Anda di halaman 1dari 1

Kebahagian mempunyai banyak definisi.

Banyak para ahli dan ilmuan mendefinisikan apa itu


kebahagian. Secara umum kebahagiaan dapat didenisikan dengan suatu keadaan pikiran atau
perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan kenikmatan atau
kegembiraan yang intens

Sedamgkan dalam psikologi ada beberapa ahlui yang mengungkapkan kebahagian menurut
mereka seperti contoh :

Menurut Robert Biswas-Diener dan Bean Den  kebahagiaan berupa kualitas dari keseluruhan
hidup manusia yang membuat kehidupan menjadi baik se- cara keseluruhan seperti kesehatan
yang lebih baik, kreativitas yang tinggi, pendapatan yang lebih tinggi dan tempat kerja yang
baik. Individu yang memiliki kebahagiaan tinggi akan merasakan bahwa pekerjaan, perkawinan,
dan area lain di dalam kehidupan terasa memuaskan.

Martin Seligman, sebagai Bapak Psikologi Positif dalam konsep Autenthic


Happiness mengatakan bahwa emosi positif seseorang terkait dengan hal-hal yang
membahagiakan dapat dibagi kedalam tiga kelompok besar, yaitu: emosi positif terhadap masa
lalu, emosi positif terhadap masa kini, dan emosi positif terhadap masa depan. Untuk masa lalu,
emosi positif tersebut adalah kepuasan hidup (satisfaction), sedangkan untuk masa depan, emosi
positif tersebut adalah optimis. Selain itu, untuk masa kini emosi positif dikenal dengan konsep
kebahagian.

Sedangkan tokoh agama yang menjelaskan tentang kebahagiaan, seperti Imam Al-Ghazal, Ibnul
Qayyim al-Jauziyah

Ibnul Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa kebahagiaan itu adalah perasaan senangdan
tenteram karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Hati yang sehat dan berfungsi dengan baik
bisa berhubungan dengan Tuhan pemilik kebahagiaan. Pemilik kebahagiaan, kesuksesan,
kekayaan, kemuliaan, ilmu,dan hikmah adalah Allah. Kebahagiaan dapat diraih kalau dekat
dengan pemilik kebahagiaanitu sendiri yaitu Allah Swt.

  Menurut Al-Ghazali kebahagiaan harta bukan melekat pada dirinya,namun pada manfaatnya.
Orang yang ingin menggapai kesempurnaan hidup,tetapi tidak memiliki harta bagaikan orang
yang mau pergi berperang tanpa membawa senjata, atau seperti orang mau menangkap ikan
tanpa pancing atau jaring.

Lalu bagaimana agama bisa menjain kebahagiaan seseorang

Anda mungkin juga menyukai