KUSWANDI
04.01.21.1049
KUSWANDI
04.01.21.1049
i
LEMBAR PENGESAHAN
KUSWANDI
04.01.21.1049
Menyetujui,
Pembimbinng I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir
Petani di Kelompok Tani "Ngudi Mulyo I" Desa Karanganyar Kecamatan Pule
Kabupaten Trenggalek”. Dalam penulisan Proposal Tugas Akhir ini, penulis telah
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Berkaitan dengan hal tersebut,
Pertanian Malang
Akhir saya
Penulis berharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
untuk perbaikan laporan. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat menambah
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………….….i
Kata Pengantar …………………………………………………………………..…....ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………….….iii
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………
Daftar Gambar …………………………………………………………………………
Daftar Lampiran ………………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………….1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………3
1.3. Tujuan ………………..…………………………………………………3
1.4. Manfaat …………………………………………………………………3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
2.2. Landasan Teori
2.3. Lokasi dan Waktu
2.4. Metode Kajian dan Alur Kajian
2.5. Metode Perancangan Penyuluhan
2.1.1. Penetapan Tujuan
2.1.2. Penetapan Sasaran
2.1.3. Penetapan Materi
2.1.4. Penetapan Metode
2.1.5. Penetapan Media
2.1.6. Penatapan Evaluasi Penyuluhan
BAB III. METODE PELAKSANAAN
Daftar Pustaka
Lampiran
iv
BAB I
PENDAHULUAN
petani dengan kemampuan yang lebih baik dan mampu mengambil keputusan
sendiri, yang selanjutnya akan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Tugas
2010).
kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk
kegiatan usahatani.
Desa Karanganyar memiliki luas sawah 102,26 Ha dan luas tegal 593,28
tanaman pangan yang meliputi padi, jagung dan kedelai. Pada musim tanam
1
2020 tanaman padi yang ditanam seluas 48 ha yang terbagi dalam dua musim
tanam yaitu musim penghujan dan musim kemarau pertama. Produksi rata-rata
adalah 288 ton dengan produktivitas 6 ton/ha. Capaian produksi ini masih di
bawah target kabupaten yaitu 6,5 ton/ha. Target ini bisa dicapai dengan
pupuk organik, tanam jajar legowo, dan penggunaan agensia hayati. Selain
diharapkan menuju pertanian organik yang ramah lingkungan dan memiliki daya
tanaman dan mewujudkan pertanian organik yang memiliki daya saing yang
tinggi. Hal ini juga didukung dengan potensi yang tersedia. Disamping kegiatan
peternakan baik ruminansia besar, sedang dan ungas. Namun, tingginya minat
petani dalam berternak tidak diimbangi dengan managemen kotoran ternak yang
baik. Kotoran ternak yang ada masih belum sepenuhnya dilakukan pengolahan
menjadi pupuk bokasi. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya kegiatan
penyuluhan tentang pengenalan macam dan manfaat pupuk bokasi serta cara
2
1.2. Rumusan Masalah
bokasi serta cara membuat pupuk bokasi di kelompok tani Ngudi Mulyo I
bokasi serta cara membuat pupuk bokasi di kelompok tani Ngudi Mulyo I
1.3. Tujuan
Kecamatan Pule.
1.4. Manfaat
pupuk bokasi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung & Sorgum. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu Kesuburan tanah yang
kotoran sapi merupakan pupuk organik yang dapat menjadi digunakan untuk
padi, jagung dan sorgum, ada pula pembahasan mengenai kandungan bokhasi
dan efek pemberian bokhasi pada tanah. Pemberian bokashi pada tanah menjadi
2.2.1.Pupuk Bokashi
berbasis kimia menjadi sistem pertanian yang lebih alami (organik). Dengan
Selain itu, dengan adanya sumber bahan baku melimpah dapat dimanfaatkan
4
Microorganisme 4) (Indriani, 2011). Bokashi merupakan salah satu jenis pupuk
yang bisa menggantikan peranan pupuk kimia (anorganik) dalam menambah dan
dan
Berdasarkan sumber bahan organiknya, ada beberapa jenis pupuk bokashi yang
bisa diaplikasikan oleh petani yaitu, pupuk bokashi kandang, bokashi dari jerami,
Pupuk kandang adalah pupuk yang dibuat dari kotoran hewan ternak
seperti kuda, sapi, kambing, ayam dan babi yang mempunyai fungsi antara lain:
organik tanah, memperbaiki struktur tanah serta memperbaiki jasad renik tanah
(Sadjadi et al., 2017). Bahan organik lain yang bisa dimanfaatkan sebagai
Pupuk organik yang digunakan berasal dari pupuk kandang sapi bisa
al., 2012).Bokashi pupuk kandang sapi merupakan salah satu cara dalam
berwawasan lingkungan. selain itu bokasi feses sapi dapat memberikan manfaat
dalam menyediakan unsur hara makro maupun unsur hara mikro bagi tanaman,
Corganik tanah lebih tinggi menjadi 4,5% dibandingkan dengan tanaman tanpa
5
pemberian pupuk organik. (Hafizah & Mukarramah, 2017). Kandungan unsur
hara nitrogen (N), phospor (P), dan kalium (K) pada pupuk organik rendah,
namun kandungan unsur hara mikro pada pupuk organik yang diperlukan untuk
struktur dan agrerat tanah yang mantap, hal ini berkaitan erat dengan
tukar kation, dan pengatur suhu yang berpengaruh baik bagi pertumbuhan serta
campuran yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara (makro ataupun
mikro) terutama N, P dan K (Rosmarkam & Yuwono, 2002; Tufaila et al., 2014).
Pemberian pupuk NPK dapat mencakup beberapa unsur sehingga lebih efisien,
hal ini yang menjadi keunggulan pupuk NPK dibandingkan dengan pupuk tunggal
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
6
pasar, pengelolaan sumberdaya untuk perbaikan kehidupan dan diterapkannya
2.3.2.Tujuan Penyuluhan
kehutanan.
2.3.3.Sasaran Penyuluhan
7
Berdasarkan UU RI Nomor 16 Tahun 2006, pihak yang paling berhak
antara. Sasaran utama penyuluhan adalah pelaku utama dan pelaku usaha,
penyuluhan harus tepat agar materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan
2.3.4.Materi Penyuluhan
informasi yang disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran. Materi yang akan
2009).
keluarganya(Kusnadi, 2011).
2.3.5.Metode Penyuluhan
8
Berdasarkan Permentan No. 52 Tahun 2009 tentang metode penyuluhan
dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan
2.3.6.Media Penyuluhan
penyuluhan sebagai alat bantu atau perantara dalam menyampaikan pesan pada
2.3.7.Evaluasi Penyuluhan
penyuluhan pertanian di suatu wilayah dapat dicapai sehingga dapat ditarik suatu
9
10
2.4. Kerangka Pikir
Permasalahan : Tujuan :
1. Belum dilaksanakan penyuluhan 1. Belum dilaksanakan penyuluhan
tentang manfaat pupuk bokasi serta tentang manfaat pupuk bokasi serta
cara membuat pupuk bokasi di cara membuat pupuk bokasi di
kelompok tani Ngudi Mulyo I. kelompok tani Ngudi Mulyo I.
2. Petani belum sepenuhnya mengetahui 2. Petani mengetahui cara membuat
manfaat pupuk bokasi serta cara pupuk bokashi
membuat pupuk bokasi
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1.
2.
3.
organic cukup besar. Sehingga menjadi salah satu peluang untuk mewujudkan
unsur kesengajaan. Hal tersebut meliputi beberapa aspek, mulai dari relasi,
kondisi.
subjek yang berada pada suatu wilayah topik penelitian dan memenuhi syarat-
12
merupakan sebagian dari populasi yang keberadaanya mewakili populasi
tersebut. Objek dalam penelitian ini adalah anggota Kelompok Tani Ngudi Mulyo
3.2.2.Jenis Data
1. Data Primer
Data primer merupakan jenis data yang diperoleh dari sumber data secara
langsung. Metode yang digunakan untuk menggali data dan informasi pada
penelitian ini adalah dengan Wawancara dan Survei. Survei dilakukan dengan
digunakan untuk mendukung hasil data pada kuisioner yang dilakukan secara
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait diantaranya
adalah kantor BPP Kecamatan Pule, Kantor Desa Karanganyar, dan studi
literatur pada programa ,RKTP, profil desa maupun jurnal dan artikel ilmiah yang
wawancara dan angket (kuisioner) yang diisi oleh responden pada saat
penyuluhan. Pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali melalui kegiatan tes
13
untuk memperoleh kesimpulan dari pelaksanaan penyuluhan maka dilakukan
evaluasi penyuluhan.
Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala guttman.
Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk memperoleh jawaban tegas
poin penilaian didasarkan atas : Benar (B) dengan nilai 1, Salah (S) dengan nilai
0.
Validitas dilakukan dengan membuat kisi-kisi, butir instrument, dan lembar yang
menghasilkan skor antara soal dan skor total. Suatu instrument dinyatakan valid
apabila R hitung > R tabel dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan
konsisten apabila dilakukan pengukuran yang berulang terhadap kondisi dan alat
14
ukur yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan melalui konsistensi internal,
hanya melalui uji instrumen satu kali, dan data yang diperoleh dianalisis
nilai Cronbach Alpha> 0.6. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
Penilaian jawaban benar mendapat skor 1 dan salah dengan skor 0. Adapun alat
Dari skor jawaban kuisioner pre test dan post test yang telah diisi
Responden
Dari rumus tersebut dapat ditentukan skor maksimum dan minimum yang
test dan post test yang tekah dilakukan pada saat penyuluhan.
3.3.1.Penetapan Tujuan
15
Tujuan rancangan ditetapkan melalui beberapa tahap diantaranya :
data sekunder.
pengetahuan petani terhadap manfaat pupuk bokasi serta cara membuat pupuk
3.3.2.Penetapan Sasaran
bokasi.
3.1.
16
3.2.
3.3.
3.3.1.
3.3.2.
3.3.3.
disampaikan
3.3.5.Penetapan Media
dan keterampilan.
pertanian. Penetapan media harus sesuai dengan kondisi sasaran, materi dan
metode yang kan di gunakan oleh penyuluh. Agar media yang di pilih dapat
17
3.3.6.Penetapan Evaluasi Penyuluhan
diantaranya yaitu :
penyuluhan)
yang digunakan adalah skala guttman untuk mengukur tingkat pengetahuan dan
skala likert untuk mengukur skala keterampilan dan sikap. Analisis data hasil
post test pelaksanaan penyuluhan. Selain itu analisis skoring juga difungsikan
penyuluhan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Artiana, A., Hartati, L., Sulaiman, A., & Hadie, J. 2016. Pemanfaatan Limbah
Kotoran Sapi dan Jerami Kacang Tanah sebagai Bokashi Cair Bagi
12(3), 168-180.
Efendi, E., Purba, D. W., & Nasution, N. U. 2017. Respon Pemberian Pupuk NPK
Hafizah, N., & Mukarramah, R. 2017. Aplikasi Pupuk Kandang Kotoran Sapi
42(1), 1-7.
Iswahyudi, et. al. 2020. Studi Penggunaan Pupuk Bokashi (Kotoran Sapi)
Kresnatita, S., Koesriharti, K., & Santoso, M. 2012. Pengaruh Rabuk Organik
Raksun, A. 2018. Pengaruh Bokashi Terhadap Produksi Padi (Oryza Sativa L.).
doi:10.29303/jppipa.v4i1.107
Kanisius.
Sadjadi, S., Herlina, B., & Supendi, W. 2017. Level Penambahan Bokashi
19
Rumput Raja (Pennisetum purpureophoides). Jurnal Sain Peternakan
Tufaila, M., Yusrina, Y., & Alam, S. 2014. Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi
25.
20