USULAN PENELITIAN
Oleh
ILMI ARIFIN
NIM. 1635114054
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BANDUNG RAYA
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 1635114054
Menyetujui : Mengesahkan :
i
RIWAYAT HIDUP
anak pertama dari pasangan Bapak Dedi Riponadi dan Ibu Marni
Sumarni.
lulus SMK Peternakan Negeri Lembang tahun 2012. Tahun 2014 melanjutkan
Jurusan Peternakan. Saat ini penulis tinggal di Kampung Cireyod Rt/Rw 002/002,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
salah satu dari serangkaian syarat yang diperlukan untuk mengikuti dan
2. Ir. Hilman Permana, M.P., selaku Ketua Program Studi Peternakan Universitas
Bandung Raya
6. Seluruh staf dan pengajar jurusan peternakan, saya ucapkan rasa terima kasih
iii
7. Orang tua yang telah berdo’a dan berusaha memberikan dorongan positif
kepada penulis.
Akhir kata semoga usulan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
sekarang dan yang akan datang dengan ridho Allah SWT, Aamiin Ya
Rabbal’alamin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i
RIWAYAT HIDUP........................................................................................... ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
I. PENDAHULUAN
I.6 Hipotesis......................................................................................................7
II.1Lokasi Penelitian..........................................................................................8
II.3Metode Penelitian.......................................................................................10
v
II.3.1 Tahap Pembuatan...........................................................................10
II.3.2 Tahap Pelaksanaan.........................................................................12
II.3.3 Tahap Pengambilan Data................................................................13
II.4Rancangan Percobaan................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
LAMPIRAN..........................................................................................................18
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Panelis..................................................................................................... 21
ix
1. PENDAHULUAN
berlimpah. Hasil utama yang diperoleh dari peternakan unggas selain daging
adalah telur. Menurut Saliem dkk (2001), konsumsi telur yang besar dibarengi
bahwa perkembangan produksi telur itik segar di Indonesia tahun 2000 sampai
Jumlah produksi telur itik nasional 4 tahun terakhir dari tahun 2015-2018
Jumlah produksi telur itik nasional yang meningkat tidak diimbangi dengan
dengan jumlah konsumsi telur itik yang mengalami penurunan rata-rata konsumsi
dengan susunan asam-asam amino lengkap. Selain itu, telur juga mengandung
1
2
lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh dan sangat mudah
dicerna. Rasa yang enak, harga yang relatif murah serta dapat diolah menjadi
beberapa kelemahan, antara lain kulit telur mudah pecah atau retak dan tidak
dapat menahan tekanan mekanis yang besar sehingga telur tidak dapat
diperlakukan secara kasar pada suatu wadah, kelembaban relatif udara dan suhu
perubahan secara kimiawi dan mikrobiologis. Maka dari itu, usaha pengawetan
Bentuk olahan telur itik yang sampai sekarang paling dikenal dan paling
digemari oleh masyarakat Indonesia adalah telur asin. Telur asin merupakan telur
yang diawetkan dengan cara penggaraman. Tujuan utama dari proses pengasinan
telur ini selain membuang rasa amis dan menciptakan rasa yang khas adalah untuk
Kesehatan, 2007).
Telur asin adalah salah satu bentuk pengawetan telur yang dapat ditemukan di
beberapa negara, misalnya Indonesia, Cina dan Taiwan. Keuntungan dari proses
atau berpasir yang didapatkan dari kuning telur. Telur yang biasa digunakan untuk
pembuatan telur asin adalah telur itik. Hal ini adalah karena telur itik mempunyai
3
kadar lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam. Menurut
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1979), kadar lemak kuning telur itik
adalah 35%, sedangkan kadar lemak kuning telur ayam adalah 31.9%.
dengan komponen-komponen lainnya seperti abu dari sekam padi yang dibakar,
2. abu dari jerami yang dibakar, 3. kayu yang dibakar, 4. abu dari daun kelapa tua
yang telah dibakar, 5. batu bata merah yang telah dihaluskan, 6.kapur dan tanah
liat. Untuk bahan pembuatan telur asin dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
komposisi abu dari sekam padi yang dibakar setelah itu dicampur dengan garam.
Jeruk purut (Citrus hystrix) merupakan tanaman buah yang banyak ditanam
oleh masyarakat Indonesia di pekarangan atau di kebun. Bentuk jeruk purut bulat
purut berasal dari Asia Timur, Asia Tenggara, dan Indonesia.(Agusta, 2000).
terdapat di dalam minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit buah tanaman genus
amis pada ikan segar. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti ingin membuktikan
apakah tepung daun jeruk juga mampu mengurangi bau amis pada telur asin
sehingga dapat meningkatkan kualitas dari telur asin. Dikarenakan, saat ini
banyak pengusaha telur asin yang membuat telur asin hanya menggunakan bahan
yang terdiri dari campuran abu dan garam. Sehingga, telur asin yang dihasilkan
terhadap karakteristik telur asin belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu, peneliti
1. Sejauh mana pengaruh penambahan tepung daun jeruk purut (Citrus hystrix)
2. Berapa persen penambahan tepung daun jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mengkaji:
telur asin.
manfaat penambahan tepung daun jeruk purut (Citrus hystrix) pada telur asin
yang terbaik supaya dapat meningkatkan karakteristik telur asin dan bisa
Telur sebagai salah satu produk peternakan unggas yang bergizi tinggi dan
sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena merupakan sumber protein, asam lemak,
vitamin, dan mineral. Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang
memiliki rasa yang lezat. Selain itu, telur mudah diperoleh dan harganya relatif
diantaranya telur ayam, telur bebek dan telur puyuh (Lukito dkk, 2008).
Telur unggas yang paling banyak dikonsumsi salah satunya adalah telur
bebek. Telur bebek sebagai bahan pangan yang cukup sempurna mengandung zat
gizi tinggi yang mudah dicerna, kaya protein, lemak dan zat-zat lain yang
dibutuhkan tubuh. Kandungan protein dalam telur bebek cukup tinggi, yakni 13,1
gram per 100 gram dibandingkan dengan telur ayam 12,8 gram (Warisno, 2005).
Menurut Novia dkk (2011), telur bebek memiliki sifat yang mudah rusak, baik
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pengawetan.
telur bebek supaya tidak rusak dan memperpanjang masa simpan telur bebek.
Pengawetan telur bebek yang paling sederhana yaitu dengan cara pengasinan atau
mengurangi bau amis dan menciptakan rasa khas. Proses pengasinan telur yang
telur yang berfungsi sebagai bahan pengawet untuk mencegah pembusukan telur,
garam jenuh (metode basah) dan dengan membalut atau membungkus telur
dengan adonan garam, dan abu (metode kering) (Lukito dkk, 2008). Kedua
akan tetapi albumin telur relatif lebih basah. Sebaliknya metode kering penetrasi
garam lebih lambat dan albumin telur lebih padat. Menurut Lukman (2008),
panelis.
Jeruk purut (Citrus hystrix) adalah tanaman yang banyak dijumpai sehingga
mudah dijangkau oleh masyarakat. Tanaman ini berasal dari genus Citrus
perdu yang biasanya dimanfaatkan buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap
7
(Miftahendrawati, 2014).
oleoresin daun jeruk purut (Citrus hystrix) pada edible coating daging sapi
menstabilkan nilai TVB dan TBA. Nilai pH tidak berubah secara signifikan
semakin stabil.
penambahan 20% kayu manis pada telur asin merupakan perlakuan terbaik dan
1.6. Hipotesis
2. Penambahan tepung daun jeruk purut (Citrus hystrix) 20% paling baik
Bandung Barat.
1. Telur
Telur itik bahan utama dalam pembuatan telur asin (umur 1-3 hari), berat dan
perlakuan dibutuhkan telur itik sebanyak 35 butir yang diulang 5 kali jadi
membutuhkan telur 175 butir yang diperoleh dari peternakan itik di daerah
Kabupaten Subang.
Tepung daun jeruk purut (Citrus hystrix) yang akan digunakan peneliti
diperoleh dari pasar, tepung daun jeruk purut (Citrus hystrix) yang diperlukan
sebanyak 7,6 kg .
3. Abu Gosok
Abu gosok/abu jerami adalah bahan yang digunakan untuk pelekat pada
pemeraman telur asin banyak tersedia dipasar, abu gosok/abu jerami yang
8
9
4. Garam
Untuk penambah rasa asin bahan yang digunakan adalah garam dapur yang
bisa didapat di pasar atau warung yang diperlukan sebanayak 5,4 kg.
5. Air
1. Ember plastik
Ember plastik digunakan sebagai alat untuk menampung dan mengolah bahan
2. Sendok
Sendok digunakan sebagai alat pengaduk bahan yang akan digunakan sebagai
3. Kompor/alat pemanas
Kompor/alat pemanas digunakan sebagai alat untuk merebus telur jika sudah
4. Amplas
Amplas digunakan sebagai alat untuk mengamplas telur yang akan diolah
5. Panci
6. Timbangan
7. Alat tulis
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan seperti telur
itik, abu gosok, tepung daun jeruk purut (Citrus hystrix), garam dan air
dan amplas.
2. Pencucian telur
Membersihkan telur bebek dari kotoran yang menempel dicuci dengan air dan
ditiriskan.
3. Amplas telur
cangkang telur tujuanya agar pori-pori telur terbuka, pengamplasan dilakukan 3-4
kali.
4. Membuat adonan
Membuat adonan dari campuran abu gosok, garam, tepung daun jeruk purut
(Citrus hystrix), dan air secukupnya, adonan diaduk merata hingga seperti pasta.
11
5. Pembungkusan telur
Diusahakan adonan tetap lembap agar garam masuk ke pori-pori telur bebek.
6. Pemberian nomor
kemudian secara acak dimasukan kedalam 25 petak wadah masing- masing 7 butir
telur.
7. Pemeraman telur
Kemudian dilakukan pemeraman pada telur itik yang telah terbungkus adonan
selama 15 hari.
itik dicatat pukul 06.00 WIB, 13.00 WIB dan pukul 19.00 WIB.
9. Pencucian
Setelah tercapai waktu pemeraman, telur itik dibersihkan dengan air sampai
ABU GOSOK,
TELUR ITIK
GARAM, AIR &
TEPUNG DAUN
JERUK PURUT
AIR PENCUCIAN AIR
BERSIH KOTOR
PENCAMPURAN
PENGAMPLASAN 3X
PEMBUNGKUSAN
PEMERAMAN
T= 28°C t = 15 hari
PEREBUSAN
T=77°C t = 30 menit
TELUR
ASIN
TELUR ASIN
TERPILIH
1. Pengambilan telur itik dilakukan secara acak, setiap pengambilan 35 telur itik
2. Mengambil data dari panelis kemudian dicatat dan dimasukan kedalam data
dan dianalis.
13
hedonik. Parameter yang diuji adalah warna, aroma, rasa dan tekstur telur asin
(mouthfeel) kemudian pada produk terpilih akan dilakukan uji kimia dan
mikroorganisme
P0 = 0%
P1 = 15%
P2 = 20%
P3 = 25%
P4 = 30%
Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan, setiap ulangan terdiri 7 butir telur.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dengan uji F untuk
Uji Wilayah Berganda Duncan’s (Steel dan Torrie, 1991). Model matematika
sebagai berikut :
Yij = + i + ij
14
Keterangan :
Sumber Ftabel
Keragaman DB JK KT Fhit 0. 0.
0 0
5 1
Perlakuan t–1 JKP KTP KTP/KTG
Galat t (r - 1) JKG KTG
Total (rt-1) r.t – 1
Sumber : Steel dan Torrie, (1991)
H0 : Pengaruh perlakuan P0 = P1 = P2 = P3 = P4
Keterangan :
15
DB : Derajat Bebas
JK : Jumlah kuadrat
KT : Kuadrat Tengah
berganda Duncan.
Keterangan :
Sx = Standart Error
r r = Ulangan
Kaidah Keputusan :
1. Bila Fhitung ≤ Ftabel 0.05 = terima H0, artinya perlakuan tersebut menunjukkan
2. Bila Fhitung> Ftabel 0.05 = tolak H0, artinya perlakuan tersebut menunjukkan
Chutia M, Bhuyan DP, Pathak MG, Sarma TC, Boruah P. 2009. Antifungal
Activity and Chemical Composition of Citrus reticulata Blanco Essential
Oil Against Phytopathogens from North East India. Food Science and
Technology. 42: 777-780.
Kawiji, Rohula Utami, Lia Umi Khasanah, Rahajeng Titi Nurdiani. 2014.
Pengaruh Penambahan Oleoresin Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix) pada
Adible Coating Terhadap Penghambat Kerusakan Oksidatif dan
Mikrobiologis Daging Sapi yang Disimpan Disuhu Rendah. Jurnal
Teknologi Hasil Pertanian, VII (1): 45- 46
16
17
Novia, D., S. Melia dan N. Z. Ayuza. 2011. Kajian Suhu Pengovenan Terhadap
Kadar Protein dan Nilai Organoleptik Telur Asin. Jurnal Peternakan, 8
(2): 70-76.
Publikasi Statistik Indonesia. 2019. Produksi Telur Itik/Itik Manila menurut
Provinsi 2009-2018. Melalui
(https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1080). Diakses pada 20
November 2019.
Publikasi Statistik Indonesia. 2019. Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu
Beberapa Macam Bahan Makanan Penting. Melalui
(https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/950/rata-rata-konumsi-per-
kapita-seminggu-beberapa-macam-bahan-makanan-penting-2007-
2018.html). Diakses pada 20 November 2019
Standar Nasional Indonesia. 1996. SNI 01-4277-1996 (Syarat Mutu Telur Asin).
Melalui (https://dokumen.tips/documents/sni-01-4277-1996-telur-
asin.html). Diakses pada 20 November 2019
Steel, R.G.D. and H. Torrie. 1991. Prinsip Prosedur Statistika. Edisi Kedua.
Diterjemahkan oleh: B.SUMANTRI. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Keterangan :
P0. 1 : Pemberian tepung daun jeruk purut 0% ulangan ke-1
P0. 2 : Pemberian tepung daun jeruk purut 0% ulangan ke-2
P0. 3 : Pemberian tepung daun jeruk purut 0% ulangan ke-3
P0. 4 : Pemberian tepung daun jeruk purut 0% ulangan ke-4
P0. 5 : Pemberian tepung daun jeruk purut 0% ulangan ke-5
18
19
1. Keadaan : -
3. Cemaran mikroba
Intruksi
Dihadapan saudara disajikan 5 sampel telur asin. Berikan penilaian saudara
terhadap warna, aroma, rasa, tekstur berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut
dengan penilaian yang bersifat hedonik (kesukaan berdasarkan skala numerik) :
1. Tidak suka
2. Kurang suka
3. Cukup suka
4. Suka
5. Sangat suka
1. Telur itik
2. Abu gosok
4. Garam
5. Air
6. Ember plastik
24
7. Sendok
8. Timbangan
9. Kompor
25
10. Panci