DWI SUSILO
NIM 02.01.21.338
1
3
Oleh :
DWI SUSILO
NIM 02.01.21.338
Sebagai salah satu syarat menyelesaikan laporan tugas akhir pada Program Studi
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan-Program RPL
i
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing 1
Pembimbing II
Diketahui Oleh :
ii
Ait Maryani, S.P., M.Pd.
NIP. 19591009198202 001
Tanggal Seminar :
KATA PENGANTAR
iii
Dwi Susilo
NIM. 02.01.21.338
iv
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................3
Tujuan...................................................................................................................3
Manfaat.................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
Motivasi................................................................................................................5
Penyuluhan Pertanian...........................................................................................7
Karakteristik Petani..............................................................................................9
Singkong.............................................................................................................10
Penelitian Relevan..............................................................................................11
Kerangka Berpikir..............................................................................................12
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................13
Waktu dan Tempat..............................................................................................13
Sasaran Kegiatan................................................................................................13
Populasi dan Sampel..........................................................................................13
Teknik Pengumpulan data..................................................................................15
Uji Instrumen......................................................................................................16
Analisis Data......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19
1
Daftar Gambar
Kerangka Berpikir13
Daftar Tabel
PENDAHULUAN
Latar Belakang
2
unsur lain: air sekitar 60%, pati 25-35%, serta protein, mineral, serat kalsium
dan fosfat (Elfandari, 2008).
Ubi kayu dianggap tanaman yang mudah beradaptasi dan tumbuh di
beberapa iklim pertanian tropis yang tidak membutuhkan iklim tertentu
untuk pertumbuhannya. Selain itu, ubi kayu dianggap sebagai tanaman yang
menguruskan tanah, karena pemborosan dalam pengambilan unsur hara dan tidak
mampu melindungi tanah dari air hujan serta membuat lahan ubi kayu
menjadi rentan terhadap erosi (Salim, 2011). Di Indonesia, ubi kayu merupakan
tanaman pangan yang penting dan menempati urutan ketiga setelah padi dan
jagung. Selain itu ubi kayu juga memiliki arti ekonomi terpenting dibandingkan
dengan jenis umbi- umbian yang lain (Chalil, 2003). Ubi kayu juga telah
banyak dimanfaatkan dunia industri sebagai bahan baku bioethanol, tepung
tapioka, sorbitol, gula cair dan monosodium glutamat (Yuliawati, 2009).
Menurut Mubyarto (1998) produktivitas adalah perbandingan antara hasil
produksi yang diperoleh dari suatu kesatuan input dengan kemampuan lahan.
3
sebagai petani dengan mata pencaharian usahatani ubi kayu. Namun fakta di
lapangan menunjukkan masih ada beberapa masalah yang dihadapinoleh petani
singkong. Berdasarkan Programa Kecamatan Negeri Agung tahun 2021, dapat
dilihat produktifitas singkong hanya menyentuh angka 182 kwintal/hektar. Hal ini
tentu jauh dari rata-rata produksi singkong nasional yang berada di angka 221
kwintal/hektar (BPS. 2015). Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya
motivasi petani meningkatkan produktifitas singkong melalui pemupukan.
Mengingat komoditi ubi kayu cukup banyak diusahakan di desa ini,
maka pengkajian mengamati serta melihat keberadaan dari kegiatan
usahatani ini. Baik dilihat dari segi teknis maupun dari segi ekonomis.
Sehingga dalam pelaksanaannya nanti akan terlihat sejauh mana kegiatan
usahatani ubi kayu ini dapat memberikan gambaran tentang produktivitas, biaya,
penerimaan dan pendapatan petani.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pengkajian ini diberi judul
Motivasi Anggota Kelompok Tani Dalam Usaha Peningkatan Produktifitas
Tanaman Singkong (Manihot utilisima) Di Kampung Bandar Dalam Kecamatan
Negeri Agung Kabupaten Way Kanan sebagai judul tugas akhir.
Rumusan Masalah
4
Tujuan
Manfaat
5
Bagi petani, peneliti dapat memberikan banyak pengetahuan Usaha
Peningkatan Produktifitas Tanaman Singkong (Manihot utilisima).
3.
TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi
1
Berkenaan dengan ragam motivasi yang telah dikemukakan, maka untuk
mengefektifkan kegiatan penyuluhan, setiap penyuluh perlu:
(1) Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan, terlebih dahulu harus
melakukan kajian atau diagnose tentang motivasi yang dimiliki oleh sebagian
besar masyarakat sasaran yang akan mengikuti kegiatan penyuluhan.
(2) Merancang programa atau kegiatan penyuluhan, sejak pemilihan; materi,
metode, perlengkapan waktu dan tempat penyuluhan yang harus disesuaikan
dengan motivasi sebagian besar masyarakat sasarannya.
(3) Sejauh mungkin melakukan pengelompokan masyarakat sasaran dalam
kelompok-kelompok yang terdiri atas orang-orang atau individu-individu
yang memiliki motivasi keikutsertaan yang dianggap relatif seragam.
Ciri-ciri keinovatifan masyarakat sasaran, menurut Slamet (1978) dalam
Mardikanto (1993 : 266) dipengaruhi oleh 10 macam variabel, yaitu :
(1) Umur, yang berkaitan dengan kemampuan belajar dan minat belajar, serta
pengalaman yang dimiliki.
(2) Jenis kelamin, yang berkaitan dengan ragam motivasi dan kebutuhan-
kebutuhan yang dirasakannya.
(3) Pendidikan, baik pendidikan formal atau sekolah yang pernah dialaminya,
maupun pendidikan non formal dalam arti frekensi keikutsertaan dan
keaktifannya dalam kegiatan penyuluhan.
(4) Status sosial ekonomi, baik modal dan harta benda (aset) yang dimiliki
maupun statusnya dalam kelompok/organisasi sosial di lingkungannya.
(5) Kekosmopolitanan, atau hubungannya dengan “dunia luar” di luar system
sosialnya, yang dapat dilihat dari frekuensi dan jarak kegiatan bepergian
maupun pemanfaatan media- masa.
(6) Keberanian mengambil resiko kegagalan.
(7) Sikapnya terhadap perubahan-perubahan.
(8) Aspirasi atau cita-cita dan motivasinya untuk berkarya.
(9) Sifat fatalistik atau frustasi, yang diakibatkan oleh terlalu seringnya
mengalami kegagalan-kegagalan yang di luar kemampuannya, setiap kali
mencoba melakukan perubahan.
(10) Diagnotisme, atau sistem kepercayaan yang tertutup
2
Motivasi berasal dari kata latin (movemore) yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan
pada sumber daya manusia pada umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi
mempersoalkan bagai mana cara mengarahkan daya potensi bawahan, agar
mau bekerja sama produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan Malayu S.P Hasibuan, (2009:141)
Istilah motivasi, seperti halnya kata emosi, berasal dari bahasa latin, yang
berarti bergerak. Mempelajari motivasi, sasarannya adalah mempelajari penyebab
atau alasan yang membuat kita melakukan apa yang kita lakukan. Motivasi
merujuk pada suatu proses dalam diri manusia yang menyebabkannya bergerak
menuju tujuan, atau bergerak menjauhi situasi yang tidak menyenangkan Dari
berbagai teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat
berbagai teori motivasi yang bertolak pada dorongan yang berbeda satu sama
lain. Ada teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan dan pencapaian
kepuasan ada pula yang bertittik tolak pada asas kebutuhan yang menyebabkan
seseorang berusaha untuk dapat memenuhinya (Sudarwan, 2004).
Penyuluhan Pertanian
3
mengakses informasi asar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
4
2. Sasaran penyuluhan pertanian, sasaran penyuluhan pertanian
adalah audiens yang akan diberikan materi penyuluhan.
3. Metode penyuluhan pertanian, metode penyuluhan adalah cara-cara yang
digunakan pada saat dilakukan penyuluhan, yang bersifat mendidik,
membimbing, dan menerapkan sehingga dapat mengubah pemahaman, sikap,
dan perilaku petani agar dapat menolong dirinya sendiri (self help).
4. Media Penyuluhan pertanian, media penyuluhan adalah salurann yang
menghubungkan penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani yang
sedang mengikuti penyuluhan.
5. Materi Penyuluhan Pertanian, materi penyuluhan berupa ilmu pengetahuan
dan teknologi pertanian yang disamapaikan pada saat dilakukan penyuluhan.
6. Waktu Penyuluhan Pertanian, waktu penyuluhan merupakan waktu yang
dipilih seorang penyuluh untuk melakukan pendekatan-pendekatan kepada
petani.
7. Tempat Penyuluhan Pertanian. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau
oleh petani untuk melangsungkan kegiatan penyuluhan.
Karakteristik Petani
5
3. Luas Lahan
Luas lahan sempit (1 ha) termasuk luas lahan sempit. Luas lahan
menunjukkan seberapa luas usahatani yang sedang digarap oleh petani.
Semakin luas usahatani maka semakin tinggi kecenderungan berusaha tani
yang dilalui, karena pada umumnya petani dengan usahatani yang luas
memiliki kemampuan ekonomi yang baik.
4. Pengalaman berusaha tani
Pengalaman adalah hasil akumulasi dari proses pengalaman seseorang, yang
selanjutnya mempengaruhi terhadap respon yang diterimanya guna
memutuskan sesuatu yang baru baginya.
5. Jumlah tanggungan keluarga
Besarnya jumlah tanggungan keluarga akan berpengaruh terhadap
pendapatan karena semakin banyaknya jumlah tanggungan keluarga atau
jumlah anggota keluarga yang ikut makan, maka secara tidak langsung akan
memaksa tenaga kerja tersebut untuk mencari tambahan pendapatan.
Singkong
6
dan Chammoro, 2005). Kondisi tersebut menyebabkan industri yang berbasis
singkong mengalami kesulitan memperoleh bahan baku (Robert et al., 2005).
Penelitian Relevan
7
Penombean Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai. Peranan
kelompok tani dalam perubahan perilaku petani ubi di Desa Penombean
Kecamatan Bintang Bayu sangat baik yaitu pada indikator perubahan
perilaku petani (sikap, keterampilan dan pengetahuan) sebesar 70,8% berada
pada interval skor kuat, indikator karakter petani sebesar 85,6%, indikator
kompetensi penyuluhan sebesar 88,7%, indikator pengurus kelompok sebesar
86,3% dan indikator kemandirian petani sebesar 85,6% yang berada pada
interval skor sangat kuatari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa penerimaan
rata-rata petani ubi kayu meningkat secara signifikan.
Kerangka Berpikir
8
Gambar 1. Kerangka berpikir antara Motivasi Anggota Kelompok Tani Dalam
Usaha Peningkatan Produktifitas Tanaman Singkong (Manihot utilisima)
9
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Penugasan Akhir akan dilaksanakan pada April hingga Juni 2023
bertempat di Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan khususnya di
Kampung Bandar Dalam.
Sasaran Kegiatan
Sasaran kajian adalah petani yang ada di Kampung Bandar Dalam
Kecamatan Negeri agung Kabupaten Way Kanan. Petani yang menjadi sasaran
adalah petani yang memilih singkong sebagai komoditas tanam, tergabung dalam
kelompok tani dan telah atau belum menerima penyuluhan tentang tanaman
singkong
Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari
makhluk hidup, benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang
mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian
dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan
diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis.
Dimeria Sinaga (2014:5) Populasi dapat dibedakan menjadi dua bagian
yaitu ;
1) Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan
permasalahan penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingin
disimpulkan.
2) Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang
dilakukan.
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil
sebagai sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur
1
sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan
menggunakan kerangka sampling (sampling frame).
Jumlah petani yang memenuhi kriteria dapat dilihat pada Tabel 1.
Jumlah 150
Sampel
Sampel merupakan wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat
dan karakteristik yang sama yang menggambarkan dan dapat mewakili seluruh
populasi yang diteliti. Sampel akan diambil sebagai objek dari pengamatan
lantaran dianggap dapat mewakili sebuah populasi yang ada. Hasil riset yang pada
nantinya berhasil didapatkan dari sebuah sampel ini, maka akan memunculkan
kesimpulannya. Kemudian kesimpulan ini akan dipakai untuk memastikan
kesimpulan dari populasi.
Syarat sampel Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat ketidakadaan “bias”
(kekeliruan) dalam sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan
yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya“bias”
atau kekeliruan adalah populasi. Agar sampel dapat memprediksi dengan baik
populasi, sampel harus mempunyai selengkap mungkin karakteristik populasi.
2
melalui pilihan-pilhan, berdasarkan kesesuaian karakteristik yang dimiliki calon
sampel/responden dengan kriteria tertentu yang ditetapkan/dikehendaki oleh
peneliti, sesuai dengan tujuan penelitiannya (Effendy, dkk. 2021)
Jumlah Jumlah
No Desa Kelompoktani Petani Sampel
(orang) (orang)
Jumlah 150 65
3
Data yang di perlukan dalam kegiatan kajian dan penulisan karya ilmiah
prakrek akhir ini terdiri atas data primer dan data skunder . Data primer
dikumpulkan langsung dari sumbernya yaitu petani sampel dengan menggunakan
insrumen kuesioner sebagai pedoman dalam melakukan wawancara secara
terstuktur . Bentuk pertanyaan dalam kuesioner adalah pertanyaan tertutup .
Sedangkan data skunder diperoleh melalui pencatatan data yang telah tersedia di
kantor kecamatan dan BPP.
Uji Instrumen
Validasi Instrumen
Reliabilitas instrument
4
alat ukur dikatakan reabilitas jika Crombach’Alphanya lebih besar atau sama
dengan 0,70. (Abdurrahman dan Mahidin , 2007).
Analisis Data
Teknik Analisa data yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan
analisis regresi linier berganda, hal ini untuk mengetahui indicator terlemah dari
jawaban responden , sehingga akan diperoleh rangking. Program yang digunakan
adalah SPSS Version 24. SPSS (Statisstical Product and Service Solusion) adalah
program atau softwere yang di gunakan untuk olah data statistik. Adapun maksud
dilakukannya analisis data yaitu untuk mengetahui tujuan dari kajian yang
dilaksanakan yaitu menetapkan tingkat hubungan motivasi petani dengan usaha
peningkatan produktifitas singkong.
5
JURNAL PALANG KIPA
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
• Berangkat ke lokasi
• Melapor ke intansi
terkait
1 • Konsultasi dengan
pembimbing ektern
• Perkenalan dan
Penjelasan KIPA Kepada
pengurus kelompoktani
Pengambilan data
2
skunder dan primer
Mengolah dan
3
menganalisis data
• Konsultasi dengan
pembimbing intern dan
ektern
4 • Membuat rancangan
penyuluhan
• Penetapan materi
penyuluhan
5 Kegiatan penyuluhan
• Penyusunan KIPA
6
• Seminar Hasil
1
7 Ujian Komprehensif
2
DAFTAR PUSTAKA
Hery, B. 2015. Model sistem dinamik ketersediaan singkong bagi industri tape di
kabupaten jember. Jurnal Agroteknologi, Vol. 09 No. 02 (2015)
1
Refiana, F. 2021. Produktifitas dan pendapatan usaha tani ubi kayu di desa
tungkaran kabupaten banjar. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Mediagro
vol 9 no 2 2013 .55-67.
https://disketapang.lebakkab.go.id/publikasi/artikel/mengenal-kandungan-nutrisi-
dan-manfaat-singkong diakses pada 22 Januari 2023 Pukul 12.00
WIB
2
Lampiran 1
KUESIONER
Berikan tanda silang (√) pada pilihan jawaban yang dianggap paling benar pada kolomjawaban
yang tersedia.
1
FAKTOR INTERNAL ( X1)
Pilihan Jawaban
1 2 3 4
Tingkat Usia
Pendidikan
Luas Lahan
2
Petani yang mempunyai lahan yang luas akan
9 lebih mudah dalam peningkatan produktifitas
singkong
Pengalaman
Pengelolaan tanah
Pupuk
3
kegiatan Penyuluhan
Pilihan Jawaban
Sangat Kurang
No Pernyataan
rutin Rutin rutin Tidak rutin
1 2 3 4
4
35 Penyuluhan peningkatan produktifitas
singkong dilakukan secara rutin
Metode Penyuluhan
Pilihan Jawaban
1 2 3 4
37 Metode/cara penyuluhan yang dilakukan oleh
penyuluh sesuai dengan kebutuhan
Media Penyuluhan
Pilihan Jawaban
1 2 3 4
5
Pengetahuan
43
Bapak/Ibu mengetahui tentang bahaya
pestisida kimia bagi lingkungan dan kesehatan
44
Bapak/Ibu mengetahui
Pilihan Jawaban
1 2 3 4
6
Sikap
Pilihan Jawaban
1 2 3 4
Keterampilan
7
59 Sebutkan tahapan cara pemecahan masalah
yang sedang dihadapi oleh anggota kelompok