TUGAS AKHIR
JUMADIL
1622040224
i
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
i
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Nim : 1622040224
Di Sahkan Oleh
Tim Penguji
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Yang menyatakan,
Jumadil
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena Rahmat
dan Karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat
dukungan dan campur tangan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar–besarnya kepada kedua orang tua serta segenap keluarga
yang tak kenal lelah memberikan dorongan serta semangat. Baik itu selama praktik
sampai penyusunan laporan hingga selesai. Melalui kesempatan ini pula, penulis
3. Ibu Sri Muliani, SP.MP selaku penguji I dan Ibu Siti Inderiati, SP.M.Bio. selaku
penguji II
Perkebunan.
7. Bapak Dr. Ir. H. Darmawan, M.P selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep.
iv
8. Para Dosen, Staf dan PLP yang mendampingi kami dalam segala aktivitas
perkulihan di kampus.
9. Para Mandor, Staf, dan Karyawan PT. Barito Putra Plantation (BPP) dalam
Penyusunan laporan ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritikan dari pihak pembaca
yang bersifat membangun, sehingga laporan ini bisa menjadi lebih baik. Akhir kata,
Penulis
v
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
III. METODOLOGI
vi
V. PENUTUP
LAMPIRAN .................................................................................................. 18
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
viii
RINGKASAN
ix
I. PENDAHULUAN
penting di Indonesia dan masih memiliki prospek perkembangan yang cukup cerah.
Komoditas kelapa sawit, baik berupa bahan mentah maupun hasil olahannya,
menduduki peringkat ketiga penyumbang devisa non migas terbesar bagi negara
setelah karet dan kopi. Prospek pasar dunia untuk minyak sawit dan produk
produknya cukup bagus. Karena itu, perkebunan kelapa sawit sekarang telah
diperluas secara besar besaran. Ekspansi areal kebun dilakukan oleh perkebunan
rakyat, perluasan dilakukan dengan cara mandiri dan juga ada yang bermitra dengan
mencapai lebih dari 7 juta hektar. Selain itu, pertumbuhan ekspor minyak sawit juga
menunjukkan peningkatan, pada tahun 2000 ekspor crude palm oil (CPO) kurang
dari 2 juta ton hingga pada tahun 2005 sudah lebih dari 4 juta ton, lalu pada tahun
perkebunan kelapa sawit Indonesia semakin meningkat dari tahun 2012 seluas
minyak sawit Indonesia sejak tahun 2000 sebesar 4.110.000 ton juga meningkat
terus hingga di tahun 2015 telah menembus angka ekspor sebesar 26.467.600 ton
1
Produksi dapat dipertahankan atau dapat ditingkatkan jika pemeliharaan
tanaman lebih diperhatikan. Salah satu pemeliharaan pada tanaman kelapa sawit
Menurut Vidanarko (2011) salah satu cara dalam meningkatkan produksi kelapa
yang diperlukan dalam upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit. Pekerjaan ini
mengandung dua aspek yang saling bertolak belakang, yakni mengusahakan agar
pelepah yang masih produktif (daun masih hijau) tetap dipertahankan, tetapi di lain
bila dilakukan dengan cara yang kurang tepat seperti daun terpotong telalu banyak
Dan jika terlambat dipangkas, pohon akan lebat dan menyulitkan pemanenan buah.
Pemangkasan harus diusahakan sampai batas songgo dua artinya ditinggalkan dua
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pruning dan over
mengetahui jumlah produksi yang baik antara pruning dan over pruning pada
2
ll. TINJAUAN PUSTAKA
Sawit yaitu:
a. Akar
yang sistem perakarannya serabut. Akar yang pertama muncul dari biji yang
dengan akar-akar primer yang tumbuh dari bagian bawah batang, kemudian
bercabang akar skunder, tertier dan kuarter. Diameter akar primer 5-10 mm,
sekunder 2-4 mm, tertier 1-2 mm, dan kuarter 0,1-0,3 mm. Sedangkan akar
b. Batang
(ruas). Titik tumbuh batang kelapa sawit terletak di pucuk batang, terbenam di
dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis dan enak dimakan. Pada batang
kukuh dan sukar terlepas walaupun daun telah kering dan mati. Pada tanaman
3
c. Daun
Daun tanaman kelapa sawit memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu
burung atau ayam. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri
yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. Anak-anak daun (foliage leaflet)
tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun
Bunga dan Buah tanaman kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah
mulai dewasa dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga
Artinya, bunga betina dari pohon yang satu dibuahi oleh bunga jantan dari
pohon yang lainnya dengan perantaraan angin dan atau serangga penyerbuk.
Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicarp),
daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak,
kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan
keras, daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak,
Lembaga (embryo) yang keluar dari kulit biji akan berkembang ke dua arah,
yaitu:
1. Arah tegak lurus ke atas (foto tropy), disebut dengan plumula yang
4
Plumula tidak keluar sebelum radikulanya tumbuh sekitar 1 cm. Akar-akar
makanan dari dalam tanah. Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat.
kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (orange). Jika sudah
e. Biji Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot biji yang berbeda. Biji
dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4 gam, sehingga
dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gam per biji, dan
biji tenera afrika rata-rata memiliki bobot 2 gam per biji. Biji kelapa sawit
dapat berlangsung lebih dari 6 bulan dengan keberhasilan sekitar 50%. Agar
5
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan – hutan,
yang baik agar mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal. Keadaan iklim
dan tanah merupakan faktor utama bagi pertumbuhan kelapa sawit, di samping
faktor – faktor lainnya seperti sifat genetika, perlakuan budidaya, dan penerapan
teknologi lainnya. Kelapa sawit dapat tumbuh pada bermacam jenis tanah. Ciri
tanah yang baik untuk kelapa sawit diantaranya gembur, aerasi dan drainase
baik, kaya akan humus, dan tidak memiliki lapisan padas. Tanaman kelapa sawit
cocok dibudidayakan pada pH 5,5 – 7,0. Curah hujan dibawah 1250 mm/th
namun jika curah hujan melebihi 2500 mm/th akan mempengaruhi proses
jantan maupun bunga betina menjadi lebih tinggi. Ketinggian tempat yang baik
untuk ditanam tanaman kelapa sawit yaitu antara 0 – 500 m dpl dengan
monokotil yang tergolong dalam famili palmae. Tanaman kelapa sawit digolongkan
6
1. Varietas Dura, dengan ciri-ciri yaitu ketebalan cangkangnya 2-8 mm, dibagian
luar cangkang tidak terdapat lingkaran serabut, daging buahnya relatif tipis,
dan daging biji besar dengan kandungan minyak yang rendah. Varietas ini
2. Varietas Pisifera, dengan ciri-ciri yaitu ketebalan cangkang yang sangat tipis
(bahkan hampir tidak ada). Daging buah pissifera tebal dan daging biji sangat
tipis. Pisifera tidak dapat digunakan sebagai bahan baku untuk tanaman
komersial, tetapi digunakan sebagai induk jantan oleh para pemulia tanaman
3. Varietas Tenera merupakan hasil persilangan antara dura dan pisifera. Varietas
ini memiliki ciri-ciri yaitu cangkang yang yang tipis dengan ketebalan 1,5 – 4
mm, terdapat serabut melingkar disekeliling tempurung dan daging buah yang
Berdasarkan warna buah, tanaman kelapa sawit terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
hitaman.
2. Virescens, dengan ciri-ciri yaitu buah mudanya berwarna hijau, sedangkan buah
yang telah masak berwarna jingga kemerah-merahan dengan ujung buah tetap
7
2.4. Pengertian Pemangkasan (Pruning) Tanaman Kelapa Sawit
yang diperlukan dalam upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit. Pekerjaan ini
mengandung dua aspek yang saling bertolak belakang, yakni mengusahakan agar
pelepah yang masih produktif (daun masih hijau) tetap dipertahankan, tetapi di lain
Dalam satu tahun kelapa sawit dapat menghasilkan 20-30 pelepah daun.
pelepah adalah 1,5-2,5 pelepah/bulan. Namun, hanya sekitar 8-22 pelepah daun
yang ditemukan bunga atau buah, sedangkan pelepah lainnya tidak menghasilkan
bunga atau buah. Pelepah daun yangmenghasilkan bunga atau buah disebut pelepah
penyangga (songgo) dan pelepah yang tidak menghasilkan bunga dan buah disebut
buah, sedangkan pelapah kosong akan dipangkas secara rutin dengan interval waktu
tertentu diluar waktu panen. Untuk terus melangsungkan metabolisme yang baik,
seperti proses fotosintesis dan respirasi maka jumlah pelepah pada setiap batang
tanaman harus dipertahankan dalam jumlah tertentu sesuai dengan umur tanaman.
Untuk tanaman berumur 3-8 tahun, jumlah pelepah yang optimal sekitar 48-56 (6-
7 lingkaran duduk daun) dan untuk tanaman yang berumur lebih dari 8 tahun,
jumlah pelepah sekitar 40-48 pelepah (5-6 lingkaran duduk daun). Pemangkasan
dilakukan dengan menggunakan alat chisel (dodos). Alat yang digunakan dalam
8
pemangkasan berbeda menurut pertambahan umur tanaman kelapa sawit (Fauzi
dkk,2008).
tanaman yang sehat. Dengan cara, membuang daun yang lebat, mati atau
kering, rusak, dan terserang hama penyakit. Selain itu, tujuan pemangkasan
berondolan buah di pelepah daun. Pada tanaman yang baru memasuki masa
yang dilakukan pada TM dengan rotasi tertentu, dan pemangkasan panen yang
9
Menurut Pardamean (2014), pemangkasan pelepah daun bertujuan untuk
batang dengan bekas potongan miring keluar berbentuk tapak kuda membentuk
sudut 300. Alat yang dipakai, yaitu dodos. Jika terlambat dipangkas, pohon
diusahakan sampai batas songgo dua (ditinggalkan dua pelepah di bawah buah)
10
III. METODELOGI
a. Alat yaitu:
Alat yang digunakan yaitu alat tulis menulis, kamera dan alat
pangkas (dodos,parang).
b. Bahan yaitu:
11
Cara prngambilan sampel yaitu menentukan blok dan tahun tanam, blok
yang diambil sebanyak satu blok per tahun. Blok yang di pilih adalah blok yang di
12
13