Anda di halaman 1dari 14

KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI KELAPA SAWIT DI DESA

SUNGAI SAPA’ KECAMATAN SUBAH KABUPATEN SAMBAS

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian


Dosen Pengampu: Dr. Nurliza, SP, MM

Disusun Oleh:
Nama : Bagas Aryo Prabowo
NIM : C1021211031
Prodi : Agribisnis
Kelas : Reguler A – A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan segala rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga diberikan kesempatan
untuk beribadah kepadanya dan menjadikan peneliti sebagai manusia yang berakal dan
berguna. Karena Tuhan Yang Maha Esa, peneliti dapat melewati kendala dan tantangan dalam
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul Kondisi Sosial Ekonomi Petani Kelapa Sawit
di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan Subah Kabupaten Sambas dengan baik dan tepat waktu.
Proposal penelitian ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan arahan dari pihak-
pihak yang telah membantu peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Dr. Nurliza, SP, MM selaku pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan, dan
bimbingan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
2. Keluarga yang selalu memberikan motivasi, petunjuk, dan doa yang paling efektif bagi
peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.
3. Teman-teman di Universitas Tanjungpura Pontianak yang selalu memberikan masukan
dan dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.
4. Seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan proposal penelitian
ini.
Demikian proposal penelitian ini disusun dengan sebaik-baiknya, semoga bermanfaat
bagi semua yang membacanya. Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih.

Pontianak, 13 April 2023


Peneliti,

Bagas Aryo Prabowo


C1021211031

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 2
1.4.1. Manfaat Teoritis ................................................................................... 2
1.4.2. Manfaat Praktis .................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 4


2.1. Landasan Teori .............................................................................................. 4
2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 5
2.3. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 8


3.1. Metode Penelitian .......................................................................................... 8
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 8
3.3. Jnis Data ........................................................................................................ 8
3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 9
3.5. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 9
3.6. Variabel dan Pengukuran ............................................................................. 10
3.7. Analisis Data ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kelapa sawit adalah salah satu jenis tanaman dari famili palma yang di menghasilkan
minyak nabati yang dapat di makan dan juga menghasilkan bahan baku minyak makan,
margarin dan sabun. Kelapa sawit merupakan pengembangan subsektor perkebunan yang
berbasis agribisnis. Aktivitas perkebunan kelapa sawit dan produk turunannya memberikan
nilai tambah yang tinggi di sektor perekonomian. Menurut Gumbira dan Febriyanti (2005),
sektor agribisnis merupakan lapangan kerja yang berperan besar dalam penurunan tingkat
pengangguran. Perkebunan kelapa sawit Rakyat atau disebut juga dengan perkebunan kelapa
sawit swadaya ini semangkin banyak dilirik oleh petani mengingat perkebunan kelapa sawit
ini merupakan usaha yang memiliki peluang yang menjanjikan.
Indonesia merupakan salah satu negara agararis, yaitu sebagian besar penduduknya
tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani. Pertanian di Indonesia perlu di
tingkatkan produksinya semaksimal mungkin menuju yang lebih baik, akan tetapi tantangan
untuk mencapai hal tersebut sangat besar karena luas wilayah pertanian yang semakin lama
semakin sempit, penyimpangan iklim, teknologi yang belum modern.
Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian
Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan
penciptaan lapangan kerja baru. Produk dari perkebunan kelapa sawit di tingkat kebun
berbentuk TBS (Tandan Buah Segar) diolah menjadi produk setengah jadi berbentuk CPO
(crude palm oil) dan minyak inti sawit. Kedua produk ini dapat diolah menjadi bermacam-
macam produk lanjutan untuk industri makanan seperti minyak goreng, mentega, alkohol,
metil serta untuk industri non pangan seperti deterjen, kosmetik, dan lainnya. Selain itu
minyak kelapa sawit juga memiliki kandungan kalori, vitamin, asam lemak essensial dan
dapat juga digunakan sebagai obat jantung koroner dan kanker.
Ruang lingkup agribisnis sendiri mencakup up-stream, on-farm dan down-stream atau
sering disebut bidang usaha dari hulu sampai hilir dan pendukungnya. Dengan
memperhatikan berbagai potensinya, pengembangan agribisnis kelapa sawit juga mengarah
pada pengembangan kawasan industri masyarakat perkebunan melalui pemberdayaan di hulu
(upstream) dan penguatan di hilir (down-stream). Pengembangan ini dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat perkebunan dan memberi dukungan bagi setiap
pelaku agribisnis agar produk yang dihasilkan dari agribisnis kelapa sawit semakin meningkat
dan berkualitas.

1
Agribisnis kelapa sawit berkembang secara berkelanjutan bila usaha perkebunan
kelapa sawit (on-farm) didukung oleh industri hulunya (up-stream agribusiness) yang berupa
pembibitan, usaha pupuk serta dukungan dari industri hilir (downstream agribusiness) seperti
pengolahan CPO. Selain itu, berbagai kebijakan- kebijakan seperti pengamanan pasokan
bahan baku minyak sawit, larangan ekspor minyak sawit berlebihan dan produk turunannya
juga mendukung perkembangan agribisnis kelapa sawit.
Menurut Saragih (2001) dalam upaya penguatan ekonomi rakyat, industrialisasi
pertanian merupakan syarat keharusan (necessary condition). Industrialisasi menjamin iklim
makro kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat yang sebagian besar berada pada
kegiatan ekonomi berbasis pertanian. Untuk penguatan ekonomi rakyat secara riil, diperlukan
syarat kecukupan (sufficient condition) berupa pengembangan organisasi bisnis petani yang
dapat merebut nilai tambah yang tercipta pada setiap mata rantai ekonomi dalam
industrialisasi pertanian.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah- masalah yang akan
diteliti, yaitu:
1) Bagaimana kondisi pendapatan petani sawit di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan
Subah Kabupaten Sambas?
2) Bagaimana tingkat kesejahteraan petani sawit di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan
Subah Kabupaten Sambas?

1.3. Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi petani sawit dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya serta membantu para petani di Desa Sungai Sapa’
Kecamatan Subah Kabupaten Sambas dalam meningkatkan manajemen lahan, produksi dan
kondisi sosial ekonomi petani sawit.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memahami hubungan antara faktor sosial dan ekonomi: Teori sosial
ekonomi dapat membantu petani kelapa sawit untuk memahami bagaimana faktor sosial
seperti budaya, nilai, dan kebiasaan masyarakat dapat mempengaruhi ekonomi mereka.
Dengan memahami hubungan antara faktor sosial dan ekonomi, petani kelapa sawit dapat
mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi.

2
1.4.2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan bisa digunakan untuk menerapkan teori-teori
yang di peroleh selama masa perkuliahan dan memberikan gambaran mengenai
sejauh mana kesesuaian antara fakta dan teori yang ada.
b. Bagi petani, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang akan
menjadi bahan dalam menentukan dan memperbaiki pendapatan masyarakat di Desa
Sungai Sapa’ Kecamatan Subah Kabupaten Sambas.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


Kondisi sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitakan dengan pemenuhan
kebutuhan, dan pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan. Kondisi sosial
setiap orang itu berbeda-beda ada yang kesatuan ekonomi nya tinggi, dan ada juga ekonomi
yang rendah. Kondisi sosial ekonomi adalah kedudukan melalui kelompok manusia yang
ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, aktivitas pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat
jabatan organisasi. Proses sosial terjadi karena adanya interaksi antara dua individu atau
kelompok yang melakukan komunikasi dan kontak sosial, menurut (Abdulsyani, 2002:154)
kontak sosial dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung antara satu pihak dengan
pihak lainnya. Kondisi sosial ekonomi petani sawit dipengaruhi oleh berbagai faktor, di
antaranya adalah:
a) Akses Terhadap Tanah
Tanah adalah faktor produksi utama dalam budidaya kelapa sawit. Petani
yang memiliki akses terhadap tanah dengan kualitas yang baik dan luas yang
memadai akan memiliki potensi yang lebih besar untuk mendapatkan hasil panen
yang baik dan meningkatkan kesejahteraannya. Namun, tidak semua petani memiliki
akses terhadap tanah yang cukup, dan sebagian besar petani harus menyewa atau
menyewakan tanah, yang dapat menimbulkan beban finansial dan risiko.
b) Modal
Modal adalah faktor penting dalam budidaya kelapa sawit. Petani harus
membeli bibit, pupuk, pestisida, dan perlengkapan lainnya untuk menjaga
keberhasilan produksi. Keterbatasan modal dapat menghambat pertumbuhan dan
keberhasilan produksi kelapa sawit.
c) Akses Terhadap Pemasaran
Akses terhadap pasar yang baik sangat penting bagi petani kelapa sawit
untuk menjual hasil panen mereka dengan harga yang menguntungkan. Namun,
sebagian besar petani tidak memiliki akses yang cukup ke pasar, dan seringkali
tergantung pada perantara atau tengkulak yang mengambil keuntungan besar dari
petani.
d) Teknologi dan Pengetahuan
Petani harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang teknik budidaya
yang tepat, dan harus mampu menerapkannya dengan baik. Petani yang memiliki

4
pengetahuan teknis yang baik dan akses terhadap teknologi yang diperlukan, seperti
mesin pemanen kelapa sawit, dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi
biaya produksi.
e) Lingkungan
Lingkungan adalah faktor yang sangat penting dalam budidaya kelapa sawit.
Petani harus mempertahankan kesuburan tanah dan menjaga kualitas lingkungan
agar tidak merusak lingkungan sekitar dan mempertahankan keberlanjutan usaha.

2.2. Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
1 Firman, Adi Analisis Tingkat Kuantitatif Dari perhitungan uji t tingkat
Suyanto dan Pendapatan dan pendapatan petani kelapa sawit
Dewi Kesejahteraan setelah lunas kredit lebih tinggi
Kurniati Petani Kelapa dibandingkan sebelum lunas kredit
(2018) Sawit petani kelapa sawit terhadap
PT.SDK III hal ini dapat dilihat
pada uji t diperoleh t hitung >t
tabel yaitu sebesar 12,245 dan t
tabel pada 0,5 sebesar 2,708 yang
artinya tolak HO dan terima H1.
Tingkat kesejahteraan di ukur
dengan menggunakan indikator
tingkat kesejahteraan beras. Dari
pendapatan setara beras dapat
disimpulkan bahwa petani kelapa
sawit di desa mararai satu dapat
dikatakan sejahtera
2 Judiyanto, B. Analisis Sosial Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan
dan Ekonomi Petani dengan teknik bahwa rata-rata pendapatan petani
Kurniawan, Kelapa Sawit di survei kelapa sawit di Kabupaten Sambas
W. (2019) Kabupaten menggunakan adalah sebesar Rp 3,9 juta per
Sambas Provinsi kuesioner bulan.
Kalimantan
Barat

5
3 Rahmawati, Analisis Sosial kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan
N. dan Ekonomi Petani dengan teknik bahwa faktor yang mempengaruhi
Kurniawan, Kelapa Sawit di survei pendapatan petani kelapa sawit di
Y. (2019) Kabupaten menggunakan Kabupaten Sambas adalah luas
Sambas kuesioner lahan, jumlah produksi, dan harga
jual tandan buah segar

2.3. Kerangka Pemikiran


Petani sawit di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan Subah Kabupaten Sambas merupakan
salah satu kelompok masyarakat yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi
daerah. Namun, banyak faktor yang mempengaruhi kesejahteraan petani sawit, termasuk faktor
sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, penelitian tentang sosial ekonomi petani sawit di Desa
Sungai Sapa’ Kecamatan Subah Kabupaten Sambas penting dilakukan untuk memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan petani sawit di wilayah tersebut.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran berikut ini:

Kondisi sosial
ekonomi

Aspek Sosial
Ekonomi

Dampak Sosial
Ekonomi

Dapat dilihat dari gambar 1. Kerangka Pemikiran petani sawit di Desa Sungai Sapa’
Kecamatan Subah Kabupaten Sambas ialah sebagai berikut:
1. Kondisi sosial ekonomi petani sawit di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan Subah
Kabupaten Sambas sebagian besar kondisi sosial ekonominya masih kurang sejahtera,
hal tersebut di karenakan rendahnya harga sawit.
2. Aspek sosial ekonomi petani sawit, sejak tanaman perkebunan sawit jadi sumber
kehidupan, secara alami petani di hadapkan pada aktifitas ekonomi sehinnga harga
6
produk menjadi acuan dalam kegiatan produksi. Hal ini di sebabkan mereka tidak
punya acara lain untuk memenuhi kebutuhan pangannya kecuali menjual hasil panen
kebunnya.
3. Dampak sosial ekonomi, dampak positifnya dapat di lihat apabila harga sawit stabil
maka kebutuhan hidupnya terpenuhi, dampak negatifnya apabila harga sawit tidak
stabil maka mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.

7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Metode penelitian digunakan oleh peneliti adalah tipe deskriptif yaitu dengan cara
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan
memriksa sebab-sebab dari suaru gejala tertentu. Metode penelitian kualitatif adalah prosuder
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.
Teori Dalam Penelitian Kualitatif, menurut (Burhan Bungin, 2001:27) penggunan
teori dalam penelitian kuantitatif ikut mempengaruhi pendekatan penilaian kualitatif. Padahal
penelitian kulitatif menggunakan pendekatan induktif. Dengan demikian, teori sesungguhnya
adalah alat yang akan di uji kemudian dengan data dan instrumen penelitiannya yang akan
berpengaruh terhadap penelitian kualitatif yaitu deskriptif kualitatif, dimana sesungguhnya
tipe penelitian kualitatif itu belum “benar-benar” kualitatif atau masih banyak dipengaruhi
oleh pandangan-pandangan deduktif – kuantitatif.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan Subah Kabupaten
Sambas. Alasan pemilihan lokasi ini adalah peneliti ingin mengetahui secara pasti bagaimana
kondisi sosial ekonomi petani sawit di daerah tersebut. Hal ini membuat peneliti tertarik
melakukan penelian di lokasi ini untuk riset. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama
3 bulan, mulai dari tanggal 1 Mei 2023 hingga 31 Juli 2023.

3.3. Jenis Data


Data diperoleh dari satu sumber yaitu sumber data sekunder yang diperoleh melalui
laporan dari instansi terkait yaitu Kantor Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten
Sambas, data time series selama tahun 2005 sampai dengan 2011. Data lain berupa data
primer yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan pihak terkait seperti perusahaan
sawit, petani sawit, masyarakat dan pihak pengambil kebijakan yaitu pemerintah daerah serta
instansi vertikal. Secara teoritis kesejahteraan masyarakat dapat dicapai apabila pemerintah
melakukan pembangunan yang merata disemua wilayah dan aspek kehidupan. Pembangunan
merupakan sarana dan prasarana dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

8
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahza (2007), Johan (2011), dan
Suroso (2008) membuktikan pembangunan Pemerintah melalui perluasan Perkebunan
Kelapa Sawit belum sepenuhnya dapat menyentuh kesejahteraan secara langsung, melainkan
berpengaruh pada multiplier effect sehingga mata pencaharian masyarakat menjadi beragam.
Atas dasar landasan teoritis dan empiris tersebut maka peneliti mencoba untuk melakukan
studi yang berhubungan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabuapeten Sambas yang
dalam dasawarsa ini telah melakukan perluasan perkebunan sawit, serta bagaimana
dampaknya terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
dengan dua cara yaitu Data Premier Dan Data Sekunder. Data Premier adalah pengumpulan
data yang diperoleh dari responden (objek penelitian) untuk memperoleh fakta yang
berkenaan dengan masalah yang di teliti. Sedangkan Data Sekunder adalah data yang telah
diteliti dan dikumpulkan oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah penelitian data ini
diperoleh melalui studi kepustakaan.

3.5. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam hal ini adalah seluruh petani sawit di Kabupaten Sambas yang
memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda tergantung pada kondisi perkebunan dan
produktivitasnya. Selain itu, faktor-faktor seperti teknologi dan modal juga mempengaruhi
kondisi sosial ekonomi petani sawit di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan Subah Kabupaten
Sambas.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diambil dengan cara mereduksi objek penelitian yang
dianggap resprentatif (mewakili) terhadap populasi. Jika subjek berada dalam lingkup yang
sangat besar maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%. Dilihat dari kemampuan
tenaga, dana dan waktu peneliti maka jumlah sampel yang diambil yaitu dari dari jumlah total
petani kelapa sawit yaitu sebanyak 34 orang. Sedangkan cara pengambilan sampel di lakukan
secara acak sederhana (simple random sampling). Penarikan sampel dilakukan dengan cara
mendatangi rumah-rumah responden (petani kelapa sawit) yang akan diteliti. Sampel yang
diambil adalah 40 petani sawit yang dipilih secara acak dari populasi.

9
3.6. Variabel dan Pengukuran
No Variabel Definisi Indikator
1 Pendapatan (X) Pendapatan didefinisikan sebagai 5. Sumber
jumlah seluruh uang yang diterima pendapatan yang
oleh seseorang atau rumahtangga diterima perbulan.
selama jangka waktu tertentu. 6. Pekerjaan.
7. Anggaran biaya
sekolah.
2 Kesejahteraan Menurut kamus besar bahasa 1.Tempat tinggal
petani (Y) Indonesia kesejahteraan itu adalah 2. Pola konsumsi
keadaan aman, sentosa dan makmur. 3. Kesehatan
sementara itu kesejahteraan adalah
suatu kondisi seseorang telah
terpenuhi kebutuhan dasarnya

3.7. Analisis Data


Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan di implementasikan. Maka dari itu sesuai dengan tujuan penelitian maka teknik
analisis data yang dipakai untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif model interaktif sebagaimana diajukan oleh Miles dan Huberman, yang terdiri dari
empat hal utama yaitu: Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Untuk memenuhi tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka dilakukan dengan
analisis deskripsi tentang perkembangan komoditi perkebunan sawit, dampak kebijakan dan
dampak kegiatan komoditi perkebunan sawit di Desa Sungai Sapa’ Kecamatan Subah
Kabupaten Sambas. Dari analisis tersebut diharapkan dapat memperoleh gambaran mengenai
konsistensi serta kesinambungan kebijakan komoditi perkebunan sawit sebagai salah satu
instrumen kebijakan pemerintah daerah dari tahun ke tahun.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arjun Dedi Putra. 2019. Pengaruh Pendapatan Dan Pengeluaran Petani Kelapa Sawit
Terhadap Kesejahteraan Keluarga Di Desa Suko Awin Jaya Kecamatan Sekeman
Kabupaten Muaro Jambi. Skripsi. Jambi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Arnes, D. (2023). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan Petani
Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS JAMBI).
Aswan, N., & Tanjung, Y. W. (2021). Analisis Faktor-Faktor Pendapatan Petani Kelapa
Sawit (Studi Kasus: Desa Terapung Raya Muara Batangtoru). Jurnal Education and
Development, 9(1), 549-549.
Hidayat, R. (2019). Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Petani Sawit Di Desa Bonai
Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu (Doctoral dissertation).
Mudatsir, R. (2021). Analisis Pendapatan Rumah Tangga Dan Tingkat Kesejahteraan Petani
Kelapa Sawit Di Kabupaten Mamuju Tengah. Journal TABARO Agriculture
Science, 5(1), 508-516.
Nova Yolanda Hasibuan. 2019. Pengaruh Harga Sawit Dan Produktivitas Terhadap
Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit Di Desa Siamporik Kecamatan Kualuh Selatan
Kabupaten Labuhan Selatan. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.
OCTHARINA, M., & Maryadi, M. (2022). PENGARUH PENGHASILAN PETANI
KELAPA SAWIT TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI DI KUD
MITRA TANI DESA MEKAR JADI KECAMATAN SUNGAI LILIN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN (Disertasi Doktor, Universitas Sriwijaya).

11

Anda mungkin juga menyukai