PROPOSAL
Diajukan Oleh :
ARYA PRIMASETYA
NPM. 17024010067
Kepada
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2021
ANALISIS PERBANDINGAN PAKAN PELET DENGAN PAKAN
FERMENTASI DAN PAKAN ALAMI TERHADAP PRODUKSI
DAN PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE
(Studi Kasus di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur)
Diajukan Oleh :
ARYA PRIMASETYA
NPM: 17024010067
Mengetahui:
Koordinator
Program Studi Agribisnis
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
Terhadap Produksi dan Pendapatan Usaha Budidaya Ikan Lele (Studi Kasus di
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini
2. Dr. Ir. Indra Tjahaja Amir, MP selaku dosen pembimbing pendamping yang
ii
5. Dr. Ir. Nora Augustien, MP selaku Dekas Fakultas Pertanian Universitas
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini dan tidak dapat
Kami menyadari penulisan skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan untuk
bagi bidang Pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
iv
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44
LAMPIRAN ........................................................................................................ 47
v
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
viii
I. PENDAHULUAN
untuk melakukan pengembangan budidaya ikan air tawar. Salah satu komoditas
ikan air tawar yang sangat potensial adalah ikan lele. Ikan lele merupakan salah
satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ikan ini sudah
yang terbatas dengan padat tebar tinggi, pemasarannya relatif mudah, dan
modal yang dibutuhkan relatif rendah (Taharudin, Tang, and Putra 2017).
tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih
cepat, dan lebih tahan penyakit. Namun demikian, perkembangan budidaya yang
pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo
(inbreeding), seleksi induk yang salah dan penggunaan induk yang berkualitas
rendah. Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo, Balai Pengembangan Benih Air
cara silang balik untuk manghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi
Jawa Timur selain Kabupaten Tulungagung dan Kediri, produksi ikan lele di
Kabupaten Jombang pada tahun 2020 berada pada angka 7.523,30 ton (BPS
1
2
Produksi (ton/tahun)
2017 1.505,80
2018 1.258,10
2019 1.262,30
2020 1.261,70
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab.Jombang, 2021
Tabel 1.1 menjelaskan bahwa hasil produksi ikan lele di Kec.Diwek dari
tahun 2017 – 2020 mengalami penurunan. Pakan komersil (pelet) dalam usaha
pelet yang mahal menjadi kendala besar dalam budidaya lele karena biaya
produksi untuk pakan sekitar 60-70% yang harus dikeluarkan dari total biaya
produksi (Gunawan and Bagus 2011; Arief, Nur, and Sri 2014). Harga pakan lele
(pelet). Dampak dari budidaya lele secara intensif ini adalah sisa pakan dan sisa
akibat banyaknya amoniak, nirat dan nitrit. Agar pakan tersebut dapat
yang lebih besar serta tidak berdampak pada kualitas perairan maka perlu dicari
penyerapan nutrisi untuk ikan lele. Sehingga pakan yang dibutuhkan dapat
menurun dengan adanya penyerapan yang sempurna dibantu oleh bakteri yang
meningkatkan bobot tubuh ikan secara signifikan. Oleh karena itu dibutuhkan
pakan kombinasi yang mampu meningkatkan bobot tubuh ikan secara signifikan
serta meningkatkan sintasan hidup ikan. Pakan kombinasi yang dapat digunakan
adalah dengan memfermentasi pakan. Salah satu fermentor yang dapat dijadikan
Lele termasuk hewan omnivora yang cukup rakus juga bersifat kanibal
sehingga akan membutuhkan cukup banyak pakan agar sifat kanibalnya tidak
penggunaan pakan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ikan
lele adalah limbah usus ayam. Limbah usus ayam, jarang sekali dimanfaatkan
aroma tidak sedap. Selain itu kandungan nutrisi limbah usus ayam masih sangat
tinggi (Suhendra, 2014 disitasi Falahudin dkk., 2016). Usus ayam mengandung
Selain itu sebagai bagian dari persyaratan penyelesaian tugas akhir untuk
1. Endang Sri Sudalmi dan Sri Hardiatmi (2017) judul penelitian adalah
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui besarnya biaya
dan pendapatan usahatani cabe dan usahatani pare, (2) Untuk mengetahui
cabe dan pendapat usahatani pare. Hasil penelitian yang diperoleh: (1)
untuk usahatani pare sebesar Rp 22.430.868,35 per hektar, (3) Dari uji t –
test diketahui bahwa t hitung ( 1,9980 ) > t tabel ( 0,0328 ). Ini berarti Hi
petani cabe > dari pendapatan usahatani pare atau usahatani cabe lebih
5
6
perbandingan struktur biaya usahatani padi sawah jajar legowo dan tegel
ditentukan secara purposive dimana sistem tanam jajar legowo dan tegel
dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai Mei 2016. Penelitian ini
sistem tanam 'jajar legowo' lebih tinggi daripada sistem 'tegel' terutama
kualitatif yaitu menentukan biaya variabel (Variabel Cost / VC), biaya tetap
(Fixed Cost / FC), biaya semi variabel, menghitung tingkat penjualan, laba
bersih atau rugi bersih, menentukan efisiensi biaya produksi dari kolam
terpal dan kolam permanen (plester). Hasil analisa data yang di dapat
Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal Dengan Kolam Permanen (Plester) yaitu
tingkat efisiensi yang diperoleh yaitu E1 sebesar 1,39 untuk kolam terpal
dan E2 sebesar 1,35 untuk kolam permanen (plester). Maka kedua kolam
dari pada kolam permanen (plester) karena E1 > E2 atau 1,39 > 1,35.
aspek teknis dan ekonomis usaha pembesaran ikan lele dengan metode
Pada penelitian ini, topik data yang berhubungan dengan aspek teknis dan
ekosistem.
dan PT Agro 165 Nusantara Jaya). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
sangkuriang dilihat dari R/C Ratio, B/C Ratio, Break Even Point (BEP), dan
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
lele sangkuriang teknik tradisional dan biofloc dalam satu periode (3 bulan).
9
Alat analisis dalam penelitian ini yaitu analisis kelayakan usaha untuk
ratio), analisis rasio keuntungan atas biaya (B/C ratio), break even point
Excel 2007. Dari hasil analisis tersebut kita dapat mengetahui kelebihan
lele sangkuriang dengan mengolah data secara manual. Hasil penelitian ini
usaha pembesaran ikan lele sangkuriang teknik tradisional nilai R/C ratio
sebesar 1,193, nilai B/C ratio sebesar 0,193, BEP volume sebesar 645 kg,
BEP harga sebesar Rp. 14.249, dan payback period dalam waktu 11 bulan
biofloc nilai R/C ratio sebesar 1,268, nilai B/C ratio sebesar 0,268, BEP
volume sebesar 986 kg, BEP harga sebesar Rp. 14.192, dan payback
10
usaha pembesaran ikan lele sangkuriang lebih baik digunakan dari pada
teknik tradisional.
6. Purwanto dan Henny (2019) Ardi Purwanto, judul penelitian ini adalah
lele sangkuriang dalam satu kali panen dan untuk mengetahui usaha
budidaya lele dhumbo dan lele sangkuriang efisien atau tidak efisien.
sebesar Rp. 15.487.883, dengan tingkat efisiensi usaha lele dhumbo 1,09
dan lele sangkuriang 1,14 artinya usaha lele dhumbo dan lele sangkuriang
efisien.
Usaha Pembesaran Ikan Lele Dumbo Secara Tradisional dan Semi Intensif
jenis usaha pembesaran lele dumbo yang dinilai lebih efisien, sehingga
event point, analisis penerimaan dan keseimbangan biaya (R/C ratio) dan
impas. Sedangkan rata-rata produksi BEP dapat dilihat pada semua biaya
yang ditanggung jika menjual ikan lele minimal 905 kg. Untuk perhitungan
jika dihitung berdasarkan perhitungan PP, yang dalam jangka waktu sekitar
2 bulan modal usaha yang ditanamkan pada usaha ini akan kembali. Selain
perhitungan harga rata-rata BEP, pembesaran lele dumbo intensif ini tidak
semua biaya yang harus ditanggung. Selain perhitungan R/C Ratio, dimana
1.18 dan bisnis ini tetap untung. Sedangkan besarnya nilai payback period
sekitar 17 bulan modal usaha yang ditanamkan pada usaha ini akan
kembali dan usulan investasi pembesaran lele dumbo semi intensif dapat
dilanjutkan.
8. Henni Febri Yanti, Satia Negara Lubis, Mozart B. Darus (2013) judul
analisis biaya dan pendapatan, dan analisis nilai tambah. Hasil analisis
SPSS. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diketahui bahwa rata-rata
SPSS 17,0 diperoleh nilai sig < α yaitu 0,009 < 0,05, sehingga dapat
kabupaten Bireuen.
10. Mhd Riswan Hanafi, Thomson Sebayang, Yusak Maryunianta (2015) judul
input produksi (2) Untuk menganalisis perbedaan tingkat produksi (3) Untuk
penelitian data untuk hipotesis (1), (2), (4), (5) menggunakan uji beda rata
– rata (uji – t), untuk hipotesis (3) dianalisis dengan menggunakan Fungsi
SPSS 16. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : (1) Penggunaan input
produksi sistem Konvensional lebih tinggi daripada sistem SRI (2) tingkat
produksi padi sistem SRI lebih tinggi daripada sistem Konvensional (3)
Tenaga Kerja (4) biaya produksi SRI lebih tinggi daripada biaya produksi
14
kerja.
11. S. Pd Made Ary Meitriana, M. Erg I. Ketut Dunia, I. Gusti Ayu Artayani
(1) perbandingan biaya produksi bertani tembakau dan bertani sayur (2)
perbandingan perolehan laba atau rugi bertani tembakau dan bertani sayur
Subjek dalam penelitian ini adalah petani tembakau dan petani sayur di
dan laba atau rugi bertani tembakau dengan bertani sayur. Pengumpulan
bertani tembakau dan bertani sayur di Desa Pemaron tahun 2013 sebesar
per hektar.
12. Wiwit Widyawati (2018) judul penelitian ini adalah Analisis Perbandingan
Biaya dan Pendapatan Usahatani Tebu Sistem Tanam Rawat Ratoon pada
Lahan Sawah dan Lahan Tegal di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan
rawat ratoon pada lahan sawah dan lahan tegal di Kabupaten Malang,
dimana total petani tebu lahan sawah dan tegal di Kabupaten Malang,
sebanyak 54 orang petani tebu dengan teknik budidaya rawat ratoon yang
terdiri dari 19 petani lahan sawah dan 35 petani tebu lahan tegal. Data
signifikan antara USAtani tebu rawat ratoon pada lahan sawah dan lahan
total rata – rata per hektar per musim tanam yang dikeluarkan petani tebu
rawat ratoon pada lahan sawah lebih besar dibandingkan pada biaya total
usahatani tebu rawat ratoon pada lahan tegal. Usahatani tebu rawat ratoon
rawat ratoon pada lahan tegal. Diperlukan intervensi pemerintah dalam hal
16
13. Ayu Citra Asri, Agus Sutanto, Dina Ruslanjari (2012) judul penelitian ini
adalah metode survei yang mengambil lokasi di Desa Pilang dan Desa
Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik regresi berganda. Hasil
kuat terhadap pendapatan USAhatani semangka dan padi (3) manfaat dan
14. Aulia Wulandari, Salmiah, dan Tavi Supriana (2013) judul penelitian ini
produksi serta penerimaan pada usaha ternak ayam potong rakyat dengan
ayam potong layak diusahakan secara finansial, dan mana yang lebih
Metode yang digunakan adalah analisis statistik uji beda rata-rata atau t-
tenaga kerja yang digunakan lebih besar pada peternak kemitraan. Kedua
kriteria kelayakan R/C Ratio dan BEP, dimana nilai R/C Ratio lebih tinggi
kemitraan.
15. Yanter Hutapea, Suparwoto, dan Waluyo (2018) judul penelitian ini adalah
Selatan. Penarikan contoh secara acak berlapis tak berimbang terdiri dari
18
berganda dan uji T (uji kesamaan dua rata-rata). Hasil kajian menunjukkan
16. Fauzi (2016) judul penelitian ini adalah Analisis Perbandingan Biaya dan
adalah 20 orang petani padi dengan pupuk organik dan 20 orang petani
19
ini menunjukkan bahwa biaya total per hektar dan per kg output per musim
usahatani padi anorganik, nilai R-C rasio usahatani padi organik lebih
17. Sheila Almaida, Dian Wijayanto, Abdul Ghofar (2015) judul penelitian ini
(paired sample t test) dengan asumsi uji normalitas dan uji homogenitas.
normal (uji normalitas dan uji homogenitas). Pola waktu penangkapan yang
20
digunakan dalam penelitian ini adalah 12 bulan (313 trip), 11 bulan (287
trip), 10 bulan (261 trip) dan 9 bulan (234 trip). Estimasi perhitungan
Pengambilan Keputusan
alternatif pilihan.
situasi. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua
b. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan
faktor atau hal yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut antara lain posisi
a. Posisi/kedudukan
b. Masalah
c. Situasi
d. Kondisi
22
e. Tujuan
a. Hal-hal yang berwujud dan tak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional.
c. Orientasi. Keputusan yang diambil tidak boleh memiliki orientasi kepada diri
keputusan yang praktis untuk memperoleh hasil yang optimal (lebih baik).
a. Pria dan wanita. Pria pada umumnya bersifat lebih tegas atau berani dan
cepat mengambil keputusan dan wanita umumnya relatif lebih lambat dan
sering ragu-ragu.
berdasarkan dari proses yang memakan waktu, tenaga dan pikiran hingga
kendali dalam bertindak sedangkan saat kejadian tak pasti adalah saat
dimana sesuatu di luar diri kitalah yang menentukan apa yang akan terjadi
a. Mengidentifikasi Masalah
d. Mengembangkan Alternatif-alternmatif
e. Menganalisis Alternatif
2.2.1 Produksi
membuat. Kegiatan produksi tidak dapat dilakukan jika tidak ada bahan
produksi yang terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian
salah satu bentuk dari elemen input (Salvator, 2005). Keseluruhan unsur-
teknik atau caracara tertentu, diolah atau diproses sedemikian rupa untuk
Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas
dikatakan tepat jika proses produksi tersebut efisien. Artinya, dengan sejumlah
2013).
2.2.2 Pendapatan
1. Definisi Pendapatan
seseorang atau suatu rumah tangga dalam periode tertentu. Berdasarkan kedua
maupun bukan uang selama periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan
maupun tahunan.
perkalian antara jumlah unit yang terjual dengan harga per unit. Apabila
TR = P x Q
Dimana :
TR = total revenue
P = price
Q = quantity
jumlah barang yang terjual dengan harga yang telah disepakati antara penjual
barang yang terjual dikalikan dengan hgarga per unit barang tersebut menurut
jenis-jenis dagangannya.
2. Jenis-jenis Pendapatan
yaitu:
a. Pendapatan Ekonomi
b. Pendapatan Uang
keluarga pada suatu periode sebagai balas jasa terhadap factor produksi
sebagainya.
28
c. Pendapatan Personal
(2003) :
3. Sumber-Sumber Pendapatan
Pendapatan dari gaji dan upah merupakan pendapatan sebagai balas jasa
suatu organisasi.
b. Asset Produktif
atas penggunaannya.
4. Tingkat Pendapatan
akan semakin tinggi. Apabila ingin meningkatkan jumlah barang yang dijual
maka pedagang harus membeli barang dalam jumlah yang besar. Oleh
semakin besar.
1. Pakan Lele
sangkuriang adalah pakan. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan
kepada hewan ternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang
pakan adalah bagian dari bahan pakan yang dapat dicerna, dapat diserap dan
bermanfaat bagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air, mineral, karbohidrat, lemak,
protein dan vitamin). Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi
campuran bahan – bahan alami atau bahan olahan yang dilakukan proses
baku, dan nilai ekonomisnya.Salah satu pakan ikan buatan yang paling
mampu mensintesa vitamin dan asam – asam amino yang dibutuhkan oleh
hewan akuatik sehingga siap digunakan untuk pakan ikan (Irianto and
yang tidak mudah / sulit dicerna oleh ikan seperti selulosa menjadi gula
dan diberikan dalam bentuk aslinya yang langsung dapat dimakan oleh
nutrisi, kualitas bahan baku, serta nilai ekonomis. Adapun keuntungan dan
tahan lama dan bentuk serta ukurannya sesuai dengan bukaan mulut ikan
dimakan oleh ikan jika respon ikan kurang dan formula pakan kurang tepat
(Almaududy 2006).
dengan EM4 dan Mollase yaitu mampu memecah bahan yang sulit dicerna
oleh ikan seperti selulosa menjadi gula sederhana, tekstur pelet lebih
meningkatkan daya cerna serat kasar, protein dan nutrisi pakan lainnya
menekan niali FCR hingga 0,0997 pada pemeliharaan ikan lele dumbo
adalah tidak bisa menjamin kelangsungan hidup dari ikan yang dipelihara.
Kelangsungan hidup ikan dipengaruhi faktor dari dalam dan faktor dari luar
ikan. Faktor dari dalam terdiri dari umur dan kemampuan ikan dalam
terdiri dari kondisi abiotik, kompetisi antar spesies, dan sifat – sifat biologis
ikan karena kandungan gizi yang cukup tinggi, mudah dicerna, dan
jumlah yang cukup dan seimbang. Kondisi tersebut sangat dibutuhkan bagi
memerlukan waktu yang lebih lama karena untuk bisa menghasilkan pakan
sangat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pakan yang diberikan serta
2013)
3. Probiotik
tersebut bisa mencemari lingkungan dan menimbulkan aroma tidak sedap. Selain
34
itu kandungan nutrisi limbah usus ayam masih sangat tinggi (Suhendra, 2014).
Limbah usus ayam memiliki kandungan gizi yang cukup potensial. Kandungan
Budidaya ikan lele adalah suatu kegiatan dimana orang memelihara ikan
lele untuk kemudian dijual. Ikan lele relatif mudah dibudidayakan di perairan iklim
hangat, sehingga dapat menyuplai makanan yang murah bagi pasar setempat.
Ikan lele dapat dibudidayakan di kolam tembok, tanah, terpal, dan juga di tangki,
Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya yang
itu, informasi tentang biologi umum ikan lokal yang akan dibudidayakan
Lele termasuk hewan omnivora yang cukup rakus juga bersifat kanibal
sehingga akan membutuhkan cukup banyak pakan agar sifat kanibalnya tidak
penggunaan pakan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ikan
lele adalah limbah usus ayam karena banyak mengandung nutrisi yang masih
sangat tinggi.
selisih antara total penerimaan dengan total biaya usahatani. Besar kecilnya
dihasilkan dalam satu kali periode atau panen, harga jual produk, serta jenis
pakan yang di gunakan. Pengeluaran peternak terdiri dari total biaya produksi.
Total biaya produksi yaitu biaya tetap dan biaya variable yang berhubungan
Point (BEP), dan Revenue Cost (R/C). Selanjutnya hasil dari parameter analisa
menggunakan pakan pelet, pakan fermentasi dan pakan alami terhadap hasil
“Analisis Perbandingan Pakan Pelet dan Pakan Fermentasi dengan Pakan Alami
Terhadap Hasil Produksi dan Pendapatan Usaha Budidaya Ikan Lele (Studi
bahwa daerah tersebut merupakan daerah hasil produksi lele terbesar di wilayah
berbeda dilihat dari hasil produksi dan besarnya pendapatan. Maka dengan
pelet, pakan fermentasi atau pakan alami. Sehingga peternak lele yang kurang
Penentuan Sampel
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peternak lele yang menggunakan
pakan pelet, pakan fermentasi, dan pakan alami yang berada di Kecamatan
Diwek.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
peternak lele yang menggunakan pakan pelet, pakan fermentasi dan pakan alami
yang berada di Kecamatan Diwek. Teknik pengambilan data sampel ini biasanya
dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Adapun
37
38
teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Dalam teknik ini jumlah populasi tidak
1. Data Primer
lapangan. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
dengan nara sumber secara langsung (Sekaran 2006). Data primer dapat berupa
39
opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap
suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Sumber data ini
diperoleh dari kegiatan dilapang dengan sasaran para Peternak Lele di Kecamatan
atau daftar pertanyaan yang menyangkut dengan topik dan tema yang mau di
angkat pada penulisan laporan. Dalam hal ini kepada Peternak Lele yang ada
di Kecamatan Diwek.
seperangkat pertanyaan dan pernyataan kepada responden yang dalam hal ini
adalah peternak lele yang ada di Kecamatan Diwek. Dalam penelitian ini
terhadap unsur – unsur yang tampak dalam suatu gejala dalam objek
sumber, yaitu data primer dengan diperoleh dari hasil wawancara langsung
dengan para peternak lele yang bersangkutan dengan daftar pertanyaan yang
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah
berupa gaji, laporan keuangan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari
yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan
2. Pakan pelet adalah pakan yang dibuat dari campuran bahan – bahan alami
atau bahan olahan yang dilakukan proses pengolahan serta dibuat dalam
memakannya.
mampu mensintesa vitamin dan asam – asam amino yang dibutuhkan oleh
diberikan dalam bentuk aslinya yang langsung dapat dimakan oleh ikan.
5. Produksi adalah jumlah lele yang dihasilkan oleh para peternak lele di
6. Total biaya adalah total seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang
tertentu.
7. Harga adalah senilai uang yang harus dibayarkan konsumen lele kepada
41
produksi para peternak lele dalam satu periode. Dalam penelitian ini untuk
kegiatan usaha.
setiap nilai rupiah biaya yang digunakan dalam kegiatan usaha dapat
c. Break Even Point (BEP) atau titik pulang pokok, adalah merupakan suatu
sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki yang tampak atau apa
42
2. Untuk menjawab tujuan kedua yaitu menganalisis hasil produksi dan besar
NR = TR –TC
Keterangan :
NR = Pendapatan
BEP (Harga) = TC / Q
Keterangan :
Q = Total Produksi
pakan fermentasi dan pakan alami terhadap hasil produksi dan pendapatan
R/C Ratio = TR
TC
Keterangan :
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
2. Analisis R/C ratio ini akan digunakan untuk menguji seberapa jauh
setiap nilai rupiah biaya yang dipakai dalam kegiatan usaha yang
3. Jika R/C ratio > 1, maka usaha tersebut menguntungkan dan layak
untuk diusahakan.
4. Jika R/C ratio = 1, maka usaha tersebut tidak mengalami kerugian dan
menguntungkan (impas).
5. Jika R/C ratio < 1, maka usaha tersebut tidak menguntungkan dan
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M, F Nur, and S Sri. 2014. “Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda Pada
Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias Sp.).” Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan 6: 49–53.
Asri, Ayu Citra, Agus Sutanto, and Dina Ruslanjari. 2012. “Studi Komparatif
Pendapatan Petani Semangka Dan Petani Padi (Studi Kasus Desa Pilang
Dan Desa Sidodadi Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen).” Bumi
Indonesia 1 (3): 156–62.
BPS Kabupaten Jombang. 2020. “Produksi Ikan Lele Di Kab. Jombang Tahun
2020.” 2020.
Yanti, Henni Febri, Satia Negara Lubis, and Mozart B. Darus. 2013. “ANALISIS
PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI
TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI (Kasus : Desa Bajaronggi, Kec. Dolok Masihul Dan Kec. Sei
Rampah).” Journal of Agriculture and Agribusiness Socioeconomics 8 (2).
LAMPIRAN
No. Responden :
Alamat :
Tanggal :
A. Identitas Responden
1) Nama :
2) Umur : …. tahun
3) Agama :
4) Pendidikan :
47
48
a)
b)
c)
d)
e)
2) Ukuran kolam : … m2
a) Ukuran benih : … cm
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
49
a) Pemeliharaan
c) Pemanenan
1) Umur panen :
3) Proses panen :
a) Pakan
1) Sumber :
2) Jenis pakan :
3) Alasan :
1) Jumlah produksi :
2) Harga jual :
50
3) Penerimaan :
4) Pendapatan :