi masih kurang optimal dalam menyampaikan manfaat pupuk organik. Kinerja
penyuluh pertanian dapat dilihat dari data kelas kemampuan kelompok tani yang ada di kota
Tebing Tinggi pada tahun 2021. Kelas kemampuan kelompok tani terdiri dari 4 kelas, yaitu
pemula, lanjut, madya dan utama. Penilaian kelas kemampuan kelompok tani menjadi
indikator dalam melihat kinerja penyuluh pertanian dalam melakukan pengawalan dan
pendampingan kelompok tani melalui penyuluhan. Berikut adalah data penilaian kelas
kemampuan kelompok tani di kota Tebing Tinggi tahun 2021.
8
Persentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani
0% Pemula
1,4%
Lanjut
32,0%
Madya
66,5% Utama
2. Sedikitnya alokasi pupuk bersubsidi di kota Tebing Tinggi. Rendahnya alokasi pupuk
bersubsidi ini akan mempengaruhi petani untuk tidak bertani dikarenakan harga pupuk
nonsubsidi yang sangat tinggi. Data alokasi pupuk bersubsidi dapat dilihat pada grafik
berikut:
600 543,05
500
400
283
300 248
210
200 120 103
100 37,6822 36,7728
10,6 10
0
Urea SP-36 ZA NPK Organik Total
Gambar 2.3. Grafik Kebutuhan Pupuk dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2022
Dari grafik diatas terlihat bahwa alokasi pupuk bersubsidi di Tebing Tinggi lebih
rendah dibandingkan dengan kebutuhan. Alokasi pupuk bersubsidi yang akan diterima kota
Tebing Tinggi di tahun 2022 hanya 52,1 % dari kebutuhan.
3. Meningkatnya sapi yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) di kota tebing Tinggi.
Penyakit ini disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku (FMDV). Penularan PMK ini
9
dapat melalui kontak langsung melalui droplet, leleran hidung dan serpihang kulit. Dapat
juga melalui sisa makanan yang terkontaminasi. Kontak tidak langsung juga dapat melalui
vektor yaitu manusia. Data sapi yang terserang PMK dapat dilihat pada gambar berikut:
Dari gambar 7, terlihat data yang dilaporkan oleh dokter hewan Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Tebing Tinggi, yaitu terdapat 121 ekor sapi yang terserang PMK.
10
Berdasarkan hasil analisis teknik APKL diatas, dari 3 (tiga) isu permasalahan yang
ada, dapat dikatakan bahwa semua isu atau permasalahan memenuhi kriteria APKL, dan jika
tidak ditangani akan merugikan kelompok tani.
Berdasarkan hasil analisis isu metode USG diatas, dari 3 (tiga) isu atau permasalahan
yang menjadi isu prioritas adalah isu dengan jumlah skor tertinggi yaitu 15 dengan rincian
Urgency (5), Seriousness (5) dan Growth (5), oleh karena itu isu yang terpilih adalah “Kurang
optimalnya penyuluhan tentang manfaat pupuk organik kepada kelompok tani di kota Tebing
Tinggi”.
Setelah ditetapkan isu terpilih, maka dicari penyebab yang mengakibatkan terjadinya
isu “Kurang optimalnya penyuluhan tentang manfaat pupuk organik kepada kelompok tani di
kota Tebing Tinggi” menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan
11
meliputi man (sumber daya manusia), material, mileu (lingkungan), money (biaya) dan method
(metode) sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut:
Man Metode
Kurangnya
Tidak ada rekomendasi
kompetensi penyuluh
dan SOP pupuk organik
12
dan juga kompeten dalam bidang tugasnya. Mau memotifasi dan membantu rekan kerja dalam
meningkatkan kompetensinya sebagai penyuluh pertanian.
13
BAB III
Kegiatan Kreatif :
1. Memberikan sosialisasi kepada penyuluh pertanian tentang pupuk organik
2. Melakukan latihan menyuluh bersama rekan kerja penyuluh pertanian
3. Membuat media penyuluhan tentang pupuk organik berupa infografis/leaflet digital
4. Membuat media penyuluhan tentang pupuk organik berupa video
5. Memberikan pelatihan kepada kelompok tani mengenai pembuatan Pupuk Organik
Cair dari sisa-sisa tanaman dan juga kotoran hewan
14
- Produk kebijakan pelayanan publik yang sebagai wujud pelaksanaan amanat
undang-undang Nomor 25 tahun 2019 yaitu terobosan perbaikan pelayanan public
melalui inovasi Pelayanan Publik.
4. Membuat media penyuluhan tentang pupuk organik berupa video
Relevansi dengan Aktualisasi Agenda 2:
- Pembuatan video merupakan salah satu bentuk pelayanan yang berkualitas dengan
penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat.
- Produk kebijakan pelayanan publik yang sebagai wujud pelaksanaan amanat
undang-undang Nomor 25 tahun 2019 yaitu terobosan perbaikan pelayanan publik
melalui inovasi Pelayanan Publik.
5. Memberikan pelatihan kepada kelompok tani mengenai pembuatan Pupuk Organik
Cair dari sisa-sisa tanaman dan juga kotoran hewan
Relevansi dengan Aktualisasi Agenda 2:
- Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan
kepuasan pengguna layanan. Dengan menyediakan layanan sesuai sasaran dan
kebutuhan masyarakat.
15
- Smart ASN: meningkatkan kompetensi literasi digital sehingga mampu bermedia
digital dengan bertanggungjawab, dan membagikan informasi yang benar melalui
media digital.
- Managemen ASN: memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
5. Memberikan pelatihan kepada kelompok tani mengenai pembuatan Pupuk Organik
Cair dari sisa-sisa tanaman dan juga kotoran hewan.
Relevansi dengan Aktualisasi Agenda 3:
- Managemen ASN: memberikan penyuluhan dengan sikap hormat, sopan dan
tanpa tekanan, dan memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan.
16
Tabel 3.1. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
tujuan dan sasaran
Pelatihan Organisasi
organisasi
1 Memberikan 1. Berkoordinasi Terlaksananya Akuntabilitas: Meningkatkan Keteladanan: penulis
sosialisasi kepada dengan Koordinator sosialisasi menggunakan barang kapasitas/kompetensi menunjukkan sikap
penyuluh pertanian BPP dan rekan milik negara secara bijak sdm penyuluh yang berperan aktif
tentang pupuk penyuluh Kompeten: meningkatkan memberi kontribusi dalam peningkatan
organik 2. Membuat materi kopetensi diri dan rekan terhadap: kinerja penyuluh
sosialisasi kerja - Tujuan: Profesionalisme:
3. Mempersiapkan Harmonis: menolong Meningkatkan penulis meningkatkan
sarana dalam rekan kerja untuk Ketahanan pengetahuan sesuai
pelaksanaan memahami manfaat pupuk Pangan, bidang tugas
sosialisasi organik Produktifitas Disiplin: penulis
4. Melakukan Adaptif: bertindak Hasil Pertanian menggnunakan fasilitas
sosialisasi kepada proaktif dalam menghadapi dan Perikanan kantor sesuai peraturan
rekan penyuluh masalah kelompok tani secara
5. Melakukan evaluasi Smart ASN: Mampu berkelanjutan.
sosialisasi oleh menggunakan media - Sasaran:
Koordinator BPP digital dalam pelaksanaan Meningkatnya
sosialisasi ketahanan
Manajemen ASN: pangan daerah
memberikan informasi
yang tepat
2 Melakukan latihan 1. Berkoordinasi Terlaksananya Akuntabilitas: Meningkatkan Keteladanan: penulis
menyuluh bersama dengan Koordinator Latihan menggunakan barang kapasitas/kompetensi menunjukkan sikap
rekan kerja BPP dan rekan menyuluh milik negara dengan bijak sdm penyuluh yang berperan aktif
penyuluh pertanian penyuluh dalam presentasi latihan memberi kontribusi dalam peningkatan
2. Melakukan studi menyuluh terhadap: kinerja
literatur untuk Kompeten: meningkatkan - Tujuan: Profesionalisme:
kemampuan menyuluh Meningkatkan penulis meningkatkan
17
persiapan media dan membantu rekan Ketahanan keterampilan sesuai
penyuluhan penyuluh belajar Pangan, bidang tugas
3. Mempersiapkan Kolaboratif: bekerjasama Produktifitas Integritas:
media penyuluhan dengan koordinator BPP Hasil Pertanian menggunakan bahasa
4. Membuat Lembar dan rekan penyuluh dan Perikanan yang baik dan benar
Persiapan Menyuluh secara Disiplin: menggunakan
(LPM) Smart ASN: Mampu berkelanjutan. fasilitas kantor sesuai
5. Membagikan materi menggunakan media - Sasaran: peraturan
penyuluhan digital pada saat Meningkatnya
6. Melakukan Latihan presentasi ketahanan
menyuluh Manajemen ASN: pangan daerah
7. Melakukan evaluasi memberikan informasi
kegiatan oleh yang tepat
Koordinator BPP
3 Membuat media 1. Melakukan studi Infografis/leaflet Berorientasi Pelayanan: Memberikan Keteladanan: penulis
penyuluhan tentang literatur untuk isi digital melakukan penyuluhan ke penyuluhan melalui menunjukkan sikap
pupuk organik infografis/leaflet petani dengan melakukan media digital kepada yang berperan aktif
berupa 2. Mendesign perbaikan pada media petani untuk meningkatkan kinerja
infografis/leaflet infografis/leaflet penyuluhan meningkatkan sdm Profesionalisme:
digital 3. Mengupload Akuntabilitas: petani memberikan meningkatkan
infografis/leaflet ke menggunakan barang kontribusi terhadap pengetahuan dan
facebook dan milik negara dengan bijak - Tujuan: keterampilan,
instagram dalam pembuatan Meningkatkan melaksanakan tugas
4. Membagikan link ke infografis/leaflet. Ketahanan sesuai dengan
wag saung penyuluh Kompeten: membuat Pangan, kompetensi sebagi
dan kelompok tani infografis/ leaflet dengan Produktifitas penyuluh,
kualitas terbaik Hasil Pertanian melaksanakan
Adaptif: menyesuaikan dan Perikanan pelayanan prima kepada
diri terhadap perubahan secara petani.
teknologi dan terus berkelanjutan. Integritas:
berionovasi dalam - Sasaran: bertanggungjawab
Meningkatnya sebagai penyuluh
18
pembuatan media ketahanan memberikan
penyuluhan pangan daerah penyuluhan.
Smart ASN: Mampu Disiplin: menggunakan
menggunakan media fasilitas kantor sesuai
digital (digital skill), tidak peraturan
menyebarkan informasi
yang salah dan
menghindari plagiasi
(digital safety),
memperhatikan tata
bahasa yang dibuat dalam
infografis/leaflet digital
(digital culture).
Manajemen ASN:
memberikan informasi
yang tepat
4 Membuat media 1. Melakukan studi Video Berorientasi Pelayanan: Memberikan Keteladanan: penulis
penyuluhan tentang literatur untuk isi penyuluhan melakukan penyuluhan ke penyuluhan melalui menunjukkan sikap
pupuk organik video petani dengan melakukan media digital kepada yang berperan aktif
berupa video 2. Mendesign video perbaikan pada media petani untuk meningkatkan kinerja
3. Mengupload video ke penyuluhan meningkatkan sdm Profesionalisme:
youtube BPP Akuntabilitas: petani memberikan meningkatkan
4. Membagikan link ke menggunakan barang kontribusi terhadap pengetahuan dan
wag saung penyuluh milik negara dengan bijak tujuan: keterampilan,
dan kelompok tani dalam pembuatan Meningkatkan melaksanakan tugas
infografis/leaflet. Ketahanan Pangan, sesuai dengan
Kompeten: membuat Produktifitas Hasil kompetensi sebagi
infografis/leaflet dengan Pertanian dan penyuluh,
kualitas terbaik Perikanan secara melaksanakan
Adaptif: menyesuaikan berkelanjutan. Dan pelayanan prima kepada
diri terhadap perubahan sasaran: petani.
teknologi dan terus Meningkatnya
19
berinovasi dalam ketahanan pangan Integritas:
pembuatan media daerah bertanggungjawab
penyuluhan sebagai penyuluh
Smart ASN: Mampu memberikan
menggunakan media penyuluhan.
digital (digital skill), tidak Disiplin: menggunakan
menyebarkan informasi fasilitas kantor sesuai
yang salah dan peraturan
menghindari plagiasi
(digital safety),
memperhatikan tata
bahasa yang dibuat dalam
video (digital culture)
Manajemen ASN:
memberikan informasi
yang tepat
5 Memberikan 1. Berkoordinasi Terlaksananya Berorientasi Pelayanan: Memberikan Keteladanan: penulis
pelatihan kepada dengan Koordinator pelatihan dalam membuat pelatihan penyuluhan melalui menunjukkan sikap
kelompok tani BPP pembuatan ini saya memahami dan media pelatihan yang berperan aktif
mengenai 2. Melakukan studi pupuk organik memenuhi kebutuhan kepada petani untuk meningkatkan kinerja
pembuatan Pupuk literatur untuk topik cair petani, dan melakukannya meningkatkan sdm Profesionalisme:
Organik Cair dari pelatihan dengan ramah dan petani memberikan meningkatkan
sisa-sisa tanaman 3. Mempersiapkan cekatan kontribusi terhadap pengetahuan dan
dan juga kotoran media penyuluhan Akuntabilitas: saya tujuan: keterampilan,
hewan 4. Membuat Lembar melaksanakan pelatihan Meningkatkan melaksanakan tugas
Persiapan Menyuluh dengan Ketahanan Pangan, sesuai dengan
(LPM) bertanggungjawab, Produktifitas Hasil kompetensi sebagi
5. Membuat soal pre disiplin dan berintegritas, Pertanian dan penyuluh,
test dan post test pada saat membuat Perikanan secara melaksanakan
6. Mempersiapkan dokumentasi berkelanjutan. Dan pelayanan prima kepada
bahan untuk menggunakan barang sasaran: petani.
pelatihan milik negara secara bijak, Meningkatnya
20
7. Melakukan pretest Kompeten: melaksanakan ketahanan pangan Integritas:
8. Membagikan materi tugas dengan kualitas daerah bertanggungjawab
penyuluhan kepada terbaik sebagai penyuluh
petani Loyal: tidak membeda- memberikan
9. Menjelaskan bedakan dalam pelayanan penyuluhan.
manfaat pupuk ke petani Disiplin: menggunakan
organik cair fasilitas kantor sesuai
10. Melaksanakan Manajemen ASN: peraturan
pelatihan pupuk memberikan informasi
organik cair yang tepat dan bersikap
11. Melakukan post hormat, sopan dan tanpa
test tekanan pada saat
12. Melakukan menyuluh
evaluasi pelaksanaan
pelatihan dengan
membandingkan
hasil pre test dan post
test
21
3.5 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
22
BAB IV
23
4.1.2.1. KEGIATAN 1: Memberikan sosialisasi kepada penyuluh pertanian tentang pupuk
organik
a. Waktu pelaksanaan: 31 Agustus – 2 Februari 2022
b. Tahapan Kegiatan
1. Berkoordinasi dengan Koordinator BPP dan rekan penyuluh
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan yaitu hari
Kamis 1 September 2022. Namun masih terkendala dalam waktu dimulainya
sosialisasi. Dikarenakan peserta yang masih memiliki kegiatan lain. Dan dimulai
dengan jumlah peserta yang masih sedikit. Namun pada saat pelaksanan sosialisasi,
25
beberapa peserta yaitu penyuluh pertanian bergabung pada saat sedang
berlangsungnya sosialisasi.
26
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabel dengan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan
menggunakan barang milik negara secara bijak dan bertanggungjawab. Kompeten
dengan meningkatkan kompetensi diri dan rekan kerja. Harmonis yaitu membantu
rekan kerja dalam memahami manfaat pupuk organik. Adaptif dengan bertindak pro
aktif dalam menghadapi masalah yang ada di kelompok tani.
Smart ASN mampu menggunakan media digital dalam pelaksanaan sosialisasi.
Management ASN yaitu memberikan informasi yang tepat pada saat pelaksanaan
sosialisasi.
f. Output Kegiatan
4.1.2.2. KEGIATAN 2: Melakukan latihan menyuluh bersama rekan kerja penyuluh pertanian
a. Waktu pelakanaan ; 5 – 8 September 2022
b. Tahapan Kegiatan
27
1. Berkoordinasi dengan Koordinator BPP dan rekan penyuluh
Tahapan pertama pada kegiatan ini yaitu berkoordinasi dengan Koordinator BPP
dan rekan kerja penyuluh untuk mengatur waktu dan tempat pelaksanaan latihan
menyuluh, tahapan kegiatan ini dilakukan sekaligus pada saat kegiatan pertama
dengan tahapan yang sama. Dari hasil koordinasi ditentukan pelaksanaan kegiatan
latihan menyuluh dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian Rantau Laban Kota Tebing
Tinggi. Dan akan dilakukan pada hari Rabu, 7 September 2022. Jadwal pelaksanaan
kegiatan latihan menyuluh berupa ajakan/undangan disebarkan melalui media
whatsapp group “Saung Penyuluh Pertanian”.
Pada saat koordinasi ini terdapat kendala dalam penentuan waktu pelaksanaan
latihan menyuluh dikarenakan sulitnya menyesuaikan jadwal peserta yaitu penyuluh
pertanian sebagai sasaran dalam pelaksanan sosialisasi.
28
Link Video pelaksanaan https://drive.google.com/file/d/1GjXLoyf2qvyUamr_SfrfH3mlFs
koordinasi kmn2JJ/view?usp=sharing
Studi literatur dilakukan dalam pembuatan materi penyuluhan yang dibuat dalam
bentuk media digital berupa slide presentasi power point. Studi literatur dilakukan
untuk menentukan materi apa yang akan disampaikan pada saat melakukan kegiatan
latihan menyuluh. Dari hasil diskusi dengan Mentor dan juga Koordinator BPP,
ditentukan bahwa tema yang akan digunakan dalam latihan menyuluh yaitu
Pembuatan Eco Enzym. Oleh karena itu studi literatur dilakukan untuk mencari
informasi mengenai Eco Enzym yaitu tentang pengertian, kegunaan dan pembuatan.
Setelah studi literatur dilakukan untuk mencari informasi tentang materi yang
akan disampaikan pada saat melakukan penyuluhan, tahapan selanjutnya yaitu
membuat media penyuluhan. Media penyuluhan yang dibuat berupa slide presentasi
power point.
29
4. Membuat Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Lembar persiapan menyuluh dibuat sebagai panduan seorang penyuluh pada saat
melakukan penyuluhan. Lembar persiapan menyuluh ini berisi Judul, tujuan, metode,
media dan juga waktu yang akan dibutuhkan pada saat melakukan penyuluhan. Selain
itu juga berisi uraian dari pelaksanaan penyuluhan. Lembar persiapan menyuluh dapat
dilihat pada lampiran.
30
latihan menyuluh, beberapa peserta yaitu penyuluh pertanian bergabung pada saat
sedang berlangsungnya latihan menyuluh.
31
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabel dengan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan
menggunakan barang milik negara secara bijak dan bertanggungjawab. Kompeten
dengan meningkatkan kemampuan menyuluh dan membantu rekan penyuluh belajar.
Kolaboratif dengan bekerjasama dengan Koordinator BPP dan rekan kerja.
Smart ASN mampu menggunakan media digital dalam pelaksanaan latihan
menyuluh. Management ASN yaitu memberikan informasi yang tepat pada saat
pelaksanaan latihan menyuluh.
f. Output Kegiatan
4.1.2.3. KEGIATAN 3: Membuat media penyuluhan tentang pupuk organik berupa infografis/
leaflet digital.
32
1. Melakukan studi literatur untuk isi infografis/leaflet
Studi literatur dilakukan untuk mencari informasi tentang pupuk organik yang
akan dijadikan isi infografis/leaflet. Informasi yang digunakan mayoritas dari
cybex.pertanian.go.id, yang merupakan wadah para penyuluh pertanian untuk
membuat tulisan yang difasilitasi oleh kementerian Pertanian.
2. Mendesign infografis/leaflet
Infografis/leaflet dibuat menggunakan aplikasi microsoft word, untuk
memudahkan cetak jikalau diperlukan pada saat penyuluhan tatap muka dengan petani.
Juga dibuat menggunakan aplikasi/website canva untuk infografis/leaflet digital.
33
3. Mengupload infografis/leaflet ke facebook dan instagram
Gambar 4.15. Membagikan link ke whatsapp group saung penyuluh pertanian dan
gapoktan
Link leaflet dibagikan kepada penyuluh supaya para penyuluh juga mengetahui
tentang materi yang ada dalam leaflet dan juga bisa menjadi media yang akan
digunakan pada saat melakukan penyuluhan kepada petani. Dan dibagikan kepada
kelompok tani atau gabungan kelompok tani, supaya menjadi referensi bagi petani
dalam melakukan usaha taninya.
34
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Berorientasi Pelayanan, melakukan penyuluhan ke petani dengan melakukan
perbaikan pada media penyuluhan. Akuntable, menggunakan barang milik negara
dengan bijak dalam pembuatan infografis/leaflet. Kompeten, membuat infografis/
leaflet dengan kualitas terbaik. Adaptif, menyesuaikan diri terhadap perubahan
teknologi dan terus berionovasi dalam pembuatan media penyuluhan.
Smart ASN, Mampu menggunakan media digital (digital skill), tidak
menyebarkan informasi yang salah dan menghindari plagiasi (digital safety),
memperhatikan tata bahasa yang dibuat dalam infografis/leaflet digital (digital
culture). Manajemen ASN, memberikan informasi yang tepat.
f. Output Kegiatan
4.1.2.4. KEGIATAN 4: Membuat media penyuluhan tentang pupuk organik berupa video.
a. Waktu pelakanaan ; 26 – 30 September 2022
b. Tahapan Kegiatan
35
1. Melakukan studi literatur untuk isi video
Studi literatur dilakukan untuk mencari informasi tentang pupuk organik yang
akan dijadikan isi video.
36
4. Membagikan link ke whatsapp group saung penyuluh dan kelompok tani
Gambar 4.20. Membagikan link ke whatsapp group Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
37
d. Kontribusi terhadap tujuan dan sasaran organisasi
Meningkatkan kapasitas/kompetensi sdm penyuluh memberi kontribusi
terhadap Tujuan: Meningkatkan Ketahanan Pangan, Produktifitas Hasil Pertanian dan
Perikanan secara berkelanjutan. Dengan sasaran: Meningkatnya ketahanan pangan
daerah.
38
Tahapan pertama pada kegiatan ini yaitu berkoordinasi dengan Koordinator BPP
dan untuk mengatur waktu dan kelompok tani yang akan diberikan penyuluhan berupa
pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Dari hasil koordinasi ditentukan pelaksanaan
pelatihan dapat dilakukan pada minggu ketiga September 2022. Hal ini juga terkait
kesediaan kelompok tani yang hanya memungkinkan pelaksanaan kegiatan pada
minggu ketiga. Kesediaan kelompok tani Wanita Anggrek dipastikan dengan diskusi
langsung. Sementara untuk kelompok tani wanita harmonis dilakukan diskusi pribadi
kepada ketua poktan melalui whatsapp.
Setelah studi literatur dilakukan untuk mencari informasi tentang materi yang
akan disampaikan pada saat melakukan penyuluhan, tahapan selanjutnya yaitu
membuat media penyuluhan. Media penyuluhan yang dibuat berupa leaflet yang akan
diprint dan diberikan kepada petani. Leaflet dapat dilihat pada lampiran.
40
Gambar 4.25. Soal Pretest dan Post Test
41
7. Melakukan Pretest
Pretest dilakukan untuk melihat kemampuan petani yang akan mengikuti
pelatihan, sehingga mengetahui materi yang akan diberikan pada saat pelatihan.
42
Link Cuplikan video https://drive.google.com/file/d/17cJh7nWSR4-
pelaksanaan pelatihan RVCUauTKLyIYjC4NsML7h/view?usp=sharing
Evaluasi dilakukan dengan membandingan hasil pretest dan post test. Terdapat
peningkatan pengetahuan petani setelah dilakukan pelatihan. Dalam hal ini terlihat dari
hasil evaluasi yaitu sebagian besar jawaban petani atas post test yang diberikan
mendapat nilai lebih tinggi dari post test.
43
informasi yang tepat dan bersikap hormat, sopan dan tanpa tekanan pada saat
menyuluh.
f. Output Kegiatan
44
7. Seminar Penyuluh Pertanian Era 4.0
8. Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2023
9. Seminar Penyuluhan berbasis ICT
Selama masa habituasi, penulis mengikuti 3 penguatan kompetensi bidang, yaitu poin 7 sampai
dengan 9. Detail pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang penulis ikuti
dapat dilihat pada lampiran.
45
4.4. Hambatan yang Terjadi dan Strategi Mengatasi
Selama pelaksanaan Aktualisasi, penulis menghadapi beberapa hambatan yang dapat
menunda pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Adapun hambatan yang dihadapai dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan selama masa habituasi
di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebing Tinggi, terdapat perubahan isu sebelum
dan sesudah pelaksanaan aktualisasi. Walaupun perubahan yang terjadi tidaklah signifikan,
dikarenakan kegiatan penyuluhan ke kelompok tani hanya dilakukan pada 2 kelompok tani saja.
Dari penilaian kelas kemampuan kelompok tani pada 2 kelompok tani, terdapat
kenaikan kelas kemampuan kelompok tani, yang sebelumnya kelas pemula menjadi kelas
46
lanjut. Adapun 2 kelompok tersebut yaitu kelompok tani Wanita Anggrek di kelurahan Rantau
Laban dan kelompok tani Wanita Harmonis di kelurahan Karya Jaya. Kedua kelompok tani ini
berada di Kecamatan Rambutan. Adapun nilai dan kelas kemampuan kedua kelompok tani ini,
sebelum dan sesudah dapat dilihat pada tabel 4.3.
Peningkatan nilai dari kedua kelompok tani ini dikarenakan meningktnya aspek
Pertemuan rutin, Pelaksanaan belajar serta Pelayanan informasi dan teknologi. Aspek ini
meningkat dikarenakan peran dari penyuluhan yang diberikan oleh penulis sebagai penyuluh
pertanian.
Jika dilihat data keseluruhan kelompok tani di kota Tebing Tinggi, persentasi
kelompok tani sebelum dan sesudah dapat dilihat pada grafik dibawah. Dari grafik terlihat
bahwa peningkatan kelas pemula menjadi lanjut hanya 0,71 %. Hal ini dikarenakan yang
diberikan penyuluhan hanya 2 kelompok tani, dari total 281 kelompok tani yang ada di kota
Tebing Tinggi.
Persentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani Persentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani
(Sebelum) (Sesudah)
1,42% 1,42%
32,03% 32,74%
66,55% 65,84%
Gambar 4.29. Diagram Presentase Kelas Kemampuan Kelompok Tani Sebelum dan Sesudah
Dari segi realisasi penebusan pupuk tidak ada perubahan dikarenakan adanya
Peraturan Menteri Pertanian No. 10 Tahun 2022 yang membatasi pupuk bersubsidi. Dan pupuk
organik tidak lagi mendapat subsidi.
47
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan oleh penulis di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Tebing Tinggi dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.2. Rekomendasi
Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan oleh penulis di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Tebing Tinggi, maka penulis dapat merekomendasikan beberapa
hal yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pelayan yaitu penyuluhan yang
diberikan oleh penyuluh pertanian kepada kelompok tani yaitu:
48
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2021. Surat Edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021
tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
Kementerian Pertanian. 2015. Peraturan Menteri Pertanian No. 20 Tahun 2015 tentang
Pedoman Nilai Budaya Kerja Bagi pegawai Kementerian Pertanian.
Kementerian Pertanian. 2018. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 3 tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Penyuluh Pertanian.
Kota Tebing Tinggi. 2021. Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 28 Tahun 2021 tentang
Tugas, Fungsi, Tata Kerja dan Rincian Tugas Jabatan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Tebing Tinggi.
Kota Tebing Tinggi. 2021. Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 46 tahun 2021 tentang
Pembentukan Balai Penyuluhan Pertanian Kota Tebing Tinggi.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Akuntabel. Jakarta, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Analisis Isu Kontemporer. Jakarta, 2019.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Beorientasi Pelayanan. Jakarta, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Harmonis. Jakarta, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kompeten. Jakarta,2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Loyal. Jakarta, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Adaptif. Jakarta, 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kolaboratif. Jakarta. 2021.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Manajemen ASN. Jakarta, 2021.
49
Lembaga Administrasi Negara Republik Indoensia (LAN RI). Modul Pelatuhan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Smart ASN. Jakarta, 2021.
50
LAMPIRAN
51
Lampiran 1. Daftar Hadir Kegiatan 1
52
53
Lampiran 2. Testimoni Kegiatan 1
54
55
Lampiran 3. Laporan Pelaksanaan Kegiatan 1
56
Lampiran 4. Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor Kegiatan 1
58
Lampiran 5. Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach Kegiatan 1
Waktu dan
No. Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Media
Coacihng
1 Tahapan Kegiatan: 02
September,
1. Berkoordinasi dengan
Zoom
Koordinator BPP dan
meeeting
rekan penyuluh
2. Membuat materi sosialisasi
3. Mempersiapkan sarana
dalam pelaksanaan
sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi
kepada rekan penyuluh
5. Melakukan evaluasi
sosialisasi oleh Koordinator Bukti penerapan BerAKHLAK dengan
BPP testimoni (tertulis dan video)
2 Output Kegiatan:
Terlaksananya sosialisasi
3 Keterkiatan substansi mata
pelatihan
Akuntabilitas: menggunakan
barang milik negara secara
bijak. Kompeten:
meningkatkan kopetensi
diri dan rekan kerja.
Harmonis: menolong rekan
kerja untuk memahami
manfaat pupuk organik.
Adaptif: bertindak proaktif
dalam menghadapi masalah
59
kelompok tani
Smart ASN: Mampu
menggunakan media digital
dalam pelaksanaan
sosialisasi. Manajemen ASN:
memberikan informasi
yang tepat
4 Kontribusi terhadap Tujuan
dan Sasaran Organisasi:
Tujuan: Meningkatkan
Ketahanan Pangan,
Produktifitas Hasil
Pertanian dan Perikanan
secara berkelanjutan.
Sasaran: Meningkatnya
ketahanan pangan daerah
5 Penguatan nilai organisasi
Keteladanan: penulis
menunjukkan sikap yang
berperan aktif dalam
peningkatan kinerja penyuluh
Profesionalisme: penulis
meningkatkan pengetahuan
sesuai bidang tugas
Disiplin: penulis
menggnunakan fasilitas kantor
sesuai peraturan
60
Lampiran 6. Lembar Persiapan Menyuluh Kegiatan 2
61
Lampiran 7. Daftar Hadir Kegiatan 2
62
Lampiran 8. Testimoni Kegiatan 2
63
64
Lampiran 9. Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2
65
Lampiran 10. Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor Kegiatan 2
66
4 Kontribusi terhadap Tujuan dan Sasaran
Organisasi:
Tujuan: Meningkatkan Ketahanan
Pangan, Produktifitas Hasil Pertanian
dan Perikanan secara berkelanjutan.
Sasaran: Meningkatnya ketahanan pangan
daerah
5 Penguatan nilai organisasi
Keteladanan: penulis menunjukkan sikap
yang berperan aktif dalam peningkatan kinerja.
Profesionalisme: penulis meningkatkan
keterampilan sesuai bidang tugas Integritas:
menggunakan bahasa yang baik dan benar
Disiplin: menggunakan fasilitas kantor sesuai
peraturan
67
Lampiran 11. Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach Kegiatan 2
Waktu dan
No. Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Media
Coacihng
1 Tahapan Kegiatan: 02
1. Berkoordinasi dengan September,
Koordinator BPP dan
Zoom
rekan penyuluh
2. Melakukan studi literatur meeeting
untuk persiapan media
penyuluhan
3. Mempersiapkan media
penyuluhan
4. Membuat Lembar
Persiapan Menyuluh Bukti penerapan BerAKHLAK dengan
(LPM) testimoni (tertulis dan video)
5. Membagikan materi
penyuluhan
6. Melakukan Latihan
menyuluh
7. Melakukan evaluasi
kegiatan oleh Koordinator
BPP
2 Output Kegiatan:
Terlaksananya Latihan
menyuluh
3 Keterkiatan substansi mata
pelatihan
Akuntabilitas:
menggunakan barang
milik negara dengan
bijak dalam presentasi
68
latihan menyuluh
Kompeten: meningkatkan
kemampuan menyuluh
dan membantu rekan
penyuluh belajar
Kolaboratif: bekerjasama
dengan koordinator BPP
dan rekan penyuluh
Smart ASN: Mampu
menggunakan media
digital pada saat
presentasi
Manajemen ASN:
memberikan informasi
yang tepat
4 Kontribusi terhadap Tujuan
dan Sasaran Organisasi:
Tujuan: Meningkatkan
Ketahanan Pangan,
Produktifitas Hasil
Pertanian dan Perikanan
secara berkelanjutan.
Sasaran: Meningkatnya
ketahanan pangan daerah
5 Penguatan nilai organisasi
Keteladanan: penulis
menunjukkan sikap yang
berperan aktif dalam
peningkatan kinerja,
Profesionalisme: penulis
meningkatkan keterampilan
sesuai bidang tugas,
Integritas: menggunakan
bahasa yang baik dan benar,
Disiplin: menggunakan
fasilitas kantor sesuai
peraturan.
69
Lampiran 12. Testimoni Kegiatan 3
70
Lampiran 13. Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor Kegiatan 3
72
Lampiran 14. Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach Kegiatan 3
Waktu dan
No. Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Media
Coacihng
1 Tahapan Kegiatan: 02
1. Melakukan studi September,
literatur untuk isi
Zoom
infografis/leaflet
2. Mendesign meeeting
infografis/leaflet
3. Mengupload
infografis/leaflet ke
facebook dan instagram
4. Membagikan link ke wag
saung penyuluh dan
kelompok tani Buktik penerapan BerAKHLAK dengan
testimoni (tertulis dan video)
2 Output Kegiatan:
Infografis/leaflet digital
3 Keterkiatan substansi mata
pelatihan
Berorientasi Pelayanan:
melakukan penyuluhan ke
petani dengan melakukan
perbaikan pada media
penyuluhan. Akuntabilitas:
menggunakan barang
milik negara dengan
73
bijak dalam
pembuatan
infografis/leaflet.
Kompeten: membuat
infografis/ leaflet dengan
kualitas terbaik. Adaptif:
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
teknologi dan terus
berinovasi dalam
pembuatan media
penyuluhan. Smart ASN:
Mampu
menggunakan media
digital, tidak
menyebarkan informasi
yang salah dan
menghindari plagiasi,
memperhatikan tata
bahasa yang dibuat
dalam infografis/leaflet
digital. Manajemen ASN:
memberikan informasi
yang tepat
4 Kontribusi terhadap Tujuan
dan Sasaran Organisasi:
Tujuan: Meningkatkan
Ketahanan Pangan,
Produktifitas Hasil
Pertanian dan Perikanan
secara berkelanjutan.
Sasaran: Meningkatnya
ketahanan pangan daerah
5 Penguatan nilai organisasi
Keteladanan: penulis
menunjukkan sikap yang
berperan aktif
meningkatkan kinerja.
Profesionalisme:
meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan,
melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi sebagi
penyuluh, melaksanakan
pelayanan prima
kepada petani. Integritas:
bertanggungjawab sebagai
penyuluh memberikan
penyuluhan. Disiplin:
menggunakan fasilitas
kantor sesuai peraturan
74
Lampiran 15. Testimoni Kegiatan 4
75
Lampiran 16. Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor Kegiatan 4
76
Tujuan: Meningkatkan Ketahanan
Pangan, Produktifitas Hasil Pertanian dan
Perikanan secara berkelanjutan.
Sasaran: Meningkatnya ketahanan pangan
daerah
5 Penguatan nilai organisasi
Keteladanan: penulis menunjukkan sikap
yang berperan aktif meningkatkan kinerja.
Profesionalisme: meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan, melaksanakan tugas
sesuai dengan kompetensi sebagi penyuluh,
melaksanakan pelayanan prima kepada petani.
Integritas: bertanggungjawab sebagai
penyuluh memberikan penyuluhan. Disiplin:
menggunakan fasilitas kantor sesuai
peraturan
77
Lampiran 17. Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach Kegiatan 4
Waktu dan
No. Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Media
Coacihng
1 Tahapan Kegiatan: 02
1. Melakukan studi literatur September,
untuk isi video
2. Mendesign video Zoom
3. Mengupload video ke meeeting
youtube BPP
4. Membagikan link ke wag
saung penyuluh dan
kelompok tani
79
Lampiran 18. Media Penyuluhan berupa Leaflet Kegiatan 5
80
81
Lampiran 19. Lembar Persiapan Menyuluh Kegiatan 5
82
Lampiran 20. Daftar Hadir Kegiatan 5
83
84
Lampiran 21. Testimoni Kegiatan 5
85
86
Lampiran 22. Laporan Pelaksanaan Kegiatan 5
87
88
Lampiran 23. Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor Kegiatan 5
90
Lampiran 24. Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach Kegiatan 5
Waktu dan
No. Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Media
Coacihng
1 Tahapan Kegiatan: 02
1. Berkoordinasi September,
dengan Koordinator
Zoom
BPP
2. Melakukan studi literatur meeeting
untuk topik pelatihan
3. Membuat Lembar
Persiapan Menyuluh
(LPM)
4. Membuat soal pre test
dan post test untuk Bukti penerapan BerAKHLAK dengan
mengukur pengetahuan testimoni (tertulis dan video)
petani
5. Mempersiapkan bahan
untuk pelatihan
6. Melakukan pretest
7. Membagikan materi
penyuluhan kepada
petani
8. Menjelaskan manfaat
pupuk organik cair
9. Melaksanakan pelatihan
pupuk organik cair
10. Melakukan post test
11. Melakukan evaluasi
pelaksanaan pelatihan
91
dengan membandingkan
hasil pre test dan post test
2 Output Kegiatan:
Terlaksananya pelatihan
pembuatan pupuk organik
cair
3 Keterkiatan substansi mata
pelatihan
Berorientasi Pelayanan:
dalam membuat pelatihan
ini saya memahami dan
memenuhi kebutuhan
petani, dan melakukannya
dengan ramah dan
cekatan. Akuntabilitas:
saya melaksanakan
pelatihan dengan
bertanggungjawab,
disiplin dan berintegritas,
pada saat membuat
dokumentasi
menggunakan barang
milik negara secara bijak,
Kompeten: melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik Loyal: tidak
membeda-bedakan dalam
pelayanan ke petani.
Manajemen ASN:
memberikan informasi
yang tepat dan bersikap
hormat, sopan dan tanpa
tekanan pada saat
menyuluh
4 Kontribusi terhadap Tujuan
dan Sasaran Organisasi:
Tujuan: Meningkatkan
Ketahanan Pangan,
Produktifitas Hasil
Pertanian dan Perikanan
secara berkelanjutan.
Sasaran: Meningkatnya
ketahanan pangan daerah
5 Penguatan nilai organisasi
Keteladanan: penulis
menunjukkan sikap yang
berperan aktif
meningkatkan kinerja
Profesionalisme:
meningkatkan pengetahuan
92
dan keterampilan,
melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi sebagi
penyuluh, melaksanakan
pelayanan prima kepada
petani. Integritas:
bertanggungjawab sebagai
penyuluh memberikan
penyuluhan. Disiplin:
menggunakan fasilitas
kantor sesuai peraturan
93
Lampiran 25. Pelaksanaan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Program : Pelatihan Dasar CPNS
Nama Peserta : Erwin Swandi Simanjuntak, SP
NIP : 19860322 202012 1 007
Jabatan/Unit Kerja : Penyuluh Pertanian Ahli Pertama/Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jenis
Standar Strategi/Metode Jumlah Tempat Nilai
No. Penguatan Tujuan Penguatan Mata Pelatihan
Kompetensi Penguatan JP/Hari Pelaksanaan (15%)
Kompeten
1 Kompetensi Non Memberikan Pelatihan 1. Kebijakan Pemupukan 15 JP/3 Pelatihan
Profesional Klasikal penguatan bagi Nasional hari secara daring
Penyuluh 2. Program KUR Pertanian melalui LMS
Pertanian Tahun 2021 BPPSDMP,
mengenai 3. Proses Penyaluran dan BPP Jambi
Pendampingan Penyusunan Anggaran
KUR 4. Strategi Pengajuan KUR 92
5. KUR Klaster
6. Mitigasi Resiko KUR
7. Pengelolaan Kesuburan
Tanah
8. Pupuk Kompos
9. Pendampingan KUR
2 Kompetensi Non Memberikan Pelatihan 1. Perubahan Iklim dan 24 JP/3 Pelatihan
Profesional Klasikal penguatan bagi Kebijakan di Tingkat hari secara daring
Penyuluh Nasional & Internasional melalui LMS
Pertanian 2. Dampak Perubahan Iklim BPPSDMP,
mengenai Adaptasi terhadap Tanah, Tanaman & BPP Jambi 92
dan Mitigasi Teknik Adaptasi, Co-Benefit
Pertanian terhadap Adaptasi
Perubahan Iklim 3. Teknik Pengelolaan
Sumberdaya Iklim dan Air
94
untuk Adaptasi Perubahan
Iklim
4. Dampak Perubahan Iklim
terhadap Sub Sektor
Peternakan
5. Tugas Mandiri membuat
Rencana Kegiatan Adaptasi
dan Mitigasi Perubahan
Iklim
3 Kompetensi Non Memberikan Training of 1. Kebijakan dan Program 30 JP/3 Pelatihan
Profesional Klasikal penguatan bagi Trainer (TOT) Pengelolaan Alsintan Pra hari secara daring
Penyuluh Panen dan Pemanfaatan KUR melalui LMS
Pertanian 2. Kebijakan dan Program BPPSDMP,
mengenai Sistem Pengelolaan Alsintan Pasca BPP Jambi
Pengelolaan Taxi Panen
Alsintan 3. Pengembangan Program Taxi
Alsintan
4. KUR untuk Alsintan
5. Strategi Pengajuan dan
Mitigasi KUR untuk Alsintan
6. Pengembangan Jiwa 94
Kewirausahaan UPJA
7. Manajemen Kelembagaan
UPJA
8. Pengoperasian, Pemeliharaan
dan Perawatan Alsintan
9. Pengenalan Teknologi
Alsintan Modern
10. Alsintan Pertanian
Modern untuk Meningkatkan
Produksi
11. Rencana Tindak Lanjut
95
4 Kompetensi Non Memberikan Pelatihan 1. Kebijakan Program KUR 30 JP/3 Pelatihan
Profesional Klasikal penguatan bagi Pertanian hari secara daring
Penyuluh 2. Program KUR Agribisnis melalui LMS
Pertanian 3. Pengenalan SLIK BPPSDMP,
mengenai 4. Strategi Pengajuan dan BPP Jambi
Pemanfaatan KUR Mitigasi Resiko KUR
untuk Agribisnis Agribisnis 93
5. Penyusunan Proposal Usaha
Agribisnis
6. Pengelolaan Keuangan Pasca
Realisasi KUR
7. KUR Taxi Alsintan
8. Succes Story
5 Kompetensi Non Memberikan Bimbingan 1. Peran SDM dalam 30 JP/3 Pelatihan
Profesional Klasikal penguatan bagi Teknis (Bimtek) Pengendalian dan hari secara daring
Penyuluh Pemberantasan PMK melalui LMS
Pertanian 2. Kebijakan Program BPPSDMP,
mengenai Vaksinasi Mulut dan Kuku BPP Jambi
Vaksinasi Penyakit Nasional
Mulut dan Kuku 3. Mengenal Penyakit Mulut
dan Kuku
4. Menyiapkan Pelaksanaan
Vaksinasi 90
5. Menerapkan Aplikasi Vaksin
PMK
6. Menerpakan Manajemen
Rantai Dingin Vaksin PMK
7. Melakukan Pengawasan
Perizinan dan Peredaran
Vaksin PMK
8. Menerapkan Biosafety dan
Biosecurity
96
9. Menerapkan Monitoring dan
Pelaporan
10. Melakukan Riset dan
Kontroling Vaksin PMK
11. Rencana Tindak Lanjut
6 Kompetensi Non Memberikan Training of 1. Kebijakan Pengembangan 30 JP/3 Pelatihan
Profesional Klasikal penguatan bagi Trainer (TOT) Pertanian Ramah Lingkungan hari secara daring
Penyuluh 2. Konsep Pengembangan melalui LMS
Pertanian Pertanian Regeneratif BPPSDMP,
mengenai Berbasis Ekonomi Sirkular BPP Jambi
Pertanian Ramah 3. Landscaping Lahan pertanian
Lingkungan 4. Teknologi Konservasi Tanah
dan Air
5. Penerapan Integrated
Farming System Skala Kecil
dan Skala Industri
6. Pemrosesan Pupuk Organik 95
7. Pengendalian Hama dan
Penyakit Terpadu Ramah
Lingkungan
8. Pemrosesan Pestisida
Organik
9. Pemrosesan Zat Pengatur
Tumbuh
10. Pengenalan Perencanaan
Usaha Tani Berbasis
Ekonomi Sirkular
11. Rencana Tindak Lanjut
7 Kompetensi Non Memberikan Seminar Pemanfaatan TIK (Youtube) 6 JP/1 6 September
Profesional Klasikal penguatan bagi dalam diseminasi inovasi hari 2022 seminar
92
Penyuluh Penyuluhan Pertanian secara virtual
Pertanian zoom meeting
97
mengenai
Penyuluh
Pertanian di Era
4.0
8 Kompetensi Non Memberikan Sosialisasi Kebijakan pupuk bersubidi 4 JP/ 1 15 September
Profesional Klasikal penguatan bagi tahun 2023 dan cara penggunaan hari 2022
Penyuluh aplikasi Alokasi Pupuk sosialisasi
Pertanian Bersubsidi Tahun 2023 secara virtual
mengenai zoom meeting 90
penggunaan
Aplikasi Alokasi
Pupuk Bersubsidi
Tahun 2023
9 Kompetensi Non Memberikan Seminar Pemanfaatan ICT (Podcast) 6 JP/1 20 September
Profesional Klasikal penguatan bagi sebagai inovasi media hari 2022 seminar
Penyuluh penyuluhan di era digitalisasi secara virtual
Pertanian penyuluhan pertanian zoom meeting 93
mengenai
Penyuluhan
berbasis ICT
NILAI TOTAL 92.33
NILAI AKHIR 13.85
Laila Mufida, SP
NIP. 19820716 201101 2 003
98
Lampiran 26. Sertifikat Pelatihan Pendampingan KUR
99
100
Lampiran 27. Sertifikat Pelatihan Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim
101
102
Lampiran 28. Sertifikat Pelatihan Sistem Pengelolaan Taxi Alsintan
103
104
Lampiran 29. Sertifikat Pelatihan Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat untuk Agribisnis
105
106
Lampiran 30. Sertifikat Pelatihan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku
107
108
Lampiran 31. Sertifikat Pelatihan Pertanian Ramah Lingkungan
109
110
Lampiran 32. Screenshoot Mengikuti Seminar Penyuluh Pertanian Era 4.0
111
Lampiran 33. Screenshoot Mengikuti Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2023
112
Lampiran 34. Sertifikat Seminar Penyuluhan berbasis ICT
113
Lampiran 35. Link Video Presentasi Laporan Aktualisasi
https://drive.google.com/file/d/1tArnKLfTQr9HKExoLkdp9OsExDXyc6Wn/view?usp=sharing
114